It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
MINTA MAAF AYAH" Bismillahir-Rahmaanir-Rahim Empat tahun yang lalu,
kecelakaan telah merenggut
orang yang kukasihi, sering aku
bertanya-tanya, bagaimana
keadaan istriku sekarang di alam
surgawi, baik-baik sajakah? Dia pasti sangat sedih karena
sudah meninggalkan sorang
suami yang tidak mampu
mengurus rumah dan seorang
anak yang masih begitu kecil. Begitulah yang kurasakan,
karena selama ini aku merasa
bahwa aku telah gagal, tidak
bisa memenuhi kebutuhan
jasmani dan rohani anakku, dan
gagal untuk menjadi ayah dan ibu untuk anakku. Pada suatu hari, ada urusan
penting di tempat kerja, aku
harus segera berangkat ke
kantor, anakku masih tertidur.
Ohhh … aku harus menyediakan
makan untuknya. Karena masih ada sisa nasi, jadi
aku menggoreng telur untuk dia
makan. Setelah memberitahu
anakku yang masih mengantuk,
kemudian aku bergegas
berangkat ke tempat kerja. Peran ganda yang kujalani,
membuat energiku benar-benar
terkuras. Suatu hari ketika aku
pulang kerja aku merasa sangat
lelah, setelah bekerja sepanjang
hari. Hanya sekilas aku memeluk dan mencium anakku, aku
langsung masuk ke kamar tidur,
dan melewatkan makan malam. Namun, ketika aku merebahkan
badan ke tempat tidur dengan
maksud untuk tidur sejenak
menghilangkan kepenatan, tiba-
tiba aku merasa ada sesuatu
yang pecah dan tumpah seperti cairan hangat! Aku membuka
selimut dan….. di sanalah sumber
‘masalah’nya … sebuah
mangkuk yang pecah dengan mie
instan yang berantakan di seprai
dan selimut! Oh…Tuhan! Aku begitu marah,
aku mengambil gantungan
pakaian, dan langsung
menghujani anakku yang sedang
gembira bermain dengan
mainannya, dengan pukulan- pukulan! Dia hanya menangis,
sedikitpun tidak meminta belas
kasihan, dia hanya memberi
penjelasan singkat: “Ayah, tadi aku merasa lapar
dan tidak ada lagi sisa nasi. Tapi
ayah belum pulang, jadi aku ingin
memasak mie instan. Aku ingat,
ayah pernah mengatakan untuk
tidak menyentuh atau menggunakan kompor gas tanpa
ada orang dewasa di sekitar,
maka aku menyalakan mesin air
minum ini dan menggunakan air
panas untuk memasak mie. Satu untuk ayah dan yang satu
lagi untuk saya . Karena aku
takut mie’nya akan menjadi
dingin, jadi aku menyimpannya di
bawah selimut supaya tetap
hangat sampai ayah pulang. Tapi aku lupa untuk mengingatkan
ayah karena aku sedang
bermain dengan mainanku … aku
minta maaf,ayah … “ Seketika, air mata mulai mengalir
di pipiku, tetapi, aku tidak ingin
anakku melihat ayahnya
menangis maka aku berlari ke
kamar mandi dan menangis
dengan menyalakan shower di kamar mandi untuk menutupi
suara tangisku. Setelah beberapa lama, aku
hampiri anakku, kupeluknya
dengan erat dan memberikan
obat kepadanya atas luka bekas
pukulan dipantatnya, lalu aku
membujuknya untuk tidur. Kemudian aku membersihkan
kotoran tumpahan mie di tempat
tidur. Ketika semuanya sudah selesai
dan lewat tengah malam, aku
melewati kamar anakku, dan
melihat anakku masih menangis,
bukan karena rasa sakit di
pantatnya, tapi karena dia sedang melihat foto ibu yang
dikasihinya. Satu tahun berlalu sejak
kejadian itu, aku mencoba, dalam
periode ini, untuk memusatkan
perhatian dengan memberinya
kasih sayang seorang ayah dan
juga kasih sayang seorang ibu, serta memperhatikan semua
kebutuhannya. Tanpa terasa, anakku sudah
berumur tujuh tahun, dan akan
lulus dari Taman Kanak-kanak.
