It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
semenjak peristiwa di ruangan musik itu , aku semakin , ingin mengenal nanda lebih jauh lagi .
Karena dia, yang beberapa minggu ini , selalu membuat aku salah tingkah dan hatiku bergetar saat bersamanya.
Tak berapa lama kemudian ,
suara bel pulang berbunyi beberapa kali.
'' tetttth......thettttttt...thttteeett''
yang menandakan berakhirnya sekolah hari ini.
Aku bergegas , memasukan barang-barangku , ke dalam tas.
Setelah selesai memasukan barang-barangku kedalam tas , ku sambarr kunci motorku, yang berada di atas meja. Kemudian berlalu meninggalkan kelas yang sudah kosong.
Cuaca hari ini tampak sangat tidak bersahabat.
Awan hitam kini mengelilingi kota ini.
'' kaya'nya sebentar lagi bakal hujan keras '' gumamku.
Rencana hari ini aku ingin pulang bareng dengan nanda , namun aku tak menemukanya di area gerbang sekolah .
Ku pacu laju motorku perlahan-lahan menyusuri jalanan yang tampak renggang.
Sekitar 500 meter dari sekolah , aku melihat seseorang yang tak asing lagi bagiku.
'' itu kan nanda..??? '' gumamku.
Aku mendekati nanda dengan motorku .
Nanda terlihat kagat , saat aku sudah berada di belakangnya dengan motorku.
Ku hentikan motorku , tepat di samping nya ,namun belum turun dari motorku.
'' cepat lo naik , keburu hujan...!! '' perintahku
nanda diam, seperti menimbang-nimbang tawaranku.
''tapi....??? '' kata nanda kikuk ,
belum sempat iya meneruskan ucapanya , aku sudah menarik tangannya untuk ikut bersamaku.
Setelah nanda sudah naik ke atas motor , aku melajukan motorku dengan perlahan-lahan .
Namun sial , butiran-butiran hujan sudah turun jatuh ke kulitku.
Aku menaikan laju kecepatan motorku dengan kencang .
''Pegangan yang kuat...?? '' kataku setengah teriak
kulirik kaca spionku,
nanda tampak ragu.
namun dengan cepat , aku tarik tangan nanda dengan lembut.
Dan melingkarkan tangannya sembari memeluk tubuhku.
Karna aku takut iya jatoh.
Kini jantungku berdetak dengan cepat , saat nanda merapatkan tubuhnya ke punggungku , dan memeluk pinggangku dengan erat . Mungkin karena takut jatuh.
Karna hujan semakin lebat , aku membawa nanda untuk kerumahku yang sudah dekat. Ketimbang rumah nanda.
Ku lirik nanda dari kaca spionku , iya tampak bingung kemudian iya mulai membuka obrolan singkat.
''emang kita mau kemana sih ka'...?? '' tanya nanda dengan suara bergetar.
''' lo ke rumah gue dulu , klo ujan udah redahan baru gue antar lo pulang '' kataku setengah teriak.
''Tappii...ka...??? '' jawab nanda lemah.
''Udah lo nggak usah bawel , klo lo sakit gimana..!?? '' kataku dengan suara tegas .
Nanda langsung terdiam.
Ku kurangi kecepatan motorku , melewati belokan ke arah kanan. sedangkan rumah nanda ke arah kiri.
Kemudian menyusuri jalanan yang renggang dan dengan keadaan baju basah kuyup,
akhirnya aku sampai juga di rumahku . Aku membunyikan suara klaksonku.
Seorang lelaki paru bayah dengan cepat membuka gerbang.
Setelah gerbang rumah terbuka aku segera menuju ke dalam .
Setelah sampai aku matikan mesin motorku . Namun masih belum beranjak untuk turun dari motorku ini , karna nanda masih memeluk pinggangku erat .
Aku melirik nanda , dari kaca spionku.
Nanda terlihat lucu dengan ekspresinya saat melihat rumahku.
'' Sampai kapan lo mau peluk gue kaya' gini terus ''
kataku dengan senyum yang mengembang .
Membuat dirinya malu dan salah tingkah , dan bergegas turun dari motorku , dengan ekspresi lucunya.
Aku menarik tangannya untuk mengikutiku masuk ke dalam rumah.
Nanda tampak sungkan .
Aku membawa menuju ke kamarku.
Kemudian aku mencarikan baju dalam lemari untuk nanda . Setelah aku menemukanya . Sepasang baju kaus putih lengan pendek
dengan celana jins selutut , yang sudah kecil yang tak ku gunakan lagi. Walaupun di tubuhnya terlihat kebesaran sih.
''Yah , cuman ini baju yang kecil yang gue punya, yah meskipun tampak kebesaran sih di tubuh pendek lu .'' kataku lagi
''iya nggak papa, makasih ka..!! ''
jawab nanda canggung.
