It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
Baru kerasa jiwa sang penulis..
Keep update my bro...
bang @Locky kalo up aku di mention ya bang
jangan2 si Bet dan Edo ada apa2x nih... Aduh kasian si Al.
¸.•´. ¸.•*¨) ¸.•*¨)
(¸¸.•´(¸.•. ) ĥǻĥǻĥǻĥǻ ) ngebet banget modusnye si al
Udah tiga bulan lebih gw dicomblangin Bang Albert ke cewek-cewek. Tapi dari sekian banyak cewek high quality itu nggak ada yang mampu merobohkan tembok ber-grafiti 'gay' di hati gw. Sejak kecil tembok itu gw bangun, jadi tentu saja nggak mudah untuk meruntuhkannya. Kalaupun bisa mungkin butuh waktu lebih dari tiga bulan. Mungkin tiga tahun, tiga belas tahun, tiga puluh tahun, atau bahkan tembok itu akan terus berdiri kokoh sampai akhir hayat gw. Jadi kalau ada yang bilang kalo tembok Cina itu sangat kokoh, dengan tegas gw membantah. Sekokoh-kokohnya tembok Cina ataupun tembok lain yang merupakan buatan manusia, tidak akan lebih kuat dibanding tembok yang sudah diciptakan Tuhan di hati manusia. Kecuali Dia, nggak ada yang bisa menghancurkannya.
Ngomong apa sih gw???
Oke, balik lagi ke upaya Bang Albert ya. Entah sudah berapa banyak gw dapat teman cewek melalui Bang Albert. Jumlah kontak phonebook gw meningkat tajam dua bulan terakhir. Kesemua cewek yang Bang Albert comblangin ke gw kesemuanya pula gw save kontaknya. Gw jadiin mereka teman. Kalo ada waktu senggang gw ajak mereka jalan dan have fun bareng.
Yup. Cuma itu yang bisa gw lakukan sama mereka. Kalo dulu gw terus melihat mereka dari sisi negatif, tapi saat ini gw berusaha menilai mereka dari sisi positif. Gw nggak suka cewek, tapi bukan berarti gw nggak bisa berteman dengan mereka. Apalagi banyak orang bilang a straight woman is the gay bestfriend. So, kenapa gw nggak jadiin mereka teman? Oh, iya, lagi pula ini salah satu cara supaya kalo kemana-mana gw nggak mesti sama Bang Albert. Kalo gw jalan sama cewek, Bang Albert langsung setuju dan dia nggak akan ngawal gw. Jadi gw bisa bebas.
By the way, hape gw barusan bunyi. Gw cek dan ternyata WA dari Andah. Dia ini cewek cantik berkulit putih yang dicomblangin Bang Albert ke gw sebulan yang lalu.
Andah: Al, jadikan hr ini nemenin gw ke Gramed?
Gw: jadi dong. Mau brangkat skrg?
Andah: nunggu panasnya redaan dikit ya. Terik banget nih...
Gw: sip. Ntar gw jemput ya.
Andah: makasiiihhh.
Andah ini salah satu tipe cewek yang diidamkan banyak cowok. Kalo gw straight, dia pasti udah lama gw pacarin. Phisically perfect bro. Cantik, putih, rambut hitam panjang, feminin, attitude-nya oke..., pokoknya bisa bikin iri banyak cowoklah kalo gw lagi jalan sama dia. Hahaha.
Andah ini suka baca. Dua minggu sekali dia pasti nyambangi Gramedia atau toko buku yang lain buat hunting berbagai jenis buku. Kebetulan gw juga lumayan suka baca, jadi gw hayu aja buat nemenin dia. Hitung-hitung kalo bukunya bagus kapan hari bisa gw pinjem, hehehe.
Sekitar satu jam kemudian...
Andah: pergi sekarang aja ya, Al?
Gw: boleh. Lu udah siap kan?
Andah: udah kok.
Gw: oke. Gw ke rumah lu skrg.
Gw langsung nyambar jaket gw dan berlalu ke luar kamar tanpa sisir rambut dulu. Gw yakin tatanan rambut gw masih sempurna, hahaha.
"Gw pergi!" seru gw meskipun gak ada siapa-siapa di ruang keluarga. Lantas langsung meluncur dengan motor ke rumah Andah.
Sesampai di depan rumah Andah, gerbang rumahnya terutup rapat. Gw pencet bel di sisi pagar. Tak lupa gw juga ngasih kabar ke Andah lewat WA kalo gw udah di depan rumahnya.
Nggak berapa lama, Andah pun keluar. Seperti biasa, dia tampak mempesona dengan gaya simple-nya. Gw yang gay aja mengagumi kecantikannya, apalagi cowok-cowok straight di luar sana ya.
"Langsung pergi atau mau mampir ke rumah dulu?" tanya Andah.
"Emang di dalam ada apaan?"
