It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
Aku menatap kosong ke arah pecahan-pecahan bingkai foto yang berserakan di bawah kakiku ini. rasanya aku sudah tidak mampu untuk berdiri lagi. Bagaimana mungkin mereka itu… ahh.. aku rasa dunia memang sempit. Sangat sempit.
Aku bahkan masih belum bisa melupakan tawa mereka saat melihatku mampu menarik banyak perhatian orang-orang yang rela mengeluarkan isi dompetnya untuk menonton pertunjukan yang sangat tidak mungkin dilakukan oleh seorang bocah berumur 5 tahun.
Dan aku juga ingat bagaimana mereka memperlakukanku layaknya hewan peliharaan. Ohh ya ampun, kenapa aku tidak curiga sebelumnya terhadap nama lengkap gio ‘Pragio Reska Siregar’ *terdengar aneh?. Well, aku memang sangat payah dalam merangkai nama.*, seharusnya aku menyadarinya sejak awal.
Gio; ada apa denganmu? (gio menariku mundur menjauh dari serpihan-serpihan kaca yang bisa saja tanpa sadar aku mengijaknya.)
Aku; kau kenal pingpong?. Pingpong Ayahan Niciuciu Cimute Icrham Item. (nama itu. Aku masih sangat mengingatnya. Kalian bisa membayangkan sendiri bagaimana menjadi seorang anak kecil yang di panggil P-A-N-C-I-ITEM. Yahh sebenarnya itu hanya nama panggilan saja. Nama yang aneh. Sangat aneh. *Errr.. aku sudah bilang tadi kalau aku memang payah dalam merangkai nama.*)
Gio; kau?.. kau mengenalnya? Tolong beritahu aku dimana dia sekarang…
Aku; ya. Aku sangat mengenalnya.
entar lagi deh.. mau mandi dulu.
@ularuskasurius iya bang. entar lagi nih.
@wooyoung hah??
Gio; tolong pertemukan aku dengannya. Ako mohon. 12 tahun. Ya 12 tahun aku mencarinya. Harusnya dia sekarang disini bersamaku. Menikmati semuanya.
Aku; kenapa kau mencarinya. Bukankah seharusnya kau senang dia terbebas dari keluargamu.?.
Gio; karena aku menyayanginya. Hehe,, aku teringat sesuatu tentang ‘Megazing Petra Wezzing Wilijeng Sugih Di-,,,
Aku; Diantoskeun Kita.’ (dia memandangku tak percaya. Mantra aneh yang sewaktu kecil sering aku dan gio bacakan sebelum tidur. Yang intinya sih,, ingin kaya.)
Gio; kamu…
Aku; ya. Aku si kecil yang selalu berlarian menghindari dan melawan anjing-anjing nakal. Dan si kecil yang selalu memeluk pangeran baik hati ketika nenek lampir mengayunkan tongkatnya. (dari jarak sedekat ini, aku dapat melihat butiran-butian air mata yang keluar dari sudut matanya.)
Gio; kau… kau… agam. (ahh.. ya ampun. Aku tidak bisa bernafas. Dia itu seperti ingin meremukan tulang-tulangku ketimbang memelukku.)
Gio; aku sangat merindukanmu. Betapa bodohnya diriku yang tidak menyadari keberadaanmu selama ini. harusnya aku tahu kalau kau itu agam. Luka di telapak tanganmu. (ya. Aku memang mempunyai bekas luka sobekan di telapak tangan kiriku, itu karena ulah anjing-anjing sialan itu.)
Aku; uhuk.. uhukk.. aku tidak bisa bernafas bodoh.
Gio; ahh maaf… (ahhh.. akhirnya dia melepaskan pelukannya itu.. dia mengambil duduk di tepian ranjang,, ya harusnya aku duduk di sampingnya kan?.)
aku; bagaimana apanya?
gio; perasaanmu sekarang?. kalau aku sih, sangat sangat sangat, pokoknya sangatnya itu banyak banget, bahagia.
aku; aku ?. hmmm kaget. sungguh. sudah bertahun2 aku mencoba melupakannya, tapi tetap saja aku masih mengingatnya. tapi sekarang ini, aku merasa bahagia karena aku masih bisa melihatmu, bukan ibumu, ayahmu ataupun kakakmu yang super duper jahat itu.
gio; aku minta maaf.
aku; untuk?
gio; untuk keluargaku. untuk kejahatan-kejahatan mereka terhadapmu. dan untuk aku yang tidak bisa melindungimu sepenuhnya.
aku; kau itu sudah menjadi yang terbaik untukku, kau tak perlu minta maaf begitu. aku yang seharusnya meminta maaf karena selalu merepotkanmu. tapi untuk keluargamu sih.. mungkin aku butuh sedikit waktu, emm lebih banyak waktu lagi. ehh tapi kenapa sekarang keluargamu 'kaya' seperti ini?. perasaan dulu untuk makanpun harus berebut. yahh aku sih tenang-tenang saja karena setiap hari ibumu memberiku 1 bungkus mie instan, untuk sarapan, makan siang, dan makan malam.. mentah. ya. mentah.
gio; ayahku, usaha ayahku. dan kamu. ayahku dulu pernah bilang kalau dia harus menjadi orang kaya dan bertekad untuk menemukanmu, dia ingin meminta maaf kepadamu. tapi sepertinya ucapan maaf dari ayahku tidak akan pernah sampai ke telingamu. dia telah pergi. dia juga ak--
'brak'
''aku datang''
ohh tidak, jangan lagi,,, jangan sekarang !.
untuk apa orang itu kemari. masuk rumah orang tanpa permisi, dan parahnya,, langsung menuju ke kamar sang tuan rumahnya. bener-bener deh. pengganggu yang satu ini datang di saat yang tidak tepat. apalagi mungkin dia tadi sempat melihat aku dan gio berpelukan. ya tuhan.
aku; heh kau ! sebastian ! pergi ! pergi dari sini !. tidak sopan. cepat pergi. aku akan sangat berterimakasih kalau kau mau pergi dari sini.
sebast; kalian sedang apa?. aku meliat kalian berpelukan tadi.
aku; bukan urusanmu. cepat pergi dari sini atau ku kurung kau di dalam kamar mandi ! (gio hanya menggeleng-gelengkan kepalanya melihat tingkah kami berdua. 'cih' tuan rumah macam apa dia.)
sebast; tapi ka-
aku; cepat !.
sebast; iya iya.
@locky @Adith69 @ularuskasurius @fansnyaAdele @aries77 @PrinceOFBlackSoshi @ArcClay @chi_lung @Chocolate010185 @pokemon @AwanSiwon @joenior68 @Kevin_aditya @kutu22 @arry_toki @Marukochan @rey_drew9090 @Amaurysilli @obay @ardi_cukup @wooyoung @Diyo_D_Y @DItyadrew2 @fends @mahardhyka @alabatan
banget
dikit,gantung dan bingung
Awalnya smpet gak tertarik, soalnya judulnya itu loh. But, don't judge a book by it's cover. Ceritanya keren.
Lanjutttt
Lanjutttt
@Kevin_aditya hadehh... gue sihh sbenernya mau mau aja bikin kisah masalalunya, tapi bingung nulisnya gimana,, padahal udah kepikiran gimana gimananya... maklum, penulis abal2.
@mahardhyka kalo bingung jongkok aja mas...... aku yg nulis aja bingung, ni udah jongkok. #loh.