Untungnya, insiden yang terjadi
tidak meninggalkan kenangan
buruk di masa kecilnya dan dia sudah tumbuh dewasa dengan
bahagia. Namun… belum lama, aku sudah
memukul anakku lagi, saya
benar-benar menyesal…. Guru Taman Kanak-kanaknya
memanggilku dan
memberitahukan bahwa anak
saya absen dari sekolah. Aku
pulang kerumah lebih awal dari
kantor, aku berharap dia bisa menjelaskan. Tapi ia tidak ada
dirumah, aku pergi mencari di
sekitar rumah kami, memangil-
manggil namanya dan akhirnya
menemukan dirinya di sebuah
toko alat tulis, sedang bermain komputer game dengan gembira. Aku marah, membawanya pulang
dan menghujaninya dengan
pukulan-pukulan. Dia diam saja
lalu mengatakan, “Aku minta
maaf, ayah“. Selang beberapa lama aku
selidiki, ternyata ia absen dari
acara “pertunjukan bakat”
yang diadakan oleh sekolah,
karena yg diundang adalah siswa
dengan ibunya. Dan itulah alasan ketidakhadirannya karena ia
tidak punya ibu…… Beberapa hari setelah
penghukuman dengan pukulan
rotan, anakku pulang ke rumah
memberitahuku, bahwa
disekolahnya mulai diajarkan cara
membaca dan menulis. Sejak saat itu, anakku lebih banyak
mengurung diri di kamarnya
untuk berlatih menulis,aku
yakin , jika istriku masih ada dan
melihatnya ia akan merasa
bangga, tentu saja dia membuat saya bangga juga! Waktu berlalu dengan begitu
cepat, satu tahun telah lewat.
Tapi astaga, anakku membuat
masalah lagi. Ketika aku sedang
menyelesaikan pekerjaan di hari-
hari terakhir kerja, tiba-tiba kantor pos menelpon. Karena
pengiriman surat sedang
mengalami puncaknya, tukang
pos juga sedang sibuk-sibuknya,
suasana hati mereka pun jadi
kurang bagus. Mereka menelponku dengan
marah-marah, untuk
memberitahu bahwa anakku
telah mengirim beberapa surat
tanpa alamat. Walaupun aku
sudah berjanji untuk tidak pernah memukul anakku lagi,
tetapi aku tidak bisa menahan
diri untuk tidak memukulnya lagi,
karena aku merasa bahwa anak
ini sudah benar-benar
keterlaluan. Tapi sekali lagi, seperti
sebelumnya, dia meminta maaf :
“Maaf, ayah”. Tidak ada
tambahan satu kata pun untuk
menjelaskan alasannya
melakukan itu. Setelah itu saya pergi ke kantor
pos untuk mengambil surat-
surat tanpa alamat tersebut lalu
pulang. Sesampai di rumah,
dengan marah aku mendorong
anakku ke sudut mempertanyakan kepadanya,
perbuatan konyol apalagi ini?
Apa yang ada dikepalanya? Jawabannya, di tengah isak-
tangisnya, adalah : “Surat-surat
itu untuk ibu…..”. Tiba-tiba mataku berkaca-kaca.
