It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
btw otam tu apaan yak??
MAAF Tarik kalian om bro @erickhidayat bro @diarlied bro @greenbubles @kimo_chie @andhi90 @darrenhat @shuda2001 @zhar12 @b_hyun @binyolgnatius @aicasukakonde @adzhar @esadewantara88 @flowerboy @boyzfath @2mocin @bintang69 @ardi_cukup @hikaru @congcong @pokemon @kim_kei @syeoull mb @vbear @caetsith @galihsetya14 @el_crush @joenior68 @the_angel_of_hell @obay @Rez1 @brownice @arifinselalusial dan READER/PEMBACA LAIN yang minta di mention.
_________________________________________________________________________
CALVIN’S POV
"Aku sudah melindungimu, aku sudah jadi pangeran berkuda putih untukmu Vin" kata Rendra lirih
"TOLONG, SIAPA SAJA TOLONG" aku berteriak sekuat tenaga berharap ada yang akan menolong Rendra.
Rendra sudah terbaring di tanganku, darahnya tidak mau berhenti,
"TOLONG" sial tidak ada orang disini, aku harus membawa Rendra ke rumah sakit, mobil ya mobil Rendra disini.
Aku membopoh Rendra dan menidurkanya di kursi belakang, aku tidak memperdulikan sekitarku, aku ingin secepatnya ke rumah sakit.
"Dra, kamu musti selamat Dra"
***
"Sial.. Sial.. Sial"
Aku tidak bisa melindungi Rendra, ini semua salah ku, aku tidak bisa berbuat apa-apa, aku hanya bisa menangis disini, duduk di depan UGD, dengan darah yang masih hangat di tanganku.
"Rendra bodoh" kenapa melindungiku seperti ini, apa dia tidak pernah berfikir tentang keselamatanya, jika terjadi apa-apa denganya aku tidak akan bisa memaafkan diriku sendiri.
"Viiin" Erika berlari ke arahku
"Rendra kenapa vin? Kenapa dengan darah ini, darah siapa vin?"
"Rendra Ka" dadaku terasa sesak, Air mata ini masih saja tidak mau berhenti, aku masih terisak
"Pelan-pelan Vin"
"Gara-gara gue Rendra terluka Ka, gue gak bakal bisa maafin diri gue Ka"
"Semua baik-baik saja Vin, pasti baik-baik aja kok, gue tau Rendra itu kuat"
Erika dan aku menunggu di luar UGD sampai salah seorang dokter yang menangani Rendra keluar.
"Gimana dok?" tanya Erika.
Aku tidak bisa menanyakan apapun, aku terlalu takut dengan kabar yang akan aku terima.
"Dia akan baik-baik saja, luka tusuknya tidak dalam dan tidak mengenai bagian vital, sebentar lagi juga dia sadar"
"Syukurlah, syukurlah, syukurlah" kakiku melemas, aku tesandar di kursi, tanpa sadar aku kembali meneteskan air mata,
"Rendra akan sembuh Vin" Erika menenangkan ku.
Perawat dan dokter itu memindahkan Rendra keruang perwatan, sedang Erika mengurus administrasi rumah sakit, lalu apa yang aku lakukan,, aku tidak punya muka untuk melihat wajah Rendra jika dia sadar nanti.
"Gak masuk kedalam Vin" tanya Erika.
"Gue gak siap Ka, gue diluar saja, lebih baik lu masuk kedalam, tolong jagain Rendra"
*********
Day 3 (2)
"Dra"
Aku masih tidak bisa menggerakan tubuhku, pandangan ku kabur, aku hanya melihat lampu-lampu berjalan diatasku di atasku, menyilaukan, aku merasa kesadaranku semakin menghilang, aku masih merasa ada yang memanggil namaku.
***
10.40 pm
"Aaarrrg, sakit"
"Jangan bergerak dulu dra" Erika merebahkan ku kembali
"Dokter-- dokter"
Aku memandang sekelilingku, ruangan putih, dengan aroma obat yang sedikit membuatku mual, aku tebaring di atas kasur kecil, baju yang kukenakan juga berbeda, ada balutan perban di area perutku, juga ada rasa panas dan sakit di area perutku
"Erika, gue dimana?"
"Rumah sakit Dra"
"Calvin mana?"
Ada seorang pria berusaian sekirat awal 40-an mengenakan jas putih khas dokter. Dokter itu memeriksa ku dengan stetoskopnya, dia juga mengeluarkan center kecil yang mengarahkanya ke mata ku.
"Sus coba cek tensinya" kata dokter tersebut,
"Gimana dok teman saya?" Erika menanyakan keadaanku kepada dokter itu.
