It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
"Eh udah nunggu gua nih..." Setiadi menyapa Randy yang telah menunggunya
"Iyah nih, makan dulu yuk, ke Sabang yuk, inget masa lalu waktu gua masih perjaka."
Setiadi pun tertawa kecil, namun dalam hatinya dia merasa heran mengapa Randy membawanya ke jalan Sabang dimasa semua mulai 7 tahun silam. Ia masih tak bisa menebak apa maksud Randy dengan semua ini.
"Bukannya yang ujung jalan tadi itu? Gua inget hujannya itu kan yang baju gua basah"
"Bukan, kagak ada tendanya yang itu. Kan ada tendanya yang dulu. Iyah bener. Yang ini. Yuk turun."
Mereka turun dari mobil. Mereka duduk dan memesan masing- masing 1 porsi sate, hanya Setiadi tidak memakai nasi, hanya 1 porsi sate.
Menunggu 10 menit, hidangan pun siap disajikan.
"Di, itu gak salah lu makan gak pake nasi... Kenyang tuh?" Randy melihat ke arah Setiadi tidak percaya.
"Biasanya kalo gua minta setengah porsi, nasinya pasti kebanyakan melulu, jadi gua sekarang gak pesen nasi lagi."
"Nih... Gua kasih dikit aja." Randy sambil memberikan sedikit nasi ke piring Setiadi.
Badan mereka berdua sudah cukup lelah, agak lengket karena panas yang mereka nikmati di warung sate jalan Sabang. Randy membuka bagasi mengangkat 1 koper besar. Di jok belakang Setiadi pun masih melihat beberapa barang bertumpuk. Mereka silih berganti membawakan barang- barang Randy ke dalam rumah.
"Di, jangan nangis dong, ada gua sekarang." Sahut Randy lembut sekali sambil memegang pundak kiri Setiadi.
Randy menarik tangan Setiadi, mengajaknya duduk di sofa, lalu Randy menatap ke arah Setiadi.
"Cindy gak protes?"
"Awalnya gua pikir begitu, cuma Cindy gak keliatan marah ato apapun. Dia bener- bener dukung semua ini."
"Ran, gua takut kalo gua bisa jatoh cinta lagi ama lu... Apa lu masih musti balik lagi ke Cindy kan udahnya?"
"Yadi, Cindy waktu itu bilang ke gua, dia bener- bener serius ingin buat lu bahagia. Gua tahu apa artinya buat gua ama buat lu. Cindy akan merestui apapun itu yang akan terjadi diantara kita. Lu tahu kan apa itu artinya..."
Setiadi menatap Randy dalam- dalam, seolah ia mencari sesuatu yang hilang, dan sesuatu di hatinya mengatakan bahwa ia akan menemukannya.
Randy membuka 3 kancing kemejanya, menggenggam tangan Setiadi, menempelkannya pada dadanya. Tangis Setiadi pun semakin tumpah ruah.
"Remember this?" tanya Randy sambil menatap ke arah Setiadi.
"Gua akan selalu cinta lu, ampe kapanpun gua tetep cinta lu"
@shuda, kenapa dirimu? Cepat sembuh yah untuk siapa saja yg di rawat
@kimo_chie, udah ketahuan kan arah ceritanya...