It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
Di antosan nya a next chapter ny,,
hahahhahahah,,, gw ngebayangin ipung pakai celana dalm putih trus "itunya" ngaceng, kepalanya nyembull.. owhh whh whhhh
Ayo Gam! lancarkan aksimu... call me if you need help! untuk Bang @Chocolate010185, ditunggu lanjutannya...
Lhaa... kan Agam normal bang... orang normal ya sukanya sama laki-laki atuuh...
)
´«̶ː̖́[н̲̅α̲̅]ː̗̀»̶=D ̸̸̸̸̸̸̸̸̸̸̸̸̸̸̸̸̸̸̸̸̸̨̨̨̨̨̨̨̨̨̨̨̨̨hː̖́[н̲̅α̲̅ ̸̸̸̸̸̸̸̸̸̸̸̸̸̸̸̸̸̸̸̸̸̨̨̨̨̨̨̨̨̨̨̨̨̨h«̶ː̖́[н̲̅α̲̅]ː̗̀»̶ ̸̸̸̸̸̸̸̸̸̸̸̸̸̸̸̸̸̸̸̸̸̨̨̨̨̨̨̨̨̨̨̨̨̨h«̶ː̖́[н̲̅α̲̅]ː̗̀»̶=D ̸̸̸̸̸̸̸̸̸̸̸̸̸̸̸̸̸̸̸̸̸̨̨̨̨̨̨̨̨̨̨̨̨̨ ̸̸̸̸̸̸̸̸̸̸̨̨̨̨̨ ̸̸̸̸̸̸̸̸̸̸̸̸̸̸̸̸̸̸̸̸̸̸̸̸̸̸̸̸̸̸̸̸̨̨̨̨̨̨̨̨̨̨̨̨̨̨̨̨̨̨̨̨̨. ̸̸̸̸̸̸̸̸̸̸̸̸̸̸̸̸̸̸̸̸̸̨̨̨̨̨̨̨̨̨̨̨̨̨. ̸̸̸̸̸̸̸̸̸̸̸̸̸̸̸̸̸̸̸̸̸̨̨̨̨̨̨̨̨̨̨̨̨̨ ̸̸̸̸̸̸̸̸̸̸̸̸̸̸̸̸̨̨̨̨̨̨̨̨̨̨.
Iya, ada-ada aja nih, sampe pake obat dua lagi, penenang n perangsang, emang itu gak kontradiksi ya. Eh btw, ntar nama obatnya dicantumin ya @Chocolate010185 please.... heheheheeh
@gr3boy : scane yang pertama pada saat Ipung mau mandi, scan yang kedua pada saat dia setelah mandi. Itu ya ?
Dear All Readers....
Maaf belum bisa bales comment satu persatu, tetapi saya sangat menghargai sekali komentar teman-teman.
Berhubung kerjaan semakin menggila, posting ceritanya kemungkinan banyak keterlambatan. Harap di maklum ya...
Sesampainya di rumah, tanpa menyia-nyiakan waktu aku langsung masuk ke dalam kamarku lalu menyalakan DVD player. Kupilih cd bergambar lelaki yang berbadan kekar berkacamata hitam tanpa mengenakan sehelai benang pun.
Gambar yang muncul pertama kali adalah gambar actor pemain film ini dengan pose sensual beserta namanya. Kulihat satu persatu actor yang akan kulihat actingnya beberapa menit kemudian. Ada satu actor bernama Logan Reed yang nyaris mirip dengan Ipung, yang membedakan adalah badannya Ipung tidak sekekar actor ini. Aku semakin bersemangat melihat tontonan ini.
Awalnya aku ingin mempelajari cara-cara melakukan hubungan intim sesama jenis. Namun belum sampai adegan klimaks aku sudah 2 kali mengeluarkan cairan tubuhku secara paksa. Sore ini birahiku benar-benar memuncak.
