Mobil Maut Dul Hadiah Ulang Tahun dari Ahmad Dhani?
Minggu, 8 September 2013 23:44 WIB
Share
Mobil Maut Dul Hadiah Ulang Tahun dari Ahmad Dhani?
WARTA KOTA/ANGGA BHAGYA NUGRAHA
Bangkai mobil Mitsubishi Lancer, satu dari tiga kendaraan yang terlibat kecelakaan maut di Jalan Tol Jagorawi, Jakarta Timur KM 8-200 pada Minggu (8/9/2013) dini hari, terparkir di Kantor Satuan Wilayah Lalu Lintas (Satwil Lantas) Polres Metro Jakarta Timur di Kebon Nanas, Minggu (8/9/2013). Kecelakaan yang melibatkan tiga mobil tersebut mengakibatkan 6 orang tewas dan 9 orang lainnya luka-luka. Putra bungsu musisi Ahmad Dhani, Ahmad Abdul Qodir Jaelani (Dul), 13, menjadi salah satu korban luka dalam peristiwa ini. Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha
20130909_bangkai-mobil-kecelakaan-maut-di-tol-jagorawi_6592.jpg
TRIBUNNEWS.COM – Putra bungsu musisi Ahmad Dhani dan Maia Estianty, Ahmad Abdul Qodir Jaelani alias Dul (13 tahun) mengalami kecelakaan maut di Tol Jagorawi, Minggu (8/9/2013) dinihari WIB. Mobil Mitsubishi Lancer dengan nomor polisi B 80 SAL yang dikendarai Dul, menabrak Daihatsu Grand Max dengan nomr polisi B 1349 TFM, dan kemudian sebuah Toyota Avanza B 1882 UJZ yang berada di jalur tol Jakarta arah Bogor.
Akibat kecelakaan itu, 6 orang dari 13 orang yang berada di mobil Grand Max tewas setelah mengalami benturan hebat. Sementara sisanya menderita luka-luka.
Jerry Marmen, adik kandung Ahmad Dhani, mengatakan bahwa Dul sebenarnya tidak pernah diizinkan oleh pihak keluarga untuk mengendarai mobil, lantaran belum cukup umur. Jerry juga mengatakan mobil yang dikendarai oleh Dul adalah milik Dhani.
'"Keluarga memang tidak pernah mengizinkan Dul pergi menggunakan mobil," tutur Jerry di RS Pondok Indah, Minggu (8/9/2013) sore. “Yang jelas mobil itu bukan milik Dul, karena dia belum boleh memiliki mobil. Jadi mobil itu milik Dhani," imbuhnya.
Namun penjelasan Jerry ini tampaknya masih perlu dipertanyakan. Pasalnya diduga mobil maut yang dikendarai Dul itu merupakan hadiah ulang tahun yang diberikan oleh Ahmad Dhani untuk putra bungsunya itu, pada pertengahan Agustus 2013 silam.
Seperti dikutip dari liputan6.com, Dhani memberikan hadiah mobil untuk ulang tahun ke-13 Dul, pada 23 Agustus silam. "Kalau Dul sih sebenarnya, mungkin dia pengin dapat mobil, tapi dia dapat mobil," beber Ahmad Dhani.
Dhani memang sempat mempertimbangkan hadiah mobil itu untuk Dul, mengingat Dul masih duduk di bangku sekolah menengah pertama. "Naik kelas 2 (SMP) punya mobil sendiri itu menurut saya sudah berlebihan, meskipun mobilnya lungsuran kakaknya, Al," ujar Dhani.
Pemberian hadiah mobil untuk Dul dan saudaranya yang lain, tampaknya bukan hal aneh di keluarga Ahmad Dhani. Pada tahun 2012 silam, sang ibu Maia Estianty, juga menghadiahkan mobil untuk ketiga putra tercintanya. Maia membelikan mobil mewah merk Mazda RX 8 untuk ketiga putranya.
"Aku belikan mobil itu untuk mengantar ketiga putraku kalau mau kemana-mana," kata Maia seperti dikutip dari wowkeren.com, tentang hadiah mobil itu. "Aku juga menyiapkan supir agar mereka aman," imbuhnya.
.
