It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
“Kenapa kamu terlambat?” tanya Bu Eka yang sedang mengajar matematika
“Sa… Saya…”
“Abis konser bu…! hahahahaha…” celetuk salah seorang cowok yang tadi melihat Naufal dihukum menyanyi lagu wajib di tepi jalan raya.
Naufal begitu membenci cowok tersebut karena selalu mengganggunya di sekolah
“Sialan! Lo tau dari mana hah?” balas cowok tersebut
“Eh, Naufal… Minta tanda tangannya dong! Minta fb nya juga ya! hahahahaha…” sahut cowok lainnya sembari mengangkat buku dan bolpoinnya
“Fal, foto bareng dong!” celetuk
cewek-cewek yang duduk di bangku seberang.
Sedangkan Bu Eka hanya tertawa lepas melihat tingkah murid- muridnya
“Sudah-sudah! Sekarang kamu cepet duduk!” kata Bu Eka akhirnya
“Makasih bu…!” lalu Naufal segera duduk di bangkunya bersama Tristan, teman sebangkunya
“Hahaha… Perform lo tadi keren
banget sumpah! Sampe-sampe jalan raya langsung macet, pada ngelihatin special perform dari lo… Wkwkwkwk….” celetuk Tristan
“Diem lo!” sungut Naufal, lalu segera membuka buku matematikanya
“Terus, tadi sampe’ pelajaran ketunda soalnya anak-anak pada lihatin lo perform dari jendela. wkwkwkwk…!” lanjut Tristan
“Sialan lo!” Naufal mencubit paha Tristan
“Iya-iya… Ampun! Hahahaha…”
lenguh Tristan karena geli
-
-
-
Jam istirahat pun tiba… Para siswa-siswi berhamburan keluar menuju kantin untuk memberi makan cacing-cacing yang ada di perut mereka.
Sedangkan Naufal dan ke tiga
sahabatnya masih di dalam kelas.
“Yeah, akhirnya selesai juga ngerjain nih tugas! Ya ampun… Tau ngga’ sih guys? Gue ituuhh lappeerr bangettt getoohhh!
Guru tuh pake ngasih tugas banyak banget getoohhh…! Ke kantin yuk!” keluh Sandy, salah seorang sahabat Naufal yang alay nya kagak nahan! ! !
Namun Naufal dan kedua sahabatnya yang lain sudah terbiasa dengan sahabat alay nya tersebut. Namun Sandy bukan cowok ngondek, banci,
bencong dan sebutan kawan-kawan lainnya. Dia hanya anak Surabaya yang sok gaul gitu, tapi gaulnya kelewatan. Jadinya alay gitu gara-gara
ngikutin trend di Jakarta karena dia dulu asli Jakarta dan beberapa tahun yang lalu pindah ke Surabaya.
Dari mulai cara ngomong, masalah style fashion dll. pun mengikuti trend Jakarta. Dan gara-gara itu Naufal dan sahabatnya yang lain jadi sedikit tertular penyakit alaynya Sandy.
Ngomongnya jadi pake “Loe Gue gitu!” Hanya itu saja yang tertular ke Naufal dan sahabatnya yang lain. Padahal di Surabaya kan ngomongnya “Aku Kamu”.
Padahal di Surabaya kan
ngomongnya “Aku Kamu”.
Okay, Back to story…
“Iya, ke kantin yuk?” sahut Tristan. Naufal hanya mengangguk
“Lo ikutan juga ngga’ yan?” tanya Tristan ke Fian
“Ngga’ ah… Fian ngga’ ikut! Fian mau di kelas aja!” tolak Fian sopan
“Ya udah, yuk guys cepetan kita ke kantin. Helloooo… Gue tuch udah ngga’ sabar getoohh pengen ngerasain gado-gadonya Bu Siti.” kata
Sandy sembari meletakkan kedua telapak tangannya di atas kepalanya
Gara-gara Sandy, Naufal jadi ingat dengan hukuman tadi pagi dari Pak Adhi gara-gara ngomongin tentang gado-gadonya Bu Siti yang terkenal
enak itu…
Seperti biasa, suasan kantin tersebut ramai dengan lautan siswa-siswi yang berbaris menanti pesanan mereka.
Meja-meja pun sudah mulai penuh…
Setelah mengambil pesanannya, Naufal dan sahabatnya pun mulai mencari tempat duduk.
“Duduk di sini aja yuk!” tawar Tristan sembari menunjuk rerumputan yang ada di bawah
“Ikh! Ngga’ dech…! Ituch kan kotor getooohhh! Gilaaa…!
Oh My God…! Masa’ gue duduk di situ sich?
