It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
Ato gak "Nek" ?
Jangan gitu juga kali mas.. Tiap orang punya alasannya masing2 datang kesini mas. Rata2 mau ngelepasin stres. Klo udah ngerasain jatuh cinta emang semua serasa gak logis. Serba buta dan menggebu2. Mana mas tamakinya mungkin baru pertama kali ngerasainnya. Mungkin umurnya juga masih muda. Masih fluktuatif emosinya. Siapa yang tau..
Buat mas tamakinya juga coba pelan2 untuk move on ya? Pasti bisa kok
Bisa. Cuma skrg dah lupa2. Jadi mesti makek mbah google juga
Klo mau bljr bhasa prancis, yg paling pertama harus kamu lakuin untuk dasarnya adalah
1. Ngapalin subjek di prancis. Il, elle, je , tu, vous, nous, ils sama elles (berturut : dia (lk), dia (pr), saya, kamu, anda, kami , dia (lk jamak), dia (pr jamak)
2. ngapalin kata kerja berakhiran -ir, -re sama -er yang umum digunain. Kayak makan itu manger, nyanyi chanter, paham comprendre, melakukan faire, selesai finir, nukis ecrire, dll gitu2
Abis apal nanti baru bisa mulai pake rumus
@brianbear_89
Think what a remarkable, unduplicatable, and miraculous thing it is to be you! Of all the people who have come and gone on the earth, since the beginning of time, not ONE of them is like YOU!
No one who has ever lived or is to come has had your combination of abilities, talents, appearance, friends, acquaintances, burdens, sorrows and opportunities.
No one’s hair grows exactly the way yours does. No one’s finger prints are like yours. No one has the same combination of secret inside jokes and family expressions that you know.
The few people who laugh at all the same things you do, don’t sneeze the way you do. No one prays about exactly the same concerns as you do. No one is loved by the same combination of people that love you – NO ONE!
No one before, no one to come. YOU ARE ABSOLUTELY UNIQUE!
Enjoy that uniqueness. You do not have to pretend in order to seem more like someone else. You weren’t meant to be like someone else. You do not have to lie to conceal the parts of you that are not like what you see in anyone else.
You were meant to be different. Nowhere ever in all of history will the same things be going on in anyone’s mind, soul and spirit as are going on in yours right now.
If you did not exist, there would be a hole in creation, a gap in history, something missing from the plan for humankind.
Treasure your uniqueness. It is a gift given only to you. Enjoy it and share it!
No one can reach out to others in the same way that you can. No one can speak your words. No one can convey your meanings. No one can comfort with your kind of comfort. No one can bring your kind of understanding to another person.
No one can be cheerful and lighthearted and joyous in your way. No one can smile your smile. No one else can bring the whole unique impact of you to another human being.
Share your uniqueness. Let it be free to flow out among your family and friends and people you meet in the rush and clutter of living wherever you are. That gift of yourself was given you to enjoy and share. Give yourself away!
See it! Receive it! Let it tickle you! Let it inform you and nudge you and inspire you! YOU ARE UNIQUE
Once upon a time all feelings and emotions went to a coastal island for a vacation. According to their nature, each was having a good time. Suddenly, a warning of an impending storm was announced and everyone was advised to evacuate the island.
The announcement caused sudden panic. All rushed to their boats. Even damaged boats were quickly repaired and commissioned for duty.
Yet, Love did not wish to flee quickly. There was so much to do. But as the clouds darkened, Love realised it was time to leave. Alas, there were no boats to spare. Love looked around with hope.
Just then Prosperity passed by in a luxurious boat. Love shouted, “Prosperity, could you please take me in your boat?”
“No,” replied Prosperity, “my boat is full of precious possessions, gold and silver. There is no place for you.”
A little later Vanity came by in a beautiful boat. Again Love shouted, “Could you help me, Vanity? I am stranded and need a lift. Please take me with you.”
Vanity responded haughtily, “No, I cannot take you with me. My boat will get soiled with your muddy feet.”
Sorrow passed by after some time. Again, Love asked for help. But it was to no avail. “No, I cannot take you with me. I am so sad. I want to be by myself.”
When Happiness passed by a few minutes later, Love again called for help. But Happiness was so happy that it did not look around, hardly concerned about anyone.
Love was growing restless and dejected. Just then somebody called out, “Come Love, I will take you with me.” Love did not know who was being so magnanimous, but jumped on to the boat, greatly relieved that she would reach a safe place.
On getting off the boat, Love met Knowledge. Puzzled, Love inquired, “Knowledge, do you know who so generously gave me a lift just when no one else wished to help?”
Knowledge smiled, “Oh, that was Time.”
“And why would Time stop to pick me and take me to safety?” Love wondered.
