It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
betul
om Te-eS, mention aku jg dong
#Kau melukaiku hingga pada titik jiwa yang terdalam#
****
Sebenarnya aku malas mendapat ajakan Fitrah untuk nonton malam minggu ini, tapi sahabatku itu memaksaku terus dan memohon padaku, akhirnya akupun terpaksa menemaninya.
Fitrah sahabat yang ku dapat dari Facebook awalnya, sudah lama aku bersahabat dengannya sejak aku masih di Cirebon dulu waktu kami masih sama-sama SMA, sedang dia di Jakarta, sehingga kami sulit bertemu.
Sewaktu aku kuliah di Jakarta akhirnya kami pun bertemu dan persahabatan kami semakin dekat, dan kebetulannya ternyata aku dan dia satu kampus yang sama pula.
Sehingga persahabatan kami pun semakin dekat.
Aska juga sudah kenal dengan Fitrah karena dulu Fitrah pernah jemput aku ke rumah waktu dia minta di temenin hang out.
Dan entah kenapa waktu itu Aska tidak begitu suka sama Fitrah, sekarang aku tahu ternyata waktu itu dia cemburu pada sahabatku ini.
Malam minggu ini Fitrah minta di temenin nonton film baru aktor kesukaannya yang sudah mulai tayang di bioskop-bioskop, sekalian katanya menghibur aku yang sedang patah hati, Fitrah udah tahu masalahku dengan Aska.
Aku duduk di bangku tunggu di lobi bioskop sambil BBMn sama Reno temenku yang katanya mau pinjemin aku Novel kolekasinya, temen dunia mayaku itu memang sangat baik padahal kami baru berkenalan belum lama dan belum pernah bertemu.
Saat itu Fitrah sedang beli popcorn dan cola buat nemenin kita nonton.
Namun tiba-tiba mataku terbelalak saat aku tak sengaja melihat Aska di sebuah pojokan bioskop, dan dia bersama cowok itu.
Yang membuatku lebih sakit, cowok itu terus menempel pada Aska.
Nanar mataku menatap pemandangan menyakitkan itu, dadaku perih.
Jadi ini yang dia sebut sedang ada urusan penting, nyatanya dia berpacaran lagi dengan cowok itu, atau mungkin dia memang pacar Aska dan aku hanya pelampiasan yang sekedar numpang lewat dalam petualangannya.
Dasar bajingan kamu Aska. Hatiku terbakar seketika. Tapi aku tak mau hatiku menjadi abu, aku harus mampu menahan perih hatiku dari semua yang kulihat ini.
Tubuhku berkeringat karena amarah, menggigil menahan emosi yang bergejolak di dadaku, andai aku tak melihat dimana aku sekarang sudah ku hajar dua orang menyebalkan yang telah menghancurkan hatiku ini.
"Eric ayoo buruan.. Ntar filmnyaa keburu di mulai.."
Tiba-tiba Fitrah datang dan memanggil namaku cukup keras.
Mendengar namaku di sebut tersentak Aska menoleh begitupun cowok itu memandangiku dan Aska, pandanganku dan Aska bertemu, berkilat aku menatapnya tajam, menunjukan kebencian lewat sorot mataku padanya.
Aska hanya terpaku menatapku, matanya terlihat gelisah, begitulah kalau penjahat ketahuan dia tak akan berkutik, dasar menyebalkan.
Aku ingin mengamuk, aku ingin menangis tapi rasanya itu tak mungkin..
"Kita pulang Fit.." Dengusku membara, lalu mendahului pergi meninggalkan bioskop, di belakangku Fitrah memanggil-manggilku.
Namun tak kupedulikan, aku ingin segera pulang dan menangis sepuasnya di kamar kostku.
Cinta Aska memang hanya seluas kamar kost kami yang sempit.
***
#Kau mengakhiri dengan menumbuhkan benci dari luka yang kau gores di hatiku#
*****
Malam ini aku mesti jaga rumah sendiri, Tante Mirna sekeluarga pulang mudik ke Semarang karena ada sanak keluarganya yang sakit, mungkin beberapa hari dia di sana.
Dan apesnya Bi Dadah pembantu rumah ini ikut-ikutan ijin pulang kampung juga karena kangen sama anaknya, jadilah aku yang ketitipan rumah sama Tante Mirna.
Mereka percaya padaku.
Rasanya jenuh dan bete di rumah sendirian, namun aku juga tak berani bawa teman ke rumah, Tante Mirna sudah wanti-wanti agar aku jangan ngajak siapapun ke rumah, apalagi orang asing, makanya aku tak berani ngajak siapapun walau itu si Fitrah sahabatku sekalipun.
Aku gak mau nanggung resiko di usir dari rumah senyaman ini jika sampai Tante Mirna tahu aku bawa temanku.
Ah andai ada Aska di sini..
Shit!! Kenapa aku masih saja mikirin bajingan itu, lupakan Eric, hapus dia dari hati kamu..
Saat itu aku sedang nonton Overa Van Java di bawah saat tiba-tiba bel berbunyi, aku jadi kaget sendiri dan khawatir.
