It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
Sudah beberapa pekan aku tinggal bersama Jeremy, selama ini sih baik baik saja dan gak ada keributan yang berarti. Cuma disini aku agak (bukan Cuma agak tapi sangat) dimanjain sama dia dan kalau pagi aku diseret buat olah raga. Selebihnya menyenangkan tinggal bersama dia.
Beberapa hari ini dia sibuk banget, di rumah cuma sebentar, aku juga hanya bisa ketemu dia malam dan pagi, jam setengah 8 dia pasti sudah gak ada di rumah. Aku juga kan kalau malam kerja dan kaayaknya dia pulang larut malam juga susah ketemu yang benar benar berkualitas. Aku putuskan memakai motor untuk ke kampus atau kerja dan dengan berdebat panjang lebar akhirnya dia mengijinkan. Akhirnya lega deh bisa (diijinkan tepatnya) naik motorku. Walaupun butut tapi bagiku lebih bebas.
Hari ini aku gak kerja alias libur, pulang tadi dari kuliah jam 4 sore. Sudah sampai di rumah, rumah masih kosong (gak juga ada mang Hadi), setelah beres semua (mandi makan dsb) aku segera membuka komputerku. Aku mau mengetik makalah yang tadi menjadi tuggah kuliahku, tapi terlebih dulu browsing cari bahannya dulu.
Tiba tiba teleponku berbunyi, langsung kuangkat
“Hallo Sayang” kataku
“Sudah dirumah belum?”
“Sudah kok, ini lagi ngerjain tugas bikin makalah”
“Sudah makan?”
“Sudah sayang, juga sudah mandi. Kamu pulang jam berapa?”
“Aku pulang jam 8 malam, hari ini mulai agak lega”
“Memang sibuk apa sih sayang”
“Mengurusi kepindahan pemilikan bisnis mama yang seharusnya kupegang dan dipegang orang lain yang gak berhak. Juga mengecek apa ada hal menyimpang selama dikerjakan olehnya”
“Wow berat ya, tapi aku kangen sayang” kataku
“I will come back soon honey”
“Aku tunggu ya” kataku
Akhirnya aku tutup telepon dan aku segera elanjutkan browsing ku do onternet. Lalu setelah dapat segera kukerjakan, memakan waktu juga tapi selesai juga akhirnya. Segera aku simpan di flashdisk dan aku mau ke rental komputer buat nge print makalahku tadi. Sebelum keluar tiba tiba Sony sudah ada di dalam, aku gak mendengar kapan dia masuk, keasikan kali tadi ngerjain tugas (atau jangan jangan lihat xxx kali). Dia sudah mengambil minuman (sirup kayaknya, warnanya merah).
“Ron, sudah selesai belum?”
“Sudah ni, aku mau print dulu”
“Bantuin aku dong?”
“Apa? Kalau bantuin bikin makalahmu ogah aku ya, aku gak dapat nilai juga”
“Kan dapat traktiran”
“Ogahhhhhhhhhhhhhhhhh banget” jawabku
“bantuin ya ron, editin ni, tadi aku udah bikin tapi kayaknya masih kacau dan gak pas”
“hufft, sini sini”
Langsung sony tersenyum dan menyerahkan flashdisk kingstone 16GB miliknya. Gila tu anak, ngapain juga pakai flashdisk segede itu, buat koleksi bokep kali, aku aja cuma pakai yang 128 mega saja, dikasih temen sih sebenarnya. Mau beli sayang duitnya.
Setelah aku colokkan ke kompi kemudian aku buka, astaga naga, nia anak ngeropotin banget, acakadul bentuknya gak rapi sama sekali. Emang sudah diketik sampai selesai, tapi harus diedit dan dibenerin font halaman dsb. Bikin sebel deh.
“Son, kamu malas banget sih?” kataku
“hahahahhaha” jawabnya
“Traktir seminggu ya” kataku
“Oke bos”
Dan aku segera asik mengotak ati makalah Sony, sebenarnya sudah bagus dan sempurna, aku juga heran anak ini keren banget makalah yang dibikinnya. Cuma ya gak jelas aja bentuknya, setelah satu jam aku dapat menyelesaikan mengedit makalahnya, sekarang tinggal disimpan dan diprint.
“Son aku keluar dulu ya mau ngeprint makalahku”
“Di print di tempatku aja Ron, besok aku kasih”
“Ogah ah, aku mau sekalian cari kertas kuarto, buat mencatat kuliahku besok”
“Aku antar ya”
“Gak usah, Kak Jeremy sebentar lagi mau pulang, nanti kalau gak ada orang bisa berabe.”
