It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
Miki mode On )
Makasih kang ayu @xchoco_monsterx uda d mensen.
Choco cepat cembuh ea..
Moga nge-date nya Kebo Miki berjalan lancar dan penuh kesan..
loh2 yang punya lapak bukan saya, ntar saya bakar kemenyan dulu buat manggil sis @xchoco_monsterx , pasti dia lagi ber OOT ria di OOT and the gank milik mbah @marmoet99
Perhentian pertama kita kekafe buat makan malam. Entah karena nervous atau karena yang terjadi sebelum kita berangkat sepanjang makan malam gue dan Miki lebih banyak diam, hanya mata kami saja yang saling pandang. Saat mata gue dan Miki bertemu sering dibibir kita berdua tersungging senyum malu, bahkan gue bisa melihat warna merah tersapu dipipi Miki. Saat itu terjadi gue tertawa kecil dan Miki tertunduk malu. Memang begini yah rasanya kencan dengan orang yang kita suka? Kalau iya gue enggak keberatan bisa begini terus setiap hari.
Perhentian kedua bioskop, standar banget, abis mau gimana lagi pengalaman gue kencan tuh minus banget bahkan waktu gue pacaran dengan Tiara kita lebih banyak ngabisin waktu kalau enggak disekolah paling kemall itu juga cuma ketoko buku atau toko perlengkapan olahraga.
Sama dengan saat makan malam gue dan Miki lebih banyak diam, tapi kali ini gue usahain untuk memulai pembicaraan.
"Kamu mau nonton apa?"
Miki tampak berpikir. "Apa aja deh."
Gue edarkan pandangan gue ketiap-tiap poster yang terpajang. "Yang itu aja yah?" Gue menunjuk poster film komedi. Sebenernya gue kepengennya nonton film action, tapi kayaknya gue gak bakalan konsen kalau Miki ada disamping gue.
Miki mengangguk.
Gue dan Miki berjalan melihat jadwal tayang film yang kita mau tonton. Masih satu jam lagi. "Aa mau ketoilet dulu, kamu mau ikut?"
"Gak a."
"Ya udah kamu duduk situ," Gue menunjuk kekursi kosong dibelakang Miki. Secepatnya gue beranjakmenuju toilet.
Selesai gue menunaikan tugas gue berjalan cepat untuk kembali ke Miki, tapi langkah gue terhenti saat gue melihat lalat pengganggu menghinggapi Miki.
Ini satu hal yang gue perhatikan setelah gue jadian dengan Miki. Setiap kali kita jalan, terus gue tinggalin Miki sendirian pasti selalu ada saja orang yang mendekati Miki dan rata-rata orang yang mendekati Miki pasti cowok.
Pertamanya sih gue biasa aja, tapi lama kelamaan tuh orang-orang makin dibiarin makin gila. Sering banget gue lihat mereka suka megang-megang Miki gak jelas dan sekali waktu ada bapak-bapak ikutin Miki ketoilet. Yang bikin gue dongkol justru bukan ke orang-orang yang gak jelas itu, tapi justru ke Miki yang sama sekali gak sadar kalau dia lagi didekatin.
Dengan langkah panjang gue berjalan menuju Miki. "Miki sini," Gue tarik tangan Miki dan menariknya menjauh.
"Ada apa a?"
"Kamu tuh yah kalau ada orang yang gak jelas deketin kamu jangan diem aja," Ucap gue sewot.
"Gak jelas?"
"Iya bapak-bapak yang ajak kamu ngobrol."
"Dia nanya jam sama film-film yang bakalan tayang a."
"Tetep aja Mik gelagat bapak-bapak itu berlebihan ngapain juga pake pegang-pegang tangan kamu dan kamunya jangan diem aja."
Miki menatap gue, "Aa jealous yah?"
Gue garuk-garuk kepala, "Kalau iya emang kenapa? Kamukan pacar aa, ya wajar dong."
Mendadak wajah Miki merah merekah, sedangkan gue cuma bisa kedip-kedip mata bloon.
"Mi...Miki mau ketoilet dulu," Miki meninggalkan gue yang lagi kebingungan.
Miki kenapa sih? Gue cuma bisa garuk-garuk kepala.
Satu jam kemudian kita sudah masuk dan layar mulai berkelebatan, tapi ada satu hal yang bikin gue gak tenang. Setelah Miki keluar dari toilet dia total diam dan menjaga jarak dari gue. Sekarang ada apa lagi dengan Miki? Arrggghh!!! daripada gue semakin pusing mending gue tanya langsung.
"Miki, kamu kenapa?"
"Hmm, gak kenapa-napa."
"Terus tadi kenapa kamu mendadak diam?"
Miki terdiam.
"Miki atuh jangan di-" Gue mematung karena tiba-tiba Miki melingkarkan tangannya kelengan gue. Untung aja kita duduk dikursi paling belakang dan paling pojok pula.
Dari sudut mata gue, gue melihat Miki mendekatkan wajahnya ke gue. Haduh apa yang bakal Miki lakukan? Jantung gue berkebit cepat. Gue bisa merasakan napas Miki yang hangat dipipi gue. "Miki sayang aa. Aku cinta kamu. Kamu pacar terindah yang pernah Tuhan berikan.
..................................................................................................
Akhirnya..., akhirnya Miki mengakui hubungan kita berdua. Gue menatap lurus, tapi pikiran gue sudah melayang ke langit ketujuh.
Gue bangkit dari tempat duduk gue dan menarik Miki keluar. Gue gak tahu harus apa, tapi yang pasti gue gak mau menghabiskan satu setengah jam lagi hanya untuk berduaan dengan Miki.
Jalanan yang berkelok semakin memacu adrenalin gue. Tanpa arah gue terus melaju kencang. Miki disebelah gue hanya terdiam tanpa menanyakan kemana kita pergi.
Akhirnya gue memutuskan untuk menepi didekat warung-warung disisi jalan. Gue memarkirkan mobil agak jauh dan sedikit menjorok kedalam kebun teh. Gue matikan mesin.
Gue masih memegang setir dengan eratnya untuk menghilangkan hasrat yang berdesir didada gue.
"A?" Shit! gue udah gak tahan.
Gue gamit bibir Miki. Miki sempat terkejut tapi dia sama sekali gak melawan malah melingkarkan tangannya dileher gue. Dengan liarnya gue menggamit, mengisap bibir Miki dan lidah gue bermain-main dengan lidah Miki. gue turunkan sandaran kursi hingga Miki terbaring.
Gue tatap wajah Miki yang tampan diremang-remangnya cahaya bulan. Gue mindahkan tubuh gue diatas tubuh Miki.
"Aku cinta kamu," Gue belai wajah Miki.
"Aku juga cinta kamu." Gue cium Miki lagi, tapi sekarang dengan lebih lembut.
Aaarrgghhh!!! berapa kali lagi gue harus dibuat jatuh cinta sama Miki, kayaknya hati gue bener-bener gak bisa nampung lagi rasa cinta gue ke Miki. Semua tentang Miki membuat gue sinting.
maaf Mr. @chocho_monsterx