Adegan selanjutnya 2 orang sedang mandi di pancuran, yang kemudian saling bercumbu. Ditengah adegan tersebut, datang salah satu actor yang paling aku sukai. Yap….Logan Reed akhirnya beraksi. Awalnya Logan Reed yang mengendalikan permainan dengan posisi menjadi bulan tenggelam. Dan kedua orang lainnya menjadi matahari terbit secara bergantian. Di tengah-tengah permainan, kedua orang ini mengambil posisinya Logan Reed menjadi bulan tenggelam. Tanpa mengedipkan mata, kulihat Logan Reed dengan ekspresi penuh kenikmatan menjadi matahari terbit. Aku langsung membayangkan Ipung yang bermain disitu. Betapa seksinya dia. Untuk ketiga kalinya aku siap mengeluarkan cairan tubuhku dengan paksa. Belum sampai klimaks, tiba-tiba :
Tok…Tok…Tok….
“Bang Agam…..!!” Suara Gilang dari balik pintu. Dengan terburu-buru aku mematikan dvd. Dan yang membuatku terkejut, aku lupa mengunci pintu kamarku. Gilang sudah terlebih dahulu membuka pintu kamarku.
“Anter ak….Ihhh…Bang Agam lagi ngapai sih ?” Tanya Gilang yang melihatku dalam keadaan setengah telanjang. Baju seragamku yang sedikit basah terkena muntahan cairan tubuhku, sedangkan celana dalam bersama celana abu-abu terpasang hanya sampai lutut saja.
“Loe mau ngapain Dul…Sana keluar !!!” Ucapku sambil menutup kemaluanku yang masih tegak berdiri dengan bantal tidurku.
“Hahahahaha…..Kok siang-siang gini onani sih. Aku mau liat….”Ucap Gilang sambil mendekat kearahku. Sontak saja aku beranjak dari kasur dan berlari kearah pojok.
“Sana…Sana…!!!”Ucapku sambil menutup kemaluanku dengan kedua tanganku.
“Dikit aja Bang….”Pinta Gilang sambil tangan kanannya diangkat ke samping mukanya, dan jempol dia rapatkan dengan telunjuknya.
“GILANG….!!!! KELUAR !!!!”Teriakku. Tapi aku tau betul adikku, semakin dilarang akan semakin menjadi.
Perlahan dan pasti dia mulai mendekat ke arahku. Aku berkonsentrasi agar kemaluanku segera turun. Tetapi yang selalu terbayang adalah Logan Reed dengan pose matahari terbit.
“Bang Agam….ayo dong buka, aku kan pengen liat burungnya Bang Agam kalau lagi berdiri.”
“Iya..iya…Tapi loe jauh-jauh sana liatnya. Jangan mendekat ke arah gue.” Pintaku.
“Aku ngga dekat-dekat kok, nih ya aku udah mundur selangkah.” Kata Gilang sambil mundur selangkah. Posisiku saat ini kira-kira berjarak 2 meter. Perlahan kubuka tanganku yang sedari tadi menutupi kemaluanku.
“Hahahaha….Panjang juga ya punya Bang Agam.”
“Udah puas sekarang kan. Sana keluar dari kamar gue.”
“Tapi anter aku ke Gramedia ya. Aku mau beli buku.”
“Iya Dul…Gue mandi dulu.” Ucapku. Kulihat Gilang berlalu dari hadapanku. Akupun mulai membereskan celana dan baju seragamku yang sudah terkoyak-koyak. Untung saja Gilang tidak melihat tumpukan cd yang kutaro dibawah tas sekolahku. Bisa panjang urusannya kalau sampai terjadi.
Sebenarnya Gilang bisa saja pergi sendiri ke Gramedia, tetapi dasarnya anak manja, maunya dianter kemana-mana. Dan kebetulan ada yang mau aku cari di Gramedia. Aku ingin mengetahui fungsi dari obat penenang dan efek samping yang akan terjadi jika dikonsumsi dalam jumlah yang berlebihan.