…. tapi aku mencoba
mengendalikan emosi dan terus
bertanya kepadanya: “Tapi
kenapa kamu memposkan begitu
banyak surat-surat, pada waktu yg sama?” Jawaban anakku itu : .. “Aku telah menulis surat buat
ibu untuk waktu yang lama, tapi
setiap kali aku mau menjangkau
kotak pos itu, terlalu tinggi
bagiku, sehingga aku tidak dapat
memposkan surat-suratku. Tapi baru-baru ini, ketika aku kembali
ke kotak pos, aku bisa mencapai
kotak itu dan aku
mengirimkannya sekaligus”. Setelah mendengar
penjelasannya ini, aku kehilangan
kata-kata, aku bingung, tidak
tahu apa yang harus aku
lakukan, dan apa yang harus
aku katakan … Aku bilang pada anakku, “Nak,
ibu sudah berada di surga, jadi
untuk selanjutnya, jika kamu
hendak menuliskan sesuatu
untuk ibu, cukup dengan
membakar surat tersebut maka surat akan sampai kepada
mommy. Setelah mendengar hal ini,
anakku jadi lebih tenang, dan
segera setelah itu, ia bisa tidur
dengan nyenyak. Aku berjanji
akan membakar surat-surat
atas namanya, jadi saya membawa surat-surat tersebut
ke luar, tapi…. aku jadi
penasaran untuk tidak membuka
surat tersebut sebelum mereka
berubah menjadi abu. Dan salah satu dari isi surat-
suratnya membuat hati saya
hancur…… ‘ibu sayang’, Aku sangat merindukanmu! Hari
ini, ada sebuah acara
‘Pertunjukan Bakat’ di sekolah,
dan mengundang semua ibu
untuk hadir di pertunjukan
tersebut.. Tapi kamu tidak ada, jadi aku tidak ingin
menghadirinya juga. Aku tidak
memberitahu ayah tentang hal
ini karena aku takut ayah akan
mulai menangis dan
merindukanmu lagi. Saat itu untuk menyembunyikan
kesedihan, aku duduk di depan
komputer dan mulai bermain
game di salah satu toko. Ayah
keliling-keliling mencariku, setelah
menemukanku ayah marah, dan aku hanya bisa diam, ayah
memukul aku, tetapi aku tidak
menceritakan alasan yang
sebenarnya. Ibu, setiap hari aku melihat ayah
merindukanmu, setiap kali dia
teringat padamu, ia begitu sedih
dan sering bersembunyi dan
menangis di kamarnya. Aku pikir
kita berdua amat sangat merindukanmu. Terlalu berat
untuk kita berdua,. Tapi bu, aku mulai melupakan
wajahmu. Bisakah ibu muncul
dalam mimpiku sehingga aku
dapat melihat wajahmu dan ingat
kamu? Temanku bilang jika kau
tertidur dengan foto orang yang kamu rindukan, maka kamu akan
melihat orang tersebut dalam
mimpimu. Tapi ibu, mengapa
engkau tak pernah muncul? Setelah membaca surat itu,
tangisku tidak bisa berhenti
karena aku tidak pernah bisa
menggantikan kesenjangan yang
tak dapat digantikan semenjak
ditinggalkan oleh istriku . Untuk para suami dan laki2,
yang telah dianugerahi seorang
istri/pasangan yang baik, yang
penuh kasih terhadap anak-
anakmu selalu berterima-kasihlah
setiap hari padanya. Dia telah rela menghabiskan sisa umurnya
untuk menemani hidupmu,
membantumu, mendukungmu,
memanjakanmu dan selalu setia
menunggumu, menjaga dan
menyayangi dirimu dan anak- anakmu. Hargailah keberadaannya,
kasihilah dan cintailah dia
sepanjang hidupmu dengan
segala kekurangan dan
kelebihannya, karena apabila
engkau telah kehilangan dia, tidak ada emas permata, intan
berlian yg bisa menggantikannya. Wallahu’alam bishshawab, Semoga kita dapat mengambil
pengetahuan yang bermanfaat
dan bernilai ibadah
TEH MANIS YANG LUAR BIASA
(Kisah Nyata Penuh Inspirasi) Kisah mengharukan tentang
kehidupan seorang tukang
sampah di Jakarta ini diceritakan
oleh seorang kaskuser yang
merupakan pegawai kantor di
daerah sana. Sang tukang sampah tidak banyak bicara,
namun perilaku beliau sungguh
menusuk hati kita semua.
