It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
Akhirnya aku mndapatkan rumah baru untuk ku bernaung. Sebelumnya aku tinggal di rumah yg cukup besar dan nyaman untuk ku dan suami ku, namun karena suatu hal aku terpaksa untuk pindah. Tapi tidak terlalu ku sesali karena rumah baru yg ku tempati sekarang lebih besar dan bernuansa klasik sangat cocok untuk kami berdua, dan tentunya lebih nyaman. Rumah ini harus ku pertahankan, jangan sampai terulang seperti sebelumnya.
Aku sangat peka dengan sinar matahari, jadi semua jendela aku tutupi dengan sesuatu yg gelap dan tidak aku buka, agar sinar matahari tidak masuk meskipun setitik dan tetap mmbuatku nyaman. Dulu sebenarnya aku sangat bersahat dengan sinat matahari, bukankah sinar matahari pagi itu baik? Namun semenjak peristiwa itu, entah mengapa kulitku jadi sensitif dengan sinat matahari. Padahal aku tidak mengidap kelainan kulit atau penyakit kanker kulit. Mulai saat itu aku belajar menerima keadaan baruku ini. Untuk sekedar penerangan, aku menggunakan cahaya lilin. Walaupun Sebenarnya ini sangat mengganggu, aku tidak bisa leluasa keluar rumah semauku.
Suami ku adalah seorang militer yg saat ini sedang mnjalankan tugas negara, dan aku belum tau kabarnya sampai saat ini semenjak ia datang saat itu dengan wajah pucatnya. Sudah ku larang saat itu ia untuk kmbali ke medan perang, namun ia memaksa. Hari2 ku lalui sndiri dan mnjadi trbiasa.
Saat aku sedang santai mnikmati rumah baru ku, aku melihat makhluk itu datang kmbali, namun dgan rupa yg berbeda, ini mrusak ktnangan ku. Dengan perasaan tidak ingin sesuatu hal yg buruk trjadi padaku. Aku mncoba mengusirnya, "hei.. pergi kau dari sini, jgan ganggu aku", degan suara tegas aku berhasil mengusirnya. Aku kembali untuk bersantai. Keesokan hrinya makhluk itu dtang lagi, namun brsama degan teman nya. Mereka sangat mengganggu ktenangan ku. Dengan perasaan kesal dan sedikit khawatir aku mndekatinya. Tapi spertinya temannya mncoba berkomunikasi dengan ku. Dengan mulai mnanyakan nama ku dan lain2, aku pun mnjawab dgan suara yg tegas. Sampai akhirnya dia memintaku unutk mninggalkan rumah ini, itu tidak bisa ku trima. Aku tidak ingin kejadian sebelumnya terulang lagi, dgan berbagai cara aku mengusir makhluk2 itu. Sampai akhirnya makhluk itu menyerah dan pergi, "ha..ha..ha.. aku brhasil mngusirnya". Dengan perasaan senang dan gembira berhasil mengusirnya, aku kembali untuk bersantai. Jangan sampai tempat ini mnjadi milik makhluk2 itu, aku hrus terus mnjaganya.
Malam itu merupakan malam yg menegangkan bagi kami. kami ditugaskan untuk menjaga seorang psikopat di sebuah penginapan berlantai 3 yg khusus di sewa oleh pihak kepolisian. Tempat itu di jaga sangat ketat, hanya 1 lift yg diijinkan sebagai akses untuk ke lantai 3 tmpat kamar si psikopat. 2 orang polisi bertugas mnjaga kamar psikopat, sisanya berjaga d lantai 1 dan d sekeliling penginapan.
Psikopat ini akan d gunakan kepolisian untuk membantu mengungkap pembunuhan berantai yg terjadi di kota ini. Saat itu
tepatnya pukul 10.12, tiba-tiba terdengar suara letupan pistol yg arahnya dri lantai atas. Ketegangan kami pun memuncak. sebagian penjaga di kerahkan untuk menyisir dan memastikan peristiwa yg terjadi diatas dengan mnggunakan akses tangga, dan sebagian nya lagi berjaga di lantai 1. Setelah sampai di kamar psikopat, kami menemukan rekan kami yg satu telah tewas terikat dgan 2 bola matanya keluar, dan yg satunya lagi rekan kami tergeletak dengan muka robek dan nampaknya masih dapat bertahan hodup, sebab ia menggerakkan sdikit jarinya menandakan dia masih hidup dan sesegera mungkin dia dilarikan ke RS trdekat. Sementara psikopat tidak kami temukan dan si psikopat berhasil kabur.
