It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
@mahardhyka, @pria_apa_adanya,
@ElninoS, @Just_PJ
tambah lagi dunk...
Gk sbar baca part pas indra ng0mel2 n nyemprot dia abis2an
*evil lough*
Aq kira lnjtn si deka...
Tpi seru ni cerita...
Minta kepingn selnjutnya dunk..
haha sabar ja, itu pasti ada bagiannya ko.. *snym2
****
Evan Pov.
Tangannya mencubit pinggul
ku keras, aku mengerang sakit
kemudian ku tepis tangannya
yang berada di pinggul ku.
"Kamu apa-apaan sih Ndra"
Ia terkekeh pelan, matanya
memandang ku dari atas dan
kebawah.
"Kamu gendutan sekarang"
Kening ku mengerut kedua
alis ku saling bertaut, aku
menatap seluruh bagian
tubuh yang di katakannya
gendut.
"Gak ko, mata kamu tuh
minus ya?"
tanya ku polos, Indra menjitak
kepala ku pelan.
"Gak lah. Sembarangan ngomong"
aku meringis kecil lalu mengusap kepala ku yang sakit
karna hadiah manis berupa
jitakan.
"Makanya jangan bilang aku
gendutanlah. Aku gak mau"
"Ok ok, terserah anda tuan"
dengusnya, ia melipat kedua
tangannya ke dada, arah matanya memandang hamparan
laut biru. Aku menggeser sedikit
kaki ku mendekat padanya.
"Disini menyenangkan ya"
bisik ku tanpa menolehkan
kepala ku ke arahnya, Indra
melirikkan matanya menatap
ku lalu menganggukkan kepala
setuju.
"Aku pengen ke tengah laut
itu"
aku menunjuk segerombolan
burung burung yang sedang
mencari ikan kecil di tengah
lautan, Indra mengerinyitkan
keningnya dan memandang ku
dari ekor matanya.
"Kamu bisa berenang?"
tanyanya, aku memiringkan
sedikit kepala ku memandang
wajahnya yang berjarak hanya
beberapa senti saja dengan
wajah ku.
"Gak" jawab ku asal.
"Lalu kenapa mau berenang
ke tengan laut?"
"Hanya khayalan saja, tidak
boleh ya?"
"Boleh boleh saja, tapi apa itu
tidak aneh ya"
"Haha, ada yang lebih aneh dari itu di dunia ini ko"
"Yeah"
Indra melihat jam yang melingkar manis di tangannya.
"Sudah sore. Lebih baik kita
segera pulang"
tersirat kekecewaan di wajah
ku saat ia mengatakan hal itu.
"Tapi kan. Aku suka disini"
ucap ku lirih dengan kepala
tertunduk, Indra menatap ku
sekilas lalu mengangkat tangan
kanannya untuk mengusap
lembut helaian rambut ku.
"Kapan kapan kita kesini lagi
berdua.."
aku mendongkakkan kepala
ku memandang ke arah
wajahnya yang sedang tersenyum kepada ku.
"Janji ya?"
mata ku berbinar saat ia
menganggukkan kepalanya.
"Yes, ya sudah ayo kita pulang"
ku langkahkan kaki ku meninggalkan Indra yang masih
diam di belakang ku.
"Loh? Kenapa diam?"
ia menjulurkan satu tangannya
kepada ku, aku bingung apa.
Maunya sebenarnya.
Indra menghela nafas berat
melangkahkan kakinya mendekat kepada ku dan
menautkan jemarinya dengan
jemari ku.
"Ayo pulang.."
ia menarik tangan ku membawa ku keluar dari area
pantai ke tempat ia memarkirkan motornya.
Wajah ku menghangat dan
sepertinya merona tak kala
ia mengeratkan genggaman
tangannya pada jemari ku
saat kami sedang melangkah
menjauhi area pantai.
**
Ya sekali ini saja tak apakan?
Aku hanya ingin merasakan
kebahagian kecil ini bersama
meskipun tidak ke tempat
yang mahal atau harus makan
malam yang romantis, tetapi
disinilah kebahagian kecil
itu datang di tengah hembusan
angin laut yang menyejukkan
tersimpan kenangan yang
manis untuk di simpan.
Evan...
Seumprit
Criit
Criit
******
Deka Pov.
"Ck, ini pemaksaan namanya!"
Teriak Kelvin keras, Alvian yang
berada di sampingnya hanya
menutup kedua telinganya
yang kesakitan akibat suara
lengkingan dari mahluk jangkung di belakang ku.
"Alvian! Kamu kenapa gak
bilang kalau ada orang ini
di dalam mobil"
Kelvin menunjuk ke arah
ku yang sedang sibuk menyetir
mobil, aku mendengus pelan
mendengar suara teriakan frustasinya.
"Aku juga ga tau Kak, dia tiba tiba ingin datang kemari"
Ucap Alvian pelan, aku melirik
dari sudut mata ku menatap
sosok Kelvin yang masih
menggunakan seragam sekolah.
"Kamu di paksa sama dia ya?"
Kelvin menatap ku tajam, aku
mencoba menahan tawa ku
melihat tatapan tajam matanya
yang seolah ingin menerkam
ku.
"Huh. Padahal gue niatnya
pengen jalan berdua sama
kamu Ian"
ucap Kelvin, ia melipatkan
kedua tangannya bersidekap
dengan dadanya yang bidang.
"Udahlah lu diam ja, berisik
amat sih kaya cewe"
"Ap.. Apa lu bilang!"
"Ya. Mulut lu kaya cewe tau
ga. Bisakan sekarang diam"
Kelvin mendengus kecil, alvian
menatap bingung ke arah ku.
"Kak Deka, bukannya kamu
juga ribut ya dari tadi. Dan
juga sejak kapan kalian akur
begini?"
tanya Alvian curiga, ia memicingkan matanya menatap
ku dan kelvin secara bergantian.
"Haha, tanya dia lah"
aku mengedikkan kepala ku
menunjuk kelvin, Alvian menghela nafasnya pelan.
"Kalian seperti sepasang kekasih yang meributkan masalah yang
tidak penting"
Ujar Alvian enteng, Kelvin
menyenggol bahunya ada
nada tak terima saat alvian
mengatakan hal itu.
"Terima kasih"
aku menyeringai kecil memandang sosok Kelvin
di jok belakang, bayangannya
terlihat dari kaca spion mobil.
"Kamu belum jawab pertanyaan
ku Ian, kamu di paksa sama
dia kan?"
Kelvin menggerutu tidak jelas
sejak tadi, Alvian menatapnya
sekilas lalu melirik ku.
"Iya, dia juga yang rebut ponsel ku waktu tau kalau
kamu yang sms"
Jawab Alvian seadanya.
"Begitu.."
Kelvin memandang ku dalam,
enatahlah dia sepertinya
mencurigai kelakuan ku selama
ini padanya, ia berdehem kecil
menyamankan dirinya pada
sandaran jok mobil.
"Ya sudahlah, kita kemana
sekarang"
jawabnya tenang, Alvian mengedikkan kedua bahunya.
"Terserah yang menyetir mobilnya saja"
Ucap Alvian.
Kok kayak@ gw lbh suka deka ma kelvin ya???? Galau krn kelvin ga bareng evan jd t'obati..
Hehehe...
@marukochan: Deka sama Kelvin ya? Mungkin cocok juga? Hehe
@Adam08: lagi usaha dia..
@venussalaca: kenapa galau?