It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
Ini elu katakan komentar yang biasa ???????????? bagi mulut elu itu biasa, karena mulut elu penuh dg tai anjiiingggg. Elu fikir ga, sudah BERAPA TS pemula yang elu MATIKAN bakatnya ?????????
sakit otak elu !!!!!! dari duluuuuuu sama TS pemula dan berbakat elu selalu kasar !!!!!!! setelah elu hina lalu elu tulis ITU MENURUT GUA. TERSERAH MAU TERIMA APA GAK. Enak amat elu, sudah elu hina pura-pura belagak ga bersalah, dasar anjiiinggg kurap !!!!!!
baca dong anjiiiiinnggg apa yg elu tulis !!!! mengaku diri orang biasa, kalau dah tau diri bahwa elu orang biasa, jangan mengkritik terlalu kasar mengesankan kritikan elu itu SOK TAU ngerti ga elu anjing !!!!!!! apa salahnya diam aja sejenak tidak sirik tidak cemburu, asik membuat akun kloningan demi menunjukkan cerita yg elu tulis gagah !!!!!!! Eh anjing kalo mau gagah-gagahan enakan kami baca NOVEL best Seller itu baru gagah, bukan seperti cerita tai anjing yg elu, kloningan elu, cs an elu, guru elu, SOMBONG !!!!! mulut kasaaaarrrrrr
enak ya cs an elu gue HAJARRRRR !!!!!! gue hina, gue kritik cerita tai anjinganya seDETILLL mungkin, lalu gue bilang ini pendapat gue serah mau terima atau tidak !!!!!!!! langsung deh akun kloningannya bercuap -cuap
menyedihkan nasib elu FIRMANatasialllllllllll, bikin akun kloning, nulis cerita gagah-gagahan tapi yang baca yang komen hanya akun kloningan elu.............
Elu fikir elu dg kloningan, dg guru elu, dg cs an elu, dan dengan yg sejiwa dg elu IRI DENGKI, CEMBURU, MERASA HEBAT bebas berkeliaran di boyzstories ini ??????? elu salah !!!!!! BANYAK penulis yang hebat tapi rendah hati akan menghantam elu dalam BILANGAN Hari , tunggu saja !!!!!!!!
Maaf juga ya bro Tsu_no, tapi si FirmaNatasialllll itu yang mulai, selalu begitu. Bulan-bulan sebelum ini, ada TS-TS pendatang baru, berbakat menulis. Gue lihat pasti aja deh si pangeran katak bawah tempurung SUGIH menghina dengan dalih kritikan. Terus ada kalimat INI PENDAPAT SAYA LOH serah mau terima. kok begitu ? dikiranya boyzstories ini hanya milik dia dan konco-konco yang sealiran dengan dia IRI HATI, DENGKI, USIL DENGAN URUSAN ORANG LAIN.
Siapa yang tidak sakit hati kalau sudah begini ? Apa salahnya hanya komen, TS tolong cara penulisannya ditingkatkan !!!
pastilah TS yang mencoba menulis bisa berfikir tanpa harus dg kritik hinaan dan mematikan bakat mereka.
Peraturan ini selalu dilanggarnya, Sesungguhnya ada thread TATA CARA KRITIK MENGKRITIK yang disepakati oleh penulis disini.
Kalau ga ada yang berani seperti ini, maka ini akan terus terjadi bro.
Kebiasaan yang dianut si sugih, firmanE, guru2 nya penulis sok gagah, serta konco2 yang sealiran dengan dia sudah saatnya dihantam.
Tentang 'Kritik' dan 'Mengkritik Cerita' di Boyzstories
Bijak dalam bersikap ===> http://boyzforum.com/discussion/16742891/tentang-kritik-dan-mengkritik-cerita-di-boyzstories/p1
Kawan baik, Jika hanya beberapa orang yang baca ceritaku juga ga apa kok. Ini adalah yang terakhir dari seorang Daya Volta sebelum cerita ini dilanjutkan oleh Jala.