"Sungguh gila psikopat ini berhasil kabur dengan penjagaan se ketat ini".
Tiba2 kami mndapat informasi bahwa lift nya bergerak menuju lantai 1 dan segera kami tertuju ke lift tersebut, setelah lift itu terbuka alangkah kaget nya kami, kami menemukan mayat dengan muka yang seperti nya sudah terlepas dari wajah nya. Di dalam lift itu hanya ditemukan sesosok mayat ini. Lalu pergi kemana psikopat itu?
Senin, 15 April 2013
Malibu. Publik dikejutkan dengan wacana yang cukup mengejutkan, seorang ahli otomotif yang menjabat sebagai penasehat dari ketua otomotif di Amerika ditemukan tewas tak bernyawa hari itu juga pukul 14.12 di dalam apartementnya lantai 3.
John D. Wegin, pria berusia 52 tahun itu ditemukan sudah terbujur kaku dengan patah tulang hidung, memar di perut, dan sayatan benda tajam di lehernya. Detektif Holmes yang sedang berkunjung ke kota itu merasa terpanggil untuk memecahkan kasus itu. Dari hasil interogasi yang dilakukan polisi setempat, polisi menetapkan 4 orang tersangka yang diantaranya adalah:
1. Mike Nordim, Pria, 34 tahun, berpakaian kaus orange dan celana jeans biru, mengendarai mobil Honda Jazz L4, saat kejadian tersangka sedang menikmati makan siang di cafetaria apartement itu. Pernah bekerja menjadi bawahan korban dan diperlakukan tidak adil
2.Lendi Darwin, Pria, 38 tahun, memakai atasan kemeja kotak kotak merah hitam dan celana bahan berwarna hitam, mengendarai mobil Ford Cologne V6, saat kejadian tersangka sedang ke toilet lantai 1 di apartement itu. Korban merebut jabatan Lendi di perusahaan tempat Lendi bekerja.
3.Mariah Leandru, Wanita, 42 tahun, memakai long dress berwarna biru kehijauan, mengendarai mobil BMW E46 / 328i L6, saat kejadian sedang menunggu Lendi Darwin di resepsionis apartement tersebut. Dijanjikan untuk menikah oleh korban namun selalu ditunda tunda. Tersangka merupakan teman Kuliah Lendi
4.Carlos Remedy, Pria, 37 tahun, memakai atasan kaus lengan panjang putih dan bahan, mengendarai mobil Holden V8, saat kejadian sedang menunggu korban untuk menagih hutang sambil bermain bermain iPad di dalam cafetariaapartement tersebut. Dihutangi oleh korban sebesar $ 10.000,-
Sang korban meninggalkan sebuah pesan sebelum kematiannya terjadi:
1. jarum jam tangan kiri korban yang tepat berhenti di pukul 13.42 lalu digenggam korban dengan tangan kanan
2. garis - - - - yang ditulis korban dengan menggunakan darah memakai tangan kiri setelah melihat pesan tersebut
detektif Holmes langsung berjalan menuju pelaku dan menangkapnya.
Aku tinggal di kota yang memiliki banyak tempat hiburan. Mulai dari taman, mall, serta tempat-tempat hiburan yang lain. Aku bersekolah di salah satu sekolah yang bisa dibilang adalah sekolah unggulan. Biasanya setelah pulang sekolah aku bersama teman-teman selalu bepergian ke tempat hiburan. Bisa ke mall, taman, kolam renang indoor atau bermain ke apartemen salah satu temanku. Oh iya kenalkan aku Valentine.
Keesokan harinya aku menemukan sebuah pesan aneh di lokerku, entah siapa yang mengirimnya. Pesan itu hanya ada gambar dan angka di dalamnya. Aku tak mengerti apa maksud pesan itu. Akubiarkan saja, mungkin itu orang iseng saja. Seketika aku teringat untuk pergi ke toko jam untuk membelikan pesanan jam tangan adikku. Sesampainya di toko jam aku melihat Ronald (dia adalah sahabatku namun beda kelas, kami berdua sudah bersahabat sejak kecil, dan di sekolah dia mengikuti klub astronomi). Setelah berbincang dengan Ronald dan membeli pesanan adikku aku segera bergegas untuk pulang ke rumah.