“Kan ada mang Hadi”
“nanti pasti dia nyariin aku, sudah ah, bilang saja aku ngeprint dulu ya. aku pergi dulu” kataku
Aku segera keluar dan mengambil motorku dan melajukan ke rental komputer langgananku. Segera aku menyerahkan flashdiskku dan aku segera menunggu selesai. Lumayanlah dan cukup murah kok jadi gak menguras kantong, ada 30 halaman dan habis 9rb saja. Setelah semua selesai aku ingin segera pulang, tapi aku segera ke toko buku untuk beli kertas. Ternyata disana lagi ada acara musik, tontonan gratis lah aku segera menikmati alunan musik. Cukup lama juga, waktu sudah jam setengah 11, aku juga gak nyangka. Kuambil HP ku dan ternyata banyak SMS dan misscall dari Jeremy dan apesnya batere HP ngedrop (atau habis, lupa dicarger kali heheheheh).
Aku ingin segera pulang tapi ternyata diluar sedang hujan deras, aku gak bawa jas hujan, segera aku minta plastik tebal dan aku bungkus kertas yang aku beli dan print ku tadi, aku harus segera balik, gak apa hujan hujanan daripada dia ngamuk ngamuk gak jelas. Dan benar sampai di rumah dia sudah mau ngomel ngomel, tapi melihatku kehujanan dan kedinginan dia malah ketakutan.
“Honey, mandi dulu sana dengan air hangat” katanya
“Iya sayang, maaf ya tadi ada acara musik di toko buku”
“Sudah nanti saja ceritanya, langsung mandi dulu”
Aku segera mandi dengan air hangat, kamar mandinya ada yang bisa air hangat jadi aku gak perlu masak dulu. Semua pakaianku basah sampai ke dalam dalamnya, dan tubuhku kayaknya membiru sampai aku mandi. Setelah selesai aku keluar dan memakai kaos yang agak tebal dan celana treaning.
“Look at you, makanya kalau ada apa apa kasih kabar”
“Maaf sayang, habisnya hp aku silent tadi, jadi gak taahu ada panggilan”
“Sini” katanya
“Apa?” kataku
Dia gak ngomong apa apa dan hanya memelukku dan mencium kepalaku.
“Aku khawatir sayang, aku kira kamu kenapa napa”
“maaf ya” kataku
“Gak apa apa honey”
“Oh ya, Sony kemana? Tadi kan ada dia”
“Sudah tidur kali, yaudah ayok kita istirahat”
“Iya, tapi bentar aku ambil dulu kertas yang aku beli tadi”
Aku segera mengambil kertas dan aku buka, selamat, masih kering semua dan gak ada kekurangan apapun ataupun basah. Setelah itu aku segera mengikuti Jeremy masuk ke kamar
Aku sedang menonton acara tv, ada film kartun lucu. Asik juga nonton disini bisa nonton film kartun yang banyak (dasar kuper, tv langganan cui). Aku ditemani setoples keripik singkong. Hari ini libur jadi aku bisa nonton sepuasnya sampai sore, nanti malam tinggal kerja saja. Jeremy juga hari ini gak keluar, jadi acaranya ya mesra mesraan dirumah saja.
Sony juga ada disini, lagi ngobrol sama Jeremy didalam, tahu deh ngomongin apa, aku sering gak nyambung dengan yang diomongin mereka, kadang mereka ngomong dengan bahasa planet jupiter juga atau planet mars. Dan kalau aku tanya palingan ketawa saja dan bilangnya bukan masalah serius. Dasar jahat, kalau bukan masalah serius ngapain juga pakai bahasa planet.
Aku mendengar bel, dan aku ingin membukakan pintu, tapi mand Hadi sudah membukakan pintu. Masuklah tante Tasya. Mang hadi langsung masuk dan kedalam (ke ruangan Sony kayaknya dau menmanggil Sony atau jeremy). Tante Tasya lalu masuk ke ruang tengah tempat aku menonton TV, aku yang ingin bersopan santun sama dia menyapanya
“Siang tante gimana kabarnya”
“Kamu Ron, masih hidup kamu” katanya ketus
“Alhamdullilah baik baik saja tante”
“Pasti ini semua gara gara kamu ya, kamu tu memang bener bener nyusahin ya jadi orang, sudah dibaik baikn malah ngelunjak”
“Maaf tante, aku gak ngerti maksud tante”
“pasti kamu yang mempengaaruhi Jeremy, kalau dendam sama tante jangan gini caranya”
Daripada aku lebih sakit hati, aku mending masuk aja ke kamar nenangin diri. Tapi sebelum aku masuk Sony dan Jeremy sudah muncul.
