BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

Aku Takut Bilang "I LOVE YOU"

1356714

Comments

  • @Vendi74 : ditunggu yach.. :-)
  • ternyata aku dipanggil kesini ya?
    waduhhh...berasa penulis hebat saja disuruh nulis masukan buatmu.

    tuh...idolaku @abiyasha dah beri masukan cara nulis yang bagus, sepertinya dah lebih dari cukup, bahkan aku harus belajar banyak darinya.

    coba deh baca tulisanku...
    terserah tulisan yang mana, boleh lah.
    menurutmu apa sih keunggulan tulisanku?
    nggak ada kan?
    mungkin hanya jalan cerita yang kubuat semenarik mungkin, itu saja.

    menurutku ada dua tipe penulis di bf ini
    yang pertama : tipe penulis yang memang benar-benar memang profesional...mereka memperhatikan secara detail setiap kata, kalimat, bahasa, jalan cerita, tanda baca dll...semua detail dan teliti.
    tulisan dibuat dengan perencanaan matang.
    setiap kita baca, seolah nggak mau terlewat satu kata atau satu kalimatpun.
    banyak tuh disini, coba saja baca tulisannya abiyasha atau @jay_dody, coba deh, pasti sangat menarik, berasa baca novel.
    bahkan menurutku...lebih bagus lah dibanding novel gay yang di gramed.

    tipe kedua : yaitu penulis yang memang nulis hanya untuk iseng saja
    untuk ngisi waktu luang saja. daripada bengong nunggu penulis update mending ikutan nulis.
    nulisnya hanya sekedar nulis saja, cuek, nggak peduli tata bahasa, apalagi tanda baca. intinya nggak mau ribet heheheh

    kebetulan aku tipe kedua, baca saja tulisanku, kalimatnya kacau, nggak ada tanda baca.

    intinya terserah kamu deh...
    kalau kamu ingin tulisanmu banyak dibaca, sekedar berbagi tips deh:
    1. buat cerita semenarik mungkin.
    2. penokohan yang kuat, penggambaran tokoh harus kuat, hingga pembaca saat membaca seolah-olah seperti melihat tokoh itu hidup beneran.
    3. untuk awal, kata dan kalimat jangan terlalu padat sehingga pembaca tidak jenuh saat baca.

    waduhhh...dah nulis banyak nih.
    intinya terserah kamu...tulis saja...
    disini nulis nggak ada salah kok, bebas, cuek saja, wong kita nulis juga sukarela, tapi tetep belajar yaa...
    siapa tahu suatu saat kamu jadi penulis beneran.

    trims colekannya
    sorry untuk penulis yang kusebut disini heheheh.
  • TSnya angkatan brapa ya? kok tau telenovela cinta paulina. itukan jamdul :))
  • @seno : makasih yach mas atas masukannya.
    Aku penulis iseng yang pengen belajar serius nulis cerita yang bagus.
    Sekali lagi makasih yach.

    @sky_borriello : aku SMA angkatan 2008.
    Aku masih SD kelas 3 atau 4 waktu cinta Paulina ada.
    Hehehehe ....
  • lanjut!
  • Kalo menrut gw si ya, Gag semua kritik harus lu lakuin.
    Aku yakin banget tiap orag memiliki argumen berbeda krn mereka udah punya style msg" yg akan mjd krkter mrka saat brcrta.. Ngikutn saran si boleh tp yg kaidah" umum j. Yg perlu diingat buatlah cerita yg karakterny lu, jd ciri crtmu yg berbeda dari yang lain. Gag harus bla bla bla bla ini itu.. Yg ngebuat crtmu jd gag bs lepas.. Perkenalan seperti aku bla bla bla, umur bla bla, cakep gag cakep tetep boleh menurut gue..
  • LOVE 04


    Panas dingin, jantung berdegup kencang melebihi biasanya, grogi, malu, senang dan rindu. Perasaan seperti itulah yang selama enam bulan ini menggangguku bila berdekatan dengan si mr. Cuek, puding. Seperti ada jutaan medan magnet yang menarikku kuat untuk terus memperhatikannya lebih dekat. Meskipun orangnya super cuek dan tak pernah sekalipun mengajakku bicara, tapi entah kenapa justru dengan sikapnya itu malah membuatku semakin penasaran dengannya.

    Senyumannya, suaranya, tawanya, tatapan matanya yang tajam, caranya berjalan bahkan sikap anehnya kepadaku pun sangat aku sukai. Terkadang hatiku merasa gelisah menahan gejolak rindu yang membara, ingin rasanya ku percepat waktu berjalan agar aku bisa segera bertemu dengannya. Dan ingin ku hentikan waktu bila aku tengah berada di dekatnya. Rasanya aku tak ingin waktu berjalan walau hanya sedetik, aku ingin terus berada di dekatnya walau hanya ada kebisuan di antara kami. Aku tak punya keberanian untuk mengajaknya ngobrol walau hanya untuk sekedar menyapanya. Payah.

