It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
[img][/img]
[img][/img]
Jalur Terjal Menuju 'Kuburan' Sukhoi
Besar Kecil Normal
TEMPO.CO, Bogor - Napas Raden Mas Bagus Satria masih tersengal-sengal. Pemuda berusia 22 tahun itu baru saja turun dari Puncak Salak Satu di Gunung Salak. Relawan Palang Merah Indonesia Kabupaten Bogor itu baru balik dari lokasi jatuhnya pesawat Sukhoi bersama tim evakuasi kedua, yang mulai mendaki pada Jumat, 11 Mei 2012, pukul 06.00.
"Saya ikut pendakian dengan tim Charlie. Sampai Pos Puncak Salak Satu sekitar jam 13.20," ujar Bagus kepada Tempo di pintu pendakian Balai Embrio Ternak, Pasir Pogor, Cipelang, Cijeruk, Bogor, Jawa Barat, Jumat malam.
Bagus berangkat dari Posko Utama Cipelang bersama 286 anggota tim SAR gabungan dari TNI, Polri, Basarnas, PMI, dan relawan lainnya. Dalam pendakian tersebut, pria berperawakan kecil itu harus berjuang keras melewati jalur terjal dan curam. Namun perjalanannya bersama tim terbilang lancar hingga mencapai lokasi peninjauan di Puncak Salak I.
"Dari lokasi peninjauan titik jatuhnya pesawat, sudah terlihat. Kalau jalannya lurus, lokasi bangkai pesawat tidak jauh lagi," ujar Bagus.
Namun sayang, Bagus dan tim SAR lain tak mampu mencapai "kuburan" Sukhoi tersebut dengan mudah karena jalur terputus oleh lembah curam sedalam sekitar 400 meter dengan kemiringan 80 derajat. "Kalau bisa turun lewat tebing, kita potong kompas."
Saat itu, Bagus menceritakan, anggota tim SAR mencoba turun ke ceruk tersebut dengan mengulur tali sepanjang 400 meter. Namun tali sepanjang itu tak cukup mencapai dasar jurang. "Jadi yang turun hanya beberapa orang dari Marinir," ujarnya. "Kalau lewat jalur satu lagi, harus melewati tiga undakan dan butuh satu hari perjalanan menuju lokasi pesawat."
Sementara sebagian anggota tim evakuasi lainnya, termasuk Bagus, memutuskan kembali ke Posko Cipelang untuk menyiapkan logistik dan peralatan, separuh tim bertahan di Puncak Salak I dan mendirikan kemah. "Mereka bertahan untuk bersiap melakukan evakuasi sekaligus menunggu kiriman logistik dan peralatan."
Adapun Wakil Subdetasemen IA Pelopor Brimob Cikeruh Inspektur Satu Ivan Taufiq mengatakan ia bersama tim evakuasi satu yang berangkat pada Kamis, 10 Mei 2012, pukul 13.15, juga berhasil mencapai lokasi peninjauan. Namun timnya tak bisa mendekati bangkai pesawat karena tidak membawa peralatan memadai.
"Kami hanya buka jalur menuju titik pesawat jatuh. Tapi, kalau saat itu peralatannya ada, tim langsung melakukan evakuasi. Tali yang kami bawa panjangnya hanya 150 meter. Sedangkan jurang dalamnya sekitar 300-400 meter," kata Ivan.
Waaubden IA Pelopor ini bercerita, jalur pendakian menuju lokasi Sukhoi jatuh tidak terlalu berat. Menurut dia, jalur terjal dengan kemiringan sekitar 80 derajat hanya pada awal masuk jalur di pintu Balai Embrio. Jaraknya sekitar 200-300 meter. "Setelah itu, jalur pendakian biasa saja."
Hanya, Ivan menambahkan, selama perjalanan hampir empat jam hingga mencapai Puncak Salak IV, suasana di Gunung Salak terasa hening dan mencekam. Dia merasa heran karena selama pendakian tidak menemukan binatang seekor pun dan tak terdengar kicauan burung.
"Apalagi binatang buas. Burung atau monyet juga enggak ada sama sekali. Padahal katanya masih banyak babi hutan," ujarnya.
@gray_side @tobleron @Irawan01 @bondi @ghaniprijatna @blueguy86 @bintang5 @Agustde99 @createsometrouble @zimad @seek_you @gray_side @maiky_bsx @alabatan @happylanderz @alex1982 @har_in @Boyzt @erf_rey22 @Boyorg @mllowboy @awi_77 @Adhrii @tommywebby @lain @alex1982 @Charon @dilemma_man @ @yusef_chang @mllowboy @awi_77 @tommywebby @lain @alabatan @samme @devano_mahiswara @boljugg @BBB @tyo_g @carpediem1977 @ben_salvador @shinshin @arcoiluz @simelekete @andromeda @alfaharu @mr.pokerface4242 @ @ryan_feelgood
@michell @metropolichz @rich @Maure123 @peacelover @bi_ngung @keep @joejoe131980 @bunny.blue @goyescas @ALI99 @k-leon @yogan28 @nukakarakter @Putihaja @lenterahijau @syahrian @pria2dunia @escargots_lune @shouga @bujangbt @rahasia_nakal @boycurrant @cleosa_ @nip_eel @dundileo @muscleworshipper @dikagrogol @ZORROBAYA @marc0fel1x @AwanSiwon @sly_mawt @WYATB @andrognesios @jericho1 @alexxx @stevfire @peacelover @bintang5 @xchoco_monsterx @charmed @Eugenic @lain @MBona
ARIHTA U SURBAKTI
[img][/img]
[img][/img]
Sebuah helikopter militer Indonesia menurunkan kantong mayat yang ditemukan dari lokasi kecelakaan dari Superjet Sukhoi Rusia 100 di dasar penyelamatan desa Cijeruk di lereng Gunung Salak, Jawa Barat. Minggu (13/5/2012) Puluhan ahli Rusia menyisir lereng gunung terpencil di Indonesia untuk mencari perekam penerbangan (Black Box) dari pesawat jet Sukhoi yang menabrak sebuah gunung berapi aktif membunuh semua orang di kapal. (AFP PHOTO)
Achid Tim Inafis Polri: Bau Mayat Nempel Terus di Badan
Tim Inafis Mabes Polri, Achid Taufiq. Achid lah yang mengidentifikasi jenazah korban jatuhnya pesawat Sukhoi Superjet 100 di Gunung Salak, Bogor, jawa Barat.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - AKBP Achid Taufiq(52) begitulah namanya, pria yang kini sudah tidak muda lagi memang dikenal sebagai orang yang kerap berhubungan dengan jenazah atau mayat dalam setiap pekerjaannya. Maklum saja, Achid diberi tugas sebagai Pemeriksa Madya Indonesia Automatic Fingerprints Identification System (Inafis) oleh Mabes Polri.