“Ada apa ini” Kata Jeremy, mukanya memerah dan aku melihat kemarahan diwajahnya
“Gak ada apa apa kak, aku masuk ke kamar” Kataku dan aku langsung ke kamar
“Tunggu Ron” teriak jeremy tapi aku tetep gak peduli. Dikamar langsung aku hela nafas dan merebahkan tubuhku, aku pejamkan mataku. Bebrapa saat kemudian yang kurasakan ada seseorang diatasku
“maaf ya Ron”
“Bukan salahmu kok sayang”
“Aku tetap minta maaf”
“Ya udah temuin sana mamamu” kataku
“OK sayang aku temui dia, kamu boleh ikut kalau mau”
“Aku tunggu disini saja”
Jeremy kemudian keluar. Aku tunggu dikamar dan aku terkejut ketika ada teriakan tante tasya yang histeris di ruang tengah dan aku dengar ada suara sesuatu yang pecah
mungkin ya gitu, lalu ngamuk ngamuk karena terlalu panas
slogan siapa ya, sloganmu kali huhuhu
iya aku tulis dulu ya
Aku jadi ingin tahu apa sebenarnya terjadi, kok tante Tasya sampai teriak teriak gitu, Aku segera buka pintu dan kulihat mereka semua. Tante Tasya sedang berdiri dan marah marah. Histeris seperti orang kesetanan. Aku juga melihat ternyata TV yang ada di ruang tengah layarnya retak (atau pecah kali ya) dan kayaknya bekas terkena lemparan sesuatu.
Tante Tasya yang melihat kehadiranku mukanya sangat menyeramkan dan teriak teriak seperti orang gila, tan tiba tiba dilemparkan gelas yang diatas meja kearahku. Aku gak tahu apa yang terjadi setelah kejadian itu karena aku sudah tidak ingat apa apa lagi.
Kurasakan kepalaku sangat pusing dan sakit. Aku buka mataku daan cahaya terang beberapa saat menyilaukan mataku, tapi setelah itu wajah paling ganteng terpampang dengan jelas dihadapanku. Wajah Jeremy, aku berada dalam pangkuannya. Ada bantal di panggkuannya yang menyangga kepalaku. Segera aku sadar dan menanyakan sesuatu kepadanya
“Ada apa sayang”
“Gak ada apa apa honey”
“Kepalaku pusing”
“Hanya kecelakaan kecil kok, sudah diobati. Itu sudah diperban”
“Hmmmm, beneran gak terjadi apa apa”
“Iya sayang, gak terjadi apa apa. Cuma tadi kamu kejedot gagang pintu”
“Owwwwww, berarti tadi mimpi ya” kataku bloon
“Mimpi apa sayang?”
“Gak tahu, kayaknya tante marah marah dan ngelempar aku pake sesuatu” kataku
“Udah gak usah dipikirin ah mimpi kayak gitu, kamu libur aja ya kerjanya malam ini honey”
“gak mau ah, ini gak apa apa kok”
“Ok, tapi aku antar ya berangkatnya”
“Pakai motor aja ya”
“Aku antar atau gak boleh”
“Iya iya, dasar punya pacar tapi gak bisa dilarang” kataku
“I love you honey”
“Aku tahu, aku sayang dan cinta padamu sayang. Aku gak tahu gimana dan apa yang akan aku lakukan kalau aku dipisahkan darimu”
“We will together forever honey”
“Amin” kataku
“Sana mandi dulu, makan lalu berangkat”
“Iya sayang, luph you” kataku dan dia mencium pipiku sekilas
Aku lansung mandi dan segera berganti baju. Jeremy yang memilihkannya untukku (kayaknya sekarang dia ngatur ngatur apa yang aku kenakan, gpp sih tapi sering bikin bete soalnya baju yang dia pilihkan sering mencolok perhatian orang). Aku segera ke ruang makan dan Jeremy sudah disana. Aku disuapi (kayak bayi aja, alasannya biar makannya cepat). Tadi aku sempat nengok ke ruang tengah dan TV nya masih utuh, jadi jangan jangan kejadian itu memang mimpi doang.