Derajat moralnya jauh lebih
tinggi daripada moral tokoh-
tokoh politik negeri ini yang terlibat kasus korupsi. Mari kita
simak kisah nyata singkat
tentang seorang Tukang Sampah
ini. Barusan ane istirahat makan di
kantor ane, kebetulan kantor
ane di daerah yang lumayan
'minus' sih gan.. kalo agan-agan
yang ada di Jakarta mungkin
tau daerah Stasiun Kota kaya gimana. Banyak pengemis,
gelandangan dan orang-orang
yang tingkat kehidupannya
(maaf) dibawah
kesejahteraan. Sebelum nyari makan, ane beli
rokok dulu gan biar tar abis
makan ga bingung nyari rokok..
Ane nyalain satu batang.. Sambil
nge-rokok ane jalan buat nyari
tempat yang enak buat duduk dan makan. sampe akhirnya ane
nemu sebuah tempat yang
menurut ane enak dan
teduh,ane celingukan soalnya
semua tempat duduk uda dipake
orang-orang. Di sela-sela celingukan ane, seorang bapak
tua bilang ke ane: "Silakan pak, disini aja duduk
sama saya" katanya.. ane iyain
aja gan, meskipun rada panas
tapi yang ada cuman disitu
doang.. Ane perhatiin bapak itu
gan, orangnya uda tua banget, kurus, giginya uda
ompong,rambutnya uda putih
semua, bawa-bawa tas besar
ama kresek isinya plastik-plastik
gitu. Dimulailah obrolan ane ama
bapak itu gan. A : Ane, B : Bapak
A: lagi nunggu apa pak?
B: nggak mas, ini cuma duduk-
duduk aja abis cari sampah
seharian.. capek.. A: Jalan dari jam brapa pak?
B: dari pagi mas, uda lumayan
banyak dapetnya ini..
A: oohhh... Obrolan sempat brenti bentar
gan, ane nikmatin rokok,
bapaknya ngerapiin plastik2nya
gitu.. Sampe pada akhirnya ane
liat si Bapak pijet2in kepalanya
gitu sambil hela napas panjang.. A: pusing ya pak? siang2 panas
gini emang bikin pusing..
B: (ketawa kecil) iya mas.. agak
pusing kepala saya..
A: bapak ngerokok? ini kalau
bapak mau.. (sambil ane sodorin rokok ane yang tinggal
sebatang)
B: nggak mas makasih, saya
nggak ngerokok.. sayang
uangnya, mending buat makan
daripada beli rokok.. lagian ga bagus juga buat badan. Dalem
ati gw rada tertohok juga gan..
A: iya juga sih pak.. (nginjek
rokok ane) Abis itu gw denger
suara perut gan.. *kruuuuukk*
gitu. Gw spontan noleh ke arah si bapak. A: Bapak belum makan pak?
B: (senyum) belum mas, aga
nanti mungkin..
A: wah, tar tambah pusing pak?
B: iya mas, saya udah biasa kok..
ga lama, kedengeran lagi bunyi perutnya gan..
A: Bapak beneran ga mau makan
pak?
B: iya mas,nanti aja... gw uda
ngerasa kalo bapak ini bukannya
ga mau makan gan,tapi beliau ga punya uang buat makan..
A: bentar ya pak, saya ke
warung dulu pesen makan..
B: oh.. iya mas, silakan.. ane
nyamperin tukang nasi padang
terdekat, ane pesen buat ane sendiri ama ane inisiatif beliin
nasi ma ayam buat si bapak.
Selese pesen, ane bawa tu nasi
dua piring ke tempat duduk tadi,
trus duduk.. Ane mau langsung
ngasi tapi kok ane takut kalo bapaknya salah tangkep ato
tersinggung gan, jadi ane akting
dikit. Ane pura-pura dapet
telpon dari temen ane. A: (pura2 telpon) yaaah? ga jadi
kesini? uda gw beliin
nih... ooohh.. gitu... yauda deh
gapapa.. *belaga tutup telpon*
A: wah payah nih temen
saya,uda dibelikan makanan ternyata ga jadi..