"Tenang saja dek, dia baik-baik saja, asal dia menjaga kondisinya, 2-3 hari ini udah boleh pulang"
Setelah dokter itu keluar dari kamar ini, aku melihat ada kelegaan dari wajah Erika, dan jujur saja aku juga lega mendengarnya.
"Untung lu yah, lu gak di tusuk di bagian vital Dra"
"Alat vital?"
Aku tertawa, tapi aku malah merasakan sakit di aera perutku.
"Jangan bercanda ah, sakit jadinya kan"
"Calvin mana Ka?"
"Dari tadi dia nunggu diluar"
"Kok dia gak masuk?"
Erika mengangkat bahunya,
"Vin kalu kamu gak mau masuk, aku yang keluar, aku tau kamu mendengarku"
"Aaaahhk" aku merasa bekas tusukan itu semakin sakit ketika aku beteriak.
Aku melihat Calvin membuka pintu ruangan ini, bajunya masih ada bekas darah, dan aku tau itu darahku, wajahnya tertunduk, matanya merah seperti habis menangis.
"Gue tinggalin lu berdua Dra"
Erika meninggalkan kami berdua diruangan yang penuh bau obat ini.
"Apa kau tidak mau menyapa pangeran mu ini Vin?"
Aku mencoba untuk duduk, Calvin dengan cepat mendekatiku dan menaikan kasur rumah sakit ini dan meletakan bantal di punggungku.
"Vin" Calvin menggigit bibir bawahnya, dia sedang menahan agar tidak menangis, aku bisa melihatnya, matanya semakin memerah dan berair.
"Aku gak apa-apa Vin, coba liat, udah sehat kan, kata dokter 2-3 hari ini udah bisa ---"
"Maaf" Calvin memotong omonganku, matanya semakin berair, wajah putihnya semakin memerah, dia sedang menangis, walaupun dia menundukan wajahnya tapi aku bisa melihat air matanya yang jatuh.
"Hey, aku kan sudah berjanji akan melindungimu?"
"Aku-- aku" Calvin semakin terisak.
"Maafkan aku dra, gara-gara aku"
Kamar ini semakin dingin, aku memandang ke arah langit-langit dan mengambil nafas panjang.
"Jika sekali lagi, kamu minta maaf, aku tidak akan memaafkanmu, sekarang tersenyumlah untuk ku, aku juga tidak ingin melihatmu yang jauh lebih kuat dariku menangis, dalam 7 hari ini Calvin Rama Aditya adalah pacar Rendra Lazwindi, jadi tidak ada alasan aku membiarkanmu mengatasi masalah mu sendiri"
"Dra"
"Aku ingin memelukmu vin, tapi perutku masih sakit, kau hutang satu pelukan untuk ku"
"Apa sesakit itu dra" Calvin menyentuh perut ku
"Awwwwww" sebenarnya tidak begitu sakit ketika Calvin menyentuhnya, tapi tidak apa aku sedikit memeberikan reaksi yang berlebihan
"Maaf, maaf"
Calvin, sudah tidak menangis lagi, dia mengusap bekas tangisan dimatanya dengan lengan bajunya,
"Sudah baikan kalian" Erika masuk ke kamar lagi, sepertinya dia mendengar apa yang kami bicarakaan.
"Lu nguping pembicaraan kita?"
"Aduh gak urusan gue yah rumah tangga lu berdua?"
"Ya udah lu akhirin aja hari ke 3 lu Dra, Vin, lagian udah malam, Rendra perlu istirahat, lu juga vin, lu musti ganti baju lu, ntar gue antar balik"
"Preman itu gimana Vin"
"Udah di tangkap sama polisi" kata Erika
"Calvin udah aman Dra, udah tidur sana, sebelum gue bius elu"
Aku menghaniskan malam ini sendiri di rumah sakit, dengan perasaan yang lebih tenang dan merasa bangga aku bisa melindungi Calvin, aku telah berjanji untuk melindungi Calvin dan aku akan menepatinya.
Tp seru. Kyknya Rendra beneran suka ma Calvin deh. Suka2 bgt ma critanya. Typo cuma 1 yg aku ketemuin lohhh... =D> :-bd
Ditunggu kelanjutannya. Gw blm tdr lohh cuma nunggu crita kamyu... hihihihi...hihihihi...hihihi #ketawaalakuntilanak
Om bro @erickhidayat berkat om bro juga nih, gaya tulisan gw, lot of typo's, plot yang terlalu cepat, haha. Makasih om bro pujianya, ayooh kita selesekan project kita om bro
@erickhidayat hi salam kenal.. mau ngunjungi lapak lo ya.. hehe..
btw ternyata typo 2 biji. haha
i just wanna say one thing : bravo
once again you impress me with ur simple yet meaningful story.
i really love it. congratulations :-)