It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
tapi ngendap terus di aku nya..
komentar buat puisinya: show must go on (y)
ketika kamu merasakan segalanya, kamu akan punya segalanya....
karena kamu fokus ngelihat kesedihan nya drpd kesenangannya
:-)
Kalo punya pengen.. cukup digantung nd ubun2...
Nanti juga kesadaran bakal ngarahno kesana...
kecuali kalo berbau hal duniawi lho...
yg dimaksudkan disini adalah hal rohani..
Lembar Ilusi
Hening meraja, membawa sukma merenungi lembar-lembar memori
Deret kenangan indah
Semua yang sedih dan bahagia
Semua yang sempat terlewat bersama
Cinta memanjakan jiwa
Membuatnya menari-nari dalam bahagia
Membuat enggan raga menutup hari
Tapi cinta juga mudah menelangsa
Membuat yang dihinggapi meratap sengsara
Membuat sehela nafas pun terasa berat
Aku dan kamu
Memori cinta tak berpangkal, tak berujung
Entah dimana bermula, dan entah kapan berakhir
Atau
Memang tak pernah ada
Hanya ilusi saja, khayalan
Pemuas imaji yang sempat merasuk hingga ke hati
Tolong
Tolong katakan memang ini ilusi
Tolong katakan benar ini khayalan
Hingga harap sukmaku tak lagi ada
Hingga siksa itu tak lagi kugenggam
Ajalku siapa yang tau
Untuknya aku ingin pergi dengan damai
Tanpa harap semu
Tanpa ilusi itu
(taken from my official facebook) ^_^
hidup adalah ilusi
mungkin kamu bisa bilang 'masa?'
apa yang kamu lihat, apa yang kamu rasakan, apa yang terjadi dari kamu adalah gambaran oleh otakmu saja...
semua dari pikiran...
pokoknya intinya..
in my mind, in my head
this is what we are came from
dreams we have, love we share
this is what where waiting for
semakin lama saya lalu menemukan relevansi perkataannya terhadap realita hidup saya. saya pum akhirnya sepakat bahwa teman sesungguhnya hanyalah nickname. sebuah panggilan praktis untuk orang yang kita kenal. tapi untul teman yang asli tentu juga ada. sahabat juga ada. tapi tidak di hidup saya. karna teman yang sejati itu sejauh ini memang orang tak pernah pergi. biasanya lebih mudah didapat dan dipertahankan kalau kenalnya dari masa anak anak.
lalu saya membuang teman dari daftar wajib saya.