Piece of Unfinished Melody

yuzz

syukur lo bisa lahiran dengan selamat.. seneng deh ngeliatnya..
kalian sih ga bisa kesini.. lucu bgt lo.. :")
@masdabudd @totalfreak

masdabudd

selamat ya bude @silverrain.. anak pertama dari suami ke-sekian hari ini udah lahir.. smoga membawa berkah buatmu dan suamimu.. ) )

#ini orangnya kaga nongol2,, apa udah mau bikin lagi apa yaa??
@yuzz @totalfreak

yuzz

Happy birthday my lovely brendy @silverrain..
smoga panjang umur, sehat slalu, diberikan jodoh yg tepat, diampuni sgala dosa2nya dan di bla bla bla.. GBU amin...
:-*

(okay, jgn blg aku ga ngucapin met ultah ye! )

dan buat @yujii maaf telat, met ultah juga ya 23 mei kemaren..
kadonya udah ane titipin ke @marco.. smoga dia gak lupa, kl lupa patahin aja lehernya.. B-)

adinu

ada yg ultah ya.
ayo, pilih apdet cerita atau dibully?
#ikat silvy dipohon

yuzz

bully bully bully....!!
#kasi serangga
)

totalfreak

wow ultah

hades3004

wooow.. selamat ulang tahun @silverrain semoga (isi sendiri disini)
aamiin
btw, silvy jangan dibully pake itu dong. mending diiket trus tetesin lilin. *ternyata BDSM*

hades3004

o

Silverrain

@bponkh @dewaa91 @yuzz
@totalfreak @el_crush @just_pj
@masdabudd @adra_84 @rarasipau
@ferry_six
@ularuskasurius @obay @4ndh0
@congcong @nero_dante1 @beepe
@boyzfath @hwankyung69 @danze
@callme_DIAZ
@hades3004 @chibipmahu
@gaudeamus @noe_noet
@abyan_alabqary @bintang96
@kebohenshin @yui_yoshioko
@Han_Gaozu hananta @bi_ngung
bandar beha @rubysuryo @adra_84
@venussalacca @ardi_cukup
@jhoshan26
@pokemon @rubysuryo @andhi90
@RiidzSyhptra @dityadrew2 @beepe
@yuureichi @raviz @angelofgay @adinu @ardi_cukup
apdett

Silverrain

Marco's View

"Gimana keadaan Janto?"

"Kayaknya sudah membaik, cuma dia masih perlu waktu untuk bisa mendapatkan semua memorinya kembali mungkin."

Aku menyuapkan segenggam kentang goreng sambil menatap Janto yang sedang melamun di bangku ujung kantin.


"Jadi Janto sudah ok kan? apa dia perlu di CAT Scan?"

"Udah tenang aja, dia kayaknya udah baik kok, buktinya tadi pagi dia udah bisa ingat kalo ini hari masuk tahun ajaran baru...."

Yujii menghela nafasnya tanpa melepaskan matanya dari Janto, penuh kekuatiran.
Ck.

"He, Yujii, udah deh, ga bakal kenapa kenapa dia ga perlu kamu perhatikan terus!"

Semua teman temanku mengangguk membenarkan perkataanku, tapi Yujii mengerutkan dahinya dengan tidak setuju.

"Mana mungkin aku tenang! Kalau kalau dia tiba tiba bertingkah kayak minggu kemarin? Berteriak kencang lalu melompat ke kandang unta, terus nunggangin unta sampai kita diusir keluar dari kebun binatang?"

Aku dan teman temanku terdiam.
Benar juga.
Kemarin kami menghabiskan hampir dua jam jalan jalan kami di kebun binatang untuk mengejar Janto yang menunggangi unta dengan liar sampai ke tengah danau.
Apa pikirannya tercuci dan dia menganggap dirinya tarzan ya?
Tapi waktu itu dia ga bicara dengan bahasa orangutan.
Berarti dia masih manusia.
Atau mungkin dia merasa dirinya Sinbad?
Ya, pasti! Aku yakin!
Ternyata dibacakan sejarah korea selama lima jam bisa membuat seorang warga negara indonesia merasa dirinya seorang Sinbad.
Satu lagi PR untuk para psikolog.