Comments
anak 14 tahun dibiarin nyupir sendiri, ndak punyak SIM lagi...ckckckck
turut berduka cita buat para korban yg tewas
Diakui Dhani, sebuah rumah produksi berniat membelikan hadiah berupa mobil mewah untuk anaknya itu. Namun, dengan alasan ingin menikmati masa remajanya terlebih dahulu, Al menampik kado tersebut.
"Kalau dia mau mobil mewah, sebenarnya itu sudah ada PH yang mau beri depe (uang muka) dengan mobil mewah nawarin dia. Tapi dia masih menikmati masa remajanya ketimbang mobil mewah," kata Dhani saat ditemui di kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan.
Dhani pun tak mau memaksakan anaknya untuk menjadi artis. Ia membebaskan putranya itu untuk menentukan masa depannya.
"Al saya belum tahu dia masih suka main, menikmati masa remajanya. Saya nggak harus maksa," ucapnya.
Dhani akan menggelar acara syukuran untuk anaknya itu pada hari ini, Jumat, 8 Juni malam nanti di kediamannya di kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan. Acara itu juga akan digabung dengan acara ulang tahun anak keduanya, El. (ren)
Sat, 09/06/2012 - 11:50 WIB
RIMANEWS - Masa remaja merupakan fase transisi dari masa anak-anak ke masa remaja. Untuk itu, pembekalan karakter yang kuat perlu dilakukan di masa-masa usia ini agar anak dewasanya kelak tidak berkepribadian lembek dan manja.
Heboh anak Ahmad Dhani, Ahmad Ghazali (Al) dan El Jalaludin Rumi (El) meminta mobil mewah di usia mereka yang masih belia memang mencuatkan banyak pandangan. Meski hal tersebut dianggap wajar Ahmad Dhani sebagai orangtuanya, karena Dhani merasa kini sedang berjaya, kaya raya, dan mampu memenuhi permintaan anaknya sekaligus ingin menunjukkan pada publik bahwa keluarga mereka bercitarasa tinggi ( high class) tidak kalah dengan artis-artis luar negeri. Itu sah-sah saja kok. Itu fenomena biasa sebagai ekses daripada budaya sekularisme, hedonisme, dan aroganisme dimana harkat-martabat manusia semata-mata diukur dengan materi dan kenikmatan sesaat belaka. Jadi yang salah Zamannya ??. Dan virus budaya tersebut di Indonesia sudah mewabah dimana-mana, makanya banyak yang menghalalkan segala cara untuk merengkuhnya - akhirnya orang mau merampok, nggarong, korupsi, jual kehormatan, dst. Agar bisa show-off; ' Ini lho aku, ini lho gue......, hebat kan ! ' . ' Gue udah beda dengan gue yang dulu...lain kelasnya sekarang '. Gituu lohh..
Namun di sisi lain menurut para psikolog permintaan tersebut dianggap belum saatnya untuk diberikan sekarang. Al diketahui meminta mobil mewah sebagai hadiah kelulusan dari Sekolah Menengah Pertama (SMP). Anak 14 tahun itu meminta mobil BMW terbaru pada ayahnya, Ahmad Dhani karena sukses lulus ujian nasional tingkat SMP.
Melihat kondisi tersebut, Psikolog Efnie Indrianie dari Universitas Kristen Maranatha, Bandung, menilai bahwa permintaan anak untuk dibelikan mobil mewah di usia belia memang kurang pantas mengingat remaja merupakan fase transisi yang seharusnya ditanamkan nilai-nilai positif yang bermanfaat untuk masa dewasa mereka nanti.
“ Kalau menurut pendapat saya, sebenarnya kurang pantas karena fase remaja merupakan fase pembentukan sehingga perlu ditanamkan nilai-nilai yang membantu ketika mereka dewasa,” jelasnya, Jumat (8/6).
Menyoal reward yang diberikan pada anak, Efnie menambahkan, hal tersebut sah-sah saja dilakukan orangtua. Hanya saja, sebaiknya pemberian tersebut tidak berlebihan.
“Jika pemberian reward berlebihan, secara tidak langsung justru akan menanamkan nilai dan sifat tentang betapa pentingnya materi di mana hal ini sangat tidak baik bagi perkembangan anak,” ujarnya.
Menurut Efnie hal tersebut sebenarnya kurang pantas mengingat masa itu merupakan fase transisi dari anak ke remaja, di mana mereka mengadaptasi nilai-nilai yang ada di sekitar.