Knowledge smiled with deep wisdom and replied, “Because only Time knows your true greatness and what you are capable of. Only Love can bring peace and great happiness in this world.”
“The important message is that when we are prosperous, we overlook love. When we feel important, we forget love. Even in happiness and sorrow we forget love. Only with time do we realize the importance of love. Why wait that long? Why not make love a part of your life today?
NB : Yang pikirannya jorok awas lho ya. Hehe
Hanya dalam beberapa bulan, hampir semua pelayan berubah kaya. Ada yang mulai membiasakan diri berpakaian sutera. Ada yang memakai cincin di dua jari manis, kiri dan kanan. Dan, hampir tak seorang pun yang datang ke istana dengan berjalan kaki seperti dulu. Semuanya datang dengan kendaraan. Mulai dari berkuda, hingga dilengkapi dengan kereta dan kusirnya.
Ada perubahan lain. Para pelayan yang sebelumnya betah berlama-lama di istana, mulai pulang cepat. Begitu pun dengan kedatangan yang tidak sepagi dulu. Tampaknya, mereka mulai sibuk dengan urusan masing-masing.
Cuma satu pelayan yang masih miskin. Anehnya, tak ada penjelasan sedikit pun dari raja. Kenapa beliau begitu tega, justru kepada pelayannya yang paling setia. Kalau yang lain mulai enggan mencuci baju dalam raja, si pelayan miskin ini selalu bisa.
Hingga suatu hari, kegelisahannya tak lagi terbendung. "Rajaku yang terhormat!" ucapnya sambil bersimpuh. Sang raja pun mulai memperhatikan. "Saya mau undur diri dari pekerjaan ini," sambungnya tanpa ragu. Tapi, ia tak berani menatap wajah sang raja. Ia mengira, sang raja akan mencacinya, memarahinya, bahkan menghukumnya. Lama ia tunggu.
"Kenapa kamu ingin undur diri, pelayanku?" ucap sang raja kemudian. Si pelayan miskin itu diam. Tapi, ia harus bertarung melawan takutnya. Kapan lagi ia bisa mengeluarkan isi hati yang sudah tak lagi terbendung. "Maafkan saya, raja. Menurut saya, raja sudah tidak adil!" jelas si pelayan, lepas. Dan ia pun pasrah menanti titah baginda raja. Ia yakin, raja akan membunuhnya.
Lama ia menunggu. Tapi, tak sepatah kata pun keluar dari mulut raja. Pelan, si pelayan miskin ini memberanikan diri untuk mendongak. Dan ia pun terkejut. Ternyata, sang raja menangis. Air matanya menitik.
Beberapa hari setelah itu, raja dikabarkan wafat. Seorang kurir istana menyampaikan sepucuk surat ke sang pelayan miskin. Dengan penasaran, ia mulai membaca, "Aku sayang kamu, pelayanku. Aku hanya ingin selalu dekat denganmu. Aku tak ingin ada penghalang antara kita. Tapi, kalau kau terjemahkan cintaku dalam bentuk benda, kuserahkan separuh istanaku untukmu. Ambillah. Itulah wujud sebagian kecil sayangku atas kesetiaan dan ketaatanmu."
***
Betapa hidup itu memberikan warna-warni yang beraneka ragam. Ada susah, ada senang. Ada tawa, ada tangis. Ada suasana mudah. Dan, tak jarang sulit.
Sayangnya, tak semua hamba-hamba Yang Maha Diraja bisa meluruskan sangka. Ada kegundahan di situ. Kenapa kesetiaan yang selama ini tercurah, siang dan malam; tak pernah membuahkan bahagia. Kenapa yang setia dan taat pada Raja, tak dapat apa pun. Sementara yang main-main bisa begitu kaya.
Karena itu, kenapa tidak kita coba untuk sesekali menatap ‘wajah’Nya. Pandangi cinta-Nya dalam keharmonisan alam raya yang tak pernah jenuh melayani hidup manusia, menghantarkan si pelayan setia kepada hidup yang kelak lebih bahagia.
Pandanglah, insya Allah, kita akan mendapati jawaban kalau Sang Raja begitu sayang pada kita.
====================================
Suatu pagi itu, Abahku kedatangan seorang tamu pria.
Ah pria itu lagi ujar benakku. Mau apa sih dia kesini terus? Minta uang terus? Minta tolong terus? Dan kenapa sih Abah selalu memenuhi semua permintaannya? Nyebelin lah. Anaknya mau minta apa2 seringnya mesti ntar dulu-ntar dulu. Giliran orang lain aja diiyain. @#$&!?%=$$ -_-
Berhari kemudian pria ini datang lagi. Melihat kedatangannya yang terus menerus dan gelagatnya yang mulai berani membuat aku jengah. Aku mendengar ia memohon bantuan Abahku untuk membantu mendanai usahanya sebagai distributor perkayuan dan mengiming2i Abahku keuntungan melimpah
Lagi !! Abahku mengiyakan lagi !! Sh*t !! Sebegitu terperdayanya kah dia pada keuntungan yang lelaki itu tawarkan? Ah menyebalkan !!