Keesokan harinya aku menemukan pesan aneh itu lagi. Masih sama, hanya berisi gambar-gambar dan angka. Akupun berpikir siapa pelaku dibalik ini semua. Seketika lamunanku buyar saat Arnold menyapaku. Arnold tampak senang dengan ekspresi kagetku. Dia mengajakku untuk pergi ke taman dan aku menyetujuinya karena memang aku ingin pergi ke taman. Setelah menghabiskan waktu dengan Arnold hingga jam 5 sore, aku pun menuju rumah. Ah iya Arnold merupakan anggota dari klub seni lukis, dia sangat senang melukis hewan hewan, dan aku tau dia memelihara ular di rumahnya.
Hari ini hari kamis, saatnya pelajaran yang aku suka yaitu seni musik. Hari ini kami membahas seluk beluk alat musik harpa. Setelah sekolah aku langsung menuju loker dan menemukan secarik kertas. Pesan yang sama lagi dari yang sebelumnya. Sebenarnya apa sih yang dimaksudkan orang ini. Di jalan pulang aku bertemu dengan Farel, salah satu sahabatku. kamipun berbincang sebentar. Dari sini aku mengerti bahwa dia akan pergi ke tempat permainan "the hunter".
Keesokan harinya aku melihat laporan cuaca bahwa malam ini bulan akan keluar dengan wujud yang sempurna. Sesampainya di sekolah aku membahas tentang surat itu bersama teman-temanku, mereka bilang ada maksud yang tersembunyi dari surat itu. inilah isi suratnya
gambar 2 orang saling berhadapan
angka 00
lingkaran
harpa
alat pahat
anak panah mengarah ke kanan
jam bandul
2 gambar pemburu
gambar pemburu
lensa graticule
ular
segitiga
tungku pembakaran
ular merak
Aku tak mengerti apa maksud dari surat ini
dia hantu penjaga rumah ya?
Dia itu penunggu rumah. Makhluk yg pengen ngusir itu dukun yg emang tuhasnya buat ngusir begituan
Ayo ditebak yg lainnya jugaaa
ini mah film the silence of the lambs
pantes kgk ngarti, berkaitan legenda yunani. haha
seru2 dah.
Wahaha selamat menebak om @xanken
Kalo bener2 gak tau bisa melambaikan tangan ke kamera haha
Nanti loly bantu di bagian yg bingung
Emily sedang dirumah sendiri, belajar di mejanya , di malam yang dingin dan berangin kencang. Orang tuanya pergi ke Australia tadi pagi karena Neneknya meninggal disana. Dia ingin sekali ikut tapi dia harus mengikuti ujian yang tidak bisa dilewatkan besok.
Badai semakin besar dan angin nya semakin menjadi-jadi diluar, membuat Emily kesulitan untuk berkonsentrasi. Tiba2 dia dikagetkan oleh suara yang dia anggap hanya jendela yang terbanting akibat angin kencang. Dia mencoba untuk berkonsentrasi lagi ke buku pelajarannya ketika dia samar2 mendengar suara jejak langkah. Saat Emily keluar kamarnya dan melihat kesekeliling tiba2 ada yang mencengkram lehernya. Emily mencoba untuk berteriak tapi tidak bisa karena penyusup itu menekan tenggorokannya. Cengkramannya pun sangat kuat sehingga Emily tidak bisa membebaskan diri.
“Berikan semua uangmu!” ujar penyusup itu sambil menggeram.
“Di..Disana bukan di..sini! Tolong lepaskan aku!” seru Emily.
“JANGAN BOHONG!” teriak si penyusup semakin gelisah. Emily merasa si penyusup itu semakin kuat mencengkram lehernya. Dia tidak bisa berkata apa2 dan beberapa detik berlalu dengan keheningan tiba2 telepon berdering.
“Orang akan curiga kalau aku tidak menjawab telpon,” ujar Emily, dengan nada suara yang terkontrol. Penyusup itu melepaskannya.
“Baiklah, tapi jangan macam2 denganku!” teriak penyusup itu. Emily segera menuju telpon. Dia mengambil nafas dalam2 dan mencoba menenangkan dirinya. Lalu dia angkat telponnya.
