It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
hmmm..jawab apa ya..? hahah
halah, pilm tailan mah moal tebih" ti ncus" nya. hahay
hehe. maklum lah, xxx (bingung da manggil naon). lagi proses menikmati hidup
lagu yang mana dulu tah? yang begadang bukan?
eta teh dibacana romantis sanes?
kanjut lagi..kiripik-kripik...
hahaha.adis amat si. si item udah balik lagi ke bekasi kok. dua hari kemaren w ma dy terus. hahah
duka tah, troskn we ka pak rt gera
nih ada.
w gda yg kasian nih? *sambil mgang perut karna lapar, blum makan dr sd
tapi ada yg lebih menyakitkan daripada cinta. naon tah?
okelah, yg lain ntar komennya nyusul nya. mw posting dulu critanya.
gak panjang lebar ah, langsung pada meluncur aja ke tkp.
@igoigo, @Boyorg, @halaah, @firmanE, @jaydodi, @blueguy86, @mahardhyka, @ajied84, @urth, @tobleron, @dewo_dawamah, @dityadrew2, @yoedi16, @adinu, @redbox, @joe_senja, @alfaharu, @kiki_h_n, @jockoni, @habibi, @pria_apa_adanya, @zimad, @adam08, @dhie_adram, @boljug, @4ndh0, @aDvanTage, @autoredoks, @dollysipelly, @sly_mawt, @trinity93, @pokemon, @fansnyaAdele, @05nov1991, @the_jack19, @co_ca_co, @iamyogi96 @chocolate010185 @adacerita @prahara_sweet @rainbow_bdg
yang gak ke mensen, jangan marah ya
Kamar kost isal, 06.00 wib..
Mataku masih terasa berat, tapi aku merasa ada sesuatu yang kurang. Tapi apa ya? Item, semalam aku masih memeluknya. Tapi kemana dia? Kucoba meraba-raba sekitarku, aku tak mendapatinya. Akhirnya kubuka mataku dan aku tak menemukannya. Dia kemana?
Kuedarkan mataku dan aku masih tak mendapatinya. Dan ketika mataku melihat ke arah jam pasir, aku melihat ada sebuah sobekan block note. Kuambil laku kubaca.
“sal, gua balik dulu. Ada hal penting yang mesti gua selesein. Inget, jangan sedih lagi. Kalo lo butuh pundak untuk bersandar, lo tahu mesti nemuin siapa”
Begitulah isinya. Aku memandangnya. Dia pulang. Aku tahu dia akan pulang. Dia harus menyelesaikan masalahnya, dengan sabrina.
Aku hendak menaruh jam pasirku ke atas meja, tapi tiba-tiba kudengar pintuku diketuk. Dengan malas aku bangkit lalu kubuka pintu dan...seseorang memelukku. dia menangis.
“Maboy...maafin aku..”
“...” aku hanya diam.
“aku tau aku salah...”
“...”
“maboy, kamu boleh ngelakuin apa aja sama aku. Tapi please, maafin aku Maboy..”
“maaf buat apa?” jawabku dingin.
Dia lalu melepas pelukannya dan menatapku tak percaya.
“kamu... gak marah?”
“buat apa marah? Toh lo udah ngelakuin hal yang benar..” kataku dengan senyum kecut.
“maboy..please..”
“udah lah Bil..gua tahu kok. Gua tahu resiko sayang sama lo. Gua akuin gua sayang sama lo. Tapi...”
“tapi apa..”
“tapi gua gak pantas buat lo”
“maboy, please...aku tau aku salah, tapi please..kasih aku satu kesempatan lagi”
“buat?”
“buat buktiin kalo aku sayang sama kamu?”
“satu kesempatan?”
“ya. Aku minta maaf, aku..”
“maaf? Ternyata selama GUA sama ELO, gua belum kenal juga siapa lo sebenarnya. Terlalu banyak hal yang lo sembunyiin dari gua. Dan satu hal, ketika orang dikasih kesempatan kedua, orang itu akan terus meminta kesempatan ketiga, keempat, dan lama-lama kata maaf tuh jadi basi tau gak.”
“sal, please..”
“oke. Gimme a reason”
“....”
“kasih gua penjelasan apa yang terjadi semalem”
“....” dia hanya diam.
Ya, tentu saja dia tak mampu memberi alasan dan penjelasan. Toh secara visual itu udah lebih dari segalanya. Gak ada yang mesti dijelasin lagi.
“lo sama arif? Sama adik dari cewek lo sendiri? Kok bisa ya? Gua heran. Lo berdua tuh mahluk paling munafik yang gua kenal.”
Dia hanya menunduk kuyu. Kulihat matanya merah sekali.
“kenapa? Lo gak suka gua ngomong gitu? Lo masih inget, waktu itu dia marah waktu tau gua deket sama lo, dan sekarang, dia sendiri yang ngekhianatin kakaknya sendiri? Dan seorang NABIL yang SANGAT HEBAT ini dulu hanya DIAM saja, dia gak mampu belain orang yang dia bilang dia sayang, dia pengecut di depan seorang arif, tapi gua masih ngasih kesempatan karena bilang bahwa nadia itu gadis yang ini-itu, istimewa, dan sekarang lo dengan mudahnya nyakitin nadia, lo selingkuh, DENGAN ADIKNYA SENDIRI. Lo berdua tuh gila. Munafik tau gak”
“....”
“....”
“sal...”
“kenapa?”
“aku sayang sama kamu..”
“begitu?” jawabku dingin.
Sebenarnya aku ingin sekali memukulkan vas bunga disamping pintu, tapi urung kulakukan. Tangan dan badanku masih gemetar.
“sal. Please, jangan siksa aku kayak gini..”
“udah lah Bil. Make it real aja. gua sayang sama lo, tapi gua gak punya hak buat ngelarang lo jalan dan ngelakuin apa aja sama siapa aja. Itu hak lo. Tapi setiap orang berhak menilai, juga punya hak buat milih. Dan gua lebih memilih ngelupain lo. “
“sal..”
“please. Lo hormatin keputusan gua. Okey?”
Aku menatapnya. Dia kuyu sekali.
“kamu boleh bilang aku apa. Gila-sinting-sakit jiwa sekalipun. Tapi satu hal yang mesti kamu tau. Aku sayang kamu. terlepas dari apa yang kamu rasain, dan kamu liat selama ini, aku sayang kamu.” katanya sambil berlalu meninggalkanku.
Kulihat punggungnya, punggung yang dulu selalu menempel dengan dadaku, dengan jantungku yang berdetak kencang saat memboncengku dengan kecepatan gilanya. Dan dia tampak mengusap matanya dengan punggung tangannya. Dia menangis, nabil menangis. Kenapa dia menangis? Apa dia benar-benar mencintaiku seperti apa yang dia katakan tadi? Tapi kalau dia memang mencintaiku, kenapa dia tega mengkhianatiku, dan juga mengkhianati nadia?
Dia lalu menaiki motornya dan menatapku. Matanya sendu sekali. Kulihata ada raut sedih di matanya. Tidak, dia tidak sedih. Itu hanya tipu muslihatnya agar aku iba. Ingat sal, dia itu player. Dia itu brengsek. Dia itu mahluk munafik paling brengsek.
Lantas kubanting pintu kamarku sekencang-kencangnya. Kusandarkan punggungku kepintu dan aku memejamkan mataku. Mataku mulai terasa panas. Tidak, aku tak boleh menangis lagi. Aku tak boleh menangisi seorang brengsek seperti dia. Aku lantas segera masuk ke kamar mandi. Kunyalakan keran air dan aku kembali menangis sesenggukan.
*******