"Kalian coba bayangkan! Untung dia masuk ke kandang unta! Coba waktu itu dia masuk ke kandang singa! menurut kalian apa yang bakal terjadi?!"

Well, sebenarnya sudah Yujii, tapi sayangnya waktu itu kamu lagi pergi ke toilet. Dan tahu apa yang terjadi?
Dia membelai singa...
Aku harus mengingatkan diriku untuk selalu menghindar jika diajak bicara Nyonya Park, daripada aku kehilangan nyawaku sia sia.

Oh, ya, dan kenapa kami pergi ke kebun binatang?
Karena waktu itu Benny beralasan kalau kebun binatang adalah tempat yang bagus dan aman untuk recovery Janto.
Dan Janto sendiri membuktikan kalau argumen Benny ternyata salah besar, dan kembali pada alasan.
Aku yakin kalau alasan itu sebenarnya hanyalah alibi ketua Gank Chibi ini agar kami semua pergi ke kebun binatang.
Aku ga menyesal, karena aku sudah menyiapkan diriku.
Memangnya hal sekeren apa yang bisa kudapatkan kalau aku bergabung dengan gank Chibi yang hampir 50% anggotanya maniak girlband ini?

"Lalu gimana keadaan Janto? Apa ada perkembangan berarti darinya?"

Yujii dengan kuatir bertanya pada Henhen yang satu asrama dengan Janto.
Henhen hanya menggeleng sambil menaikkan bahunya.

"Umm, Ga tau ya, kalau itu bisa disebut perkembangan..."

Yujii mengerutkan dahinya kebingungan.

"Maksudmu?"

Henhen menarik nafas, berdehem pelan, dan memanggil Janto.

"Janto, coba kamu jelaskan sedikit tentang Karbon!"

Janto hanya meliriknya sambil lalu, lalu mulai berbicara sambil memain mainkan sedotan di tangannya.

>>>> Skip bagian ini untuk menghindari ngantuk<<<

"Karbon atau zat arang merupakan unsur kimia yang mempunyai simbol C dan nomor atom 6 pada tabel periodik. Sebagai unsur golongan 14 pada tabel periodik, karbon merupakan unsur non-logam dan bervalensi 4 (tetravalen), yang berarti bahwa terdapat empat elektron yang dapat digunakan untuk membentuk ikatan kovalen. Terdapat tiga macam isotop karbon yang ditemukan secara alami, yakni 12C dan 13C yang stabil, dan 14C yang bersifat radioaktif dengan waktu paruh peluruhannya sekitar 5730 tahun. Karbon merupakan salah satu dari di antara beberapa unsur yang diketahui keberadaannya sejak zaman kuno. Istilah "karbon" berasal dari bahasa Latin carbo, yang berarti batu bara.

Karbon memiliki beberapa jenis alotrop, yang paling terkenal adalah grafit, intan, dan karbon amorf.Sifat-sifat fisika karbon bervariasi bergantung pada jenis alotropnya. Sebagai contohnya, intan berwarna transparan, manakala grafit berwarna hitam dan kusam. Intan merupakan salah satu materi terkeras di dunia, manakala grafit cukup lunak untuk meninggalkan bekasnya pada kertas. Intan memiliki konduktivitas listik yang sangat rendah, sedangkan grafit adalah konduktor listrik yang sangat baik. Di bawah kondisi normal, intan memiliki konduktivitas termal yang tertinggi di antara materi-materi lain yang diketahui. Semua alotrop karbon berbentuk padat dalam kondisi normal, tetapi grafit merupakan alotrop yang paling stabil secara termodinamik di antara alotrop-alotrop lainnya.