Meski selalu menemui jenazah yang bentuknya tidak wajar, namun Achid tetap menggeluti pekerjaannya itu, walaupun aroma tubuhnya selalu terendus wangi jenazah.
"Kalau dibilang bau ya memang bau, bahkan menempel sampai di tubuh, ya ganti baju aja setiap hari, untuk menjaga kebersihan tubuh juga," ujar Taufiq saat ditemui Tribunnews.com di Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat I Raden Said Soekanto, Kramat Jati, Jakarta Timur. Kamis(17/5/2012).
Lebih lanjut Taufiq bercerita bahwa saat memeriksa jasad korban SSJ 100 di RS Polri, dirinya sudah terbiasa tak memakai jubah yang biasa digunakan seseorang untuk mengidentifikasi jenazah. Ia hanya menggunakan sebuah kaos oranye yang bertuliskan Inafis, masker dan sarung tangan.
....................
Jangankan Pesawat, Burung Saja Jatuh di Gunung Salak
k
AFP/AFP
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jatuhnya pesawat Sukhoi Super Jet 100 di Gunung Salak selalu dikaitkan dengan hal-hal yang berbau mistis. Terlebih lagi, ada Makam Syekh Hasan yang terletak di Puncak Manik berjarak kurang lebih 8 kilometer dari Cidahu, Sukabumi. Rute ini bisa ditempuh tiga jam jalan kaki. Jalan terjal, tidak dapat dilalui menggunaan kendaraan bermotor.
Dalam hal ini, Sukhoi, walaupun pilotnya senior, dan Sukhoi perusahaan pesawat terbang yang ditakuti Amerika Serikat, karena menggunakan mesin jet tidak boleh sombong.
"Itu kesombongan yang saya maksud. Sekali lagi, di Gunung salak, ada penunggunya, jadi harus ada syarat. Jangankan pesawat, dulu, burung pun jatuh kalau terbang ke Gunung Salak, tepat di atas makam keramat Syekh Hasan," ujar Pemuka Agama Islam di Cijeruk, Kabupaten Bogor, KH Marsa Abdullah saat berbincang kepada Tribunnews.com, di Pasir Pogor, Cijeruk, Bogor, Selasa(15/5/2012).
Syekh Hasan adalah keturunan Sultan Hasanuddin Banten. Syekh memiliki banyak keturunan ulama. Misalnya, di Cijambu, Kecamatan Cigombong ada mendiang KH Jajang Zubaidi.
"Dia ini terkenal dan muridnya banyak sekali se-Jawa Barat, sampai ke Cirebon," kata Pemuka Agama, Habib Mukhsin Barakbah yang tinggal di kaki Gunung Salak, Kampung Palasari, Cijeruk.
Sabtu lalu, KH Marsa menggelar acara ritual masyarakt setempat dengan menyediakan tumpeng di Puncak Manik. Nasi tumpeng disajikan dengan menu petai bakar dan ikan pedak bakar, untuk syarat berdoa meminta kepada Tuhan agar cuaca cerah guna melancarkan evakuasi.
Dia bahkan mengusulkan, hikmah dari peritiwa jatuhnya Sukhoi, perlu semacam ada pengukuhan makam Syekh Hasan menjadi tempat ziarah.
Gunung Salak memang seakan menjadi kuburan buat pesawat terbang. Dalam sepuluh tahun terakhir, 2002-2012 tercatat tujuh kali musibah 'besi terbang', pesawat terbang jatuh dan bangkainya menjadi puing-puing tak bernilai.
Selain Sukhoi yang jatuh saat promosi di udara kepada para calon pembeli asal Indonesia, Rabu pekan lalu, tiga tahun silam, tiga orang tewas saat calon pilot menerbangkan pesawat latih Donner milik Pusat Pelatihan Penerbangan Curug jatuh di Kampung Cibunar, Desa Tenjo, Kecamatan Tenjo, Kabupaten Bogor, 30 April 2009.
Juni 2008, pesawat Casa 212 milik TNI AU jatuh pada Gunung Salak di ketinggian 4.200 kaki dari permukaan laut yang 18 orang. Sebelumnya, 20 Juni 2004, lima orang tewas dalam musibah pesawat Cessna 185 Skywagon, jatuh di Danau Lido, Cijeruk, Bogor.
Data sebelumnya, tiga orang tewas ketika pesawat Paralayang Red Baron GT 500 milik Lido Aero Sport, jatuh di Desa Wates Jaya, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor pada 15 April 2004. 7 penumpang tewas dalam musibah helikopter Sikorsky S-58T Twinpac TNI AU jatuh di Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor, 29 Oktober 2003. Dan 10 Oktober 2002, seorang tewas dalam akibat pesawat Trike bermesin PKS 098 jatuh di Lido, Bogor.
Bukan hanya kecelakaan udara. April 1987, tujuh siswa STM Pembangunan, Jakarta Timur ditemukan tewas setelah terperosok ke jurang di Curug Orok yang memiliki kedalaman 400 meter di punggung gunung.
Gunung setinggi 2221 meter di atas permukaan laut tersebut pernah meletus pada tahun 1668-1699, 1780, 1902-1903, dan 1935. Letusan terakhir tahun 1938, berupa erupsi freatik yang terjadi di Kawah Cikuluwung Putri.
Gunung Salak memiliki beberapa puncak. Puncak tertinggi disebut Salak I setinggi 2211 meter, disusul puncak Salak II setinggi 2180 meter, dan puncak Sumbul setinggi 1926 meter.
Jangan Lewatkan:
Anggota Mapala UI: Sedih Lihat Kondisi Lokasi Sukhoi Jatuh
Anggota Mapala UI: Sedih Lihat Kondisi Lokasi Sukhoi Jatuh
TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Ridwan Hakim(20) salah satu anggota Mahasiswa pecinta alam UI mengaku sedih saat menaklukkan jalur evakuasi korban jatuhnya Sukhoi Superjet 100 yang terkenal 'angker' di Gunung Salak, Bogor, Jawa Barat.
