It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
“jon suka lobster panggang mentega?”,tawar rohana ibu robi.
“ini sudah cukup tant,.hehe”
“udah mah ,,kalau mau pesan pesan saja,kalau di meja pasti juga habis”,ucap ayahnya robi yang nampaknya sangat menikmati gurame bakar pedas di piringnya.
“kali saja pah,jono alergi sama lobster”
“dia ga punya alergi mah,,.apa aja dilahap haha”,sahut robi yang duduk bersebelahan dengan jono.
Jono tersenyum. Ini adalah pertama kalinya jono makan di restaurant mewah selama dia di jakarta,robi mengundangnya sebagai ucapan terimakasihnya karena memilihkan kado istimewa yang berhasil menitikkan airmata bahagia perempuan yang kini tengah merayakan hari ulang tahunnya ke 54.
“malam tante...”
“hai..akhirnya calon menantu datang juga”
“maaf tant aku terlambat ,ada urusan sebentar di kantor, tapi belum selesai kan”
“belum..baru ronde pertama,haha masih ada beberapa ronde lagi ,ya ga mah” sahut ayahnya robi.
Kedatangan hanah yang secara tiba tiba mengejutkan robi, karena dia tidak merasa mengundang hanah ke acara ulang tahun mamahnya malam itu.
saat itu hanah tampak anggun dengan gaun panjang berwarna merah, tubuhnya yang semampai semakin cantik dengan rambut yang terurai panjang sebahu , lengkap dengan aksesoris mahal yang menghiasi kuping dan lehernya yang jenjang.
“hai sayang apakabar,maaf ya ga memberitahumu ,mamah yang mengundang aku” hanah mencium pipi robi.
“baik,. Tau kamu datang pasti aku jemput”, robi memegang tangan hanah dan membuat kedua orang tuanya bahagia karena sepertinya harapan mereka akan segera terwujud.
Jono hanya bisa terdiam melihat keakraban keluarga robi pada perempuan itu, hatinya mendadak panas mendengar rohana menyebut perempuan ini sebagai calon menantunya.
“hai..ini teman kamu ya rob,.”
“hanah..”
“jono”
“aku belum pernah melihatmu sebelumnya, kamu rekan bisnis robi?”,tanya hanah.
“bukan non..,aku kerja di kantor yang sama dengan pak robi”
“hmmm..jadi temennya dera dong”
Jono mengangguk dan tersenyum.
“di bagian apa jon, pasti sangat penting..soalnya jarang banget robi membawa rekan kerjanya ,apalagi untuk acara seprivat ini?”
“saya hanya OB non”
Hanah nampaknya terkejut dengan jawaban yang didengarnya, sesekali melihat muka robi ,dan memastikan kalau laki laki muda yang duduk disamping pacarnya ini tidak sedang bercanda.
Robi menganggukkan kepalanya .
dalam situasi itu , robi tidak bisa berbuat apa apa, karena semuanya terjadi secara tiba tiba, kalau saja robi tahu hanah akan datang,tentu dia tidak akan mengajak jono turut serta.
Tapi nasi sudah menjadi bubur, dan sebisa mungkin semua harus nampak wajar, walaupun hati robi sakit menyaksikan betapa situasi ini sangat tidak nyaman untuk jono.
“maaf saya ke belakang dulu” ,jono meminta ijin.
Robi mengiyakan, wajahnya tidak nampak tegang seolah semuanya memang sudah terencana.
Rasanya jono ingin berlari meninggalkan mereka kala itu, hatinya hancur menyaksikan robi dan hanah tampak mesra dan akur dihadapan dia dan orang tua robi malam itu,
Mendadak jono merasa menjadi orang yang sangat bodoh, begitu kerdil dan tidak berharga.
Jono tidak menyangka akan dipermalukan seperti ini, hatinya penuh tanya ..
Apa maksud robi dengan semua ini,..
Kenapa sampai hati menaruhnya pada situasi seperti ini..
