It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
## kaburrrrr takut ∂î tabokkk mas Ngun...
## kaburrrrr takut ∂î tabokkk mas Ngun...
## kaburrrrr takut ∂î tabokkk mas Ngun...
mas @A@ry, makasih ya mas iya kadang empat kalimat mas NGun saya gabung jadi satu. Setelah saya baca seharian tadi emang berat mas. Janji deh setelah ini kalimatnya yang ringan-ringan saja
dedek @caetsith, maaf ya dedek ke depan kalimatnya pasti yang simple tungguya
mas @arieat, mari kita lihat moga feeling mas benar
dedek @rey_drew9090, meskipun ada, ya ada jangan kawatir si mas juga kok esek-esek nya dengan mahasiswa magang, tunggu ya sedikit bocoran
mas @dundileo, benar itu mas semangka penyegar tubuh kala kepanasan
mas @darkrealm, iya mas ayo kita lanjuuutttt
Bang @Putra111 , rhey Jadi tambah penasaran dech.
Ayooo cepet dilanjutken,,
## semangatt 45
Huaaaa hiks hiks
oohh jadi ceritanya orang tua putra tau klo mereka ada hubungan lebih dari kakak adik dan sahabat??
mas @asik69, iya mereka tahu mas seperti pada banyak komentar yang telah saya tulis sebelumnya (menjawab pertanyaan yang serupa dari beberapa TS)
makasih mas @anan_jaya, judulnya Spesialis Jalur darat
TS, Ini lanjutannya :
@agung_dlover @asik69 @mahardhyka @SanChan @sickk86 @Monic @yeltz @Dhika_smg @arieat @rey_drew9090 @treezz @Rivaldo_Nugroho @an_d1ka @darkrealm @boljugg @rey_drew9090 @dundileo @WYATB @nes16 @tazbodhy @woonma @Daramdhan_3OH3 @blackorchid @Brands @tigerGAYa @OlliE @noveri_saja @tjah_ja @gyme_sant @nest16 @anan_jaya @caetsith @trace_tri @masdabudd @joenior68 @gymue_sant @anan_jaya
Hari kerja bergulir dengan lancar dan tidak ada kata mundur.
Bulan Juli telah datang menjelang.....
Sekarang aku telah terbiasa kembali hidup sendiri dan itu bukanlah menjadi masalah yang besar.
Rasanya lebih lega, menyenangkan dan membahagiakan.
Setidaknya untuk beberapa hari ini dan hari-hari berikutnya.
Makin berumur seperti saat ini, semakin bisa menyadari bahwa banyak rencanaku yang telah ditargetkan berhasil dicapai
atau bahkan beberapa diantaranya adalah tidak seperti yang diharapkan.
Seperti saat ini, perkiraanku dalam waktu 4 tahun aku akan kembali hidup bersama Putra, tidak terpisah oleh jarak, dan tidak ada pihak ke tiga yang tersakiti.
Kenyataanya aku masih belum ada kesempatan untuk bersatu dengan Putra, dan Marlen masih mengaku bahwa dia adalah pihak yang tersakiti.
Sebenarnya Marlenlah yang menyakiti Putra dan Aku,
meskipun demikian Marlen tetap mendapat perhatian dari Putra.
Marlen lebih beruntung karena masyarakat berpihak pada dirinya.
Sekarang sudah lima tahun lebih, dan harus menunggu lagi
hingga akhir tahun untuk bisa mencium bibir Putra,
itupun kalau Putra masih mau aku cium.
Kemungkinan besar Putra tidak mau lagi
menyusahkan diri sendiri untuk mengurus orang lain karena setumpuk urusan negara telah menanti Putra.
Biarlah, semoga sedikit kebahagian akan menjadi milik kami,
sebelum ajal mejelang, dan sebelum kita menjadi begitu tua.
Dalam jiwa yang resah, aku berusaha berjalan lurus
Sejauh ini, jalan lurus tersebut telah menolongku untuk tidak menambah masalah hidup, untuk tidak mempermalukan keluarga,
dan untuk tidak mencoreng kesatuan dimana aku mengabdi.
Itu kan yang dituntut orang tuaku ?
itukan yang dituntut oleh masyarakat ?
Senyum miris !
Sehubungan dengan wacana persetujuan atasanku yang baik
di Ibu kota propinsi untuk promosi jabatan,
maka aku ditugaskan dengan segera untuk ikut diklat tingkat tinggi di pusat yaitu Ibu kota negara.
Hanya ada waktu 10 hari untuk merapikan semua urusan yang tersisa.
Sebenarnya aku baru beberapa bulan di Prabumulih ini, tapi urusan menumpuk telah ditinggalkan oleh kesatuan yang lama.
Ada satu urusan besar mengenai tatakelola explorasi lahan dan itu hampir rampung.