NGGAK BANGET Gettttooohh…!” komentar Sandy
“Udah lah… Ngga’ usah cerewet! Udah penuh tuh meja-mejanya.” omel Naufal
“No No No…! Gue? Duduk di sini? Oh My God…! Gilaaa…!” timpal Sandy
“Udah lah Fal… Biarin aja tuh anak belagu berdiri aja makannya. Kita duduk di sini aja!” kata Tristan, lalu mulai duduk di rermputan
“Yo’i!” sahut Naufal
Sedangkan Sandy menatap iri mereka berdua yang mulai menyantap gado-gadonya dengan nikmatnya.
Lalu dia melihat sepiring gado-gado yang sedang dibawanya…
“Lapeerrrr…! Tapi masa duduk di sini sih?” gumamnya
yang tersisa. Hanya nasi dengan mie rebus yang dibawa oleh Fian yang tersisa dan nasinya pun sudah sedikit
basi gara-gara baru dibuka waktu sampai di gunung bromo saat malam hari
Setelah menyelesaikan ritual makan mereka, Naufal dan ke dua sahabatnya bergegas kembali ke kelas.
“Waduuuhhh… Si penyanyi kita yang sudah tak diragukan lagi
kehebatannya dateng tuh. Ayo, siapa yang mau minta tanda tangan?” celetuk cowok yang selalu mengganggunya di sekolah
“Sialan lo Vin! Tiap hari gangguin gue mulu, mau lo apaan sih?” gerutu Naufal
“Hahaha… Masa penyanyi tenar marah-marah mulu!
Mesti jaim dong di depan fans buat nutupin sifat asli lo yang suka nya marah-marah ngga’
jelas gitu!” balas Malvin, diikuti gelak tawa teman-teman geng nya dan tawa anak-anak sekelas
“Sumpah! Gue mimpi apaan sih punya temen sekelas sekaligus punya tetangga kayak lo?! Ngga’ di rumah, ngga’ di sekolah, lo selalu ngerjain gue mulu! Suka lo sama gue? !”
dengus Naufal kesal
“Idiihhhh…! Lo pikir gue maho apa hah? Lo lupa kalo’ gue tuh cowok paling keren dan populer di sekolah ini. Banyak cewek-cewek kepincut sama gue!” balas Malvin sembari
menjulurkan lidahnya
“Idiiiihhh… Lo keren? ! Ngaca dulu mas…!” balas Naufal tak mau kalah
“Hellooooo…! Lo ituch tiap hari
ganggu Naufal mulu getooohhh…!
Punya modus tuch, pasti!” sahut Sandy
“Apa lo bilang hah? ! Gue cowok normal kali…! Ganteng-ganteng gini ngga’ mungkin gue homo! Kalopun gue homo, gue ngga’ bakal naksir cowok modelannya macam temen lo
itu tuh!” balas Malvin tak mau kalah, diikuti anggukan teman-teman gengnya
Pgen ngep0st crta jg dsni tp dsni ssah bgt y p0st crtax. L0la bgt!
Gmpgan di bcg ama gif.
Idiiihhh…! Jauh-jauh guys dari dia! Ntar ketularan mahonya.” ledek Naufal, lalu berlalu menuju bangkunya diikuti ke dua sahabatnya
“Eh, maksud gue bukan kayak gitu!”
“Trus apaan? Hahaha… Udah lah, kalo’ lo maho tuh bukan urusan gue. Tapi satu! jangan deketin gue! Ngga’ level!” balas Naufal
“Gue itu….”
“Apa? Bingung kan ngomongnya?
Tenang aja, ntar gue kasih kenalan temen-temen SMP gue yang cakep-cakep, tapi jangan deketin gue! Gue N.O.R.M.A.L!” balas Naufal sembari mengeja kata “NORMAL”
“Shit!” umpat Malvin dalam hati -
-
-
Setelah pulang sekolah, Naufal segera menuju area parkir, mengambil motornya dan melesat dengan cepat menuju daerah rumahnya di kawasan
perumahan elit di Citra Land Surabaya.
Siang itu Naufal tengah duduk-duduk di teras, sembari bermain dengan kucing kesayangannya. Namun tak
lama kemudian ada seorang cowok yang melaju dengan motor merahnya dan berhenti tepat di rumah yang berhadapan dengan rumah Naufal.
“Eh, si maho udah dateng tuh!”
celetuk Naufal
“Eh, sialan lo! Siang-siang, panas-panas gini udah ngajakin ribut!” timpal Malvin tak mau kalah
“Maho mahoooo… Maho mahoooo…!” ledek Naufal. Malvin pun mulai geram dan segera turun dari motornya.
Diraihnya bola basket yang ada di terasnya dan dilemparkannya ke arah Naufal
“Yeee… Ngga’ kena!”