Jono menghela nafasnya panjang panjang,dan mempersiapkan hatinya untuk kembali ke tempat pembantaian yang menurutnya dirancang oleh robi,.
dan tidak lama kemudian jono kembali dan duduk ditempatnya semula.
“bahagianya hati ini pah..ini adalah hadiah ulang tahun terindah”ucap rohana sambil memegang tangan suaminya.
“jon..harusnya kamu juga mengundang pacarmu,biar komplit malam ini”,sahut papanya robi.
“jono belum punya pacar om..”
“rob nanti anterin aku ya..ke butik ambil gaun”,
“tapi aku nanti nganter jono dulu han”
Hanah lalu mengambil sesuatu dalam tasnya dan mengeluarkan selembar uang seratus ribu lalu ditaruh tepat di hadapan jono.
“entar naik taxi aja ya..”
Malam itu benar benar hanah telah membuka mata jono lebar lebar dan menunjukkan status jono yang sesungguhnya.bahwa jarak antara mereka dan jono bagaikan langit dan bumi.
“jon..ga apa apa kan naik taxi?” ucap robi tenang.
Jono tersenyum lalu menggeserkan uang yang ada di depannya ke arah hanah.
hatinya luluh lantah , harga dirinya merasa terinjak injak dan tidak ada yang peduli, bahkan robi sekalipun..
“makasih non..tadi pak robi sudah memberikan uang kok,tadi saya memang bilang mau pulang sendiri saja ,ada urusan sedikit dengan teman”
“oh..”
Beberapa saat kemudian mereka mengakhiri acara malam itu, rohana tampaknya sangat puas dengan acara ulang tahunnya, demikian juga hanah yang sangat yakin telah mendapatkan posisinya di hati robi dan juga keluarga robi.
Sementara jono hanya bisa menelan kepahitannya ,dan berharap segera berlalu dari hadapan robi dan keluarganya.
robi tahu apa yang dirasakan jono, hatinya juga merasakan keperihan itu, namun tidak bisa berbuat apa apa, seandainya jono tahu bahwa sakit yang dirasakannya juga dirasakan robi,..
“jon maafkan aku”
deg3xan bacanya, walo cuma bentar,,
(
Mempertemukan dengan hanah dan menunjukkan kenyataan, bahwa kini keluarganya tengah berbahagia atas hubungannya dengan hanah, membuat jono berfikir kalau selama ini jono tidak lebih dari mainan bagi robi.
Belasan sms robi tidak dibaca jono,dan telfonpun tidak diangkat, saat ini jono nampaknya tidak sudi lagi menerima ungkapan ungkapan omongkosong dari robi.
Hingga akhirnya robi datang menemuinya di tengah malam seusai mengantarkan hanah pulang.
“sudah malam pak. Ada yang perlu saya kerjakan”,jono berdiri dari tempat duduknya dan mendekat pada robi yang masih berdiri di luar pagar.
“buka pintunya..aku mau bicara?”
“bukannya kita sudah bicara.”ucap jono dingin
“boleh aku masuk?”
Jono membuka pintu pagarnya dan mereka duduk di teras , sesaat tidak ada suara dari mereka, robi tidak tahu bagaimana memulainya,dan jono pun nampaknya juga tidak ingin membahas tentang kejadian tadi malam.
“aku dan hanah..”
“selamat ya pak,. Terimakasih sudah menyadarkan saya dengan jamuan tadi malam”
“jon..ini tidak seperti yang kamu pikirkan..”
“hanah cantik,.pintar,kaya kurang apalagi pak?”potong jono
“aku tidak mencintainya jon..itu kurangnya.”
“aku tidak mau kamu jauh jon..”
Jono tersenyum,setelah apa yang dialaminya, kini sudah tipis rasa percaya dirinya pada laki laki ini.
“aku akan tetap bekerja pak..”
“aku membutuhkan uang,jadi bagaimana mungkin aku pergi?”lanjut jono.
“jon aku..”