Seperti biasa, aku harus memfungsikan 3 ajudan pada kesatuan yang lebih baik,
terutama satu ajudan yang spesial menurutku (berdasarkan pengalaman selama ini yang dibantu oleh ajudan-ajudan di beberapa kota tempat aku ditugaskan).
Ajudan yang satu ini yang mengerti skedul kerjaku
dan yang menghabiskan waktunya untuk mendampingi dalam mobil dinas.
Bahkan urusan keluarga dia juga sedikit tahu karena sering juga menunggu ku rapat ia habiskan bersama mamak, ayuk dan dedek.
Setelah keluargaku pindah ke Palembang,
tentunya ajudan itu merasa lebih lega dengan tugas yang tidak terlalu banyak.
Aku mengasihkan saran untuk dia agar mencoba berkarya di banyung lencir,
karena aku hafal daerah itu dan aku kenal sekali pimpinan dia disana kelak.
Dengan senang hati dia mencoba, itu adalah daerah yang menarik bagi dia,
entah apalah
Kalaupun dia nantinya dengan mudah bertemu dengan keluarga di sana,
itu adalah urusan pribadi dia, tidak ada hubungan dengan diriku.
Sebelum cuti dan mulai tugas baru, hari terakhir dia di Prabumulih ini
dihabiskannya dengan rekan-rekan sejawatnya di kesatuan yang ku pimpin tentunya sebagai penhormatan untuk dia aku hadir dalam kebersamaan itu,
ada satu pertanyaan yang ingin sekali dia tanya begitu istimewanya dan begitu hangat pembicaraan yang pernah dia dengar dari ayuk, dedek, mamak, aku, bahkan mama dan papa Putra selama ia jadi supir mobil dinas.
“Inspektur, Siapa itu Putra ?” tanyanya dengan datar seusai sholat zuhur berjamaah dengan ku
“Itu terlalu pribadi, kurang pantas untuk saya jawab” jawabku
“saya dua hari yang lalu bukan lagi anak buah Inspektur, jadi sah saja tanya yang pribadi” dia berargumen dengan cerdas
“boleh, tapi ulang pertanyaannya dengan pola kalimat kekeluargaan, bukan kesatuan kita” balasku agak guyon
“siapa itu Putra, mas Subangun” tanyanya
“jangan mas dong, hanya Putra yang manggil saya mas” sekali lagi aku guyonin dia, dan dia mulai berkeringat
“siapa itu Putra, Pak ?” tanya dia dengan sedikit kesal
“nah gitu dong, Putra itu saudaraku” suaraku mengalir lancar
“oh pantesan” katanya
“pantesan apa ?” aku balik menyelidiki agak ngeri juga
“Pak Subangun hebat, karena saudaranya juga orang hebat di amerika” jawaban yang jujur, hehehhh minimal buat hidungku kembang
.......
Urusan lahan itu tinggal diserah-terimakan dengan pemda dan menunggu pimpinan kesatuan yang baru itu untuk menggantikanku.
Lagi-lagi beliau adalah lebih tua dariku bukan berati pangkatnya juga lebih tinggi dariku.
Semoga semua urusan ini lancar dan beliau akan menikmati hidup dengan ongkang-ongkang kaki menjelang ajal menjelang, kerena beliau ini hanya menunggu dipurnawirawankan (dipensiunkan).
Rasanya tiga hari sebelum keberangkatan ku ke Jakarta aku bisa membereskannya.
Sudah saatnya aku menikmati cuti yang belum pernah aku gunakan dalam lima tahun ini, itu semua karena si cowok sok kecakepan Putra Pratama.
Rumah kami di Banyung Lencir serasa memanggil-manggilku.
Akan ku telusuri jalan-jalan rahasia yang pernah aku dan Putra lalui disana. Akan ku awasi renovasi rumah kami yang bernama Putra Jaya.
Tentunya akan kudapati adek Bujang di rumah makan banyung lencir, besar harapanku si adek Bujang masih kerja disana.
“Abang subangun, ondeeehhhhh baa kabaa ? uda Putra lai sehat-sehat sajo ?” terngiang suara Bujang mengucapkan kalimat itu.
Bahanya kalau adek Bujang minta jatah tidur.
Terlalu bahaya memang !!!.
Pistolku ini sudah lama tidak digunakan untuk menembak ....
Bersambung .....
Jd kngen sma tmen" dsna, lnjutin lgi ya critany
mas @OlliE, ya ayo segera pulang mas OlliE, betah amat di Jakarta sono,
mas @blackorchid, waduh penggemar banyung lencir sejati ya, iya dah gue cek lagi scrip lama dan iya benar bujang bukan buyung. Bujang dan buyung adalah panggilan kesayangan laki-laki, sama dengan kasep