Namun Naufal segera berlari masuk ke dalam rumah. Karena terburu-buru, Naufal pun menabrak Mama nya yang tengah membawa dua buah toples kue yang baru dibuatnya.
Namun kue-kue tersebut segera diselamatkan oleh Naufal, sehingga tetap utuh beserta toples kacanya
“So… Sorry-sorry Ma…!” gumam
Naufal, lalu segera menaiki tangga dan menuju kamarnya. Tak lupa dia mengunci pintu kamarnya dan terduduk lemas di lantai
“Huh!” lenguh Mama Naufal kesal.
Sedangkan Malvin pun sudah terlanjur berada di dalam rumah tersebut karena berniat mengejar Naufal tadi…
“Eh, ada nak Malvin… Sini duduk! Tante baru saja bikin kue.” sapa Mama Naufal. Malvin pun mulai gugup!
“Ehmmm… Tapi…”
“Ngga’papa… Sini duduk aja, makan kuenya! Sebentar ya, tante bungkusin juga buat Mama kamu di rumah.” lalu
Mama Naufal berlalu menuju dapur
tersebut dan melahapnya
“Ehhmmmm… Bener! Enak juga…!” Sedangkan Naufal mulai keluar kamar setelah merasa situasi mulai aman.
Namun dia begitu kesal saat
mengintip Malvin yang tengah asyik memakan kue bikinan Mamanya. Masih hangat pula!
Krrriiiuuuuutttt!
“Waddduuuhh… Laper!” gumamnya
“Sialan tuh Malvin, enak aja makan kue bikinan Mama.” Naufal pun turun dari tangga dan dengan cepat merampas kue-kue tersebut
“Ih, ngga’ asik banget sih lo! Pelit amat jadi orang!” dengus Malvin
“Eh, denger ya! Rumah-rumah gue, kue juga kue gue, masalah buat lo? !” balas Naufal
“Yaelah, alay nya kambuh tuh!
Makanya jangan deket-deket sama Sandy. Tuh lo sekarang jadi alay gitu! Ahahahaha…!” ledek Malvin
“Gue kelepasan tau! Ukhhh… Ngga’ biasanya gue ngomong alay gitu!”
“Sekali alay tetep alay! Hahaha…” balas Malvin tak mau kalah, lalu dengan cepat mencomot kue yang didekap
oleh Naufal
“Eh, lepas ngga’ kuenya!” pekik
Naufal sembari menggenggam
kencang tangan Malvin
“Pelittt amat sih lo!” dengus Malvin
“Lepasin kuenya!”
“Kagak! Kuenya enak…!” Malvin pun semakin bersemangat merebut kue tersebut
“Sial! Bisa rabies gue digigit sama lo!”
“Naufal! ! ! Kamu apa-apaan sih? !” bentak Mamanya yang telah kembali dari dapur
“Ini Ma, nih cecunguk nyolong kue!”
“Emang Mama nyuguhin ke Malvin. Ini juga Mama bungkusin kue buat dibawa sama dia pulang! Apa-apaan
sih kamu! Kalo Papa pulang, Mama bakal laporin kenakalan kamu hari ini biar uang jajan kamu dipotong!” ancam Mama nya
“Yaelah Ma… Jangan! Please…!”
“Pokoknya Mama bakal tetep hukum kamu! Kita itu mesti ramah dan baik sama tetangga! Apalagi Mama nya Malvin itu baik banget sama Mama.
Apa pernah Mama ngajarin kamu jadi anak kurang ajar kayak gitu? !”
“Rasain lo! Hihihihi…” gumam Malvin pelan
“Sialan lo! Awas, besok gue bakal bales lo lebih!”
“Cepet masuk kamar! ! !” bentak Mamanya
“Tapi Ma? Sore ini tuh aku mau
keluar.”
“Ngga’ ada tapi-tapi’an! Cepet masuk! Atau uang jajan kamu Mama potong 10ribu!” ancam Mamanya
“Iya-iya! Ampun deh!” Naufal pun segera menaiki tangga dan masuk ke kamarnya
-
-
-
Naufal tengah bermalas-malasan di kasurnya sembari membuka facebook dari hp nya…
"Gilaaa… Si Sandy eksis amat dah! Masa wall gue penuh sama status dan berita komennya dia!” gumam Naufal
-SandyCii CouwoKeyenzz andGaoulgetooohhh-
“DiteManie saNg remBuelanzz, kUue terduduKz dhieTepi koelam… MenatapH indaHnya
gHemerlaPpz bintahnk eaNk
mHengiengatzkaN akKhueW pHadaMuewh” Baru saja
93 • Suka • 53 Komentar
“Gileee… Yang ngelike banyak bener dah? ! Status gue aja paling banyak cuman 30. Yang komen juga paling 15 orang. Gue kalah populer nih! Mesti
lebih eksis lagi!” keluhnya
-Tristan Alfa Boy-
“Hari ini tuh hari paling bersejarah buat gue. Perut gue
berasa dikocok lihat special perform temen sebangku gue nyanyi lagu wajib di pinggir jalan raya! #ngakak.com” 5 menit yang lalu
45 • Suka • 70 Komentar
“Sialan nih, statusnya Tristan ngeselin banget! Awas aja besok!” dengusnya
kesal
“Bete ah… Buka fb malah bikin
tambah sebel!” Naufal melemparkan hpnya ke kasur dan duduk di tepi jendela sembari menatap pemandangan luar.