B: (senyum) ya ga papa
mas,dibungkus aja nanti bisa
dimakan sore.. A: wah, keburu basi pak kalo
nanti sore.. dimakan sekarang
pasti ga abis.. gimana ya?
mmmm... Bapak
kan belum makan siang,ini
makanan daripada sayang ga ada yang makan gimana kalo
bapak aja yang makan pak?
nemenin saya makan sekalian
pak..
B: waduh mas, saya ga punya
uang buat bayarnya.. A: gapapa pak, makan aja.. saya
bayarin dah! saya lagi ulang taun
hari ini..(bo'ong)
B: wah.. beneran ga papa mas?
saya malu..
A: lho? ngapain malu pak? udah bapak makan aja..
B: iya mas, selamat ulang tahun
ya mas..
A: iya pak.. bapak mau mesen
minum sekalian nggak? saya mau
pesen.. B: nggak mas.. nggak usah.. Ane
manggil tukang minuman, ane
mesen 2 es teh manis..
B: lho mas? saya nggak pesen.
A: iya pak, saya beli dua.. haus
banget soalnya..(ane bo'ong lagi gan) Tanpa gw duga gan, si
bapak netes aermatanya.. beliau
ngucap syukur berkali kali.. beliau
ngomong ke ane..
B: mas, saya makasih sudah
dibelikan makanan.. saya belum makan dari kemarin sebetulnya.
cuma saya malu mas, saya
inginnya beli makan sama uang
sendiri karena saya bukan
pengemis.. saya sebetulnya lapar
sekali mas, tapi saya belum dapet
uang hasil nyari sampah.. Ane tertegun denger omongan
beliau gan, ga sadar ane ikut
ngerasa perih banget dalem ati..
nyesek banget dalem ati ane,ane
secara ga sadar hampir netesin
aermata.. tapi ane berlagak cool.. A: yauda, bapak makan aja
nasinya.. nanti kalau kurang saya
pesankan lagi ya pak? jangan
malu- malu.. B: (masi nangis) iya mas.. makasih
banyak ya mas.. nanti yang
diatas yang bales.. A: iya pak makasi doanya..
Akhirnya ane makan berdua ama
beliau,sambil cerita-cerita. Dari cerita beliau ane tau kalo
beliau punya dua anak, yang atu
uda meninggal karena
kecelakaan. yang atunya uda
pergi dari rumah ga pulang-
pulang udah 3tahun. istri beliau uda meninggal kena kanker
tahun lalu. dan parahnya lagi
rumahnya diambil ama orang
kredit gara-gara ga bisa
ngelunasin uang pinjaman buat
ngobatin istrinya.. Miris banget ane dengerin cerita beliau gan,
sebatang kara, ga punya rumah,
anaknya durhaka, jarang makan..
malah beliau crita pernah dipalak
preman waktu mulung di
jakarta.. Rasanya ane beruntung banget
ama kondisi ane sekarang, ane
nyesel pernah ngeluh tentang
kerjaan ane, tentang kondisi
kosan ane, dsb.. sedangkan
bapak ini dengan kondisi yang serba kekurangan masih selalu
tersenyum.. rasanya sepiring nasi
padang dan segelas es teh yang
ane kasi ga setimpal banget ama
pelajaran yang ane dapet.. Tadi
ane belum ambil uang, jadi ane cuma ngasi seadanya kembalian
dari warung padang ke bapak
itu,itupun pake eyel2an dulu ma
bapaknya soalnya beliau ga mau
dikasi uang. tapi akhirnya
dengan sedikit maksa ane kasi uang ke beliau. ane didoain
banyak banget ama bapak tadi.. Dan ada satu hal yang bikin ane
tercengang waktu mau ninggalin
tempat tadi.. sambil jalan ane
noleh ke belakang, si bapak
udah ga ada.. ane cariin
bentar,ternyata si bapak ada di depan kotak amal masjid masukin
duit ke dalem kotakan itu! gw
makin tersentuh ma beliau.. di
tengah-tengah kesulitan yang
beliau alami, beliau masi sempet
amal! berbagi dengan orang lain.. Ane mewek gan.. ane ngerasa
kecil banget sebagai manusia..
