It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
Diantara kegelapan malam
Mengiringi langkah ku pulang
Setelah perjumpaan tadi malam
Perjumpaan yang berkesan
Walau tak ditempatkan lilin temaram
Cukup lama ku berpangku tangan
Melihat nya makan malam
Bukan maksud menyakiti
Tapi hati sudah ada yang memiliki
Bukan tak ingin mendampingi
Tapi hati ragu menghampiri
Oh, teman ...
Cukup kita bersahabat
Karena ku bukan tipe yang gampang di embat
Seperti layaknya minum obat
Tinggal beli di sembarang tempat
Setelah itu ditinggal minggat...
Biarlah waktu yang menentukan
Bila mana kita kan berjumpa lagi
Semoga saja susana nya menyenangkan
Hingga ragu tak ada di hati
Bayang wajah n senyummu membayang selalu
Padahal baru pertama bertemu
Kucoba tepis dengan mencumbu kupu kupu
Tetap aja kamu kamu kamu... Kamu...
Kejujuranmu bikin perih hatiku
Ada yang punya bikin aku makin nafsu
Menunggu hilang ragu dihatimu padaku
Mampu kah diriku?
Tak kan kusesali kita bertemu
Tapi ku juga gak berharap lebih padamu
Karna aku gak ♏αΰ
Kamu jadi salah satu korbanku...
Wuakakaaaakaaaa
Gelak tawa getir dari hatiku
Adakah yang bisaaaaaa
Sembuhkanku dari nafsu padamu
Kamu dan aku memang Ъќ mungkin satu
Cara pandang kita tidak padu
Saat nie aku gak ♏αΰ terikat pada satu
Belum berani buka lembar baru
"Aku ingin nikmati masa masa free but safety"
...
by loud_boy43 on Monday, August 31, 2009 at 10:11pm •
Aku menyendiri
Bukan berarti ku menyepi
Tapi tak pula ku menggaduh
Hanya batin yang kan tau
Aku berdiam
Tak berarti aku emas
Hanya teriak yang tak ada isi
Hingga sunyi yang ku rasa
Kini disini saat ini diruang ini
Riaknya menemani ku
Kelamnya mengiringi ku
Hingga penat membosankan ku
Biar kan aku melangkah kesana
Ke ruang yang tak ada orang lain tau
Ke waktu yang hanya ku sendiri tau
Bermain bercanda tertawa bahagia
Aku dan diriku...
memandang bayangan
bersetubuh dalam kegelisahan
liurmu laksana madu
aromamu sudah menjadi candu
yang membius khayalanku
meski cinta menjadi bara
membakar dalam dada
mendekam dalam neraka
dirimu adalah surgaku
aromamu adalah nafasku
tubuhmu adalah naunganku
memendam tangis
menapaki jejak langkahmu
di jalan sebaris
aku mengejar harapan
mengemis kebahagiaan
melebur kerinduan
ya tuhan,
mengapa cintaku padanya begitu dalam
ada yang bagus nih...
AJAKAN/ UNDANGAN IKUT BERGABUNG DALAM BUKU ANTOLOGI PUISI DARI NEGERI POCI 4
SUKSES menyelenggarakan acara Lomba Baca Puisi di Tegal 23-24 Maret 2012, Komunitas Negeri Poci/ Radja Ketjil mengajak dan mengundang para penyair --termasuk para alumnus penyair Dari Negeri Poci-- di seluruh Indonesia, untuk ikut bergabung dalam sebuah antologi puisi DARI NEGERI POCI 4 yang direncanakan terbit pada 17 Agustus 2012 bertepatan dengan peringatan Hari Proklamasi Kemerdekaan RI ke-67.
Persyaratan umum:
1. Siapa saja, segala usia, domisili di mana saja
2. Para penyair dipersilakan mengirim sebanyak 10 (sepuluh) puisi
3. Panjang setiap puisi maksimal 40 baris.
4. Tema bebas
5. Puisi harus karya terbaru, dan harus tidak/ belum pernah dimuat dalam media apa pun.
6. Silakan kirim karya terbaik Anda, ke email: negeripoci4@gmail.com, paling lambat sudah harus diterima pada 15 JUNI 2012. Jangan lupa, sertakan juga biodata dan foto terbaru/ terbaik Anda.