"Yaaa... Nggak ada. Mau minum dulu mungkin?"
"Nggak usah. Kita ke cafe aja ntar," tolak gw.
"Oke!"
Setelah Andah duduk di belakang gw, kamipun langsung menuju Gramedia.
Di tengah perjalanan, ada satu pengendara motor--cewek, yang berlawanan arah dengan kami yang membunyikan klakson. Gw balas bunyiin klaskon juga.
"Siapa?" tanya Andah.
"Nggak tahu sihhh..." jawab gw sambil mengamati motor si-pengklakson dari kaca spion.
"Kan dia tadi ngelakson lu. Berarti dia kenal dong..."
"Ya, gw rasa gitu. Tapi gw lupa..."
Nggak butuh waktu lama untuk menuju Gramedia. Setelah memarkirkan motor, gw dan Andah berjalan berisisian menuju pintu masuk. Beberapa orang terang-terangan memperhatikan kita berdua. Mungkin di benak mereka "Kok ada bidadara-bidadari yang nyasar ke bumi sih?" hahaha.
"Semua orang ngeliatin lu tuh..." kata gw ke Andah.
"Hah? Kenapa???" refleks Andah langsung memperhatikan penampilannya, menyentuh geraian rambutnya, merapikan busananya...
"Everything is oke, kok..."
"Terus, kenapa mereka---"
"Mereka cuma terpesona karena lu cantik banget..."
"Grrr...! Gw kira ada apaan..."
Gw terkekeh. "Emang buku yang dibeli dua minggu lalu udah kelar semua dibacanya?" gw mengalihkan pembicaraan.
"Satu lagi..."
Gw geleng-geleng kepala. "Kerjaan lu di rumah cuma baca doang ya?"
"Nggaklaaahhh..."
"Masa bacanya cepat banget..."
Andah ketawa kecil.
Kita berdua berjalan mengitari satu rak buku ke rak buku yang lain. Setelah cukup lama, akhirnya Andah membeli empat buah novel terjemahan.
"Lu nggak beli juga?"
"Nggak ah..."
"Masa sih dari sekian banyak buku nggak ada yang lu suka?"
"Lagi malas baca."
Andah memutar bola matanya.
Setelah membayar ke kasir, kita berdua langsung keluar toko, tapi sepakat untuk mampir ke cafe yang persis berada di sebelah Gramedia.
Pas gw lagi mencicipi Napoleon Sundae, sementara Andah tengah menikmati Ogura ice cream-nya, saat itulah dua orang cewek yang baru masuk berseru menyebut nama gw.
"Almeeerrrr..." mereka berseru sambil dadah-dadah.
"Hey!" gw balas melambaikan tangan ke arah mereka.
Itu Ayunda dan temennya. Ayunda juga termasuk dalam daftar cewek yang pernah dicomblangin ke gw.
"Dari mana?" tanya gw.
"Dari nemenin temen gw beli baju. Oh, iya, kenalin, ini Dera," Ayunda memperkenalkan temannya ke gw dan Andah.
"Almer. Dan ini, Andah," gw balas memperkenalkan Andah ke mereka berdua.
Mereka berjabat tangan. Saat Andah dan Ayu berkenalan itu, gw bisa melihat ada tanda tanya yang tergambar di wajah mereka berdua. Kalo gw tebak sih, mereka sama-sama mempertanyakan seperti apa status hubungan satu sama lain itu dengan gw.
"Kalian berdua dari mana?" tanya Ayu. Nada suaranya jelas banget pengen cari tahu.
"Dari sebelah," gw mengarahkan jempol ke Gramedia.
"Beli buku?"
Andah mengangguk.
"Buku apa?"
Andah menyodorkan kantong berisi buku ke hadapan Ayu. Baik Ayu maupun Dera sama-sama melihat novel yang dibeli Andah. Dan dari novel-novel itulah percakapan khas cewek-cewek mengalir lancar. Mereka ngobrol asyik sampai-sampai gw hampir tertidur saking bosen dengerin obrolan 'seru' mereka yang melompat dari satu topik ke topik lainnya seakan-akan nggak bakal habis.
***
@raffi_harahap @obay @nand4s1m4 @4ndh0
@tio_juztalone @ananda1 @arieat @black2_gemini @angelsndemons @YANS FILAN @Fatih22 @Yangmerindu @lightaaaxxx @DM_0607 @elul @SeveRiandRa @barc @rez_1 @2000LY @darwin_knight @anohito @jokerz @veloz @cool_boys @aicasukakonde @waisamru @mybdg25 @GeryYaoibot95 @erickhidayat @rizky_27
¸.•´. ¸.•*¨) ¸.•*¨)
(¸¸.•´(¸.•. ) ĥǻĥǻĥǻĥǻ )
*sambil guling2 di kasur*
#doa mesum dikabulkan ga ya..