It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
nampaknya Dikejar deadline membuat stress mereka berdua.
“hah...legaa rasanya”, dera meneguk sampai kandas minuman kaleng bersoda ,seolah sedang merayakan beban yang hilang hari itu.
“kalau dipikir,,dunia kita ini Cuma pekerjaan ya", datar”,ucap toni sambil memutar mutar kupingan cangkir yang berisi kopi panas.
Sejenak dera dan toni berpandangan.
“membosankan,.fiuuhh..”kata dera dan toni kompak .
“disyukuri saja,.banyak yang lebih susah dari mas toni dan mbak dera”.pak amin menghibur. Yang kemudian memberikan semangkuk mie instan pada jono.
“yah..enak nih pak, tadi cabenya berapa?”,tanya jono dengan mata berbinar binar.
“tujuh..kan tadi mas jono yang minta tujuh”
“sip lah,.mmm.mantap surantap nih” jono memutar mutar buliran mie itu dengan garpunya sehingga membentuk bulatan sebesar bola tenis meja dan kemudian melahapnya.
Saat itu sepertinya jono menjadi satu satunya tamu pak amin yang terlihat ceria , seolah tidak ada beban hidup yang dipikulnya.
“noh lihat mas jono , walau hidup pas pasan tapi tetap bisa menikmati hidup”ucap pak amin mencontohkan pada dera dan toni.
“kok disamain dengan jono sih pak,”,protes dera
“iya nih,jono mah enak asal kantor bersih, minuman tersaji udah beres ,la kita?”,sambung toni
“kenapa ga tukar tempat aja dengan mas jono mas toni”
“what?”
Mendengar obrolan mereka , Jono hanya nyengir dan memperlihatkan buliran mie yang nyangkut di gigi giginya.
“kebahagiaan itu tidak hanya soal uang pak amin,.”ucap dera sambil merenggut seplastik kacang yang tergantung di depannya.
“hidup jomblo memang bikin susah”celetuk jono.
Dera dan toni melihat jono dengan tatapan tersinggung.
“maaf non,hehe”
“mungkin ada benernya yang dikatakan jono, makanya der cepetan cari pacar, di kantor kan ada cowok kece yang mungkin jomblo ”,toni menatap wajah dera dengan senyuman yang dibuat semanis mungkin
“apa maksudmu..ga jelas ah”,dera meringis.
“mungkin kita kualat ya sama pak robi,dulu sering kita bilang dia bujang lapuk”,dera mengingat beberapa julukan yang pernah disematkan pada robi kala itu.
“dan sekarang dia sudah punya calon istri, yang cantik,kaya ..sedang kita?”,sambung toni meratapi nasibnya,.
Mendengar itu jono tersedak,lalu segera menenggak air putih yang ada disampingnya.
“pak robi sudah punya pacar” selidik jono
“namanya hanah,manajer di perusahaan yang menjadi client penting perusahaan kita.”
“dengar dengar hubungan mereka sudah lama ,sebelum bos robi pindah ke jakarta,mungkin sebentar lagi mereka menikah,mengingat umur udah kepalang tua”,jelas toni.
Jono terdiam ,selama ini robi tidak pernah menceritakan hubungan percintaannya dengan seorang perempuan.
hatinya mendadak panas.
Dan tiba tiba ada perasaan malu yang tersisip di hati jono.
ada perasaan bersalah yang hinggap di benak jono..
“seharusnya aku tahu siapa aku,dan siapa robi",ucap jono dalam hati, senyumnya getir oleh kenyataan yang menjadi bias karena perasaan cintanya selama ini.
"hubungan ini tidak mungkin,"
"dilihat dari sudut manapun hubungan ini tetap sebuah kesalahan”
“harusnya aku bahagia ,ternyata dia bukan orang sepertiku,orang yang selalu dihantui oleh masa tua yang kesepian, dan tidak tahu ., sebenarnya hidup demi apa ?,dan untuk siapa?”
“tapi kenapa hati ini sakit”,jono mengepalkan tangannya menahan rasa kecewa.
dilema itu berkecamuk dalam hati jono, antara cinta,penyesalan dan rasa benci terhadap diri sendiri menjadi satu dan melebur rasa kepercayaan dirinya.
“klank” ,
“jon, sabtu besok temenin aku ya,.”
“beli kado buat ibuku”
“with love”
Sms robi membuyarkan lamunan jono, ,,saat ini sungguh saat yang dilematis buat jono.sehingga bingung harus dijawab apa sms ajakan robi.