Semua alotrop karbon sangat stabil dan memerlukan suhu yang sangat tinggi untuk bereaksi, bahkan dengan oksigen. Keadaan oksidasi karbon yang paling umumnya ditemukan adalah +4, manakala +2 dijumpai pada karbon monoksida dan senyawa kompleks logam transisi lainnya. Sumber karbon anorganik terbesar terdapat pada batu kapur, dolomit, dan karbon dioksida, sedangkan sumber organik terdapat pada batu bara, tanah gambut, minyak bumi, dan klatrat metana. Karbon dapat membentuk lebih banyak senyawa daripada unsur-unsur lainnya, dengan hampir 10 juta senyawa organik murni yang telah dideskripsikan sampai sekarang.

Karbon adalah unsur paling berlimpah ke-15 di kerak Bumi dan ke-4 di alam semesta. Karbon terdapat pada semua jenis makhluk hidup, dan pada manusia, karbon merupakan unsur paling berlimpah kedua (sekitar 18,5%) setelah oksigen. Keberlimpahan karbon ini, bersamaan dengan keanekaragaman senyawa organik dan kemampuannya membentuk polimer membuat karbon sebagai unsur dasar kimiawi kehidupan. Unsur ini adalah unsur yang paling stabil di antara unsur-unsur yang lain, sehingga dijadikan patokan dalam mengukur satuan massa atom..."

>>> Skip Sampai Disini <<<

"......................................."

Henhen menaikkan sebelah alisnya sambil memandang Yujii yang hanya mengerutkan dahinya, Benny yang melongo kaget, dan aku yang nyaris menyemburkan cola yang sedang kuminum.

"K...Kenapa dia jadi pintar....?"

"Entahlah..."

Henhen menggeleng lagi sambil menjawab pertanyaan Yujii.
Sekarang aku setuju, tentang perdebatan apakah ini peningkatan atau tidak, tapi kupikir ini bisa dianggap peningkatan signifikan daripada dua minggu lalu saat kami pertama kali harus memperkenalkan ulang diri kami.

=============flashback================

"Ini Janto, Jan... To....."

Yujii mengulang kalimat itu berkali kali.
Janto memandangnya antusias.

"Ahh, Jan... Cu*....."

"Bukan! Bukan! Kok bisa bisanya semua memorinya terhapus tapi kata kata itu tetap ada?! Ahem, ulang Janto, Jan... To...!"

"Ah, Jan... To~"

"Ahahaha! Iya benar begitu! Bagus!"

Yujii mengelus kepala Janto, sembari melemparkan sesuatu ke mulutnya.
Tunggu, apa itu?!

"Yujii, apaan itu?"

"Ini? Biskuit anjing. Kenapa...?"

"..............................."

"Yasudah, ayo, Janto, yang ini..."

Yujii menunjuk ke arah Benny.

"Ini Benny, Be~ Ny~."

"Be~ Ny..."

"Beneer! Bagus! Benny, Te~ Man~ bukan Ma~ Kan~ Oke?"

"Makann~! Makann~!"

"Bukan! bukan makan Janto, tapi, Te~ Man~! Benny, Te~ Man~ oke? Tee~~ Man~~~!"

=============end of flashback===============

Kurang lebih begitulah...
Yujii masih melongo, dan rahangnya jatuh sampai batas maksimal bukaan mulutnya.
Pasti dia takut kepintarannya tersaingi karena Janto mendadak berubah menjadi perpustakaan Sains berjalan.

"Aku dapat! Aku dapat!!!!"

Tulus berteriak memecah keheningan aneh di antara kami sambil berlari dari dalam sekolah, sementara kami hanya memandanginya sambil meraup kentang goreng ukuran jumbo yang tadi kami (sebenarnya aku) beli dalam diam, karena nyaris semua orang masih dalam keadaan shock.

"Oh! Kamu dapat infonya?"

Tulus mengangguk, kemudian menarik dua lembar kertas dari dalam kemeja putihnya.

"Nih, pembagian kelasnya, untung kita semua ada di IPA, jadi aku ga perlu repot mengambil kertas yg IPS juga! Nih, lihat pembagian kelasnya..."

Dua buah kertas HVS dengan tabel berisi nama dan nomor induk terpampang di hadapan kami.
Ah, aku masuk IPA 1
Hmm, beberapa teman yang lain kayaknya ada di kelas sebelahnya.
Benny, Janto, Gege, Henhen, ah, kayaknya semua teman baikku ada di kelas yang sama.
Yujii...
Tunggu, Yujii...