Beberapa bulan kemudian usaha itu berjalan, tampak keuntungan yang didapatkan mulai menunjukkan hasilnya. Rumah sang lelaki itu sudah mulai berisi perabotan mahal. Sepeda motor mulai berbaris di depan rumahnya. Sepedanya sendiri. Baiklah. Aku mulai percaya. Mungkin ini jalan Allah untuk memberi rezeki pada keluargaku
Bulan2 berikutnya, mulailah usaha ini mengalami defisit2. Hingga akhirnya gulung tikar. Dan ternyata penyebab kebangkrutan itu hanya dibuat2 !! Lelaki itu mengambik semuanya sendiri ! Sepihak !
Well, sempat kesusahan anggaran memang beberapa bulan ke depan. Tapi bukan hal2 ini yang membuatku jengkel. Abahku kok dia biasa aja? Gerem kali ya di pikirannya. Cuma nggak mau ngeluarin
"Abah, hayo gimana nih? Makanya kalo sama baik sama orang itu ga usah over lah. Tuh kan rugi sendiri. Bingung sendiri akhirnya. Mau marah aja sampe ga bisa kan?" Kataku sotoy
Eh malah senyum Abahku
Dan kalian tau dia bilang apa?
"kunci rezeki hamba itu ditentang Arasy, yang dikirim oleh Allah kepada hambaNya. Maka siapa yang membanyakkan pemberian kepada orang lain, niscaya Allah membanyakkan baginya. Dan siapa yang menyedikitkan, nescaya Allah menyedikitkan baginya.” (Riwayat ad-Daruquthni dari Anas r.a.)"
"Dan jika kamu khawatir menjadi miskin , maka Allah nanti akan memberikan kekayaan kepadamu dari karunia-Nya, jika Dia menghendaki. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. (At-Taubah: 28)."
“Demi sesungguhnya! Jika kamu bersyukur, nescaya Aku tambahi nikmat-Ku kepadamu, dan demi sesungguhnya jika kamu kufur, sesungguhnya azab-Ku amat keras.” (Ibrahim: 7)"
"Kita nggak akan rugi Dek. Rugi pun itu cuma di dunia. Dan itu hanya beberapa saat ini aja. Dek, dalam menolong pun Allah sudah menggariskan urutannya. Diri sendiri dahulu kemudian keluarga, kemudian sanak saudara, baru terakhir orang lain. Keluarga kita baik yang di sini atau di Kediri ada yang butuh bantuan? Lagi ndak ada. Lha itu masnya butuh dibantu dan Abah bisa bantu walau cuma sedikit"
Ia tersenyum lagi untuk beberapa saat dan pamit berangkat jihad mengajar mahasiswa2nya yang merindukan dia di kampus..
Subhanallah.. Anak macam apa aku diberi orang tua yang alim dan baik hati begini? Sejak saat itu, mas bro, aku nggak pernah ragu lagi untuk nolong orang. Ga pernah mikir macam2 klo orang minta bantuan. Mau dia pengemis kaya yang nyamar pura2 miskin, mau dia orang yang minta minjem uang atau apa, urusan kebaikan itu hanya pada niat menolong dan hubungan kita sama Tuhan. Kalau orangnya bohong? Itu urusannya dia sama Tuhan !. Hanya sesederhana itu !
Ini kisahku saat SMP dulu. Sekarang aku sudah kuliah dan memegang teguh prinsip ini tapi nggak pernah kekurangan rezeki tuh
Nah, ini klo diaplikasikan di keuangan. Bisa juga diaplikasikan ke cinta dan macem2. Intinya tulus. Dan ini yang buat aku cinta mati sama orang tuaku. Semangat mereka untuk beramal dan beribadah yang aku saksikanlah yang membentukku untuk meniru mereka
Jangan pernah berprasangka buruk sama orang lain ! Karena :
1. Sakit hati sendiri
2. Kepikiran sendiri
Nggak akan pernah rugi klo kalian melihat dasar perbuatan baik kalian dari 2 sisi aspek. Akhirat dan dunia. Nginget hal ini bisa buat kita berdamai dengan hati. Dalam hal apapun !
Semoga manfaat dan tetaplah berbagi
Seorang isteri menangis ketika memandikan jenazah suaminya .. sambil menangis isteri berkata, " Inilah janji kami sebagai suami isteri... Jika abang pergi lebih dulu maka engkaulah yang memandikan jenazah abang, Andai engkau yang pergi dulu dari abang, abang yang akan memandikan jenazahmu..."