“kenapa?,diputusin.,segitunya muka langsung berubah dapat sms”,ucap dera tiba tiba.
“udah sabar.kalau jomblo ada temennya”toni menepuk pundak jono.
“gak..sms dari kampung”
“mas ,non pulang yuk,kasian tuh pak amin udah ngantuk berat,mau tutup sungkan”
“ah..biasa aja mas jono,.”ucap pak amin dengan mata yang sudah berair.
“iya aku juga sudah ngantuk”ucap dera sambil mengambil uang dari dompetnya.
“ga usah jon.biar aku saja” cegah dera ketika melihat jono hendak membayar pesanannya.
“aku juga ya ,der”
“kamu bayar aja sendiri,enak aja”
dan...
Sesaat kemudian warung sudah tampak sepi, pak amin menurunkan tendanya lalu melipatnya.
sepertinya sudah tidak kuat lagi pak amin meneruskan dagangannya malam itu.
“alhamdulilah,.."
"dongane mbok’ne ndewor”
‘“dagangan laris hari ini”
kok gak di mention nih,
Sabar ya jon. Orang sabar lama sengsaranya......P
ngena banget kalimat tsb..
tanya aja jon langsung ke robi hubungannya sama hanah
bahagia ,ternyata dia bukan orang
sepertiku,orang yang selalu dihantui oleh
masa tua yang kesepian, dan tidak
tahu ., sebenarnya hidup demi apa ?,dan
untuk siapa?”
ini keren bgt
Tatto itu tampak jelas dan kontras dengan warna kulit jono sekarang, nampaknya Cuaca jakarta telah merubah kulit jono yang dulu sawo matang menjadi cerah gading seperti warna kulit kelapa muda.
Saat itu jono sedang menunggu kedatangan robi,sudah lima batang rokok dihisapnya tapi robi tak kunjung tiba.
Di pelataran sebuah pusat perbelanjaan ,jono duduk di anak tangga bersama dengan orang orang yang kecapekan usai berbelanja.
“jon..maaf ya ,tadi antri dulu di atm “
Robi menepuk pundak jono dan mengagetkannya,
“oeei..apa ini”,robi memegang lengan kiri jono,
“temporarry..”sebulan ilang “.
“serius?”.robi mendekatkan matanya .
“iya..udah lepasin,..diliat orang”.,ucap jono yang nampaknya risih dengan kepanikan robi yang menimbulkan tawa perempuan yang duduk disebelahnya.
“huh,.jadi ga belinya”, jono melepaskan pegangan robi lalu berdiri dari duduknya.
“ayoo...”.dengan paksa jono mengangkat tangan robi yang saat itu masih syok dengan tampilan jono yang gahar.
Kemudian mereka bergegas masuk ke area perbelanjaan,tapi debat masalah tatto itu masih diteruskan oleh robi , sampai akhirnya suara mereka lenyap oleh hiruk pikuk pengunjung mall siang itu.
“jon..jon..liat ini, bagus ga”
“kamera?”
“ehm”robi menganggukkan kepalanya
“ibumu butuh kamera”
“emm...”,..ya..sepertinya..sih”
“aku ga yakin,hehe”,lanjut robi sambil menggaruk kepalanya.
Jono menggelengkan kepalanya, tanda itu bukan ide yang bagus untuk hadiah ulang tahun ibunya.
Kemudian mereka melanjutkan pencarian lagi, sudah beberapa stand dan counter yang dilaluinya,namun belum juga menemukan barang yang pantas untuk kado ultah ibu robi.
“nampaknya kamu salah rob ngajak aku”
“kenapa ga teman cewek kamu aja . pasti cewek lebih pintar untuk urusan ini” celetuk jono .
“siapa..memang aku punya temen cewek”.ucap robi sambil matanya berkeliling melihat beberapa pajangan counter elektronik yang dilaluinya.
Jono menghela nafasnya..
sepertinya pancingannya tidak berhasil. Robi masih sibuk menunjuk kesana dan kemari dan sesekali menggelandang tangan jono ,ketika ada barang yang menurutnya menarik.
“lihat ini...bagus ya,pasti lucu”
Jono tidak bisa menahan tawanya. “ malah beli mainan untuk mimin” ,”pak bos..yang ultah itu ibumu atau mimin”
“namanya ferdinand”,
“mbak , ini satu ya.,yang biru,”
“ini batreinya ada dijual ga?”
"pencet ini ya,.hmm.."
