It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
#lempar hp robi ketembok..
#lempar hp robi ketembok..
Lanjut dehh.... (´⌣`Ʃƪ)
kasian jono
buat ts-ny kalo udh update jgn lpa mensen gua yah.. ) )
itu sms romantis gk ketebak datangnya di saat yg tepat sangat romantis...
, boneka itu telah setia menemani robi kemanapun robi pergi, sudah beberapa jam robi duduk bersandar di dalam mobil yang diam terparkir di bawah pohon pinggir jalan yang kanan kirinya dipenuhi warung tenda dengan segala menu makanan murah siang itu.
“kamu sudah menjadi bagian terpenting ”
“terima kasih sudah ada untukku”
“untuk OB mu”
Kata kata jono tempo lalu,entah kenapa selalu terngiang ngiang dalam benak robi, sadar atau tidak sadar perkataan itu telah merubah perasaan robi yang selama ini dipenuhi oleh perasaan kotor karena orientasi sex nya yang tidak lazim,
sedikit demi sedikit robi mulai menerima siapa dirinya, dan mulai bisa berdamai dengan hatinya.
Belum pernah robi merasa selega ini, perang batin yang selama ini berkecamuk dalam diri robi seakan sirna oleh kehadiran jono , robi tidak menyangka sedemikian kuatnya pengaruh jono dalam kehidupan robi ,sehingga mampu mengantarkan robi pada ambang penerimaan total akan jatidirinya sebagai pria pecinta sesama jenis.
Robi menghela nafasnya..
Sepertinya beban dipundak robi telah sirna. Perang batin itu sudah berakhir,walaupun dalam kehidupan real tetap hal ini harus menjadi rahasia terdalam yang sebisa mungkin orang lain tidak boleh mengetahuinya, tetap topeng itu harus dipakai robi untuk menyelamatkan statusnya sebagai pria sejati dikalangan teman teman robi,kolega terlebih keluarga.
Entah sampai kapan robi mengenakan topeng itu,.dan pastinya robi tidak ada niatan untuk membuka topeng itu, hanya bedanya kini robi telah menerima jalan hidupnya sebagai pria gay dengan segala pahit getirnya.
“klank”
“rob malam ini ada pertunjukan theater bagus di balai sarbini”
“aku sudah beli dua tiket”
“nanti jemput aku ya”
Pesan singkat hanah memecah lamunan robi.
Entah sampai kapan robi kuat menjalani kehidupan di zona abu abu yang diciptakannya sendiri, tapi inilah pilihan,robi hanya berharap tidak ada yang terluka karena jalan yang dipilihnya.
“okey nanti jam delapan aku jemput”
.....
Hanah memulaskan lipsticknya ,warna natural adalah pilihannya ,karena tuhan sudah mengaruniakan bibir merah merona sejak lahir.
Dengan gaun warna hitam lengkap dengan tas tangan, hanah tampak cantik dan anggun sebagai wanita usia matang.
Waktu menunjukkan pukul 19.30 ,terdengar suara mobil berhenti ,hanah merapikan rambutnya lalu bergegas meninggalkan meja riasnya dan menyambut orang yang sudah ditunggunya.
Terlihat robi yang saat itu mengenakan setelan hem junkis warna abu abu dan jeans belelnya, kontras dengan penampilan hanah yang seperti menghadiri pesta pesta pejabat.
Melihat kedatangan robi yang tampak ganteng seperti biasanya, hanah tersenyum lalu memutar tubuhnya memamerkan hasil kerja kerasnya selama ber jam berjam di meja riasnya.
“bagaimana gaunku cocok”.,
Robi tersenyum,
“sekarang”,lanjutnya.
“kamu memang ga pernah tahu bagaimana menyenangkan hati perempuan rob ”,ucap hanah sedikit kecewa karena pujian tidak keluar dari mulut robi,.
Sepertinya ini adalah sifat buruk robi yang harus hanah terima kalau masih ingin bertahan dengan pria dingin seperti robi yang nampaknya kurang peka terhadap perasaan perempuan yang selalu senang dengan pujian dan perhatian perhatian kecil sejenisnya.
Kemudian mereka berjalan menuju mobil yang terparkir di samping pagar rumah hanah.
Robi membuka pintu mobil itu dan mengenakan safety belt.
Tapi hanah masih berdiri disamping pintu mobil robi.
Rupanya hanah ingin robi membukakan pintu untuknya,perempuan memang kadang kolokan kalau sedang bersama laki laki yang dicintainya.
Robi menghela nafasnya, lalu melepas safety beltnya dan keluar dari mobilnya.
Lalu membukakan pintu mobil untuk hanah.
Hanah tersenyum lalu masuk disusul robi yang segera mengenakan safety beltnya lalu menjalankan mesin mobilnya .
“boneka ini lucu ya..”hanah mengambil boneka tingky wingky yang bersandar di depan kaca mobil dekat dia duduk.
Robi melirik ,memastikan tinky wingky itu dalam keadaan baik baik saja di tangan hanah.
“boleh untukku?”
Robi tersenyum lalu mengambil boneka itu dari tangan hanah dan meletakkan boneka itu di tempat yang hanah tidak bisa menjangkau.
“nih..lap tangan kamu”,robi memberikan hanah selembar tisue.
“kenapa?”
“boneka itu untuk lap sepatu aku ,kalau sedang lupa beli semir”
“ih..jorok banget “,hanah nyengir lalu mengelap tangannya.
Robi tersenyum, batinnya tidak rela tinky winky berpindah tangan ,kalau saja hanah tahu bagaimana romantis dan sayangnya robi memperlakukan boneka berkostum biru itu..ga bisa dibayangkan bagaimana nasib tingky wingky di tangan hanah malam itu.