Lain2:
1. Puisi2 yang masuk akan diseleksi oleh tim kurator/ editor yang ditunjuk.
2. Tidak ada pungutan apa pun bagi keikutsertaan dalam antologi ini, termasuk bagi mereka yang puisinya terpilih.
3. Mengingat penerbitan buku ini tidak untuk keperluan komersial, para penyair yang karyanya dimuat tidak memperoleh honorarium/ royalti, dan sebagai gantinya setiap penyair yang karyanya terpilih dan dimuat akan mendapat sebanyak 5 (lima) buku sebagai nomor bukti.
Salam sastra!
Komunitas Negeri Poci/ Radja Ketjil
PS: Antologi DARI NEGERI POCI 4, adalah kelanjutan dari antologi puisi DARI NEGERI POCI (1993, 12 Penyair), DARI NEGERI POCI 2 (Ed. F. Rahardi, 1994, 45 Penyair) dan DARi NEGERI POCI 3 (Ed. Adri Darmadji Woko, Handrawan Nadesul dan Kurniawan Junaedhie, 1996, 49 Penyair)
Thanks ya mas @gr3yboy atas informasinya, ayok silahkan teman2 kita ikut partisipasinya...
sya mah tim penggembira aja..
@AwanSiwon, mungkin dicoba untuk membuatnya..siapa tau dpt feel nya
kemarin itu aku bertemu dia
kata ibu dia pencabut nyawa
namun setelah kuperhatikan seksama
dia cuma tubuh usang
bajunya lubanglubang
dia pria kumuh bu
malaikat itu sayap putih
tak campingcamping
tapi ibu bersikeras
pria yang bau busuk itu izrail
seminggu lagi akan mebunuhku
dengan taringnya
aku tak percaya
aku tanya lagi ibu yang akhir
dia ngeyel
si busuk bolong camping itu malaikat
aku kesal
sekonyong-konyong kutendang dia
jumpalitan di tanah
dia bangkit dan mendekat
"Mati nikmat apa kualat?"
~EMOSI~
kau tahu? Aku tahu kau tahu.
Aku selalu kalah.
Aku takut akan dirimu.
Aku bayanganmu.
Kau sedih, Aku menangis.
Rasa ini menghujamku.
Kau menakutkan bagiku.
Aku ini rahasiamu.
Kau membuatku terlihat menyedihkan
Memandangmu dengan emosi
Bertingkah terlalu naif
Aku hanya ironi bagimu.
Aku emosional dan sensitive
Aku lelah menghadapimu
Aku benci aromamu
Tuhan, berikan aku malam yang damai.
"Aku akan..."
by loud_boy43 on Tuesday, October 6, 2009 at 5:35pm •
Siapa yang kan menyapanya di kala pagi mengiring?
Menyilaukan kegelapan malam yang syahdu itu
Siapa yang kan menemaninya di kala petang menyingsing?
Menemaramkan terangnya siang yang terik itu
Bukan aku, juga bukan dia
Hanya sang asa yang kamu pikir aku
Bukan satu dan juga bukan dua
Hanya sang dewa yang ternyata palsu
Apa yang kan dirasanya jika ia tau?
Bahwa sang mentari kini sedang jenuh
Apa yang kan dipikirnya jika ia mau?
Bahwa sang purnama tak lagi ingin penuh
Bukan cinta, juga bukan benci
Hanya sang firasat yang kamu kira tersirat
Bukan sihir dan juga bukan kurcaci
Hanya sang romeo yang ternyata jerat
Aku tak lagi bermimpi akan dunia yang gemerlap
Aku tak lagi bermimpi akan asa yang tersirat
Hanya aku kan berharap
Suatu saat nanti ku kan ke barat