“sudah malam pak, aku harus istirahat, besok harus bangun pagi pagi”,jono berdiri memberi tanda bahwa robi harus meninggalkan kosannya.
Robi menundukkan kepalanya ,dilihatnya tangan jono terkepal seakan sedang menahan amarah yang luar biasa.
“aku..mencintaimu jon..”,kini robi memegang tangan yang terkepal itu.
Jono terdiam terpaku,kata itu untuk pertama kalinya terdengar oleh telinga jono.,dipandangnya robi yang kini sedang tertunduk,wajahnya tidak terlihat ,hanya berasa ada titik air yang membasahi pergelangan tangan yang kala itu digenggam kuat oleh robi.
“malam itu aku tidak tahu hanah datang jon”
“apa kamu pikir hatiku tidak sakit malam itu?”
“kalau kamu sedih,entah kenapa hatiku perih”
“dan saat itu aku sadar, aku benar benar tidak bisa kehilanganmu”
Jono kembali terduduk,ditegakkan dagu robi untuk melihat kesungguhan robi lewat sinar matanya.
mata itu telihat jujur, mata yang sama saat robi mendampinginya dirumah sakit, mata yang penuh kekawatiran akan ditinggalkan.
Dan jono merasakannya..
“kamu tahu,aku sangat marah tadinya, tapi setelah kupikir kamu melakukan hal yang benar saat itu, hanya aku tidak bisa berbohong kalau hatiku sakit, karena saat itu sepertinya kau tidak menganggapku”
“maafkan aku”robi melihat mata jono berkaca kaca.
“aku berjanji tidak akan membuatmu menderita lagi”
Kini jono dan robi tersenyum, setelah kejadian itu ikatan perasaan mereka semakin kuat.
sejak saat itu mereka tidak mau pusing tentang akibat dari hubungan mereka kedepannya, pernyataan cinta robi telah melunakkan hati jono yang memang telah jatuh hati padanya.
Kini kemarahan itu berubah menjadi kemesraan, tangan jono menuntun robi masuk ke kosannya kemudian menutup pintu dan menguncinya.
Untuk pertamakalinya robi mencium orang yang dicintainya,ciuman itu masih kaku ,karena mereka memang tidak berpengalaman,tapi begitu intim dan hangat.
Di dipan itu robi merebahkan dirinya,dan membiarkan jono membuka setiap kancing pakaiannya dan melepasnya.
Dengus nafas mereka semakin liar, kini kulit bertemu dengan kulit dan bibir bertemu dengan bibir.hingga akhirnya mereka hanyut tanpa sehelai benang yang menyentuh kulit mereka.
Jono dan robi kini semakin larut dalam dunia yang mereka ciptakan sendiri,dunia yang membuat mereka semakin jauh meninggalkan batas batas kewajaran.
Dunia yang menjadi milik mereka berdua..
“kamu yakin”,
“em”,robi menganggukkan kepalanya.
robi memejamkan matanya ,ini adalah untuk pertama kalinya.
“sakit”,ucap jono yang berada di atas tubuh robi.
Robi menggelengkan kepalanya,dan memeluk kuat punggung jono.bagi robi ini adalah persembahan cintanya untuk lelaki yang teramat disayanginya.
Lelaki yang sekarang telah merubah hidup robi,dan mengantarkannya pada petualangan yang masih asing baginya.
Meskipun sakit ,saat itu robi merasa sangat bahagia , sesekali diusapnya rambut jono yang basah oleh keringat,dan mencium keningnya.
dan membiarkan tubuhnya tergoncang goncang oleh nafsu yang tengah menguasai jono.
Hingga akhirnya tubuh mereka lemas..berpelukan.
“sakit,,.”
“iya,”robi tersenyum
“tapi aku bahagia”,dikecupnya bibir jono.
Mereka saling berpandangan ,jono mengelus wajah robi, dan mengecup keningnya,
“aku mencintaimu rob....
"aku juga.."