Rahmat pernah sekali memberitahu jenis obat apa saja yang pernah dia konsumsi. Yang aku ingat adalah nipam, bk dan rohypnol. Kucari buku yang berisi tentang obat-obatan di rak khusus ilmu kedokteran.
Ahha….Aku menemukan artikel tentang obat rohypnol. Obat ini berfungsi untuk melemaskan otot dan membuat peminumnya mengantuk sampai tak sadarkan diri. Obat yang bernama asli flunitrazepam digunakan untuk terapi bagi para penderita insomnia, ataupun menenangkan pasien sakit jiwa yang mengamuk.
“Bang Agam…Kok disini ngga ada komik city hunter ? Aku mau baca seri selanjutnya. Bang Agam waktu itu belinya dimana ?” Tanya Gilang dengan muka yang sedikit memelas.
“Disini jelas ngga akan ada Dul…Itu kan agak mesum komiknya. Ntar gue cari di Cikapundung, siapa tau ada seri selanjutnya.”
“Yaa…..”Ucap Gilang murung.
“Eh…Loe cari aja komik kungfu komang. Itu juga lucu banget. Dijamin loe bakalan ngakak deh…”
“Beneran lucu Bang ?” Tanya Gilang mulai bersemangat lagi.
“Loe coba aja liat sendiri. Pasti langsung jatuh cinta.”
“Aku cari dulu ya Bang…”ucap Gilang sambil berlalu dari hadapanku.
Kembali aku baca tentang buku ini. Sepertinya menarik juga kalau aku lanjutkan pendidikanku ke fakultas kedokteran. Aku membayangkan jika aku sudah lulus kuliah, ada 2 huruf bertengger di depan namaku Dr.Agam Pratama. Aku coba meminta ijin kepada kedua orangtuaku untuk melanjutkan pendidikanku ke fakultas kedokteran pada saat acara makan malam.
“Pah…kalau Agam lulus, boleh ngga ngelanjutin kuliah di fakultas kedokteran ?” Tanyaku sambil mengambil ayam goreng buatan pembantuku.
“Jagoannya Papah tuh mau jadi dokter ya ? Kamu mau ambil kuliah dimana ?”
“Emmm…Belum tau juga sih Pah, tapi kayaknya di Bandung aja kuliahnya.”
“Tahun depan Papah udah ngga tinggal di Bandung lagi. Papah dan Mamah mau balik lagi ke Jakarta. Lebih baik kalau mau kuliah di Jakarta aja.”
“Terus sekolahnya Gilang gimana Pah ?”Tanya adikku
“Kamu pindah juga ke Jakarta juga.”Ucap Ibuku.
“Tapi Mah, Agam ngga mau kuliah di Jakarta, maunya di Bandung aja.”
“Gilang juga ngga mau sekolah di Jakarta Mah….Gilang ngga mau jauh dari Bang Agam.”
“Sekarang aja bilangnya ngga mau jauh…Kemarin nyaranin Mamah supaya abangmu dikirim ke Iowa.”
“Hehehehe…itu kan cuma bercanda aja Mah.”
Anak manja yang satu ini dari dulu ngga pernah mau jauh dariku. Untung saja dia ngga seperti aku yang menyukai sesama jenis. Gawat kalau sampai dia seperti aku, bisa-bisa setiap saat aku harus melemesakan otot-ototnya yang menegang.
Kejadian tertangkap basah aku sedang onani dan keinginanku untuk melanjutkan studi di fakultas kedokteran aku ceritakan seluruhnya kepada Indah, termasuk juga rencana kejiku yang akan aku lakukan kepada Ipung. Hal pertama yang membuat Indah buka mulut adalah
“Gam….aku mau dong liat burungmu yang sudah basah dan masih berdiri tegak. Duh pasti seksi bangetttt….!!!!” Ucapnya sambil kedua tangannya memegang pipinya sendiri.