Sebelum ini diceritakan bahwa aku telah bertemu jala di Surabaya yaitu di sekolah barunya. Jala sehat dan masih semangat menyelesaikan sisa waktunya untuk menamatkan pendidikan di tingkat sma.
Setelah temu ramah itu, Jala kembali masuk kelas. Om Ferry melanjutkan perbincangan masalah sekolah Jala dengan pak guru itu. Setelah 15 menit mendengar pembicaraan mereka yang ga dimengerti papa dan om Santoso, maka papa menawarkan planning bisnis yang lain pada om santoso. Hal hasil kami mohon pamit sementara waktu pada ke dua guru itu dan om Ferry.
Mataku memandang serius sekeliling sekolah Jala ini,
seolah aku ga mau beranjak dari sini.
Mulutku kelu untuk berkata, kemana kita ? boleh ga aku tinggal disini saja menunggu Jala ?
Namun itu tidak terucapkan dari mulutku karena secara tiba-tiba terdengar suara :
"sudaaahh, ntar kita bertemu lagi sama Jala" kata om Santoso
"kamu dah pengen makan siang atau belum ?" tanya papa
"makan siang ? kan barusan makan kue mama Jala" jawabku
"kue ya kue! makan siang ya makan siang" sergap om santoso
"oh OK om, aku ikut saja" penutup dariku untuk mendiamkan mereka. Aku lagi ga mau berdebat. Aku hanya ingin melihat wajah Jala jika nongol dari kelasnya. Ternyata itu hanya harapanku, karena Jala tentunya sedang serius mengikuti pelajarannya
Aku hanya berdiam diri dalam mobil memandang kota surabaya. Sementara papa dan om santoso sudah terlalu dalam membicarakan bisnis alat-alat elektronik dari china.
Ada deretan ruko-ruko yang tertata rapi jauh dari sampah dan tumpukan orang
beda amat dari kawasan senen dan Jt negara
Tadi terdengar om santoso berulang nyebut golden junction target lokasi penempatan barang-barang bisnis papa dan sekarang terlihat di mataku gedung perbelanjaan yang bagus tulisannya jelas golden junction
"hemm ada ayam penyet dan ayam bakar madu yang enak disini loh pak" tawaran om santoso
"ayam penyet saya suka" kata papa
"aku juga suka" jawabku
"katanya belum mau makan siang ?" papa heran
"orang suka, ga berarti sekarang pengen makan kan pa" dalihku
"sudah pak, anaknya dah mau makan yo wes toh" pendamaian dari om santoso, dewasa sekali om ini
"kenapa pak" papa ga mau kalah
"anak ku jugu susah makan, jadi pas mau makan ya lebih baik kan ? dari pada jajanan yang ga jelas" kata om santoso
"oh gitu maskud kamu, ya yang jelas lah ngomong dari tadi" sergap si papa
Kami masuk pada sebuah Resto and caffe yang luas dan sungguh-sungguh rame jam makan siang ini.
Om santoso menghilang, ga tahu kemana dia
papa sibuk menyantap makan siangnya
aku hanya pengen minum es buah, seger sekali rasanya, tetapi ada yang kurang. Ternyata mataku masih hampa karena belum puas menatap pujaan hatiku.
Semoga perkataan papa benar, sebentar lagi kami kembali bisa ketemu jala.
Tiga puluh menit kemudian, aku melihat dari kejauhan om santoso dikelilingi oleh pekerja berseragam hitam dengan celemek putih bersih.
Terlalu banyak kenyataan baru yang dihadirkan pada mataku hari ini. Ya sudah lah, kalau om santoso yang punya resto and caffe yang mewah di golden junction ini menarik pastinya. Karena mudah bagi si om ini mengontrol barang-barang bisnisnya dengan papa di beberapa counter elektronik di pusat perbelanjaan ini.
Mungkin ini kesan pertamaku ya, orang-orang surabaya ga terlalu suka di siang hari berada di luar gedung,
namun di dalam gedung sangat sangat dan super rame.
Di jakarta: siang, sore, dan sepanjang malampun orang senang-senang saja bergerombol di luar gedung.