'' lo mandi dulu gih ,biar kaga' sakit. '' kataku sambil mengambil handuk dalam lemari. dan melemparnya kearahnya , dengan sigap iya menangkapnya dan berlalu ke kamar mandi yang berada dalam kamarku.
Selama nanda mandi aku segera turun , dan menyuruh bibik membuatkan teh hanget , dan kue.
Setelah itu aku berganti pakaian.
Baju basahku , sudah lolos dari tubuhku . Kini aku hanya bertelanjang dada.
Aku membuka celanaku dan cd. Kemudian mengambili handuk dan melilitkan di daerah pinggang.
Saat aku berjalan ke arah keranjang pakaian kotor . Pintu kamar mandi terbuka.
Nanda berjalan keluar dari kamar mandi , karna licin.
tiba- tiba.
''Ahgrrhhh......??!!! ''
nanda terpeleset , dan jatuh ke arahku namun segera aku menangkap tubuhnya .
Namun saat aku menangkap tubuh nanda , tiba-tiba handuk yang ku pakai lepas...!!!
'' huawaa........!!!!'' teriak nanda dangan mata melotot memandangiku.
Saat aku melihat kebawah ....!!
''Huwaa.........!!!'' teriaku panik.
Lanjut
rezeki nomplok tu nanda
ikan hiu ikan cucut
ayo cepat lanjut..
kini aku berada , di dalam sebuah kamar yang berukuran besar. Yang berbanding terbalik dengan kamarku yang ada di panti asuhan.
Belum habis kekagumanku dengan rumahnya.
Kini....???
Aku ternganga lagi , karna melihat ruangan kamar yang di isi dengan perabotan mewah.
Terdapat , sebuah kasur tidur besar nan empuk , dengan seprei bermotif kartun one - peace .
Di samping kiri tempat tidur, terdapat lemari pakaian , berbahan kayu jati dengan cat berwarna hitam.
Di depan tempat tidur terdapat , 1 set perlengkapan elektronik , dengan karpet beralaskan dengan bahan berudu nan halus.
Sebuah lemari kaca berisi minatur mobil-mobilan, yang bermerek.
Serta sebuah meja belajar yang lengkap dengan leptop bermerek setengah apel yang tergigit (tau kan mereknya ).
Kamar ini begitu rapi , dan bersih , berbeda dengan kamar cowok lainya yang seperti kapal pecah.
Karna berantakan.
Tubuhku kini mulai menggigil kedinginan , bibir merahku kini tak lagi berwarna cerah. Malah berwarna ungu .
Hal ini terjadi karna baju sekolah yang ku kenakan kini basah terkena hujan .
Di tambah dengan dinginya ac yang berasa menusuk ke tulang.
Kilirik louis , berjalan mendekati lemari dan membuka lemari pakaianya.
Terdapat puluhan baju-celana yang bermerek .
Louis mencari baju dari tumpukan pakaian yang tersususn rapi di lemari kemudian , memberikan ke arahku.
Yah , cuman ini baju yang kecil yang gue punya, yah meskipun tampak kebesaran sih di tubuh pendek lu .'' kata louis dengan senyum simpelnya.
'' Iy...iyaa nggak papa , makasih ka, ..!! '' jawabkun dengan canggung.
'' lo mandi gih , biar kaga sakit...??'' kata louis dan berlalu pergi.
Louis mengambil handuk dan melemparnya ke arahku.
Dengan cekatan aku menangkapnya , dan menuju ke kamar mandinya.
Ku tutup pintu kamar mandi yang ada di kamarnya , kemudian satu persatu pakaianku kulucuti hingga aku bertelanjang tampa sehelai benang di tubuh mulusku.
Aku memandangi cermin , kemudian mengingat kembali memori beberapa jam yang lalu.
Satu persatu adegan-adegan saat di atas motor berjalan di otaku
aku segera menepis ingatan itu , walaupun hati ini bertentangan , bahwa aku bahagia bisa dekat dengan ka louis.
Ke percepat mandiku , ku guyus seluruh badanku , aku mandi sebersih mungkin agar terlihat lebih fress.
Aku memakai pakaian yang di berikan oleh ka louis .
Aku membuka pintu kamar mandi , namun aku tersentak kaget dan membulatkan mata lebar-lebar , dengan pemandangan yang WoW
kak louis bertelanjang dada dengan handuk melilit di pinggangnya.
Lengan yang mulai berbentuk
tampak menghiasi tanganya.
Dada bidang yang kokoh dan
Sepasang puting berwarna coklat cerah di tunjang dengan perut yang rata namun sudah mulai berbentuk, kotak-kotak dengan perpaduan bulu halus membentuk garis di bawah pusar.
Sungguh membuatku meneteskan air mata , eh salah air liur.
namun segera ku tepiskan pikiran
kotor itu ,
aku semakin kaku karna louis menatapku dan berjalan ke arahku , saat aku akan keluar dari kamar mandi , tiba-tiba aku tersandung .