“Ngga…Ngga…Ngga….!!!”Jeritku sambil menutup kemaluanku dengan kedua tanganku dan menjauh dari Indah.
“Hihihihi…..Sekali aja…..” Ucapnya sambil mengacungkan 1 jari telunjuk yang dia tempel dekat dengan hidungnya. Kemudian dia berjalan mendekat ke arahku.
“Gue ngejerit minta tolong nih kalau loe mulai ngedekat ke arah gue.”
“IYA…IYA…Takut bener sih nih orang. Udah duduk lagi sini.” Ajak Indah, aku pun mengikuti ajakannya untuk kembali duduk berseberangan dengan Indah di bangku kantin sekolah.
“Awas loh ya kalau sampai melecehkan gue.” Ancamku sambil menunjuk mukanya Indah.
“Heheheheh….terus kapan kamu mau ngerjain Ipung ?”
“Rencananya sih hari sabtu gue mau ngerjain dia. Siang ini gue mau ke Cikapundung dulu untuk ambil obat perangsangnya.”
Aku akan coba terlebih dahulu rasa dari obat perangsang itu sebelum aku berikan kepada Ipung. Tujuanku untuk mengetahui kekuatan dan efek samping dari obat tersebut.
Setelah makan malam selesai, aku coba setengah butir obat perangsang yang tadi siang aku beli di Cikapundung. Obat ini ternyata bisa dilarutkan di dalam air tanpa ada rasa dan bau. Aku minum air putih yang di dalamnya sudah mengandung setengah butir obat perangsang.
1 menit berlalu, masih belum ada efek sampingnya.
Pada saat menit kelima, badanku terasa sedikit mulai gatal, dan lambat laun birahiku pun naik secara pasti. Ada rasa aneh yang kurasakan, sesuatu yang membuat aku ingin sekali menyetubuhi atau disetubuhi seseorang. Kucoba menyentuh bagian leherku, kemudian turun ke dada.
“Aahhhhhh…..” Jeritku. Benar-benar terasa sensasi yang luar biasa ketika aku menyentuh bagian-bagian sensitif tubuhku. Kali ini aku harus mengunci pintu kamarku agar Gilang tidak bisa masuk ke dalam kamarku. Bisa-bisa dia kena sasaran akibat gairahku yang sudah tidak bisa kutahan.
Malam ini aku kembali menyalakan dvd yang pemerannya lelaki saling bersenggama. Sambil mengerjakan kerajinan tangan, aku membayangkan berada diantara actor yang saling bergumal.
Kerajianan tanganku berhasil membuatku menggelinjang sebanyak 5 kali dalam semalem. Hal ini sudah bisa dipastikan aku bangun kesiangan. Untungnya aku tidak telat masuk kelas. Menurutku obat ini tidak ada efek yang berarti selain hanya hasyrat ingin disetubuhi dan menyetubuhi saja.
Hari ini aku siap melancarkan aksi keduaku. Setelah pulang sekolah aku menjemput Ipung dari rumahnya Babeh. Dia sepertinya sudah merasa nyaman jalan berdua denganku. Untuk mengurangi kecurigaannya terhadapku dan menguras sedikit tenaganya, aku ajak dia berputar-putar di mall dan di alun-alun.
Selama jalan dengannya, aku mulai mengenalnya lebih dalam. Dia menceritakan tentang keluarganya yang tidak harmonis. Ayahnya yang sering judi dan mabok, kerap memukuli ibunya. Terkadang dia melawan ayahnya untuk membela ibunya. Obat-obatan dan ganja yang dia konsumsi hanya sebagai pelarian dari masalah yang dia hadapi.
Sesampainya di rumah, aku langsung mengajak Ipung masuk ke dalam kamarku. Orangtuaku dan adikku rupanya sudah berada di dalam kamarnya masing-masing. Aku menyuruhnya untuk membersihkan diri terlebih dahulu. Ketika dia mandi, aku menyiapkan segala macam yang dibutuhkan Ipung jika menginap di rumahku.