    Aku membuang nafas panjang.

    Seperti inikah rasanya jatuh cinta? Ah... Ga mungkin.. Ga mungkin ini cinta. Memangnya ada, cinta di antara dua orang lelaki? Apakah ini bisa dinamakan cinta??? Bukan... Ini bukanlah cinta.
    Tapiiiii... Kalo ini bukan cinta, lantas apa namanya???
    "kenapa sih land? Kok daritadi aku perhatiin melamun aja?" sahut didit membuyarkan lamunanku.
    Seperti biasa, tiap sore didit selalu main kerumahku bermain dengan lalita. Didit tampak keren dengan setelan baju kaos berwarna biru dan celana pendek berwarna hitam. Aku sendiri memakai kaos berwarna hijau dan masih memakai celana seragam sekolahku.

    "oh... Gapapa kok dit" jawabku datar.
    "Land.. Land.. Aku itu kenal sama kamu udah dari kecil. Jadi aku tau kamu orangnya kayak gimana. Ada masalah apa sih? Berantem lagi sama kak Arman?" ku gelengkan kepalaku dengan pelan.
    "terus masalah apa? Kok belakangan ini kamu jadi tertutup sih land ama aku? Didit memandangiku dengan serius, wajahnya nampak khawatir.
    "aku lagi bingung dit!"
    didit melepakan lalita dari pangkuannya, lalu Ia berdiri sambil berjalan mendekatiku dan ikutan duduk di atas ranjang kayu ku. Kami saling berhadapan.
    "bingung kenapa? Cerita ke aku, aku siap dengar kok apapun itu"

    Aku menarik nafas panjang lalu membuangnya perlahan dari mulut ku.

    "aku... Aku lagi bingung sama perasaanku?" didit mengeryitkan dahinya.
    "maksud kamu?"
    "hhmmmm... Aku mau nanya sesuatu sama kamu dit?" lagi lagi didit mengeryitkan dahinya.
    "kok malah bertanya sih?"
    "boleh ga?" sahutku mendengus agak kesal.
    "iya.. Iya.. Boleh. Memangnya mau nanya apa aland sayang?" tanyanya sambil mencubit gemas pipiku.
    "iiihh ... Kok malah bercanda sih dit? Sahutku kesal.
    "hehehe ... Iya.. Maaf. Mau nanya apa?"
    "ga jadi deh"
    "lho, kok ga jadi sih? Maap.. Deh, ga bercanda lagi. Cerita dong, jangan buat aku mati penasaran?" bujuknya memasang wajah memelas.
    "kalo bercanda lagi, aku pukul pake palu biar benjol sekalian"
    "sadis amat sih sama teman sendiri"
    "biarin"
    "ya udah deh, aku serius nih. Sok atuh kang, ngomong" aku tertawa kecil mendengar didit memakai logat sunda. Tahu aja nih anak caranya bikin aku tertawa.
    "tapi janji ya ga bakal nertawain aku?"
    "iya.. janji, cepetan ngomong!"
    "tapi bener lho ya"
    "aduuh.. Iya beneran" sahut didit geram.

    Sekali lagi ku tarik nafasku perlahan lalu membuangnya secara teratur.

    1 detik.. 5 detik.. 20 detik.. 1 menit.. 1 menit 17 detik..

    "eemmmm..." ku gigit bibir bawahku. Didit nampak gelisah menung
    guku mengatakannya.
    "eemmm... Di.. Didit.. Eem.. Didiit tau ga.. Gimana rasanya jatuh ciiin.. ta???


    To be continue
  • LOVE 04


    Panas dingin, jantung berdegup kencang melebihi biasanya, grogi, malu, senang dan rindu. Perasaan seperti itulah yang selama enam bulan ini menggangguku bila berdekatan dengan si mr. Cuek, puding. Seperti ada jutaan medan magnet yang menarikku kuat untuk terus memperhatikannya lebih dekat. Meskipun orangnya super cuek dan tak pernah sekalipun mengajakku bicara, tapi entah kenapa justru dengan sikapnya itu malah membuatku semakin penasaran dengannya.