Perasaan yang didapat dari menaklukkan Gunung Salak kali ini menurut Ridwan berbeda dengan apa yang dirasakannya saat menaklukkan gunung-gunung lainnya.
"Biasanya kalau tiba di puncak kita gembira, tapi kali ini saya sedih," ujarnya saat berbincang dengan Tribunnews.com, Sabtu(12/5/2012) di Posko Cijeruk.
Ridwan sedih pada apa yang dilihatnya di tempat kejadian.
"Puing-puing berserakan di sekitar tebing dan potongan tubuh manusia tersangkut di pohon-pohon," katanya.
Ridwan mengaku saat tiba sama sekali tak melihat ada tanda-tanda kehidupan. Kondisi tubuh korban yang ditemukan pun mengenaskan.
"Rambut yang terpisah dari tubuh tersangkut di pohon, ada wajah manusia tapi tulang tengkoraknya sudah remuk," kata Ridwan sambil menutupi mulutnya dengan tangan.
Proses evakuasi awal itu berlangsung sekitar dua jam. Pukul 13.00 Wib, Ridwan memutuskan turun. Menurut Ridwan, perintah dari Mapala UI untuk dirinya dan dua rekannya cuma sebatas mencapai titik lokasi, membuka jalur.
"Dari Mapala UI ada rekan saya yang lain bertugas untuk evakuasi," katanya.
Ridwan tiba di Pos Komando Kampung Pasir Pogoh sekitar pukul 16.00. Tak berlama-lama beristirahat, selepas Magrib ia memutuskan kembali ke Depok dengan sepeda motornya.
Sebagai anggota Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala), Ridwan mengaku sangat bangga pada keberhasilan ini. Ia baru satu tahun jadi anggota. Ridwan harus menjalani pendidikan selama satu tahun untuk diangkat jadi anggota.
"Saya mau balik ke Sekretariat dulu. Setelah itu baru pulang ke rumah. Kalau ke sana pasti saya diservis kawan karena kami sukses mengerjakan tugas organisasi," pungkasnya.
*Silakan klik di Sini untuk update berita: Pesawat Sukhoi Jatuh
[img][/img]
foto
Anggota tim penyelamat mengevakuasi sebuah kantong mayat berisi jenazah korban jatuhnya pesawat Rusia Sukhoi Superjet 100 di Gunung Salak, dekat Bogor, Jawa Barat, Selasa (15/5). REUTERS/Jefri Tarigan
Fakta Janggal Sukhoi Superjet Rusia
Besar Kecil Normal
TEMPO.CO, Jakarta - Ada sejumlah kejanggalan dari peristiwa jatuhnya Sukhoi Superjet 100 Rusia yang jatuh di Gunung Salak, Bogor, Jawa Barat, pekan lalu. Berikut sejumlah kejanggalan dari Sukhoi Rusia.
1. Sinyal Pemancar Lokasi Bahaya (Emergency Located Transmitter/ELT)
ELT Sukhoi Superjet tak menyala kala menabrak tebing. Seharusnya ELT akan menyala saat pesawat berbenturan dengan benda keras atau menerjang air.
Kejanggalan:
Frekuensi ELT milik Sukhoi belum dilaporkan ke pengelola sinyal ELT seperti Badan SAR Nasional dan penangkap sinyal di Australia dan Singapura. ELT Sukhoi yang ditemukan ternyata berbeda frekuensi. ELT Sukhoi menggunakan frekuensi 121.5,203 Mhz, sedangkan alat penangkap frekuensi Indonesia berada pada 121.5,406 Mhz, seperti pesawat Boeing. ELT Sukhoi hanya bisa berfungsi di bidang lurus, bukan pegunungan. Dua ELT umumnya di depan dan di ekor pesawat. ELT ekor berfungsi ketika pesawat menerjang air. Namun, ELT Sukhoi digabung. Bila tenggelam, otomatis akan mengeluarkan pelampung.
2. Sistem peringatan dini dari daratan (Enhanced Ground Proximity Warning System/EGPWS)
Alat ini membuat pilot merasa aman karena memberi tahu pilot jika pesawat mendekati daratan. Bila pesawat meluncur turun dan tidak dalam perencanaan terbang, GPWS akan memberi suara peringatan "TOO LOW TERRAIN" atau "TOO LOW GEAR" atau "TOO LOW FLAPS".
Kejanggalan:
Pilot Sukhoi seharusnya mendapat peringatan setelah turun ke 6.000 kaki dan mendapati daerah pegunungan. Dari data black box akan terekam GPWS mengeluarkan peringatan kepada pilot.
3. Peta Terrain
PETA TERRAIN biasanya sudah berada dalam database pesawat. Peta akan muncul dalam display navigasi. Sebagai contoh pesawat A330, pilot cukup menekan tombol TERR ON ND (Terrain on Navigation Display). Terrain merupakan visualisasi daratan dalam bentuk vertikal dan horisontal.
Diragukan:
Database Terrain harus selalu update. Jadi data Terrain akan dimasukan dalam pesawat. Jika pesawat akan terbang melalui daerah baru dengan kondisi alam pegunungan, pilot wajib meminta data Terrain daerah tersebut. Misalkan pesawat akan melawati daerah pegunungan dan database Terrain belum diperbarui, sama saja pilot ceroboh.
4. Radar Cuaca Sukhoi Superjet
Menurut LAPAN kondisi cuaca Gunung Salak sangat buruk karena ada awan tebal yang aktif di Gunung Salak. Satelit Multifunctional Transport Satellites (MTSAT) menyatakan gunung saat itu 100 persen ditutupi awan dan disertai hujan.
Kejanggalan:
Apakah radar cuaca Sukhoi tidak berfungsi? Seharusnya setelah alasan meminta turun ke 6.000 kaki kemudian belok kiri, bukan belok kanan menuju Halim, pilot akan mengatahui cuaca di depannya. Navigasi pesawat dapat melihat kumpulan awan dan menghindarinya. Biasanya bila pilot memutuskan terbang di bawah 10 ribu kaki, jarak pandang minimum harus lima kilometer. Jarak pesawat dengan awan bila berada di samping awan pesawat harus berjarak 1.500 kaki. Jika pesawat berada di atas awan, maka pesawat harus berjarak 1.000 kaki. Terakhir bila pesawat harus berada di bawah awan, harus berjarak 1.000 kaki dari awan.
5. Rencana Penerbangan
Rute penerbangan kedua Sukhoi dijadwalkan dari rute Halim menuju Pelabuhan Ratu. Rute tersebut normal dilakukan dan termasuk daerah aman.