Dari luar kamar jenasah rumah sakit, seorang ustadz masuk dan bertanya apakah istrinya mau memandikan jenazah suaminya... ustadz tersebut kemudian bersama beberapa orang menemani si isteri memandikan jenazah suaminya.
Dengan tenang isteri membasuh muka suaminya sambil berdoa, "Inilah wajah suami yang ku sayang tetapi Allah lebih sayang padamu... Wahai suamiku... Semoga Allah mengampuni dosa-dosamu dan menyatukan kita di akhirat nanti..."
Saat membasuh tangan jenazah suaminya sambil berkata... "Tangan inilah yang mencari rezeki yang halal untuk kami, masuk ke mulut kami... semoga Allah beri pahala untukmu wahai suamiku..."
Saat membasuh tubuh jenazah suaminya, iapun berkata... "Tubuh inilah yang memberi pelukan kasih sayang padaku dan anak-anakku..., semoga Allah beri pahala yang berlipat-berganda untukmu wahai suamiku ..."
Kemudian saat membasuh kaki jenazah suaminya, kembali ia berkata... "Dengan kaki ini engkau keluar rumah mencari rezeki untuk kami, berjalan dan berdiri sepanjang hari semata-mata untuk mencari sesuap nasi, terima kasih suamiku... semoga Allah memberimu kenikmatan hidup di akhirat dan pahala yang berlipat kali ganda..."
Selesai memandikan jenazah suaminya, si isteri mengecup sayu suaminya dan berkata... "Terima kasih suamiku... karena aku bahagia sepanjang menjadi isterimu dan terlalu bahagia... dan terima kasih karena meninggalkan aku bersama permata hatimu yang persis dirimu... dan aku sebagai seorang istri ridha akan kepergianmu karena kasih sayang Allah kepadamu..."
Subhanallah... Indahnya saling mencintai karena Allah... meskipun terpisah sementara di dunia tiada sesal karena yakin bahwa Allah akan mempersatukan kembali di akhirat.
Semoga Allah merahmati setiap pasangan suami-istri dan keluarga yang saling sayang-menyayangi dan mencintai karena Allah Ta'ala, aamiin yaa rabbal alamien.
Salam sahabat
Garam memang mengasinkan. Jika ndak ada garam, semua masakan akan hambar. Tapi ndak ada orang yang ingin makan garam, melainkan orang nggak akan bosen dengan masakan yang lezat.
Matahari memang menerangi. Jika ndak ada matahari, semua akan gelap gulita. Tapi ndak ada orang yang ingin ngelihat matahari, melainkan orang nggak akan bosen ngelihat pemandangan pegunungan nan hijau di hari yang cerah.
Orang itu akhirnya mengatakan:
Nanti, garammu harus bisa mengasinkan, pelitamu harus bisa menerangi! Asinkan dan terangi yang ”hambar dan gelap”, yaitu mereka yang lemah dalam kesakitannya. Terlebih mereka yang ”sangat hambar dan sangat gelap” sehingga dunia merasa najis terhadapnya, yaitu mereka yang miskin, bau, gelandangan, buta, bisu, tuli, lumpuh, cacat fisik, cacat mental; asinkan dan terangilah mereka yang dianggap najis itu, sebab di dunia ini mereka tidak punya apa-apa untuk membalas perbuatanmu, maka upahmu akan dibalaskan oleh-Nya menurut segala kekayaan-Nya, yang telah disediakan untukmu.
Garam tidak diberikan ke masakan yang sudah lezat, karena akan keasinan, namun ke masakan yang hambar. Pelita bukan untuk menerangi siang, karena akan silau, tetapi menerangi gelapnya malam. Dan jika garam sendiri menjadi tawar, dengan apa ia diasinkan? Juga tidak ada orang yang menaruh pelita di bawah tempat tidur!
Lagi dikatakan:
Maka, saat kuliah nanti, jadilah seperti air laut, yang harus dijemur sangat lama, bahkan jika mendung perlu hingga berulang-ulang, di siang yang terik dan malam yang dingin, supaya akhirnya didapat garam yang mengasinkan itu. Dan isikanlah pelitamu dengan minyak murni hingga penuh, bahkan isikanlah juga seluruh jerigenmu, supaya nanti pelitamu dapat menerangi sekitarnya dan bertahan lama.
Usaha yang sungguh-sungguh akan membuahkan hasil yang bagus, namun hasil yang bagus bukan berarti usaha yang sungguh-sungguh! Maka, yang menurutmu lebih bagus darimu bisa jadi sebenarnya lebih buruk daripada yang menurutmu lebih buruk darimu, janganlah menghakimi!
Dan ingat, satu orang ”bodoh” yang bangkit belajar itu lebih baik daripada sembilan puluh sembilan orang ”pandai” yang sudah ”tidak perlu” lagi belajar!