ane ngerasa ditunjukin sesuatu
yang bener-bener hebat! Ane
berdoa semoga bapak itu
dilancarkan segala urusannya, diberi kemudahan dan rejeki
berlimpah, dan selalu berada
dalam lindungan Tuhan. Semoga kisah nyata ini dapat
menginspirasi kita semua.
(sumber strawbery /fb)
Singapura! Sebuah Kisah Nyata dari Negeri
tetangga Singapura beberapa
dekade lalu yang cukup
menghebohkan hingga Perdana
Menteri saat itu, Lee Kwan Yew
senior turun tangan dan mengeluarkan dekrit tentang
orang lansia di Singapura. Dikisahkan ada orang kaya raya
di sana mantan Pengusaha
sukses yang mengundurkan diri
dari dunia bisnis ketika istrinya
meninggal d unia. Jadilah ia single
parent yang berusaha membesarkan dan mendidik
dengan baik anak laki-laki satu-
satunya hingga mampu mandiri
dan menjadi seorang Sarjana.
Kemudian setelah anak
tunggalnya tersebut menikah, ia minta ijin kepada ayahnya untuk
tinggal bersama di Apartemen
Ayahnya yang mewah dan besar.
Dan ayahnya pun dengan senang
hati mengijinkan anak
menantunya tinggal bersama- sama dengannya. Terbayang
dibenak orangtua tersebut
bahwa apartemen nya yang luas
dan mewah tersebut tidak akan
sepi, terlebih jika ia mempunya
cucu. Betapa bahagianya hati bapak tersebut bisa berkumpul
dan membagi kebahagiaan
dengan anak dan menantunya. Pada mulanya terjadi komunikasi
yang sangat baik antara Ayah-
Anak-Menantu yang membuat
Ayahnya yang sangat mencintai
anak tunggalnya itu tersebut
tanpa sedikitpun ragu-ragu mewariskankan seluruh harta
kekayaan termasuk apartment
yang mereka tinggali,
dibaliknamakan ke anaknya itu
melalui Notaris terkenal di sana.
Tahun-tahun berlalu, seperti biasa, masalah klasik dalam
rumah tangga, jika anak
menantu tinggal seatap dengan
orang tua, entah sebab
mengapa akhirnya pada suatu
hari mereka bertengkar hebat yang pada akhirnya, anaknya
tega mengusir sang Ayah keluar
dari apartment mereka yang ia
warisi dari Ayahnya. Karena
seluruh hartanya, Apartemen,
Saham, Deposito, Emas dan uang tunai sudah diberikan kepada
anaknya, maka mulai hari itu dia
menjadi pengemis di Orchard Rd.
Bayangkan, orang kaya mantan
pebisnis yang cukup terkenal di
Singapura tersebut, tiba-tiba menjadi pengemis! Suatu hari, tanpa disengaja
melintas mantan teman bisnisnya
dulu dan memberikan sedekah,
dia langsung mengenali si ayah
ini dan menanyakan kepadanya,
apakah ia teman bisnisnya dulu. Tentu saja, si ayah malu dan
menjawab bukan, mungkin Anda
salah orang, katanya. Akan
tetapi temannya curiga dan
yakin, bahwa orang tua yang
mengemis di Orchad Road itu adalah temannya yang sudah
beberapa lama tidak ada kabar
beritanya. Kemudian, temannya
ini mengabarkan hal ini kepada
teman-temannya yang lain, dan
mereka akhirnya bersama-sama mendatangi orang tersebut.
