It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
kalo pas tahun baruan rame gak ya?
@rezamoko @farkas
Pada pagi yang indah itu (ciyee, beda ya ga seperti biasanya) aku sudah bersiap-siap untuk pergi bersama teman-temanku. Kami sempat membeli baju yang sama untuk hari ini pada saat kami di Surabaya. Kami semua mengenakan baju itu. Baju biru muda dengan gambar karikatur seekor ubur-ubur di dadanya.
“Ni baju gambarnya apa sih...” tanya salah seorang temanku, Dave
“Ya apa lagi lah... Kayak payung, kakinya banyak, warnanya putih... Ubur-ubur lah...” Jawabku
“Bukan ini cumiii tau!” Tiba-tiba temanku menjawab.
“Serius lu pikir ini cumi...?” Jawabku. Temanku itu memang suka susah dibedakan antara bercanda, sarkas, atau sedang lemot. Hmmmm… (kalo lu baca jangan marah ya, tapi emang lu suka gitu hahaha)
“Bukan tau! Itu Gurita!” Jawab temanku si Greg.
“Lah gurita kan delapan kakinya. Ini berapa coba itung aja sama lu... Hahaha...” Jawabku.
“Lu semua salah tau! Ini bukan cumi, gurita, ato ubur-ubur. Ini sperma!” kata si Dave. Dia memang yang paling vulgar dan blak-blakan di antara kami semua. Hahaha...
“Haish ini ya orang satu. Sekalinya ngaco ga tanggung-tanggung. Lagian mana ada sperma ekornya enam?!” Jawabku
“Ah udah ah ga perlu dibahas lagi deh, makin lama makin ngaco aja. Hahaha... Yuk ah...” jawab temanku.
“Yok, anak panti ubur-ubur berangkaaat! Hahaha...” Sahutku
.
Kami semua berangkat dalam rombongan berisi 7 orang. Aku, Dave, Greg, seorang temanku bernama Mike, temanku itu dan dua orang teman cewek kami. Perhentian pertama kami adalah untuk mengambil pesanan pai susu. Kami semua langsung mengunjungi pabriknya dan mengambil pesanan kami. Setelah itu saat kami semua sedang berjalan kembali ke mobil, Greg dan salah seorang temanku yang cewek (yang kebetulan saat itu mereka sedang dekat sekali) bergandengan tangan sambil berjalan.
“Ih ni duaan bikin sirik aja...” Kata si Dave
“Sini gw gamau kalah...” Dengan itu dia mengambil tangan temanku dan menggenggamnya. Aku tersenyum sendiri sambil menyahut...
“Ciyeee... Suit suit, pasangan baru lagi nih di grup kita...”
“Ah ketauan deh sekarang kyaaaa....!” Kata Dave
Kami semua tertawa mendengar reaksinya itu dan apa lagi aku, di dalam hatiku aku tertawa paling keras. Karena aku rahasia temanku yang sesungguhnya. Entah waktu itu dia merasa senang, atau malah kesal dibegitukan, yang pasti itu semua hanyalah main-main di mata kami semua.
Tak terasa setelah mengunjungi beberapa tempat seperti Joger dan Krishna, waktu bebas kami sudah mulai habis. Waktu sudah menunjukkan pukul empat sore dan itu saatnya kami berkumpul untuk melanjutkan perjalanan kami. Kami akan kembali ke Pulau Jawa dan singgah terlebih dahulu di beberapa tempat.
Pada malam itu kami semua menginap di Solo. Kebetulan karena hotelnya yang tidak cukup, penginapan malam ini akan dibagi dua. Ada yang menginap di hotel yang lebih bagus, ada yang menginap di hotel yang standar saja. Dan pembagiannya didasarkan pada poin yang telah kami kumpulkan. Kebetulan saja aku mendapat hotel yang bagus karena sejak kemarin mood-ku membaik, aku selalu rajin mengerjakan laporan-laporan yang ada.
Pada malam harinya aku bersama beberapa orang teman mengunjungi sebuah mall di dekat hotel kami dan setelahnya kami semua duduk-duduk di kursi panjang di depan kamar kami sambil berbincang-bincang. Saking asiknya kami semua mengobrol sampai pukul satu malam. Akhirnya setelah itu kami semua kembali ke kamar masing-masing.