"APAAA?!"

Yujii berteriak (Menjerit) marah sambil menatap ke arah kertas itu.

"AKU IPA 2?!"

Aku menduga dia akan melolong marah, tapi ternyata Yujii bergegas berlari ke dalam kelas.

"..........................."

"Kenapa dia?!"

Aku mengangkat bahuku menjawab Benny.
Apa yang dilakukan Yujii?

Kurang lebih lima menit kemudian pertanyaan kami terjawab.
Ibu Endang dengan kemeja putih dan rok coklat tampak berlari dengan panik sampai ke tengah halaman depan, kemudian ia dengan gugup mencari cari ke sekeliling.

"KEJAR DIA!"

Bu Endang tersentak saat lolongan marah akhirnya terdengar dari dalam sekolah, Ia merapatkan dirinya ke dinding, dan mengambil selembar kain dari celanannya, melebarkannya, membuatnya terlihat seperti dinding.
Sesaat kemudian Yujii keluar dengan jas cokelat Ibu Endang, dan talang air yang pernah digunakannya untuk memanjat turun.

"Sial, dimana dia?!"

Yujii mencari ke sekeliling, kemudian mendengus sebal.

"Sial, cepat sekali larinya! Apa boleh buat, aku harus menemui Kepsek!"

Yujii berlari masuk kembali.

"..................................."

"Guru macam apa yang bisa menyamar jadi dinding. Apa kepala sekolah kita waras ya sampai merekrut guru seperti itu?"

Tak lama kemudian kepala sekolah kami berlari keluar, dan di tempat yang sama, dengan kebingungan yang sama, akhirnya dia mengeluarkan kain berwarna hitam dari dalam saku celanannya dan membulatkan tubuhnya menyamar menjadi batu.

"........................................................."

"........................................."

"Apa kita waras karena masuk ke sekolah ini, Marco...?"

"Entahlah, Ben...."

Sejenak kemudian Yujii keluar, dan mencari cari ke sekeliling halaman.

"Sial, kemana mereka pergi, kenapa bisa pergi begitu cepat sih...?!"

Yujii baru saja akan berjalan ke arah luar gerbang sekolah, saat ia menghentikan langkahnya, dan berjalan mendekati batu kepala sekolah.

"Tunggu dulu..."

Yujii mendadak menendang batu palsu itu dengan kencang, membuat kepala sekolah kami tersungkur tak sadarkan diri.

"Aha..."

Yujii kemudian segera menyeret kepala sekolah kami ke dalam sekolah.

"Teman teman! Tunggu ya! Aku bakal mohon ke kepala sekolah supaya bisa pindah ke IPA 1 juga!"

Yujii tersenyum manis, kemudian segera berjalan masuk ke dalam sekolah.

"....................................................."

"Bagian mana dari semua skenario ini yang menurutmu adalah bagian "memohon" Marco...?"

"Entahlah Ben, hanya Yujii dan Tuhan yang tahu..."

"Bahkan mungkin Tuhan pun bingung Marco...."

"Kurasa begitu..."

Aku berujar sambil menatap Bu Endang yang akhirnya melepaskan penyamarannya dan pergi dari sekolah menaiki sepeda milik penjaga kantin.

KRIIIIIIING KRIIIIIIIING KRIIIIIIIING!!!!

Tak lama kemudian bell sekolah berbunyi 3 kali, menandakan jam belajar sudah dimulai.

"Mana Yujii?"

"Entahlah, ayo masuk, dia pasti bisa jaga dirinya..."

Aku menarik tas yang kuletakkan di kursi kantin, dan berjalan menuju kelas baruku.

Sesampainya di kelas baru, aku memilih sebuah bangku di jajaran belakang, meletakkan tasku, dan menjatuhkan diriku ke kursi.

"Hai, sayang, tampaknya kita berjodoh...."