“Hai Em! Bagaimana revisinya?” Tanya si penelepon.
“Hey Anna. Terima kasih sudah menelpon. Hei, kamu ingat catatan Sains yang aku pinjamkan minggu lalu? Aku butuh catatan itu. Aku akan sangat tertolong jika kamu bisa mengembalikannya besok, darurat sekali. Tolong cepat temukan catatannya. Aku harus kembali belajar sekarang. Bye,” ujar Emily, lalu dia menutup telponnya.
“Bagus, kamu tidak bicara macam2,” ujar si penyusup, walaupun sedikit bingung dengan percakapan Emily tadi.
“Sekarang, KATAKAN PADAKU DIMANA UANGNYA!” teriak si penyusup.
“di….di…. dikamar ayahku. Kamar pertama dikanan. Laci ketiga.” Jawab Emily.
“TUNJUKAN padaku!” ujar penyusup, sambil melepaskan cengkraman di leher Emily. Emily menghela nafas dalam2 dan hampir terjatuh. Dia menelan ludah dan berdoa dalam hati. Berjalan perlahan, menuju kamar ayahnya. Tiba2, mereka mendengar sirene mobil polisi. Penyusup kaget, seketika dia berlari ke jendela terdekat dan melompat keluar. Emily pun berlari keluar untuk melihat si penyusup tertangkap dan di bawa ke mobil polisi. Dia melihat Anna dan berlari ke arahnya lalu memeluknya erat.
“Smart kids,” ujar polisi
Apa yang terjadi??
ada tiga orang sahabat, anton, rendi, dan herman. mereka adalah pemain band metal beraliran satanis yang cukup terkenal di kalangan ibu ibu PKK. suatu hari di kala siang cerah yang panas rendi ditemukan tewas karena jantung diambil dengan keadaan nungging tanpa busana dan didekatnya yang bertuliskan :
"Hope you guessed my name, oh yeah
But what's puzzling you
Is the nature of my game, oh yeah, get down, baby
Pleased to meet you
Hope you guessed my name, oh yeah
But what's confusing you
Is just the nature of my game
Just as every cop is a criminal
And all the sinners saints
As heads is tails"
polisi pun mengusut kasus ini. Namun beberapa hari kemudian anton juga ditemukan tewas dengan kondisi yang sama dengan tulisan :
"If there's a bustle in your hedgerow, don't be alarmed now,
It's just a spring clean for the May queen.
Yes, there are two paths you can go by, but in the long run
There's still time to change the road you're on."
dan kemudian personil terakhir mereka herman meninggal dengan kondisi yang sama dan meninggalkan secarik kertas bertuliskan :
"terapkan seperti yang dilakukan oleh jack sparrow untuk kembali ke kehidupan, kepada belphegor"
---
untuk tambahan nama panggung korban
rendi : asmodeus
anton: belphegor
herman : lucifer
Susan sedang jatuh cinta kepada kakak kelasnya, Herman. dan yang dia tau dari teman-temannya kalau Herman sekarang sedang single alias tidak punya pacar. makin cintalah Susan kepada Herman, apalagi Herman ternyata menyukai anime dan manga seperti dirinya.
suatu hari Susan membuat surat cinta untuk Herman, yang isinya kurang lebih mengatakan bahwa dia menyukai Herman dan bila Herman mau menjadi pacarnya mungkin mereka berdua bisa saling sharing tentang hobi mereka: anime dan manga.
Sore itu sepulang sekolah, Susan menunggu Herman di pintu gerbang kelasnya. Ketika Herman lewat Susan langsung memberikan surat itu dan kabur. Besoknya, Herman menemui susan sepulang sekolah, memberinya sebuah bungkusan dan menyuruhnya membuka di rumah, lalu dia pergi begitu saja.
sesampainya dirumah, setelah mengganti pakaian dengan gemetar susan membuka bungkusan kecil yang diberikan Herman. yang ternyata isinya adalah sebuah manga Death note volume 02 dengan sampul Light Yagami yang sedang menulis di buku kematian tersebut.
Susan sempat bingung dengan maksud Herman memberinya manga tersebut. Tetapi tak lama kemudian dia menyadari sesuatu. Sesuatu yang membuatnya menghela napas panjang dan tersenyum tipis.