Kejanggalan:
Pihak ATC memperbolehkan pilot turun ke 6.000 kaki. Namun setelah melakukan sekali putaran 360 derajat, pesawat keluar dari Atang Sanjaya dan hilang kontak. Dalam peraturan penerbangan, pilot harus izin ke ATC bila keluar dari fligt plan.
6. Pesawat Pengganti
Sukhoi yang dipakai dalam joy flight diduga pesawat pengganti. Sukhoi nahas itu bernomor 97004. Seharusnya pesawat yang digunakan adalah pesawat sama seperti yang dipakai di Pakistan dengan nomor 97005
Kejanggalan:
Trimarga mengaku sudah mendaftar pada awal Mei, sedangkan juru bicara Kementerian Perhubungan Bambang S. Ervan menyatakan pesawat Sukhoi yang jatuh belum terregistrasi di Kementerian Perhubungan. Pesawat yang belum terigistrasi sama saja belum dilakukan pemeriksaan dan pengujian sesuai standar kelaikudaraan (Undang-Undang No 1 Tahun 2009).
7. Kotak Hitam (Black Box)
Black box yang sudah ditemukan kurang lengkap untuk menyelidiki penyebab kecelakaan. Umumnya black box terdiri dari perekam data penerbangan (flight data recorder/FDR) dan perekam suara kokpit (cockpit voice recorder/CVR) dalam pesawat terbang. Petugas baru menemukan CVR, tanpa adanya FDR.
EVAN | WANTO | PDAT | BERBAGAI SUMBER
REP | 17 May 2012 | 23:00 Dibaca: 205 Komentar: 15 3 dari 4 Kompasianer menilai aktual
Terbang dengan pesawat Hercules di Papua, tidaklah sesulit terbang dengan menggunakan pesawat Dakota, terutama sekali pada rute tertentu yang melewati daerah pegunungan. Ditahun 1985 pada bulan Juni, saya menerbangkan pesawat C-130 H Hercules dengan nomor registrasi A-1319 dari Jayapura ke Wamena.
Dipagi hari yang cerah, lebih kurang jam 0600 waktu Papua, saya take off dari Sentani di Jayapura menuju Wamena. Berbeda saat menerbangkan pesawat Dakota yang terbang pada ketinggian dibawah ketinggian puncak pegunungan Jayawijaya, maka dengan Hercules saya dengan mudah dapat terbang diatas ketinggian pegunungan Jayawijaya untuk kemudian baru turun menuju lembah baliem dimana terletak kota Wamena.
Masalah yang cukup berbahaya adalah pada saat pesawat melewati jajaran pegunungan Jayawijaya sebelum mencapai lembah Baliem, lokasi dari Wamena. Untuk pesawat-pesawat yang tidak memiliki kemampuan terbang tinggi maka caranya adalah dengan terbang diantara celah-celah dilereng pegunungan Jawawijaya tersebut.
Celah-celah ini disebut sebagai Gap yang diikuti dengan nama tempat disitu. Beberapa diantaranya adalah Gap Bokondini, North Gap dan lain-lain. Salah satu yang populer adalah Gap Bokondini karena posisinya yang sangat menguntungkan dengan kawasan yang cukup luas untuk bermanuver dan secara statistik, cuaca di Bokondini juga mewakili kondisi cuaca di atas Wamena.
Demikianlah disalah satu Gap menuju lembah Baliem, saya melihat sebagian gumpalan awan menutupi dengan sedikit ruang di sebelah kanan dari lereng gunung yang tinggi itu ada daerah yang terbuka. Pelahan saya menurunkan pesawat menuju kearah lereng gunung yang terbuka dengan harapan dapat langsung masuk kearah kawasan lembah Baliem.
Filosfi terbang di daerah pegunungan, terutama dalam proses mendekat ke lapangan terbang adalah harus terbang visual. Sepintas kolom udara yang terang tadi terlihat bersih dari awan. Ternyata setelah saya mendekat, lereng gunung seluruhnya tertutup awan yang berwarna putih menyilaukan. Saya telah salah melihat dinding lereng itu dari ketinggian, yang ternyata setelah dekat tidak ada sedikitpun celah yang dapat ditembus secara visual. Semua tertutup awan, namun sudah terlambat, saya terlanjur masuk awan. Saya sadar, ini adalah keputusan yang sangat berbahaya.
Tidak berpikir panjang saya segera “open throttle”, menambah power dan mengangkat pesawat untuk menanjak kembali keketinggian untuk keluar dari awan. Suara dari empat mesin yang bergemuruh dan gerakan yang agak kasar dari pesawat yang saya angkat dipastikan membuat crew lainnya dan penumpang bertanya-tanya apa gerangan yang terjadi.
Mereka semua tidak mengetahui apa yang sebenarnya tengah berlangsung. Hanya saya dan Kopilot yang tahu persis kondisi penerbangan yang tengah dihadapi. Tidak sampai satu menit, pesawat segera keluar dari dalam awan yang pekat dengan gerakan yang laksana mobil di jalan penuh berlubang cukup dalam. Kokpit yang saat itu sangat dingin, tetapi saya berkeringat , panik. Dalam kondisi bergejolak keras, pesawat berada dalam posisi menanjak dan miring kearah kanan, sementara terlihat jelas , ujung sayap sebelah kiri yang sangat dekat bahkan hampir menyenggol lereng gunung.
Sekuat tenaga saya mengangkat hidung pesawat sambil kembali menambah power mesin untuk dapat segera terbebas dari kungkungan lereng gunung yang tertutup gumpalan awan di pegunungan Jayawijaya yang terlihat anggun, dingin dan menyeramkan, ditambah dengan suara deru mesin pesawat yang mengaum dan alhamdullillah, keluar dengan selamat terbang visual kembali diatas puncak gunung. Sementara didepan terlihat lembah Baliem yang indah membentang dihadapan pesawat tanpa ada awan sedikit pun.
Hanya sedikit saja kurang sabar, saya masuk kedalam awan, kedalam posisi yang sangat berbahaya. Mungkin hanya satu atau dua detik saja saya terlambat mengambil keputusan untuk segera menaikkan pesawat sesaat masuk awan tadi, tidak tahu apa yang akan terjadi, karena sayap pesawat akan menyenggol lereng gunung disitu. Tidak habis saya bersukur, selamat dari maut.