Jono membuang mukanya,nampaknya kesal setiap kali robi kumat sifat kekanak kanakannya.sudah lebih dari dua jam mereka berjalan jalan tanpa hasil.
“rob,,tuh.liat,,.”,jono menunjuk pajangan di salah satu stand yang letaknya agak jauh dari mereka berdiri.
“pigora?”
"menurutku orang tua selalu merindukan masa masa bersama keluarga utuhnya."
“ibumu pasti senang kan kalau seluruh anak anaknya semua berkumpul "
Robi tersenyum nampaknya dia menangkap apa yang dimaksud jono.
semua Orang tua memang selalu mengenang masa masa indah bersama anak anaknya, terlebih kalau anak anaknya sudah beranjak dewasa dan hidup bersama pasangannya masing masing .
Kenangan itulah yang menjadi penghibur mereka disaat kerinduan itu datang.
“foto keluarga”
“hm”,jono mengangguk.
...
lama berjalan jalan di pusat perbelanjaan itu ,tidak terasa hari sudah sore,
setelah makan di foodcourt, jono dan robi bersiap untuk pulang
“harusnya ga sebesar ini”,gerutu jono yang mengangkat pigora berukuran 1x1.5 meter.apalagi tempat parkir mobil jaraknya lumayan buat pegal pegal.
“keluargaku banyak jon,.ada empat belum keponakan dan ipar iparku,kalau kekecilan takutnya mereka sesak nafas”
Seperti biasanya , jono tidak pernah menang jika berdebat dengan robi, selalu robi yang bicara paling akhir.
hari itu robi tampak sangat bersemangat,selalu ada saja bahan untuk dijadikan pembicaraan ,sungguh tidak sangka robi menjadi sangat cerewet saat itu.
kadang Jono menduga kalau robi punya kepribadian ganda, atau seorang pemain watak yang mahir, sehingga mampu menghadirkan dua sosok yang berbeda dalam dirinya.
Teman teman kantor menganggap robi sebagai pribadi yang antisosial, tidak perduli dengan kesulitan orang lain dan terkesan angkuh.
Namun jika bersama jono , robi berubah menjadi orang yang banyak omong dan terkadang kekanak kanakan.
“agaknya mengajak kamu ,adalah keputusan yang benar”,
“seperti yang aku duga,kamu memang selalu mengerti aku ”, robi tersenyum.
“kamu sungguh menganggapku seperti itu?” tanya jono hati hati.
“hm”,robi menganggukkan kepalanya.
“dengar dengar ,.kamu sudah punya..”
“apa?”
Jono tertunduk,,.
”eh,.jauh juga ya kamu parkirnya,.gantian ngapa?,berat tahu”
Jono memberikan bingkai pigora itu kepada robi, untuk mengalihkan pembicaraan.
“telat..sudah sampai,hehe”,robi nyengir rupanya tidak terasa kini mereka berada disamping mobil robi.
Robi membuka pintu belakang mobilnya, bagasi itu tidak muat untuk pigora sebesar itu.
Kemudian robi membuka pintu depan mobilnya untuk mempersilahkan jono masuk.
“masuk..nunggu apa lagi?”
“trus sepedaku gimana,hehe”
“oh..iya lupa”,robi nenepuk jidatnya sendiri ingat kalau mereka berangkat sendiri sendiri.
“rob, buat ibumu bangga padamu”,ucap jono tiba tiba.
“jangan sakiti dia,ya?”
Robi terdiam ,diamatinya wajah jono yang sepertinya ada sesuatu , dibalik pesan yang diucapkannya tiba tiba.
“okey udah capek, aku ambil sepeda dulu ya, hati hati dijalan”
jono hendak melangkahkan kakinya untuk pergi.
Tapi langkahnya terhenti.
robi memegang kuat kuat tangan jono ,lalu menariknya hingga jono jatuh dalam pelukannya.
“janji itu hutang ”
“kamu akan selalu ada untukku”
Jono hanya diam mematung ,
benar benar jono tidak mengerti ,kenapa sepertinya robi selalu tahu apa yang ada di benak jono. seolah tidak ada lagi hal yang bisa disembunyikan dihadapan robi.
“bagaimana bisa aku melepasmu, jika kamu memperlakukanku seperti ini”
“aku tidak yakin bisa menyerahkanmu pada yang lain”
Pelan tangan jono merengkuh punggung robi,
merasakan keintiman yang tercipta.
begitu hangat..
dan menenangkan..