It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
Puding ayo beraksi!!! jangan kalah pamor ama Didit.... )
lanjuuut
hehehe ...
Masih suasana lebaran nih,
masih berkelana mencari kue. :-D
ditunggu yach part berikut'y.
Dengan tergesa-gesa aku segera turun dari angkot kak Ridwan ketika ku dengar suara bel masuk berbunyi nyaring. Aku berlari, berpacu dengan waktu menuju gerbang salah satu sekolah favorit di kota ku yang kini menjadi tempat ku menimba ilmu. Ku lirik jam tanganku, sudah pukul tujuh lewat lima belas menit. Sial. Gara-gara mimpi aneh semalam aku jadi bangun kesiangan. Huuufftt...
Flash Back
"I love you Land." Ujar seseorang yang tengah berdiri tepat di hadapan ku sambil mengenggam kedua pergelangan tanganku. Aku tak bisa melihat wajahnya dengan jelas. Namun yang ku rasakan ialah dia tidak asing buatku, aku sangat mengenalnya.
"Kamu mau kan jadi pacarku?"
****
Ku hentikan lariku saat ku liat pak Dudung sudah menutup rapat pintu pagar sekolah dan menguncinya dengan gembok yang lumayan gede. Ku atur nafasku yang ngos-ngosan karena kelelahan. Ku raih sebuah botol mineral dari dalam tasku. Ku buka tutupnya lalu ku minum isinya beberapa teguk. Sudah menjadi kebiasaanku dari kecil, aku membawa air minum ke sekolah. Selain hemat biaya, juga mewaspadai kemungkinan yang tak terduga seperti yang ku alami pagi ini. Ku perhatikan beberapa orang siswa yang tengah memohon kepada pak Dudung untuk di bukakan pintu dengan berbagai alasan yang mereka buat. Hhmmm... Percuma aja, pak Dudung tetap tidak akan terpengaruh. Buang-buang tenaga aja. Pikirku.
Pagi ini tidak banyak siswa yang datang terlambat ke sekolah, jumlahnya pun bisa di hitung dengan jari. Ku lirik lima orang anak kelas X yang berdiri dekat pagar sekolah. Tiga cowok dan dua cewek. Mereka yang berusaha menyakinkan pak Dudung untuk mau bermurah hati membukakan pintu pagar. Tapi sayang, usaha mereka sia-sia saja. Lagian masih junior aja sudah suka terlambat, gimana kalo sudah senior? Hmm... Tingkatkan. Hehehe... Pandanganku beralih pada empat orang sosok benalu di sekolah. Empat orang kakak kelas yang sudah jadi langganan guru BP tiap pagi. Bukan cuma terlambat, tapi mereka juga suka membolos sekolah dan suka sekali buat onar di lingkungan maupun di luar sekolah. Pasti buku catatan guru BP penuh dengan nama mereka. Ckckck... Donal adalah pemimpin mereka. Dari kabar yang aku dengar sih, Donal otaknya encer. Dia juga pandai main badminton dan jago lari. Pernah ke Jakarta mewakili sekolahku dalam rangka lomba lari tingkat propinsi dan mendapatkan juara dua. Tapi beberapa bulan setelah itu, ia memutuskan untuk berhenti lari. Entah apa alasannya? Setiap kali pihak sekolah hendak memintanya mewakili sekolah, ia malah menolak. Sayang banget, padahal punya bakat lari tapi tidak di kembangkan.
"Terlambat juga yah?" tanya seseorang yang berhasil membuyarkan lamunanku. Aku kaget melihat sosok yang berdiri tepat di samping kiriku. Saking kagetnya, botol mineral yang sedari tadi ku pegang terjatuh. Sial.
"ups... Maaf kalo udah buat kamu kaget." sahutnya sambil menunduk mengambil botol yang tergeletak di tanah. Ia membersihkan kotoran yang menempel di botol, setelah yakin bersih ia memberikannya kepadaku. Aku menerimanya dengan canggung sambil menahan rasa malu. Aku yakin wajahku pasti memerah.
"kamuu.. Terlambat juga? Aku mencoba mengalirkan suasana yang nampak canggung diantara kami. Ia mengangguk sambil memamerkan senyum menawannya. Ku lirik dua orang adik kelas cewek tengah memperhatikan kami atau lebih tepatnya memperhatikan teman di samping ku. Hmmm...
"kok bisa? Setahuku kamu ga pernah terlambat?"
"kamu juga Land. Kenapa bisa terlambat. ga biasanya?"
"Itu karnaaa... Eem.. Aku bangun kesiangan. Semalam aku begadang nonton film. Hehehe..." aku berbohong kepadanya. Semalam aku tidak menonton film, malahan semalam aku tidur cepat karena kepala ku agak sakit. Tidak mungkin aku memberitahukan alasan yang sebenarnya. Bisa malu aku.
"Kalo kamu, kenapa bisa terlambat?" tak ada respon darinya. Ia hanya menatapku membuatku salah tingkah. Ku coba alihkan pandanganku kepada anak kelas X yang mulai meninggalkan lingkungan sekolah. Gini nih nasib anak terlambat. tidak di bukakan pintu pagar, disuruh pulang lanjutkan tidur dan di anggap tidak hadir alias alpa. Siap-siap besok dapat sangki besar. Sungguh terlalu.. Hiks.. Hiks..
"Semalam aku dapat mimpi aneh. Waktu aku bangun udah setengah tujuh pagi. Ini aja aku tidak sholat subuh." jawabnya nampak sedih tapi sesaat kemudian senyumannya melebar.
"Mimpi aneh? Kok sama? Jangan-jangan? Dia?"
