It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
okee tetap kan kutunggu update mu #peluk om bango n boscha :-*
Part 5 1/2
“Zan? Woy jangan bengong, liatain siapa sih lo?” Tiba-tiba suara Dafi terdengar dari keramayan dan menyadarkan ku dari lamunanku.
“Hah? Oh nggak ko daf gak kenapa-kenapa..hehehehe.” Jawabku sambil mengalihkan wajahku dari seseorang yang berada di antara kerumunan anak baru lainnya.
“Zan lo suka main game....bla bla bla” Begitu banyak pertanyaan yang di lontarkan Dafi kepadaku.
“Itu siapa ya..kok perasaan aku aneh gini..kayanya fame banget orangnya.” Aku sama sekali gak menghiraukan pertanyaan Dafi padahal dia teman pertama yang aku dapat, dan sekarang dialah teman satu-satunya di sekolah baru ku ini.
“Zaaaaaan?? Lo kenapa deh liatin apaan sih?” Tanya dafi lagi penasaran dan sedikit terdengar agak kesal dari nada suaranya.
“Hah?? Nggak-nggak cuma penasaran aja itu siapa ya?? Kok kayanya dari semua anak baru, dia aja yang banyak di kenal orang, kamu kenal gak daf itu siapa?” Aku mencoba menjawab rasa penasaran Dafi.
“Mana sih??” Tanya Dafi sambil menerawang mencari orang yang aku maksud.
“Yang itu loh daf, yang orangnya hitam manis tuh lo yang rambutnya di mohawk. Masa kamu gak liat? Yang lagi ngobrol sama orang yang mirip kaya arab itu loh sama anak yang kacamataan itu juga Daf..” Jelasku pada dafi.
“Oh, yang lagi ngobrol itu ? Gak kenal lah gue juga kan anak baru juga di sisni, mungkin temennya juga kali waktu SD-nya..ups.” Saat Dafi sedang menjelaskan asumsinya padaku tiba-tiba anak yang aku perhatikan semenjak aku masuk ke aula ini melihat kearah kami berdua, karena kaget aku langsung segera mengalihkan wajah ku dan begitu juga dafi, rasanya malu ke gep kaya gitu.
“Tadi anaknya nengok ke kita ya daf ?” tanyaku pada Dafi.
“Iya zan, lo sih! Udah jangan diliatin terus dia juga risih mungkin.” Terang Dafi tanpa menatap wajahku karena tiba-tiba saja dia terfokus pada penjelasan seorang guru yang sedang memberi motivasi kepada anak-anak yang baru masuk di sini yaitu sekolah menegah pertama ku sebuah sekolah islam yang cukup terkenal dan sudah pasti swasta.
----
“Ya sekarang kalian di perbolehkan untuk beristirahat dan makan di kantin sebelah aula.” Jelas seorang calon kaka kelas kami yang bertugas sebagai MC acara pembukaan anak baru di sekolah ini. Lalu semua anak berhamburan ke luar dan mataku mencoba mencari kemana anak mohawk itu pergi, belum kelihatan olehku eh Dafi dan temannya sudah mengajak aku makan, tapi sayangnya aku sudah terbiasa membawa bekal jadi aku menolak untuk ikut bersama Dafi dan kawannya.
Akhirnya aku duduk di tangga-tangga pinggiran lapangan bola, sedang asik makan tiba-tiba..
“Eh, boleh duduk di sini gak??” Tanya seseorang di ikuti temannya dari belakang yang menurutku sudah tidak asing tapi aku jelas tidak mengenal mereka.
“Wih, bawa bekel dia.” Sahut anak berkacamata yang berada di blakang anak yang berparas arab itu.
“Oh boleh silahkan aja, iya aku bawa bekal dari rumah hehe.” Jawabku bingung harus merspon apa.
“Tunggu?! Mereka ini temen si mowhak itu kan??? Loh tapi si mowhaknya gak ada” Tanyaku dalam hati sambil menunduk sesekali mengintip.
“Kenalan dulu, nama gue Umar.” Kata anak yang berparas arab itu
“Gue Barlly.” Dalanjutkan oleh anak berkacamata itu, kelihatannya mereka ramah, walaupun aku merasa sebenarnya risih.. Maklum aku anak rumahan jadi berhadapan dengan orang yang baru di kenal itu rasanya aneh dan nyeremin.
“Nama lo siap ? Ko bengong aja ? Ada yang salah ?” Tanya anak yang bernama umar itu.
“Oh hahaha iya lupa, nama ku Fauzan salam kenal.” Jawabku grogi dan kringat mulai mengucur bagai air terjun.
“Santai aja lagi, gak usah stres gitu.. tegang amat kaya abis ulangan aja.” Sahut Umar lagi.
“Iya nih hahaha.” Timpal anak yang bernama Barlly itu.
“Hahaha.” Jawabku tidak penting dan kembali menyibukan diri memakan makanan ku, aku lihat mereka tidak membawa makanan jadi aku menawarkan mereka, tapi katanya mereka lagi pesan sih.
“Woy disini!!” Teriak Umar kepada seseorang.
Mataku langsung bergerak cepat menuju orang yang sedang di panggil Umar itu dan ternyata...tukang bakso heh.
“Tos!! Di sini! Kita duduk sini makan sini aja.” Pinta Barlly kepada cowok yang sedang membawa pelastik berisi teh dan satunya lagi pelastik yang mungkin sebuah makanan, saat aku lihat dan dia mendekat hatiku deg-degan ternyata anak itu!!! Yang sedari tadi aku perhatikan!! Apa yang aku harus lakukan??????!!.
maaf kalo kata2nya tidak tersusun dengan baik dan benar soalnya udah petang dan aku udah ngantuk tapi di usahain untuk updet walaupun cuma setengah..hehehe
@masdabudd
@Klanting801
@the_rainbow
@zhedix
@Tsu_no_YanYan
@gymue_sant
@Beepe
@Curiousreader
@jerukbali
@YANS FILAN
@wicak
@rezadrians
@jokerz
@darkrealm
@Sicnus
@obay
@Pr1nc3m0
sudah keluar lanjutannya silahkan di baca maaf ya baru setengah
tapi aku juga awalnya bngung, sekalinya flasback toh. Yo wes updet lgi ya
next please
besok aku lanjut deh..sampe selesai..key..