Kini perjalanan hampir sampai ke tujuan,robi merapatkan mobilnya di kiri jalan untuk berbelok menuju antrian parkir pengunjung theater malam itu.
Malam itu tampak ramai pengunjung,dengan penampilan mereka yang rata rata mengenakan pakaian seperti menghadiri pesta pesta elit para pejabat sudah barang tentu bisa ditebak status sosial mereka.
Tontonan ini benar benar membuat robi seperti 20 tahun lebih tua dari usianya.
“hanah..apa kabar..you look gorgeus to night”,kata seorang wanita bergaun panjang yang kemudian menempelkan pipinya ke pipi kanan dan kiri hanah.
“baik..,rob kenalin ini rita share holder paling berpengaruh di perusahaanku”
“rita”
“robi”
“okey..i think that you re bussy to night with sexy and hotty boy like him” ucap rita genit..sambil mendekatkan tubuhnya ke robi dan menyelipkan lipatan kertas kecil ke saku celana robi..”call me..if you finish with her”,bisiknya dan berlalu meninggalkan hanah dan robi.
“kenapa kamu datang sendirian,dasar anak tidak berbakti”
“mama..!”
Mama robi muncul bersama papanya dari belakang dan mengagetkan robi.
Hanah menoleh , dan dikejutkan oleh kedatangan wanita paruh baya yang saat itu mengenakan gaun penuh payet dengan mantel bulu cerpelai warna kuning keemasan.
“mah ,,kenalin ini temanku hanah”
“malam tante,om”
“akhirnya ya pah..”
“ini calon menantu papah rob,.pinter kamu ,papah bangga sama kamu,lanjutkan!”
Hanah nampak malu malu,sungguh berbunga bunga hatinya disebut calon menantu oleh papahnya robi.
“kapan kapan ajak main dong rob ke rumah,biar bisa nemenin mamah”,sambung mamah robi.
Robi tidak menjawab pertanyaan papah dan mamahnya, karena masih dikejutkan oleh kedatangan mereka yang tiba tiba.”
“ayok kita masuk,kayaknya sudah mau dimulai”,berempat mereka masuk ke pintu yang dijaga oleh seorang petugas yang sibuk memeriksa karcis masuk dengan dengan mesin scaner barkode.
Setelah semua penonton mendapatkan tempat duduknya ,lampu dipadamkan, berempat robi hanah dan orang tua robi duduk di barisan paling belakang. Gedung itu nampaknya terlalu besar untuk penonton yang sangat exlusif malam itu.
.....
“anak bangsat..belum cukup kau memalukan orang tuamu,melempar kotoran kemuka keluargamu”
Ayah itu ga henti hentinya memberikan tendangan bertubi tubi ke tubuh dani yang saat itu berpakaian perempuan”
“aku ga sudi punya anak sepertimu,kamu sudah mati”lanjut ayah itu.
Dani menangis tersedu sedu ,ayahnya membabi buta menjadikan tubuh kurus dani bulan bulanan emosinya hingga gaun yang dikenakan compang camping dirobek dengan kasarnya oleh ayah dani.
“sini kamu,SINI”,.liat liat”diseretnya tubuh doni menghadap kaca pelapis lemari baju yang terletak dekat kursi tamu.
Dani meraung raung pilu,wajahnya dihadapkan paksa pada cermin itu dengan kasarnya.
Lepas kontrol ,.dan mungkin terseret oleh kepiluan yang luar biasa,dani melepaskan cengkraman ayahnya yang sudah kalap hingga tubuh ayahnya terjengkal dan tersungkur di lantai.
“aku tau siapa aku pak"
,..aku lebih tau dari cermin ini”
“sudah lama aku berpura pura jadi laki laki sejati ,hatiku sakit harus menjadi orang lain terus menerus dan menahannya selama ini ,semua itu kulakukan karena aku menghormati kalian sebagai orang tuaku pak..”ungkapnya diantara tangisnya yang sesenggukan.
“anak biadap..durhaka kamu”
“pergi kamu dari sini..kamu sudah mati “,laki laki paruh baya itu mengacungkan jarinya ke pintu rumah.
Dani berlalu dengan pilunya,sudah tidak ada alasan lagi untuk bertahan di rumahnya sendiri.
“dan..tunggu dan..jangan tinggalkan ibu”,perempuan itu mencoba untuk bangkit dari tempatnya ..tubuhnya sedari tadi lemas melihat kekalapan suaminya.
hanya bisa menjeritkan nama anaknya dengan tangis pilu sebagai seorang ibu yang telah melahirkan dan merawatnya dengan penuh cinta kasih..
“layar tertutup tampaknya akan ada pergantian lakon dan pemain”
....
Robi tak sadar tangannya memegang erat tangan ibunya yang berada disampingnya, wajahnya tegang terkonsentrasi pada cerita teater malam itu.
Sadar tangannya dicengkeram anaknya. Rohana melirik wajah anaknya yang saat itu tampak datar.
Sebagai ibu , rohana tahu anaknya sedang menghadapi masalah meskipun robi tidak memberi tahunya,.
Inilah insting seorang ibu, yang telah merajut tulang dan daging seorang anak di dalam tubuhnya selama sembilan bulan dan membesarkannya dengan cinta kasih murni tanpa pamrih.
saat itu Rohana tidak tahu apa yang ada dalam benak anaknya..
Hanya rohana merasa ,saat ini anaknya butuh untuk dikuatkan dan didampingi..
“aku sangat sayang padamu nak”
“apapun itu "
"ibu akan ada disampingmu” batinnya saat itu.