Semua mantan sahabat karibnya
tersebut langsung yakin bahwa
pengemis tua itu adalah Mantan
pebisnis kaya yang dulu mereka
kenal. Dihadapan para sahabatnya, si ayah dengan
menangis tersedu-sedu,
menceritakan semua kejadian
yang sudah dialaminya. Maka,
terjadilah kegemparan di sana,
karena semua orangtua di sana merasa sangat marah terhadap
anak yang sangat tidak
bermoral itu. Kegemparan berita
tersebut akhirnya terdengar
sampai ke telinga PM Lee Kwan
Yew Senior. PM Lee sangat marah dan
langsung memanggil anak dan
menantu durhaka tersebut.
Mereka dimaki-maki dan dimarahi
habis-habisan oleh PM Lee dan
PM Lee mengatakan "Sungguh sangat memalukan bahwa di
Singapura ada anak durhaka
seperti kalian" . Lalu PM Lee
memanggil sang Notaris dan saat
itu juga surat warisan itu
dibatalkan demi hukum! Dan surat warisan yang sudah
baliknama ke atas nama anaknya
tersebut disobek-sobek oleh PM
Lee. Sehingga semua harta milik
yang sudah diwariskan tersebut
kembali ke atas nama Ayahnya, bahkan sejal saat itu anak
menantu itu dilarang masuk ke
Apartment ayahnya. Mr Lee
Kwan Yew ini ternyata terkenal
sebagai orang yang sangat
berbakti kepada orangtuanya dan menghargai para lanjut usia
(lansia). Sehingga, agar kejadian
serupa tidak terulang lagi, Mr
Lee mengeluarkan Kebijakan /
Dekrit yaitu "Larangan kepada
para orangtua untuk tidak mengwariskan harta bendanya
kepada siapapun sebelum mereka
meninggal. Kemudian, agar para
lansia itu tetap dihormati dan
dihargai hingga akhir hayatnya,
maka dia buat Kebijakan berupa Dekrit lagi, yaitu agar semua
Perusahaan Negara dan swasta
di Singapura memberi pekerjaan
kepada para lansia. Agar para
lansia ini tidak tergantung
kepada anak menantunya dan mempunyai penghasilan sendiri
dan mereka sangat bangga bisa
memberi angpao kepada cucu-
cucunya dari hasil keringat
mereka sendiri selama 1 tahun
bekerja. Anda tidak perlu heran jika Anda
pergi ke Toilet di Changi Airport,
Mall, Restaurant, Petugas
cleaning service adalah para
lansia. Jadi selain para lansia itu
juga bahagia karena di usia tua mereka masih bisa bekerja, juga
mereka bisa bersosialisasi dan
sehat karena banyak bergerak.
Satu lagi sebagaimana di negeri
maju lainnya, PM Lee juga
memberikan pendidikan sosial yang sangat bagus buat anak-
anak dan remaja di sana, bahwa
pekerjaan membersihkan toilet,
meja makan diresto dsbnya itu
bukan pekerjaan hina, sehingga
anak-anak tsb dari kecil diajarkan untuk tahu menghargai
orang yang lebih tua, siapapun
mereka dan apapun profesinya. Sebaliknya, Anak di sana dididik
menjadi bijak dan terus
memelihara rasa hormat dan
sayang kepada orangtuanya,
apapun kondisi orangtuanya.
Meskipun orangtua mereka sudah tidak sanggup duduk atau
berdiri,atau mungkin sudah
selamanya terbaring diatas
tempat tidur, mereka harus
tetap menghormatinya dengan
cara merawatnya. Mereka, warganegara Singapura seolah
diingatkan oleh PM Lee agar
selalu mengenang saat mereka
masih balita, orangtua merekalah
yang membersihkan tubuh
mereka dari semua bentuk kotoran, juga yang memberi
makan dan kadang menyuapinya
dengan tangan mereka sendiri,
dan menggendongnya kala
mereka menangis meski dini hari
dan merawatnya ketika mereka sakit. Hormatilah, Kasihilah,
Sayangilah orang tuamu selama
mereka masih ada di sisimu. Sumber strawberry/fb-
Tq bro...