Malam itu aku bermimpi sangat aneh. Aku bermimpi tentang si Dave dan temanku ini. Eh ternyata mereka berdua benar-benar jadian! Aku tentunya sangat kaget. Langsung dalam mimpiku itu aku berkata kepada temanku.
“Loh, lu jadian sama si Dave?”
“Iya, terus kenapa?”
“Yaaa... Dia kan ga seperti gw ato lu maksudnya...”
“Biarin ah! Siapa tau dia berubah!”
Pada pagi harinya ketika aku bangun, aku langsung menceritakan hal ini kepada temanku itu lewat sms. Awalnya kuceritakan bagaimana di mimpiku itu dia jadian dengan si Dave.
“Lah tentunya kalo gw gtau lu kaya gw gini, ini ya jadi mimpi doang, selewat aja. Tapi karena akuratnya itu loh, maksud gw lu demen cowok kan, jadi makanya lucu... Hahaha...”
“Hah lucu gimana sih?”
“Lucu aja gitu. Soalnya kalo mimpi kan biasanya ga seakurat ini...”
“Ah gw ga ngeh deh...”
“Nah kan kumat deh pentium 1 nya...”
“Jahaaaatttt... Gw dibilang pentium 1!!”
“Abisnya... Diceritain aja susah bangettt... Hahaha...”
“*hiks* Gw dibilang pentium 1...”
“Cup cup, cuma becanda kok ah... Hahaha...”
Nah itulah salah satu hal yang paling kusuka darinya. Kepolosannya. Maksudnya ketika aku sedang menjahilinya dan dia tidak mengerti atau tidak tahu, entahlah aku sangat suka bagian itu dari dirinya. (selain mukanya mungkin *ups* :P)
Akhirnya kami semua melanjutkan perjalanan ke Candi Prambanan dan Sendang Sono. Dua tempat itu adalah tujuan terakhir kami. Kami semua menghabiskan waktu kami di sana dengan berfoto dan menyelesaikan laporan terakhir kami. Dari sini beberapa orang dari kami yang tinggal di daerah Jawa Tengah tidak akan ikut pulang menggunakan bus. Mereka semua pulang dijemput atau menggunakan kendaraan umum atau travel. Temanku ini salah satunya. Dia akan dijemput oleh papanya di Sendang Sono.
“Byee... Sampe nanti yaa...” Kataku sambil mengantarnya ke mobilnya.
“Iya, sampe nanti juga...”
“Bbm nyala gak? Hehehe...”
“Wah gak, sms aja deh...”
“Kalo di rumah lu ada inet? Skypean bisa?”
“Waduh ga ada inet nih... Emang kenapa sih?”
“Ya siapa tau tiba-tiba aja gw kangen gitu kan...”
“Ciyeee... Hahaha... Udah sms aja deh...”
“Sip dah. Ati-ati ya di jalan.”
“Lu juga!”
“Daahhh!”
Pada sore hari itu aku juga memulai perjalanku bersama teman-temanku yang tersisa untuk kembali ke Bandung. Ketika hari sudah mulai gelap dan kami semua sudah kelelahan, kami mulai tertidur satu per satu di dalam bus itu. Sebelum aku terlelap aku berdoa kepada Tuhan, bersyukur atas pengalaman ini, bersyukur atas teman-teman, dan telebih lagi bersyukur karena sekarang aku sudah lebih dewasa dan aku telah diberi kesempatan untuk mendapatkan pengalaman-pengalaman baru. Dan yang terakhir aku bersyukur karena Tuhan telah mendatangkan temanku itu ke dalam hidupku. Memang dialah yang bisa membuatku ceria ketika keadaan sedang sulit.
Sebelum tidur aku memutar lagu-lagu Jason Mraz. Hampir semua lagunya ini menceritakan tentang cinta. Aku jadi senyum-senyum sendiri mendengarkannya, membayangkan bagaimana jika hal-hal ini terjadi pada aku dan temanku itu. Malam itu aku berpikir: “Mungkinkah hidup ini bisa seindah yang diceritakan dalam lagu-lagu itu? Bersamanya, semua bisa saja menjadi mungkin.”
Selamat menikmati yang lain! @czeslaw @melte @zhar12
Happy birthday ya masbero
Wish you all the best!
tetep ramein ni tret yak. oiya, snorkelingnya jadi ga sih?
@farkas
Untung deh ga ada bete betean lagi.
trus oleh oleh dari liburan kemaren selain baju ubur2, ada lagi ga?