Mataku yang baru kupejamkan kembali melotot saat aku mendengar sebuah suara yang sangat familiar di telingaku.

"N... N.... No.. Novi....?"

Aku menatap dengan ngeri sosok monster yang menyeringai (atau mungkin berusaha tersenyum) ke arahku, dia mengangguk dengan ramah seakan aku sedang bersorak memanggil namanya.

"Kita memang jodoh, sampai sampai kita sekelas lagi, benar kan Marco..?"

Novi mengedipkan sebelah matanya, memanyunkan bibirnya dengan pose yang membuatku jijik.
Ya Tuhan, cobaan apa lagi ini?!

"Karena memang orang pertama yang kulihat adalah kamu, kamu beruntung sayang, ayo kita duduk berdua, dan mencoba peruntungan kita bersama..."

Novi mengedipkan lagi, dan menurunkan tasnya dari bahunya.

BRAK!

Sebuah tas mendadak terlempar entah dari mana ke kursi di sampingku.
Aku dan Novi berpandangan, kemudian menatap ke arah pelempar tas.

Yujii

Dengan nafas memburu.
Ia tersenyum penuh kemenangan, sambil merapikan nafasnya.

"Kursinya sudah aku ambil..."

Ujarnya sambil tersenyum menang.
Novi mendengus kesal, ia kemudian mendelik ke arah Yujii, yang dibalas dengan tatapan penuh ancaman.

"Oke oke, aku kalah, dasar homo!"

Novi merepet marah, ia kemudian pergi mendekati seorang bocah lelaki berkacamata di sudut belakang.

"Hai sayang! Tebak apa? Kamu beruntung! Karena aku mau duduk disampingmu...!"

Bocah itu menjerit ngeri, tapi aku segera mengalihkan pandanganku, tak tega menatap kelanjutan nasibnya bersama Novi.

"Ah, Yujii, syukurlah kamu datang tepat waktu!"

Yujii tersenyum.

"Sudah kubilang aku pasti bisa pindah kelas, ya kan..."

Yujii tersenyum memamerkan deretan giginya.

"Iya iya, ya syukurlah kamu dapat kelas yang sama dengan kami..."

"Hahaha! Yeah, aku ga tahu apa yang terjadi kalau harus terpisah kelas dengan orang yang aku sayang, Marco..."

Aku mengernyit, menatap ke arah Yujii, yang hanya tersenyum dan mengedipkan matanya.

"Maksudmu Yujii...?"

Aku bertanya, tapi tampaknya Yujii tidak mendengarnya, karena dia sudah keburu berdiri dan meremas kerah Gege yang mendadak datang dan memeluknya.

"JANGAN BERANI MEMELUKKU!!!!"

. . . . I thank you for everything that you showed me.
. . . . . . . . Don't you ever forget that I love you. . . .

rarasipau

wohggg

rarasipau

wohggg

Silverrain

@el_crush ahem dilarang iklan wkwkwk
@bi_ngung menakutkan gimana tan
-_-
@adra_84 hahaha, no, the real characters is not as anime as they in the story, but still, they are interesting people to meet with.
@yuzz sabar belum waktunya keluar
@andhi_90 wkwkwkw bukan cerita sampingan tapi ini cerita lanjutannya
@fendyadjie_ maksudnya? =_=
@dm_0607 kok mario sih? Marco.
wkwkwkw
@danze mungkin nama aslinya Yujii heartfillia??
@hades3004 memang buat bot ada batas cutenya ya?
=_=
@venussalacca kalau dikasi tau nanti spoiler
wkwkwk
@masdabudd kenapa emang kok pake wow
wkwkwk
@totalfreak kok jojo
=_=
@ardi_cukup wahh kamu mau ikut ngejek aku juga...
nyawanya ada berapoa?
#tarikparang
@yuzz @masdabudd @totalfreak @hades3004 oke, aku anggap semua komen aneh itu ucapan ultah, makasih ya
#cambuk

andhi90

Wkwkwkk sekolahannya unik banget murid sampe gurunya bahkan kepseknya juga.. ) )

4ndh0

Bingung euy sama part ini