    Senyumannya, suaranya, tawanya, tatapan matanya yang tajam, caranya berjalan bahkan sikap anehnya kepadaku pun sangat aku sukai. Terkadang hatiku merasa gelisah menahan gejolak rindu yang membara, ingin rasanya ku percepat waktu berjalan agar aku bisa segera bertemu dengannya. Dan ingin ku hentikan waktu bila aku tengah berada di dekatnya. Rasanya aku tak ingin waktu berjalan walau hanya sedetik, aku ingin terus berada di dekatnya walau hanya ada kebisuan di antara kami. Aku tak punya keberanian untuk mengajaknya ngobrol walau hanya untuk sekedar menyapanya. Payah.

    Aku membuang nafas panjang.

    Seperti inikah rasanya jatuh cinta? Ah... Ga mungkin.. Ga mungkin ini cinta. Memangnya ada, cinta di antara dua orang lelaki? Apakah ini bisa dinamakan cinta??? Bukan... Ini bukanlah cinta.
    Tapiiiii... Kalo ini bukan cinta, lantas apa namanya???
    "kenapa sih land? Kok daritadi aku perhatiin melamun aja?" sahut didit membuyarkan lamunanku.
    Seperti biasa, tiap sore didit selalu main kerumahku bermain dengan lalita. Didit tampak keren dengan setelan baju kaos berwarna biru dan celana pendek berwarna hitam. Aku sendiri memakai kaos berwarna hijau dan masih memakai celana seragam sekolahku.

    "oh... Gapapa kok dit" jawabku datar.
    "Land.. Land.. Aku itu kenal sama kamu udah dari kecil. Jadi aku tau kamu orangnya kayak gimana. Ada masalah apa sih? Berantem lagi sama kak Arman?" ku gelengkan kepalaku dengan pelan.
    "terus masalah apa? Kok belakangan ini kamu jadi tertutup sih land ama aku? Didit memandangiku dengan serius, wajahnya nampak khawatir.
    "aku lagi bingung dit!"
    didit melepakan lalita dari pangkuannya, lalu Ia berdiri sambil berjalan mendekatiku dan ikutan duduk di atas ranjang kayu ku. Kami saling berhadapan.
    "bingung kenapa? Cerita ke aku, aku siap dengar kok apapun itu"

    Aku menarik nafas panjang lalu membuangnya perlahan dari mulut ku.

    "aku... Aku lagi bingung sama perasaanku?" didit mengeryitkan dahinya.
    "maksud kamu?"
    "hhmmmm... Aku mau nanya sesuatu sama kamu dit?" lagi lagi didit mengeryitkan dahinya.
    "kok malah bertanya sih?"
    "boleh ga?" sahutku mendengus agak kesal.
    "iya.. Iya.. Boleh. Memangnya mau nanya apa aland sayang?" tanyanya sambil mencubit gemas pipiku.
    "iiihh ... Kok malah bercanda sih dit? Sahutku kesal.
    "hehehe ... Iya.. Maaf. Mau nanya apa?"
    "ga jadi deh"
    "lho, kok ga jadi sih? Maap.. Deh, ga bercanda lagi. Cerita dong, jangan buat aku mati penasaran?" bujuknya memasang wajah memelas.
    "kalo bercanda lagi, aku pukul pake palu biar benjol sekalian"
    "sadis amat sih sama teman sendiri"
    "biarin"
    "ya udah deh, aku serius nih. Sok atuh kang, ngomong" aku tertawa kecil mendengar didit memakai logat sunda. Tahu aja nih anak caranya bikin aku tertawa.
    "tapi janji ya ga bakal nertawain aku?"
    "iya.. janji, cepetan ngomong!"
    "tapi bener lho ya"
    "aduuh.. Iya beneran" sahut didit geram.

    Sekali lagi ku tarik nafasku perlahan lalu membuangnya secara teratur.

    1 detik.. 5 detik.. 20 detik.. 1 menit.. 1 menit 17 detik..

    "eemmmm..." ku gigit bibir bawahku. Didit nampak gelisah menungguku mengatakannya.
    "eemmm... Di.. Didit.. Eem.. Didiit tau ga.. Gimana rasanya jatuh ciiin..ta???


    To be continue

  • LOVE 04


    Panas dingin, jantung berdegup kencang melebihi biasanya, grogi, malu, senang dan rindu. Perasaan seperti itulah yang selama enam bulan ini menggangguku bila berdekatan dengan si mr. Cuek, puding. Seperti ada jutaan medan magnet yang menarikku kuat untuk terus memperhatikannya lebih dekat. Meskipun orangnya super cuek dan tak pernah sekalipun mengajakku bicara, tapi entah kenapa justru dengan sikapnya itu malah membuatku semakin penasaran dengannya.