Setelah dia mandi, kini giliranku untuk membersihkan diri secara cepat. Ketika aku keluar dari kamar mandi, tercium aroma khas ganja yang sedang dihisap oleh Ipung. Yes….tidak perlu obat penenang yang sampai saat ini belum aku dapatkan. Aku sudah membaca efek samping dari ganja. Tinggal ditambah sebutir obat perangsang, niscaya dia tidak akan berontak ketika aku setubuhi.
Kopi yang mengandung sebutir obat perangsang sudah mulai dia minum. Aku nyalakan dvd bokep yang pemerannya ada wanitanya.
“Film apaan Gam ?”Tanya Ipung sambil menghisap ganja tanpa ada asap yang dia keluarkan dari mulutnya.
“Bokep Pung….gue kemarin beli di Asia Afrika. Tapi belum sempet gue tonton.”
“Eh coba liat bungkusnya.” Kata Ipung yang mulai bersemangat dan meraih cover dvd yang aku berikan kepadanya. Jebakan batman ku berhasil juga. Film ini akan menjadi booster untuk meningkatkan hasyrat seksualnya.
“Pung…abisin dulu kopinya, ntar gue buat lagi yang baru.”Saranku agar obat perangsangnya masuk seluruhnya ke dalam tubuh Ipung. Dia pun mengikuti saranku dengan menghabisakn air kopi yang masih tersisa.
Kemudian aku keluar dari kamar ini untuk menyiapkan kembali secangkir kopi dan segelas air putih. Tidak lupa aku juga membawa sedikit cemilan untuk Ipung. Ketika aku masuk kembali ke dalam kamarku, kulihat Ipung sudah mulai gelisah. Dia sedang duduk bersender di atas kasurku dengan kaki terlentang. Bantalku dia gunakan untuk menutupi selangkangannya. Aku membayangkan kemaluannya pasti sedang berdiri tegak.
Secangkir kopi dan segelas air putih kuletakkan di atas meja yang berada di samping kasurku. Kulihat sekilas tv yang sedang mempertontonkan adegan senggama antara lelaki bertubuh kekar dengan seorang wanita berambut pirang.
Aku langsung naik ke atas kasurku kemudian aku merebut bantal yang menutupi selangkangan Ipung. Dengan reflek Ipung langsung menutupi kemaluannya yang sudah berdiri tegak dengan kedua tangannya. Aku pura-pura tidak bereaksi melihat kemaluan Ipung yang aku perkirakan lebih panjang dan lebih besar dari punyaku.
Aku bisa merasakan apa yang dirasakan Ipung saat ini. Hasyrat birahi yang sangat memuncak tentunya. Kulirik tangannya Ipung yang mulai sedikit bergerak. Sepertinya dia akan membuat kerajinan tangan sama seperti pada saat aku mencoba obat ini. Tapi dia masih canggung karena ada aku di sampingnya.
Kubirakan kira-kira 20 menit dia merasakan kegelisahan akibat dorongan hasyrat birahi yang tak terkendali. Tidak ada kata-kata yang aku ucapkan sedikitpun agar dia bisa lebih berkonsentrasi untuk mengurangi rasa kegelisahannya itu. Aku yakin semakin dia berkonsentrasi untuk menurunkan rasa birahinya, maka hasilnya akan sebaliknya.
“Pung….” Ucapku sambil kulirik muka dan selangkangannya.
“Hhhmmmmm……” Hanya itu yag keluar dari mulutnya tanpa melihat ke arahku.
“Aku pegang ya…”Ucapku yang tanpa ada persetujuan darinya aku langsung melepaskan genggaman tangan Ipung. Tujuanku menggantikan posisi tangannya Ipung dengan tanganku.
Dia hanya mendesah “Ahhhh….” tanpa ada perlawanan sedikitpun. Yes….kombinasi antara ganja dan obat perangsang yang membuat dia sulit untuk menolak apa yang aku lakukan kepadanya.