Maut yang sebenarnya merupakan kesalahan saya sendiri dalam mengambil keputusan yang keliru saat menembus Gap di pegunungan Jayawijaya. Sejak itu, bila terbang di daerah pegunungan, sedetik pun saya tidak akan ambil risiko untuk menembusnya.
Pelajaran mahal yang saya alami di penerbangan menuju lembah Baliem.
Jakarta 17 Mei 2012 (diambil dari isi buku :”saya pengen jadi pilot”)
Chappy Hakim
@michell @metropolichz @rich @Maure123 @peacelover @bi_ngung @keep @joejoe131980 @bunny.blue @goyescas @ALI99 @k-leon @yogan28 @nukakarakter @Putihaja @lenterahijau @syahrian @pria2dunia @escargots_lune @shouga @bujangbt @rahasia_nakal @boycurrant @cleosa_ @nip_eel @dundileo @muscleworshipper @dikagrogol @ZORROBAYA @marc0fel1x @AwanSiwon @sly_mawt @WYATB @andrognesios @WYATB @andrognesios @jericho1 @alexxx @stevfire @peacelover
[img][/img]
Ini Dia Hasil Transkrip Rekaman Pembicaraan Pilot Sukhoi & ATC
Kamis, 21 Juni 2012
Tweet
infospesial.net -
Setelah lama menunggu, akhirnya rekaman percakapan antara pilot Sukhoi Superjet 100 dengan pengawas udara di Menara Air Traffic Control Bandara Soekarno-Hatta berhasi di transkrip.
Dari hasil transkrip dapat disimpulkan jika penyebab utama tragedi 9 Mei 2012 di Gunung Salak tersebut adalah sang pengawas udara di Menara Air Traffic Control Bandara Soekarno-Hatta yang teledor dalam memberikan keputusan atas permintaan si pilot Alexander Yablontsev, asal Rusia, yang tidak paham dengan medan di daerah Gunung Salak.
Dan berikut transkrip rekaman percakapan antara sang pilot Alexander Yablontsev dengan pengawas ATC seperti dilansir dari Tempo.co :
Yablontsev (Y): Tower 36801 good afternoon, establish Radial 200 degrees VOR ten thousand feet.
Petugas menara berinisial N (N): RA-36801 radar contact, maintain ten thousand proceed area.
Y: Maintain level 10.000 feet 36801.
(Kala itu, jam menunjuk angka 14.24. Sekitar 12 menit setelah Superjet 100 lepas landas dari Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur. Superjet 100 pun mengarah ke lokasi tujuan Pelabuhan Ratu.)
Y: Tower, 36801 request descend 6.000 feet.
(Superjet sudah dua menit mengudara di ketinggian 10 ribu kaki.)
N: 36801, say again request.
(Yablontsev mengulangi permintaannya untuk turun ke 1.828 meter di atas permukaan laut.)
N: OK, 6.000 copied.
Y: Descend to 6.000 feet, 36801.
(Setelah itu, N kembali sibuk melayani 13 pilot yang meminta turun, orbit, atau naik. Semua dia lakukan sendiri, tanpa asisten.)
Y: Tower, 36801 request turn right orbit present position.
(Permintaan belok kanan itu diajukan Yablontsev pukul 14.28.)
N: RA-36801 approve orbit to the right six thousand.
(N langsung mengiyakan permintan Yablontsev sebelum menanyakan alasannya. Dan sekitar lima menit kemudian Sukhoi menabrak Gunung Salak, N baru sadar 24 menit kemudian jika telah kehilangan kontak)
N: RA-36801...RA-36801...RA-36801...
Sedangkan menurut seorang penyelidik dari Rusia yang juga menyelidiki kotak hitam mengatakan, sesaat setelah permintaan memutar disetujui, pilot menjerit, “O Bozhe, chto eto takoe? (Ya, Tuhan, apa ini?)” Karena melihat tebing dihadapannya.
Luka tebing akibat benturan menunjukkan Yablontsev berniat menaikkan pesawat tapi tak cukup jarak dan waktu buat menghindar.
Foto @obbrow.info
@gray_side @tobleron @Irawan01 @bondi @ghaniprijatna @blueguy86 @bintang5 @Agustde99 @createsometrouble @zimad @gray_side @maiky_bsx @alabatan @happylanderz @alex1982 @har_in @Boyzt @erf_rey22 @Boyorg @mllowboy @awi_77 @Adhrii @tommywebby @lain @alex1982 @Charon @dilemma_man @ @yusef_chang @mllowboy @awi_77 @tommywebby @lain @alabatan @samme @devano_mahiswara @boljugg @BBB @tyo_g @carpediem1977 @ben_salvador @shinshin @arcoiluz @simelekete @andromeda @alfaharu @mr.pokerface4242 @ @ryan_feelgood
@michell @metropolichz @rich @Maure123 @peacelover @bi_ngung @keep @joejoe131980 @bunny.blue @goyescas @ALI99 @k-leon @yogan28 @nukakarakter @Putihaja @lenterahijau @syahrian @pria2dunia @escargots_lune @shouga @bujangbt @rahasia_nakal @cleosa_ @nip_eel @dundileo @muscleworshipper @dikagrogol @ZORROBAYA @marc0fel1x @AwanSiwon @sly_mawt @andrognesios @jericho1 @alexxx @stevfire @peacelover @bintang5 @charmed @Eugenic @lain @MBona @dhepil @semua @hari_12x @riorony @mike_Li @Ablazes @Cosike @marmoet99 @xchoco_monsterx @maldrino @mbelgedez @NanoB @budi_jabek @adacerita @livelive @brand @damnian @claude @Boyz93_ @encyclopedia @DealdyRe @dimasarganandra
Pria ini pun ditemukan tewas gantung diri di apartemen kecil.
VIVAnews - Selama 20 tahun, Andrew Ingham, seorang manajer supermarket asal Hertfordshire, Inggris, berbagi kehidupan dengan dua keluarga, yang sama-sama disembunyikannya dengan rapi satu sama lain. Namun, sepandai-pandainya tupai melompat, pasti akan jatuh juga.
Desember lalu, istri Ingham, Jacqueline pun bertemu dengan kekasih suaminya, Anita Barrett berkat bantuan situs jejaring sosial Facebook. Mereka memutuskan mendepak pria itu dari rumah dan kehidupannya, sehingga Ingham depresi berat.