“ Yang mengkhawatirkan, bisa jadi nantinya akan tertanam easy money, yakni uang begitu mudah diperoleh. Efeknya, ketika dia dewasa nanti, dia akan menganggap bahwa saya tidak perlu bekerja keras untuk mendapatkan sesuatu yang lebih,” katanya, Jumat (8/6).
Selain merasa mendapatkan kemudahan mendapatkan uang, lebih lanjut, Efnie memaparkan bahwa nantinya secara personality si anak akan lebih rapuh atau tidak kuat.
“ Ketika sang anak dihadapkan pada tantangan suatu saat di mana dia harus berjuang lebih untuk memeroleh sesuatu, maka semangat yang dimilikinya tidak terlalu besar. Pasalnya, sebelumnya dia dapat mendapatkan sesuatu dengan mudah. Akhirnya mental menjadi rapuh atau tidak kuat ketika menghadapi tantangan,” tandasnya. ( bmw / Oke )
dari Mobil Mewahmu Kau Lambaikan Kolormu:“Dukunglah Kami, 2014!”
Sun, 14/10/2012 - 07:00 WIB
(DPR MAHA SYAHWAT 5)
dari mobil mewah “porsche”mu
kau lambaikan kolormu yang seharga seribu dolar selembar
lalu kau berteriak “dukunglah kami,
calon legislatif 2014!”
dari gedung besarmu yang mewah bertingkat enam
kau kibarkan bendera kemerdekaan
dan rakyat mengibarkan bendera kematian
dari bawah kolong-kolong jembatan
gubuk-gubuk reot di pinggir sungai yang coklat
karena dikotori otakmu yang abu-abu
o binatang telah menguasai gudang-gudang perbekalan
untuk rakyat yang berangkat di tahun 2014
kekayaan rakyat telah dikapling-kapling
dikuasai mafia-mafia galak dan rakus
dirampok dan dibagi-bagikan
kepada anggota dpr yang maha syahwat!
Jakarta, 03 10 2012
"Sudah dua tahunan ini dia (Dul) bisa setir mobil," kata Fuad (16), seorang teman sekolah Dul, saat ditemui di Rumah Sakit Pondok Indah (RSPI) Jakarta Selatan, Minggu (8/9/2013) siang. Fuad dan beberapa temannya tidak bisa bertemu Dul.
Setahu Fuad, putra bungsu pasangan Ahmad Dhani Prasetyo (41) dan Maya Estianty (38) itu sudah pintar mengendarai mobilnya sendiri. "Dia (Dul) sudah lancar banget," kata Fuad yang kerap berkendara bareng Dul.
Setiap berada di dalam mobil Mitsubishi Lancer B 80 SAL bersama Dul, Fuad mengaku aman dan tidak pernah mengalami kecelakaan. "Selama gue sama dia, aman-aman aja kok," cerita Fuad yang heran saat mendengar Dul kecelakaan.
Meski pintar mengendarai mobil, Fuad mengaku tahu Dul tidak memiliki SIM A. "Iya kali (tidak ada SIM A)," ujar Fuad yang selama ini mengetahui Dul hanya membawa mobilnya saat bermain saja, tapi tidak sampai ke sekolah.
Namun kali ini Dul apes. Mitsubishi Lancer yang dikendarainya bersama Noval Samudra, rekan dekatnya, mengalami kecelakaan di Ruas Tol Jagorawi Km 8,200, Cibubur, Minggu pada pukul 00.40 tadi.
Tak hanya mobil Dul. Ada Toyota Avanza B 1882 UZY dan Daihatsu Gran Max B 1349 TFN yang juga terlibat kecelakaan itu. Akibat kecelakaan mau tersebut, enam orang meninggal dunia dan sepuluh orang luka berat, termasuk Dul.
Kan tadi ada tulisan lungsuran dari kakaknya mbake. Hmhmhmhm
Untuk korban, gue turut berbela sungkawa.
RT
Tapi kasian ama mba maia.. *tetep
Terlalu bebas ngasuh anak.
Dan paling menjengkelkan disela2 wawancara dia bilang. Dul habis nganter pacarnya.
Duuuh kok bisa bangga sih??
bapake nggilani yoo. Wkwkwkwk