It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
oya siapa kmrin minta dimention? @adzhar ya? ah mau mention @Abiyasa jg ah biar bisa kasih komen jg yg buanyak kayak @totalfreak. makasih ya freak. hoho
Seolah angin duduk berdampingan denganku, menikmati senja di bulan juni.
Angin berhembus kencang. Cukup kencang untuk membuka tiap lembar dari buku jurnal milik Alvan. Membantuku membalik jurnal coklat yang sampai saat ini aku penasaran dengan isi di dalamnya
Kutulis kembali saat-saat bahagia itu,
Satu kalimat pembuka yang manis—menurutku. Paling tidak aku tahu sekarang apa yang ada di dalam Jurnal itu merupakan momen-momen indah milik Alvan. Jadi saat ulang tahun Lian kemarin, Alvan berencana memberikan Jurnal yang selalu ia tulis? Manis sekali.
Angin kembali berhembus, membawaku menikmati lembaran jurnal itu.
Lantunan Lagu itu,
Setiap sore aku selalu mendengarkan suara merdunya, membuatku lupa semua rasa lelah akibat aktivitas kantorku, lupa dengan semua tuntutan yang diberikan kepadaku, lupa dengan semua percakapan yang membahas mengenai saham dan investasi. Pertemuan pertamaku dengannya.
Aku cukup terkejut, ketika melihat sosoknya untuk yang pertama kali. Warna kulitnya yang terang dan matanya yang bersinar cerah menatap lurus kearahku. Jujur saja, aku terpesona. Sosoknya sangat indah dan unik, membuatku ingin melihatnya lagi dan lagi. Dia adalah laki-laki bernama Lian.
Semakin hari semakin besar keinginanku untuk bertemu dengannya, melihat sosoknya, merasakan tatapan matanya. Hingga aku memberanikan diri menyapanya. Percakapan pertama kami.
Obrolan singkat dimana aku memuji kemampuannya bernyanyi dan ia hanya menunduk sambil tersipu malu. Manis. Aku menyukai ekspresinya. Tidak ada obrolan berarti, sampai dia merasa nyaman denganku dan menceritakan keinginannya untuk menjadi seorang musisi. Aku akui dia berbakat. Mudah baginya untuk mencapai mimpinya.
Hari demi hari, berganti menjadi minggu, kemudian berganti menjadi bulan. Entah kapan tepatnya, aku mulai merasakan cinta. Aku mencintai sosoknya, mencintai suaranya, dan mencintai semua ekspresi wajahnya. Dan kini, ia menjadi miliku. Aku bahagia setengah mati. Rasanya matipun aku rela.
.......
.......
Sial! Belum selesai aku membaca seluruh tulisan Alvan tentang seberapa besar cintanya kepada Lian, Angin sudah kembali berhembus membalik halaman per halaman yang ada di dalam jurnal itu. Ah! Menyebalkan! Coba saja kalau aku bisa menggerakan tangan kakuku ini.
Aku berjanji akan membahagiakannya
Hanya satu kalimat sederhana dalam satu halaman. Kalimat yang pasti dapat membuat Lian tersipu jika membacanya. Oh, ak paham sekarang. Alvan berniat memberikan jurnal pribadinya kepada Lian untuk hadiah ulang tahunnya, supaya Alvan dapat melihat ekspresi malu yang dibuat oleh Lian. ekspresi yang selalu menjadi favorit Alvan.
Sekejap, saat itu juga aku melupakan rasa tidak sukaku kepada Alvan. Rasa tidak sukaku kepadanya karena dia berselingkuh di belakang Lian.
Kenapa bisa dikit gitu sih pokoknya bsok2 harus diperbanyak mbak. Nggak sabar pengen tau lebih banyak kisah Lian dan Alvan. Okeee jeung, diperbanyak ya. Kecup
@mamomento, kamu mentionnya kurang 'h' jd nggak muncul di notifikasi Tapi, aku udah baca kok. Tahu kapan diupdate, jd, kalaupun nggak dimention, tetep dibaca.
Aku ngerti maksudnya @totalfreak. Mungkin, saranku, kamu bikin list, biar patung itu semakin nggak jadi 'manusia'. Tahu kan? keterbatasan apa saja yang dia miliki, kemampuan apa saja yang dia miliki. Kalau aku, patung hanya bisa melihat dan mendengar. Jadi, eksplore adegan yang melibatkan dua hal itu. Coba lebih jadi 'netral' sama perasaan patung itu karena patung nggak punya perasaan. Soal sepatu, gitu juga. Dia hanya bisa mendengar dan melihat. Kamu posisiin diri kamu di kedua benda mati itu dan 'mematikan' perasaan kamu sebagai manusia. Yakin, pasti nanti dapet feel patungnya dan berkurang sisi manusianya.
Nah, mengenai kemampuan membaca itu, kamu nggak usah deskripsikan perasaan patung itu kayak apa. Mungkin, posting aja isi diary itu. Aku yakin, itu akan lebih efektif dan lebih ngena efeknya daripada kamu jelasin perasaan si patung itu gimana. Let the readers feel the emotion rather than you explained it.
makanya, nulis itu sebenernya nggak gampang. Sekalipun fiksi (kecuali fantasy ya?) bukan berarti semuanya bisa ngasal. Diksi itu penting, makanya harus ati2. Penulis yang udah top pun, masih terus belajar, apalagi kayak kita2 ini. Mungkin juga, kamu perlu baca novel/cerita dengan tema serupa, yang POV nya benda mati. Biar makin tahu gimana milih diksi dan menyampaikan emosi cerita tanpa harus jadi terlalu 'manusia'
Keep writing! Aku bakal tetep baca dan aku serahkan semua saran yang bersifat rasional kepada @totalfreak Aku nikmatin aja cerita ini as part of entertainment tanpa harus selalu menunjukkan mana yg benar mana yg salah, hehehehehe. Ati2 aja milih diksi biar makin keren Tahu kan sekarang kalau posting cerita di forum itu butuh keberanian besar karena nggak tahu jenis pembaca seperti apa yg baca cerita kamu. Ada yg oke2 saja dengan apa yg kamu tulis, ada yg memerhatikan setiap detail, makanya, nggak usah terburu2 posting cerita disini. Oh ya, ada beberapa EYD yg masih keliru. Install KBBI aja di komputer, aku juga begitu. Jadi, kalau ada kata yg nggak yakin bener secara EYD, aku cari disana. It helps A LOT!
hahahaha
@zhar12 : udah kejawab kan diatas
pembaca (gk yakin jg sih ada bnyak orang yg baca cerita ini, klo pun baca kayaknya jg gk berkesan-berkesan amat, si @rendifebrian jablay juga klo gk ak paksa baca kayaknya ogah tu bocah baca) : maaf lamaaaaaaaaa gk update, bukan gara2 gk mau lanjutin cerita ini. tpi ak lg sibuk mengabdi sama negara jdi gk smpet ngelanjutin cerita. nanti kalo ada waktu pasti ak update. sekarang aja ak cicil nulis updatean cerita ini. sehari satu kalimat sehari satu kata. hahha. ok ciao
ulala
Mbak @mamomento ini kapan ada lanjutannya? #BerusahaNggakPakaiNadaTinggiKarenaSakingKepengennyaDilanjut
Ayolah, aku rindu ini cerita, hikz