Pria ini pun ditemukan tewas gantung diri di apartemen kecil yang menjadi tempat tinggalnya tiga bulan kemudian. Harian Daily Mail memberitakan, tim forensik menyatakan Ingham tewas akibat bunuh diri yang diduga dipicu oleh rasa depresi.
Di apartemennya, ditemukan beberapa surat bunuh diri yang ditujukan pada "yang bersangkutan", yang menguatkan anggapan itu. Jasad Ingham ditemukan sahabatnya, Stuart Pryde, yang curiga karena tidak mendengar kabar apa pun dari ayah 12 anak itu selama berhari-hari.
"Saya memutuskan ke apartemennya, dan melihat ada beberapa notes di tempat tidur. Saat saya melirik ke sudut ruangan, dia sudah tergantung di lubang loteng," kata Pryde, yang langsung menelepon polisi.
Ingham mulai menjalin hubungan tanpa pernikahan dengan Barrett pada 1991, atau saat pernikahannya dengan Jacqueline memasuki tahun kedelapan. Dari pernikahannya, Ingham dikaruniai delapan orang anak. Sementara itu, dari hubungannya dengan Barrett, Ingham memiliki empat anak.
Kehidupan ganda Ingham berjalan mulus hingga anak-anak tertuanya dari Jacqueline mulai mencurigai ada sesuatu yang aneh dengan sang ayah. Dari petunjuk yang mereka kumpulkan melalui Facebook, terungkaplah bahwa sang ayah memiliki dua "istri", yang hanya terpisah jarak 16 kilometer.
Kedok Ingham pun dibongkar oleh Jacqueline, Barrett, dan anak-anak mereka pada Desember lalu. Depresi, Ingham angkat kaki dari kedua rumahnya dan tinggal di lantai atas sebuah toko di Hertfordshire seorang diri.
"Dia pintar sekali membagi waktunya dengan kami. Benar-benar pembohong yang lihai," kata Barrett tentang pasangan hidupnya. Diakuinya, kini keluarganya dengan keluarga Jacqueline telah saling mengenal, meskipun tidak diketahui bagaimana hubungan antara mereka. (art)
[img][/img]
[img][/img]
mrsupel.blogspot.com -
Bus dan Tronton Masuk Terowongan Gaib -
Beruntung Sopir Dengar Kokokan Ayam
Bus Pahala Kencana tujuan Jakarta-Madura dan truk Beton Jaya Mix, tepatnya di Desa.Kedungbacin Kec.Todanan Kab.Blora tiba-tiba berada di hutan
- BLORA, – Fenomena aneh bus Pahala Kencana jurusan Jakarta-Madura dan dua truk beton Jaya Mix yang tiba-tiba berada di tengah hutan di kawasan Blora, Jawa Tengah, Kamis (22/6) dikaitkan unsur mistis.
Beruntung seluruh sopir dan penumpang kendaraan yang masuk terowongan "gaib" tersebut selamat setelah mendengar suara kokokan ayam dan kumandang adzan Subuh.
Ketiga kendaraan tersebut mendadak tembus di tengah hutan Mbogan, Desa Kedungbacin, Kecamatan Todanan, setelah mengambil jalan pintas menghindari kemacetan di jalur Juwana-Rembang. Padahal jalan menuju hutan tak mungkin bisa dilalui kendaraan berbadan besar plus jarak kedua lokasi mencapai 50-an kilometer. Hingga jika dinalar sulit bisa diterima akal sehat.
"Itu jelas ulah makhluk halus. Kendaraan itu sebenarnya masuk ke dalam sebuah terowongan gaib yang entah kemana tembusnya. Beruntung sopir segera tersadar setelah mendengar suara kokokan ayam dan suara adzan," kata Mbah Kesi, sesepuh desa setempat yang juga spiritualis kepada Tribun, Selasa (26/5/2012). Ia mengetahui cerita soal kokokan itu setelah si sopir truk bercerita banyak padanya saat meminta terapi akibat trauma berat.
Suara kokokan ayam jago dan adzan itu tedengar karena saat ketiga kendaraan ada di tengah hutan bersamaan dengan waktu shalat Subuh menjelang pagi yakni sekitar pukul 4.30. Menurut Kakek 62 tahun ini, jika saja tak ada suara-suara yang membuat sopir tersadar tersebut, bisa jadi rombongan bus dan truk itu lebih masuk jauh ke dalam jalan "gaib" itu. Bahkan bisa jadi rombongan truk dan bus yang mengakut puluhan penumpang itu tersebut masuk ke dunia lain dan tak kembali.
"Memang sulit dinalar akal sehat, tapi itu benar nyata terjadi. Apalagi hutan itu memang dianggap angker," kata Mbah Kesi. Ia menjelaskan, dari penuturan sopir truk, jalan "gaib" yang dilalui tersebut sangat mirip dengan jalur pantura. Kondisi jalan ramai oleh lalu lalang kendaraan. Bahkan lengkap dengan tukang becak yang mangkal ditepian jalan. Tanjakan tempat truk dan bus nyasar ditengah hutan Mbagon itu adalah berupa perempatan yang saat itu menyala lampu merah hingga sopir berhenti.
Sunaryo, warga setempat, mengaku mendengar suara deru mesin kendaraan yang melintas didepan rumahnya pada malam saat peristiwa. Namun saat itu ia tak keluar rumah karena memang sudah larut malam. Ia pun tak berpikir macam-macam, karena menduga kendaraan itu adalah mobil bak terbuka kecil yang biasa lewat. "Paginya saya kaget, apa mungkin kendaraan yang lewat semalam itu adalah truk dan bus tadi. Tapi sepertinya tak mungkin karena jalan depan rumah sangat sempit," katanya.
Setelah ditemukan warga, proses evakuasi dua truk tronton dan bus itu membutuhkan waktu seharian. Sebab, jalan sempit membuat ketiga kendaraan sulit bergerak. Menurut Lilik Pujianto, Kepala Desa Kedungbacin, evakuasi berlangsung dari pagi hingga petang. Sempitnya jalan membuat warga harus memperlebar jalan dengan menguruk tanah. Ranting-ranting pohon juga dipotong agar kendaraan bisa lewat.
"Setelah berhasil keluar, bodi mobil baru kelihatan lecet-lecet kena ranting. Padahal pas ditemukan kondisinya mulus. Aneh memang," katanya. Sampai saat ini, ia masih setengah tak percaya pasca kejadian itu. Bahkan saat warganya melapor temuan bus ditengah hutan Kamis pagi , ia sempat acuh dan meminta untuk mengkroscek ulang lagi.