Kira-kira siapa ya yang bertamu malam-malam begini ke rumah Tante Mirna, padahal sudah jelas yang punya rumah tidak ada.
Aku jadi bingung, buka gak yah?
Kalo maling gimana, aku kan takut.
Sesaat aku biarkan tamu tak di undang itu, aku masih ragu untuk membukanya, tapi sudah 10 menit berlalu tamu itu tak kunjung pergi dan bel masih saja berbunyi, dengan kesal aku segera menuju pintu, lagipula ini masih pukul sembilan malam, tidak mungkin maling beraksi sesore ini, dan kalo itu tamu penting gimana? Bisa berabe nanti.
Saat aku membuka pintu aku di kagetkan dengan sosok yang tiba-tiba menerobos masuk tanpa permisi, tiba-tiba saja dia mendorong pintu dan meloncat ke dalam, aku panik dan marah jadinya.
Namun saat aku mau marah aku malah jadi bengong menatap orang itu. Yang datang ternyata Aska.
Mau apa dia datang malam-malam begini.
Melihat dia aku jadi tersulut emosi, aku benci manusia ini, seenaknya saja kemarin-kemarin dia nyakitin hatiku dan tiba-tiba sekarang menerobos lagi masuk kesini.
"Mau apa lagi lo kesini? Belum puas lo nyakitin hati gue..?" Teriak ku penuh kebencian, memandanginya dengan amarah menggelegak di dada.
"Ric, tolong maafin gue, gue akan jelasin semuanya.." Dia mendesis rapuh, menunduk di hadapanku, pintar sekali orang ini berpura-pura, aku semakin kesal padanya.
"Gak ada lagi penjelasan, gue benci lo tau gak, lo itu bajingan, seenaknya saja mempermainkan hati gue.." Bentak ku mengamuk, aku tak mau lagi mendengar semua omong kosong dia.
"Ric dengar.. Gue tau gue salah, gue emang pengecut, gue gak minta lo mengampuni gue tapi sebelum semua berakhir gue cuma ingin minta maaf sama lo.." Ratap Aska
"Yah.. Semuanya memang sudah berakhir, jadi sekarang pergilah Ka.." Ucapku pilu, tapi seketika aku teringat sesuatu
"Ah ya, kamar itu kau yang udah bayar penuh, sepertinya lo pengen gue pergi kan? Oke Ka, gue akan pergi dari sini, dari hidup lo juga, tapi besok karena malam ini gue punya tanggung jawab menjaga rumah ini dari Tante Mirna yang sedang mudik.. Besok gue pasti pergi Ka.." Kataku lagi getir, perih banget hatiku menyadari semua ini, yah semuanya sudah berakhir.
Berakhir dengan hancurnya diriku, harapanku, dan cintaku.
"Tidak Ric, lo akan tetap disini, gue gak nyuruh lo pergi, gue yang akan pergi, gue kesini cuma pengen minta maaf sama lo, itu aja.." Jawab Aska bergetar, terdengar suaranya seakan penuh luka, ah aku tak mau tertipu lagi, dia pasti pemain sandiwara hebat.
"Gue gak yakin gue bisa maafin lo, tapi jika buat itu lo pergi dari sini oke gue maafin lo, puas.." Bentak ku kasar.
"Ric.." Aska mendesis menatapku nanar, sepertinya dia tak puas dengan jawabanku dan masih ingin mengatakan sesuatu, tapi muak rasanya aku melihatnya
"Pergilah Ka.. Gue mohon.." Usirku ketus, aku benci harus terus bersama bajingan ini, cowok penipu sialan ini.
Aku takut tak bisa menahan diriku.
Dengan lunglai Aska akhirnya pergi meninggalkanku yang terluka, meninggalkan cintaku yang hancur, meninggalkan kebencian yang kini mengendap di hatiku.
Ku tatap punggungnya saat dia berjalan menjauh, tak terasa air mataku merambati pipi. Aku tak kuasa menahan perih ini.
***
Bersambung...
@solous
@callme_DIAZ
@masbadudd
@permana21
@ramadhani_rizky
@jony94
@hananta
@trisastra
@haha5
@masbaddud
@angelsndemonds
@waisamru
@enykim
@caetsith
@angga_rafael2
@nakshima
@aries18
@san1204
@abrakadabra
@Farrosmuh
@maret elan
@adam25
@bayumukti
@farizpratama7
@Rimasta
@rizky_27
@mustaja84465148
@eldurion
@Tsu_no_YanYan
@arieat
@rez_1
@YANS FILAN
@adinu
@ularuskasurius
@Donxxx69
@fad31
@MikeAurellio
@brianbear_89
@Shishunki
@PohanRizky
@3ll0
@ruki
@agova
@jamesfernand084
@venussalacca
@Gabriel_Valiant
@putra_prima
@Qwertyy
@fansnya_dionwiyoko
@rendifebrian
@Beepe
@dota
@danielsastrawidjaya
@nakashima
@leviostorm
@kimo_chie
@Bonanza
@Dimz
@sasadara
@Agova
Saran untuk endingx disesuaikan dengan realita umum yg ada atau sad ending jg boleh..