''Hua..''teriaku panik .
Aku memejamkan mata , berharap aku sudah tergeletak di lantai dengan posisi yang sangat memalukan.
Namun aku tak merasakan sakit , karna ada tangan yang menangkapku, kami terdiam beberapa saat , dengan posisi wajahku di hadapan selangkanganya, sedangkan tangan kiriku bertumpu di atas gundukan yang tamppa sehelai benang.
Wajahku memerah saat menatap ka louis. Dan...????
''huwaaaaa'' teriaku panik dengan wajah bersemu merah ,
dan segera berdiri dari tubuh ka louis dengan jantung yang berdetak sangat cepat.
Kulirik ka louis , masih bengong , namun saat ia sadar dan melirik ke bawah ,
''huwaaaaaaa'' teriak ka louis yang panik dengan wajah bersemu merah dan segera menyambar handuknya dan segera memakainya.
Keheningan , memenuhi ruangan ini kecanggungan yang ada menghiasi diriku dan mungkin ka louis merasakanya.
Aku menunduk malu karna tampa sengaja aku telah memegang barang pribadi miliknya.
Namun suara ka luis , membuatku mengangkat wajahku.
''anggap saja ini nggak perna terjadi dan ingat jangan memberitahukan ke orang lain tentang kejadian ini.'' kata ka louis lirih.
Aku hanya menunduk malu , dan tak mau mengangkat wajahku dan menatap matanya.
Lanjut
Like.this dah..
setelah insident tadi , aku langsung menuju ke kamar mandi.
ku percepat acara mandiku .
setelah selesai mandi , ku kenakan handuk dan melilitkan di pinggangku .
Ku buka pintu kamar mandi , dengan bertelanjang dada aku berjalan ke arah lemari pakaian , ku kenakan baju tampa lengan dan celana jins selutut.
Kulirik ananda dari ekor mataku ,
ia hanya duduk di atas kasur , dan menunduk , mungkin iya malu dengan insiden tadi.
*******
Waktu berjalan dengan cepat .
Kini senja telah datang , namun hujan tak kunjung berhenti.
Malah semakin deras air yang jatuh ke muka bumi.
Apa lagi di temani dengan
Keheningan yang terjadi dalam kamar .
Rasa ke canggungan antara aku dan nanda makin menjadi - jadi.
Namun semua itu sirna , karna sebuah bunyi .
''..Krucukk...kruucckkkkkk.....''
bunyi suara perut , milik nanda terdengar begitu jelas .
Ke lempar pandanganku ke arah nanda .
Nanda hanya menunduk malu - malu.
'' lo dengar nggak bunyi suara itu ...??? '' tanyaku dengan menahan tawa.
''Ah ak...kuu ng.gak dengar ka..??'' kata nanda berbohong.
Dengan wajah memerah.
''Krucckkkk...krucckk..kruckkk..''
suara perut nanda makin terdengar jelas.
Ku lempar pandanganku ke arah nanda .
Sehingga tatapan kami bertemu , wajah nanda berubah menjadi merah dan...??
'' hhehehe an...u..ka..?? '' kata nanda terbata-bata dengan muka merahnya.
''hahhahahahahahahahaha'' aku tertawa memegang perutku yang sakit akibat tawaku yang berlebihan.
tawaku , kini meledak sudah , memenuhi ruangan kamarku.
''Ah..kakak jangan ngetawain aku donk '' pinta nanda dengan wajah yang lucu.
'' hihihi..Ok..oke.. Kakak nggak akan ngetawain lo lagi '' kataku dengan menahan tawa.
Baru kali ini aku tertawa terbahak-bahak sampai-sampai perutku sakit .
Aku berjalan mendekat ke arah nanda , kemudian menarik tangan nanda untuk mengikutiku turun ke bawah , setelah sampai dibawah .
Aku dan nanda menuju meja makan yang di penuhi makanan enak , ku tarik kursi di sebelahku kemudian memerintahkan nanda untuk duduk di kursi tersebut.
Nanda mengikuti perintahku .
Ku sendok nasi ke piring nanda .
Dan lauk yang banyak ke piringnya.
''Ka ini kebanyakan...?? '' kata nanda dengan canggung.
''Udah lo nggak usah cerewet , liat badan lo kurusan , makanya makan yang banyak biar cepat gede. Biar cacing di perutmu nggak bunyi lagi'' kataku dengan senyum semanis mungkin.
Ku lirik wajah nanda yang bersemu merah.
Suasana makan , lebih ringan dari pada saat di kamar tadi.
Aku banyak bertanya tentang dirinya , ku lihat nanda sangat lahap makan , mungkin iya tak perna menjumpai makanan seperti ini.
****
Aku
.....
..
.
Aku gak sabar nunggu lanjutannya nih hehehe..