Saat evakuasi, Lilik mengaku, hampir terjadi keributan saat para penumpang hendak mengamuk sopir bus Pahala Kencana. Mereka mengira sopir tak tahu jalan hingga akhirnya tersesat di tengah hutan. Namun setelah sopir menjalaskan kejadian mistis yang dialami, para penumpang urung melakukan niatnya. "Sopir bus memang terlihat shock berat. Hingga ia tak mau mengendarai saat bus dievakuasi. Semua penumpang lalu melanjutkan perjalanan dengan bus lain," katanya. (dik)
Sumber
@gray_side @tobleron @Irawan01 @bondi @ghaniprijatna @blueguy86 @bintang5 @Agustde99 @createsometrouble @zimad @gray_side @maiky_bsx @alabatan
@happylanderz @alex1982 @har_in @Boyzt @erf_rey22 @Boyorg @mllowboy @awi_77 @Adhrii @tommywebby @lain @alex1982 @Charon
@yusef_chang @mllowboy @awi_77 @tommywebby @lain @alabatan @samme @devano_mahiswara @boljugg @BBB @tyo_g @carpediem1977 @ben_salvador
@shinshin @arcoiluz @simelekete @andromeda @alfaharu @mr.pokerface4242 @ @ryan_feelgood
@michell @metropolichz @rich @Maure123 @peacelover @bi_ngung @keep @joejoe131980 @bunny.blue @goyescas @ALI99 @k-leon @yogan28 @nukakarakter
@Putihaja @lenterahijau @syahrian @pria2dunia @escargots_lune @shouga @bujangbt @rahasia_nakal @cleosa_ @nip_eel @dundileo @muscleworshipper
@dikagrogol @ZORROBAYA @marc0fel1x @AwanSiwon @sly_mawt @andrognesios @jericho1 @alexxx @stevfire @peacelover @bintang5 @charmed
@Eugenic @lain @MBona @dhepil @semua @hari_12x @riorony @mike_Li @Ablazes @Cosike @marmoet99 @xchoco_monsterx @maldrino @mbelgedez
@NanoB @budi_jabek @adacerita @livelive @brand @damnian @claude @Boyz93_ @encyclopedia @DealdyRe @dimasarganandra @adilangka91
@freakymonster58 @BlameItOnDhiga @Charon @afif18_raka94
9:04 AM
[imagetag]
Burung dan Pesawat sama-sama terbang di langit. Keduanya berpotensi tersambar petir. Berikut penjelasan kecanggihan sistem antipetir pada pesawat. Kemungkinan pesawat tersambar petir selalu ada. Namun, pesawat dilengkapi sistem Static Discharge (SD) pada badannya. Hal tersebut membuat kemungkinan pesawat tersambar menjadi sangat kecil, terutama pesawat-pesawat modern.
Petir terjadi karena adanya perbedaan muatan listrik di udara, akibat gesekan antara awan atau benda dengan udara maka timbul muatan listrik statis pada benda itu. Sama halnya dengan pesawat, saat bergerak di udara akan terbentuk listrik statis di badan pesawat.
Namun, SD segera membuang listrik ke udara sehingga kecil kemungkinan tersambar. Jika SD tak bekerja, pesawat bisa saja tersambar petir dan akibatnya bisa mulai dari terganggunya peralatan komunikasi dan navigasi pesawat hingga terbakar di udara (kejadian ini sangat jarang terjadi).
SD pesawat sendiri sangat jarang rusak, selain itu perawatannya sangat sederhana karena bentuknya hanya berupa kawat atau lempengan plastik berisi logam yang ditempatkan di ujung sayap atau ekor pesawat dengan jumlah 12-16 buah.
"Ketika muatan listrik yang terkumpul di SD terlalu banyak, maka muatan itu akan terlepas dengan sendirinya," kata Prof Yohanes Surya Ph.D. Seperti dikutip dari situsnya, tiap hari Bumi dihantam 40 ribu petir.
Namun, karena luasnya Bumi, maka kemungkinan petir mengenai suatu pesawat sangat kecil. Namun ia menyebutkan bahwa tiap tahun rata-rata terdapat sebuah pesawat tersambar petir.
source: http://www.zona-kita.com/2012/06/mengapa-pesawat-tidak-pernah-di-sambar.html
5:05 PM
Tol Cipularang, baru-baru ini menelan korban jiwa dalam beberapa kecelakaan mobil. Mitos seputar tol itu pun banyak menyebar luas. Berikut fakta dan mitos tol tersebut. Menurut pengamat otomotif dan Pendiri & Instruktur Jakarta Defensive Driving Consulting (JDCC) Jusri Pulubuhu, terdapat beberapa mitos dan fakta mengenai tol ini.
unik-aneh-dunia.blogspot.com - 19 Mitos Tentang Tol Cipularang
Pertama, jalan tol merupakan jalan bebas hambatan di mana pengemudi bisa melaju dengan aman. Namun tidak pada tol Cipularang. Jalan tol ini memiliki banyak rintangan seperti tikungan dengan derajat ketajaman bervariasi hingga kilometer tertentu dengan sudut hingga 80 derajat.
Selain itu, terdapat turunan dengan sudut hingga 30 derajat. Lintasan yang ada melengkung dan pada musim hujan, banyak terdapat genangan air. Terdapat pula dorongan angin samping pada celah antara bukit-bukit.
Kedua, ukuran tinggi dan besar kendaraan tidak mempengaruhi cara orang mengemudi. Makin tinggi bentuk kendaraan, kualitas kestabilan pada kecepatan tinggi akan berkurang. Makin besar bentuk kendaraan, makin berat kendaraan itu dan akan mempengaruhi momentum inersia kendaraan yang membuat jarak pengereman menjadi panjang.
Berat kendaraan akan mempengaruhi gaya melebar atau menyamping yang terjadi saat menikung. Makin besar kendaraan makan makin besar haluan atau makin besar radius putar kendaraan itu.
Ketiga, jarak pengereman tak dipengaruhi bentuk dan berat kendaraan melainkan sistem pengereman kendaraan itu sendiri. Jarak pengereman ditentukan enam faktor variatif, termasuk kondisi dan perilaku pengemudi, kondisi kendaraan, bobot kendaraan, kecepatan kendaraan, kondisi lintasan serta cuaca.
Keempat, mayoritas penyebab ban pecah dijalan tol adalah akibat tekanan angin yang berlebih. Tekanan angin berlebih tak membuat ban mudah pecah hanya mempengaruhi traksi ban pada permukaan jalan.