    Senyumannya, suaranya, tawanya, tatapan matanya yang tajam, caranya berjalan bahkan sikap anehnya kepadaku pun sangat aku sukai. Terkadang hatiku merasa gelisah menahan gejolak rindu yang membara, ingin rasanya ku percepat waktu berjalan agar aku bisa segera bertemu dengannya. Dan ingin ku hentikan waktu bila aku tengah berada di dekatnya. Rasanya aku tak ingin waktu berjalan walau hanya sedetik, aku ingin terus berada di dekatnya walau hanya ada kebisuan di antara kami. Aku tak punya keberanian untuk mengajaknya ngobrol walau hanya untuk sekedar menyapanya. Payah.

    Aku membuang nafas panjang.

    Seperti inikah rasanya jatuh cinta? Ah... Ga mungkin.. Ga mungkin ini cinta. Memangnya ada, cinta di antara dua orang lelaki? Apakah ini bisa dinamakan cinta??? Bukan... Ini bukanlah cinta.
    Tapiiiii... Kalo ini bukan cinta, lantas apa namanya???
    "kenapa sih land? Kok daritadi aku perhatiin melamun aja?" sahut didit membuyarkan lamunanku.
    Seperti biasa, tiap sore didit selalu main kerumahku bermain dengan lalita. Didit tampak keren dengan setelan baju kaos berwarna biru dan celana pendek berwarna hitam. Aku sendiri memakai kaos berwarna hijau dan masih memakai celana seragam sekolahku.

    "oh... Gapapa kok dit" jawabku datar.
    "Land.. Land.. Aku itu kenal sama kamu udah dari kecil. Jadi aku tau kamu orangnya kayak gimana. Ada masalah apa sih? Berantem lagi sama kak Arman?" ku gelengkan kepalaku dengan pelan.
    "terus masalah apa? Kok belakangan ini kamu jadi tertutup sih land ama aku? Didit memandangiku dengan serius, wajahnya nampak khawatir.
    "aku lagi bingung dit!"
    didit melepakan lalita dari pangkuannya, lalu Ia berdiri sambil berjalan mendekatiku dan ikutan duduk di atas ranjang kayu ku. Kami saling berhadapan.
    "bingung kenapa? Cerita ke aku, aku siap dengar kok apapun itu"

    Aku menarik nafas panjang lalu membuangnya perlahan dari mulut ku.

    "aku... Aku lagi bingung sama perasaanku?" didit mengeryitkan dahinya.
    "maksud kamu?"
    "hhmmmm... Aku mau nanya sesuatu sama kamu dit?" lagi lagi didit mengeryitkan dahinya.
    "kok malah bertanya sih?"
    "boleh ga?" sahutku mendengus agak kesal.
    "iya.. Iya.. Boleh. Memangnya mau nanya apa aland sayang?" tanyanya sambil mencubit gemas pipiku.
    "iiihh ... Kok malah bercanda sih dit? Sahutku kesal.
    "hehehe ... Iya.. Maaf. Mau nanya apa?"
    "ga jadi deh"
    "lho, kok ga jadi sih? Maap.. Deh, ga bercanda lagi. Cerita dong, jangan buat aku mati penasaran?" bujuknya memasang wajah memelas.
    "kalo bercanda lagi, aku pukul pake palu biar benjol sekalian"
    "sadis amat sih sama teman sendiri"
    "biarin"
    "ya udah deh, aku serius nih. Sok atuh kang, ngomong" aku tertawa kecil mendengar didit memakai logat sunda. Tahu aja nih anak caranya bikin aku tertawa.
    "tapi janji ya ga bakal nertawain aku?"
    "iya.. janji, cepetan ngomong!"
    "tapi bener lho ya"
    "aduuh.. Iya beneran" sahut didit geram.

    Sekali lagi ku tarik nafasku perlahan lalu membuangnya secara teratur.

    1 detik.. 5 detik.. 20 detik.. 1 menit.. 1 menit 17 detik..

    "eemmmm..." ku gigit bibir bawahku. Didit nampak gelisah menungguku mengatakannya.
    "eemmm... Di.. Didit.. Eem.. Didiit tau ga.. Gimana rasanya jatuh ciiin..ta???


    To be continue

  • edited July 2013
    wew. ada yg summon gw.. Eyke sukanya yg ada sex storynya.. jadi Eyke cuma mau baca yang ada esek2nya ja..
  • misiii ... *numpang lewat
  • sweet bgt

    [URL=http://eemoticons.net/D/Fruit-Boy/Orange Fruit Boy Emoticon 007][IMG]http://eemoticons.net/Upload/Fruit Boy/Orange Fruit Boy Emoticon 007.gif[/IMG][/URL]
  • tumpang tidur dulu yah..
  • Kereennn....
Sign In or Register to comment.