Rumah Malvin ialah pemandangan yang bisa dilihat dari jendela kamar Naufal
“Wadduuhhh… Ngga’ salah liat nih? Tetangga gue itu ternyata badannya bagus juga.” gumamnya
“Bego! Ngapain gue malah muji tuh cecunguk? Sial!” dengus Naufal kesal sembari memukul kepalanya pelan
“Wah, bentar lagi dia ganti nih! Please, turunin tuh handuk! Cepet! ! !” gumam Naufal
“Aduh, kenapa gue malah punya modus ngintipin dia ya? Bego!” besitnya dalam hati
“Tapi gapapa deh! Rejeki emang ngga’ kemana. Mumpung ada kesempatan! Wkwkwk…” Namun di seberang sana Malvin berganti pakaian di dekat meja TV nya, sehingga Naufal tak dapat
melihatnya menurunkan handuk dan berganti pakaian.
“Sial! Kenapa ngga’ ganti di deket jendela aja sih!” dengusnya kesal, lalu menghempaskan tubuhnya kembali ke kasur
“Aduuhhh… Kok jadi susah tidur gini ya? Gue kan mesti tidur sore biar besok ngga’ telat lagi! Kapok dah, ngga’ mau gue kalo’ mesti telat dan
dihukum lagi! Ngebayangin kumisnya Pak Adhi dan tubuh gedhenya aja gue udah merinding! Hiiiihhhh…!”
gumamnya, lalu mengganti posisi tidurnya dan memejamkan matanya kembali
“Busseeettt! Kenapa yang ada dipikiran gue dari tadi tuh si Malvin yang lagi telanjang dada sih! Sial! Gue ngga’ lagi suka sama tuh cecunguk kan? Ngga’ mungkinnnn…! Cowok nyebelin banget macam dia masa ya gue taksir sih?
Tak lama kemudian akhirnya Naufal
pun tertidur…
-
-
-
Pagi itu dengan suksesnya Naufal tak terlambat… Dengan senyum cerah dia memasuki gerbang sekolah dengan
langkah santainya.
“Pak! Lihat kan, hari ini saya ngga’ telat! Hebat kan?” lontarnya pada Pak Adhi yang sedang duduk-duduk di kursi depan Pos satpam
“Iya, bagus-bagus! Baru kali ini kamu ngga’ telat!” Pak Adhi pun tersenyum.
Namun karena kumis tebalnya yang menyeramkan itu serasa
senyumannya seakan dipaksakan
Sesampainya di kelas, anak-anak sekelas pun heboh melihat Naufal yang baru saja masuk ke kelas!
“Gileeee… Minum jamu apaan lo? Tumben kagak telat!” ledek Tristan. Seketika anak-anak sekelas pun tertawa geli
“Jamu sari rapet! Puas lo!” dengusnya kesal setelah tiba di bangkunya dan duduk di samping Tristan
“Hahaha… Becanda bro! Pagi-pagi udah marah lo! Awas cepet tua lo ntar!” timpal Tristan. Sedangkan Naufal hanya memutar pandangannya dan menghela nafas
“Eh, tumben ya si Malvin ngga’
ngeledekin lo!” gumam Fian
“Eh, iya juga ya! Dia malah duduk manis di bangkunya.” timpal Naufal
“Mungkin dia udah sadar dan cape ngerjain lo!
Tak lama kemudian Malvin yang sedang duduk di kelas pun berlalu keluar kelas…
“Mau ke mana tuh dia?” besit Naufal dalam hati
30 menit kemudian Malvin masuk ke kelas dengan kedua tangan yang disembunyikannya di balik tubuhnya.
Lalu dia mendekat ke bangku Naufal
“Mau apa lo? Pagi-pagi udah niat mau ngerjain gue!” dengus Naufal
Anak-anak sekelas pun terdiam
menyaksikan peristiwa tersebut
“Wadduuuhhh… bentar lagi perang dunia!” gumam salah seorang cewek di kelas