Tekanan angin yang kurang dari rekomendasi pabrik ban akan membuat bahan pada dinding ban mengalami keletihan berat akibat elastisitas ban terlalu ditekan disbanding pada tekanan angin normal.
Kelima, mengemudi di lintasan menurun di kecepatan tinggi tak ada bedanya dengan mengemudi di lintasan datar. Mengemudi di kecepatan tinggi di lintasan menurun berisiko tinggi kecelakaan. Hal ini dikarenakan terjadinya perubahan pusat gravitasi dan distribusi bobot.
Di kecepatan tinggi, kendali kendaraan menjadi sangat sensitif dan gaya-gaya yang tak diharapkan bisa mudah terjadi. Pada saat kendaraan bergerak tak sesuai keinginan pengemudi, respon pengemudi sering spontan tanpa diawali proses analisa logika dan hal inilah yang mengawali petaka.
Keenam, karena lancar dan tak padat, potensi kecelakaan dijalan tol lebih ringan dibanding dijalan biasa. Risiko kecelakan malah lebih besar. Hal ini dikarenakan lancar membuat pengemudi cenderung memacu kendaraan dengan kecepatan tinggi. Alhasil, momentum yang dihasilkan jauh lebih besar dan kendaraan akan sulit dikendalikan.
Ketujuh, mengemudi di jalan tol tak memerlukan konsentrasi yang lebih tinggi disbanding di jalan biasa. Secara umum, kondisi jalan tol lebar, lancar, kecepatan tinggi dan monoton. Terdapat risiko kecelakaan masif dan hal ini butuh konsentrasi lebih dibanding di jalan biasa. Hal ini menyebabkan mudah letih, kewaspadaan menurun, hasrat untuk memacu kecepatan melebihi kemampuan kendaraan dan pengendara akan lebih tinggi.
Kedelapan, kecepatan kendaraan tak mempengaruhi kestabilan kendaraan. Tiap pergerakan kendaraan akan menimbulkan momentum dan gaya sentrifugal. Makin besar momentum dan gaya sentrifugal yang terjadi, kestabilan kendaraan akan makin berkurang dan mudah bergerak liar seperti terjadinya selip.
Kesembilan, saat menghadapi masalah, tindakan pertama adalah mengerem. Menyikapi masalah saat mengemudi harus diawali proses analisa serta keputusan kemudian eksekusi secara cepat dan tepat. Mengerem bukan selalu menjadi tindakan pertama karena jika dilakukan di tempat dan waktu yang salah, hal ini bisa menimbulkan masalah.
Kesepuluh, pada kecepatan tinggi di atas 80km/jam di lintasan menurun, saat ban depan mobil pecah, tindakan jitu adalah 'mengerem' agar kendaraan terkontrol. Pada kondisi ini, pusat gravitasi dan distribusi bobot berpindah ke depan. Hal lain yang perlu diperhatikan, kendali kendaraan ada pada roda depan.
Jika pengereman terjadi mendadak, beban roda depan yang bannya pecah akan lebih besar dan menimbulkan gaya tarik ke arah sisi roda yang pecah itu. Kesulitan pun muncul dan jika tak dapat disikapi dengan tepat, malapetaka menanti. Sebaiknya jangan panik, jangan mengerem dan tahan kecepatan sesaat bagi kendaraan dengan pusat gravitasi rendah.
Jangan mengerem dan naikkan kecepatan 10km/jam sesaat bagi kendaraan dengan pusat gravitasi tinggi. Kemudian arahkan kendaraan sesuai arah lintasan dan tahan kemudi dengan kuat dan erat. Ketika kondisi sudah mulai terkendali, kurangi kecepatan secara bertahap dan arahkan kendaraan ke lintasan yang aman.
Kesebelas, pada kecepatan tinggi di atas 80km/jam di lintasan menurun & menikung dan kendaraan terasa oleng, tindakan jitu yang harus diambil adalah mengerem tajam agar terkendali. Pada kondisi ini, pusat gravitasi dan distribusi bobot berpindak ke depan dan kendali kendaraan ada di roda-roda depan.
Keduabelas, di kecepatan tinggi di lintasan menikung, cara mengemudi tak ada bedanya dengan lintasan menikung lainnya. Pada prinsipnya, saat kendaraan melaju kencang, tingkat kestabilan kendaraan berkurang dan menjadi makin sensitif. Momentum dan gara sentrifugal makin besar dan sulit dikendalikan. Siasati dengan mengurangi kecepatan sejak kendaraan di lintasan lurus dan jangan lakukan perlambatan di lintasan menikung serta pertahankan kecepatan.
Ketigabelas, keletihan disikapi dengan mengunyah permen, merokok, dan berbicara dengan penumpang. Keletihan disebabkan akumulasi kurang tidur, lembur, atau sedang sakit. Cara-cara tersebut tak akan membantu banyak. Pada kondisi ini, kemampuan interpretasi akan menurun dan kontrol anggota tubuh akan melambat. Sebaiknya berhenti dan tidur beberapa saat. Hal ini akan membatu kebugaran Anda.
Keempatbelas, alasan relatif sepi dan lampu mobil terang, mengemudi ke luar kota di malam hari jauh lebih aman dibanding siang hari. Sesuai jam biologis tubuh manusia atau circadian rhythm, malam diciptakan untuk tidur manusia. Seterang-terangnya lampu jalan dan kendaraan, jauh lebih terang saat siang hari. Di Indonesia, tak semua pemakai lalu lintas menggunakan penerangan yang laik. Kondisi dan situasi sepi memicu pengendara terlena.
Kelimabelas, kopi dapat membantu menghilangkan kantuk dan letih. Kopi hanya menstimulasi organ tubuh yang membuat jantung berdetak lebih cepat dan membuat orang terjaga sesaat namun hal ini akan mengurangi stamina dan kantuk pun bisa cepat muncul lagi. Saat organ tubuh dipicu, stamina melorot dan pengemudi pun sering berhenti untuk buang air kecil.
Keenambelas, mengemudi dengan kecepatan sangat pelan di bawah kecepatan rata-rata jauh lebih aman dibanding kecepatan tinggi. Hal ini sangat berbahaya. Kendaraan harus disesuaikan kecepatan lalu lintas yang ada dan perbedaan signifikan kecepatan tak disarankan karena membahayakan diri sendiri dan pengendara lain. {teknologi.inilah.com}
Sumber