“Ayo berangkat”
“Iya sayang, beneran ni aku diantar”
“Iya, gak usah berdebat”
Dan akupun akhirnya berangkat dengan diantar oleh Sony, segera setelah sampai aku beraktifitas yang menjadi tugasku, tapi sebelum turun tadi aku sempat dapat ciuman darinya (dibibir lo ya, jangan pada iri).
“Ron, gimana makalahmu”
“bereslah, gimana denganmu”
“Udah kuprint dong, makasih ya sudah dieditin”
“Traktir lo ya, dan aku ga mau Cuma ditraktirin bakso doang”
“Emang mau apa?”
“Bebek bakar” kataku
“Koko tu yang tahu yang mana yang enak”
“Jangan bilang kakak yaa?”
“Kenapa?”
“Dia suka over, aku sering malu sendiri kalau ditraktir dia”
“hahahahha, ya begitulah dia”
“Son, kamu sudah berapa lama gak ketemu dia?”
“Sejak aku SMP kelas 2 dan dia SMU kelas 2, aku gak tahu kenapa dia tiba tiba pergi ke singapura. Ketika itu mama meninggal”
“Sudah lama ya, tapi tunggu dulu, bukannya mamamu tante Tasya”
“Bukan mama kandung kok, dia menikah setahun setelah mama meninggal”
“Ow, aku baru tahu sekarang. Oh ya, gimana dulu kakak perlakuannya padamu”
“Dia dulu sangat perhatian dan melindungiku, tapi tiba tiba dia kabur begitu saja membuatku marah dan jadi anak nakal”
“Sudahlah, gak perlu dibahas lagi yang sudah terjadi”
“Iya. Yaudah, ayo masuk sudah mau masuk tu kuliahnya”
“Hei biang kerok tukang rusuh, masih hidup aja sampah jelek menjijikkan kayak lo”
“Apa maumu?” kataku dingin. Kayaknya Sony gak tahu pergi kemana, jadinya aku yang harus menghadapi iblis ini
“Dasar sampah kurang ajar lo ya, lebih hina dari binatang, bisanya menusuk dari belakang. Wajah sudah kayak Ta* Kebo gitu tapi kelakuan kayak anji** rabies kudisan”
“Aku gak ngerti apa yang kamu omongin” kataku
“Eh, lo tu ya, ngaca dong. Kurang ajar bener sudah berani berani ikut campur urusan gue”
“Aku gak pernah ikut campur urusan kamu, aku mau pulang”
“Sadar diri dong lo Anji**, gini ya ternyata perilaku orang hina rendahan kayak kamu. Tanggung jawab lo”
“Ha? Udah deh, aku gak mau ngurusin urusanmu”
“Cepetan balikin, dasar tukang rampas, sapah sampah anji** babi koreng lo”
Aku gak ngerti apa yang diomonginnya, aku males ah nerusin mending aku pergi saja. Aku langsung mau meninggalkan tempat itu, sekarang sudah banyak yang nonton dan banyak yang berbisik bisik. Aku malu jadi tontonan kayak gini.
“Eh, Ajin*, mau kemana lo, mau kabur ya, selesaikan dulu masalahmu denganku. Yang jantan dong kalau jadi orang, gak bertanggung jawab gitu kayak binatang”
“Aku gak ada urusan denganmu dan sekali lagi kubilang aku gak ada urusan denganmu”
“Anjin* lo, sampah lo, dasar benalu, sekarang lo sudah hancurin hidupo gue dan keluarga gue, mau lo apa sebenarnya. Lo sudah rebut Sony dari gue, sekarang kamu hancurkan pula hidup keluarga gue dasar orang gak tahu diri, Sampah busuk lo”
“Hai iblis, aku gak taku maksudmu dan kamu salah orang”
“Hei, selesein dulu” teriaknya mencak mencak
“males ngomong sama iblis kayak kayak kamu”
Aku langsung pergi meninggalkan dia, males banget ternyata berurusan sama dia dan aku gak tahu apa yang dia omongin, masak aku ngancurin keluarga dia, emang dayaku apa.
Tiba tiba iblis itu mendekap kakiku sambil menangis, aku terkejut dan semua orang yang ada disana juga terkejut
“Please, jangan hancurkan kami, please”
Si iblis stres sssss yaaa
Arif gmn kabarnya jadi plus atau negatif tu?
Heu ngasal kali yah aq nya hehe
ayo dilanjut bang @pokemon ah