Aku coba mengelusnya secara perlahan. Seluruh serangan yang bakal aku lancarkan malam ini kupelajari dari 2 dvd yang aku beli beberapa hari lalu. Kulihat Ipung semakin tidak karuan mendapatkan perlakuanku. Terkadang dia menutup mukanya dengan kedua tangannya dan menarik kedua tangannya ke arah ubun-ubun layaknya orang sedang frustrasi.
“Buka ya Pung….” Tidak ada jawaban sedikitpun yang keluar dari mulutnya Ipung. Aku artikan bahwa dia setuju dengan permintaanku. Aku turunkan celana boxernya, dia sedikit mengangkat pantatnya untuk mempermudahku menurunkan celananya.
Ular merupakan binatang yang sangat misterius, sampai-sampai dijadikan lambang di bidang kedokteran. Banyak sekali yang bisa kupelajari dari binatang satu ini, satu hal yang saat ini aku tiru dari cara berburu mangsang. Yap…..berikan sedikit “bisa” agar mangsanya tergelepar tak berdaya.
Kuarahku mulutku menuju ototnya yang tegag berdiri menatap langit. Untuk pertama kalinya aku melakukan hal seperti ini. Kembali kudengan suara desahan yang keluar dari mulut Ipung. Aku coba melakukan gerakan seperti yang pernah kulihat. Satu, dua, tiga, empat dan aku lepaskan dari mulutku. Aku kembali duduk pada posisi semula. Tujuanku adalah hanya memberi sedikit “bisa”.
Kudengar suara Ipung yang sedikit gagap akibat stimulus yang kulakukan barusan. “Kok berhenti Gam…? Yang kamu lakukan enak banget….”ucapnya sambil tangan kirinya memegang pahaku.
“Loe mau di oral lagi ngga Pung ?” Tanyaku.
“Mmmaauuu Gam….” Ucapnya sambil memalingkan wajahnya ke arahku. Kulihat matanya sayu penuh gejolak birahi.
Kembali kulancarkan seranganku untuk membuat dia lebih bergelinjang lagi. Tidak membutuhkan waktu yang cukup lama untuk mencapai titik kepuasan. Dia terlihat terengah-engah dan terpuaskan dengan apa yang kulakukan barusan.
Adegan-adegan mesum yang masih berputar di layar kaca, membuat Ipung kembali bergairah. Dia memintaku melakukan hal yang sama seperti beberapa menit yang lalu. Walaupun pada saat ejakulasi, Ipung tidak memberikan isyarat kepadaku, tetapi aku sudah paham kapan dia akan menyemprotkan cairan tubuhnya. Sebelum mencapai titik puncak, dengan sigap aku langsung menghentikan aksiku. Dia nampak gelagapan dan memintaku untuk kembali melakukannya.
“Gam….Nanggung banget sih ?” Matanya semakin sayu, dan tubuhnya sudah penuh dengan keringat. Kuulangi kembali aksiku, dan kuhentikan kembali pada saat akan mencapai titik puncak. Hal itu aku lakukan sampai dengan 5 kali. Aku yakin dia sangat tersiksa dengan perlakuanku seperti itu.
Untuk yang ke 6 kalinya, aku melakukan hal yang sama, namun kali ini aku memberikan rangsangan di bagian matahari terbit. Tidak ada perlawanan sedikitpun, karena dia sudah ingin segera mengeluarkan cairan tubuh yang sedari tadi selalu kutahan.
“Gam….aku mau keluar..”Rengeknya.
Aku tidak akan memperdulikan rengekan Ipung yang memintaku untuk segera mengeluarkan cairan tubuhnya. Dan setelah 4 jam berlalu, dia akhirnya mengeluarkan cairan tubuhnya untuk yang kedua kalinya. Aku yakin selama itu dia sangat tersiksa akibat perlakuanku kepadanya.
***