***
"Pantainya bagus yah Land?" kami tengah duduk bersebelahan di bawah sebuah pohon besar yang rindang membuat kami terlindungi dari sinar matahari. Dia mengajakku jalan-jalan kepantai. Katanya, ia malas pulang kerumah. Aku menerima ajakannya karena akupun malas balik kerumah. Bisa-bisa kena ceramah lagi karena ketahuan telat kesekolah. Meskipun canggung dan grogi, entah kenapa kepala ini seperti bergerak sendiri mengangguk mengiyakan ajakan darinya.
Sambungannya di bawah. :-)
Setelah itu tak ada satu kata pun yang keluar dari lisan kami berdua. Aku tak tau harus mengatakan apa? Aku seperti kehabisan bahan obrolan. Sesekali ku lirik cowok disamping ku. Ia menatap jauh ke depan, tapi dari sorot matanya seperti tidak tertuju pada pemandangan di depan matanya. "Apa yang tengah kamu pikirkan?" gumamku dalam hati. Tak ada siapapun di pantai ini selain kami berdua. Hanya desiran ombak yang terdengar bak alunan merdu menemani kesunyian kami. Ku ikuti gayanya. Ku tarik kedua lututku menempel dada, lalu ku ikat dengan kedua tanganku. (mengerti ndak guys? Maaf kalo bahasanya kurang tepat.:-))
Kaki kami sama-sama telanjang karena setiba di pantai, kami segera melepas sepatu dan kaos kaki kami lalu bermain air saling membasahi. Ku coba menikmati pemandangan pantai, tapi mataku dengan malu-malu selalu tertuju kepadanya. Kurasakan debaran jantungku berdegup sangat kencang. Aku merasa ada yang aneh denganku. Kenapaaa... Aku merasa nyaman berada di dekatnya? Oh Tuhaan... Kenapa seperti ini???
"Pu.. Puding?" aku sangat terkejut saat tiba-tiba ia menyandarkan kepalanya di pundak ku.
"sebentar aja Land, Please!" sahutnya terus menempelkan kepalanya di pundak kanan ku tanpa melihat kearahku.
"kalo ada yang liat gimana?" Tanyaku cemas.
"Nanti mereka beranggapan salah tentang kita." ingin sekali ku lepaskan kepalanya dari Pundak ku, tapi tubuh ini seakan menolaknya.
"Disini cuma ada kita berdua." jawabnya. Ku lihat disekitarku. Sepi.
Akhirnya aku menuruti kemauannya. Aku yakin ia pasti bisa mendengar suara detakan jantungku.
2menit kemudian
"Land." panggilnya tanpa menoleh kepadaku.
"iya." ku cium aroma rambutnya, wangi. Dengan posisi seperti ini aku bisa menikmati aroma tubuh maskulinnya. Rasanya aku ingin memeluknya. tak akan ku lepaskan agar ia tak pergi jauh dariku.
"makasih udah mau menemaniku."
"iya, sama-sama Ding. Jawabku.
"Land!"
"hmm."
"kenapa kamu panggil aku Puding?" Ia menengok kearahku. Rupanya ia sangat betah menyandarkan kepalanya di pundak ku. Dan Anehnya, aku sangat menyukainya.
"memang kenapa?"
"kenapa ga kayak yang lain manggil aku Syarif atau Fudin?" sambungnya.
Aku berpikir sejenak.
"karna aku lebih suka manggil kamu Puding." Jawabku melirik kearahnya.
"kamu dulu dingin sama aku Ding, Makanya kamu ku panggil Puding, si cowok dingin." gumamku dalam hati.
"kamu ga suka yah aku panggil Puding?"
Ia mengangkat kepalanya dari pundak ku lalu menatapku. Pandangan kami beradu.
"Suka.. Aku suka di panggil Puding ... Sama kamu." lagi-lagi ia tersenyum manis kepadaku. Bibir merahnya membuatku ingin melumatnya. Oh god, maafin hambaMu ini.
Puding meraih tangan kananku, lalu ia segera bangkit dari tempat duduknya. Kami berlari kecil membiarkan air sekali lagi membasahi kaki kami. Ia terus memegang tanganku erat seolah takut akan terlepas. Ia tersenyum kearahku nampak sangat bahagia. Ku balas senyumannya. Ku biarkan tangan kokohnya terus mengenggam tanganku. Aku berharap waktu berhenti berputar. Aku ingin menikmati kebersamaan ini bersamanya lebih lama lagi.
Oh Tuhan ...
Kini aku sadar, aku telah benar-benar jatuh cinta sama Puding.
To be Continue
@pokemon
@vendi74
@yuzz
@alabatan
@abiyasha
@Edmun_shreek
@Rivengold
@deyna
@zhedix
@Gusti_Dimaz
@adzhar
@JonatJco
@Jhoshan26
@erickhidayat
@Tsu_no_YanYan
@Ozy_permana
@alfa_centaury
@mr_kim
@kikyo
@shinsin
@agungrahmat
@curiousreader
@WYATB
@Adhi48
@santay
@sky_borriello
@CelloConcerto
@Putra_ajah
@hantuusil
@half_blood
@Flowerboy
@kizuna89
semoga suka yach guys :-)
@pokemon
@vendi74
@yuzz
@alabatan
@abiyasha
@Edmun_shreek
@Rivengold
@deyna
@zhedix
@Gusti_Dimaz
@adzhar
@JonatJco
@Jhoshan26
@erickhidayat
@Tsu_no_YanYan
@Ozy_permana
@alfa_centaury
@mr_kim
@kikyo
@shinsin
@agungrahmat
@curiousreader
@WYATB
@Adhi48
@santay
@sky_borriello
@CelloConcerto
@Putra_ajah
@hantuusil
@half_blood
@Flowerboy
@kizuna89
semoga suka yach guys :-)
salam kenal penulis
SEMANGAT!!!
Updatenya agak panjangan dong..