Terus orang surabaya suka diskusi, kalo ngomongnya serius-serius, lawan bicaranya juga serius. kalo kita mulai ngomong mereka serius mendengar.
Kerabat dan teman aku si jakarta, dipaksa pun mereka untuk mau mendengar seseorang ngomong, belum tentu mereka mau ndengar, wkwk
Terus aku kepengen makan rawon juga. Dipilih sekarang mana yang lebih urgent, aku katakan aku lebih memilih ngobrol dengan jala tapi setelah ketemu jala lagi, ntar aku akan makan rawon berdua jala. Moga aja papa dan orang tua angkat jala ga rese.
"mas, bholeh ganggu ndak ?" kata seseorang
cowok, muda, keren, pakai semi jas, ada name tag "Titho"
"ini sudah terganggu, kita ga pernah kenal kan ?" penolakanku
"aku pekerja disini mas"katanya
"ada apa ? ntar bill nya kami bayar. Papa masih bicara dengan rekan bisnisnya" kataku
"bukan bill mas, tapi masalah Jala" katanya
ddduuuuuukkkkkkkk, Jala ?
kok dia kenal Jala ! enak betul kamu ya ?????? sok kenal
"Jala ga kerja part-time disini kan ?" air mataku siap-siap akan jatuh lagi, jika harus mendengar Jala kerja juga disini.
Kapan jala bisa belajar ? jika Jala masih harus kerja, kerja, dan kerja
"tidak mas, tidak ! jangan sedih gitu dong" kata dia dengan lantang
"oh sukurlah mas ! Jala itu butuh belajar, kalau orang tua angkatnya menyuruh jala kerja artinya dia tidak ikhlas membantu jala, itu yang kufikir mas" jawabku
"pak santoso ga seperti itu mas, jala ga kerja disini !" kali ini dia sangat serius
"terus masalah apa ?" tanyaku
"pak santoso pengen pemastian, kue mama Jala cocoknya untuk lokasi usaha kami ini dihidangkan jam berapa ya ?" tanya dia
"oh itu, jam 20 hingga 22, cocok mas sebagai cemilan yang unik, aku pernah memakannya jam-jam segitu" jawabku dengan semangat,
oooo ternyata pak santoso baru tahu mama jala bikin kue dan didesak papa jadi deh usaha mama jala sebagai menu alternatif disini.
"hmmm menarik, jam segitu pengunjung tidak ingin makan berat dan setelahnya pengunjung berpesta dengan soft dan minuman lainnya"info yang ga baru bagiku dari orang itu. Dulu aku juga anggota penyemarak dunia perkumpulan malam jadi mengerti sekali.
Kesempatan selanjutnya, aku melihat-lihat sekeliling tempat keramain ini. Ada piagam-piagam si om yang dipajang. Itu penghargaan di dunia bisnisnya dan kepiawainnya mengelola resto and caffe.
Aku lebih memilih berkeliling sendiri selanjutnya, di area pusat belanja ini
Jam 16 sore aku sudah kecapekan terlihat dari wajahku, mana baru saja sembuh dari sakit.
Aku masih cukup sabar mengikuti perjalanan bisnis yang lain dari papa menuju kawasan Royal Plaza.
"Pa aku capek pa ! mana Jala pa ?" ga sadar mulutku berkata begitu, apa aku akan segera menghadap yang kuasa ?
sangat lelah dan teramat sangat ingin bertemu Jala kembali di sore ini.
Papa mengerti dan minta om santoso off sebentar dan kami meluncur menuju hotel yang telah mereka pesan di sekitar Royal Plaza ini.
Aku serasa di awan, berjalan memasuki kamar hotel, mencari ranjang, merasakan tubuh yang capek dan membaringkan diri di atas ranjang. Aku memejamkan mata zzzzzzzzzz
Kemudian papa dan si om melanjutkan aktivitas mereka di royal plaza.
Jam enam sore aku terbangun mendapatkan seseorang yang super tenang, tambah dewasa duduk menemani aku yang tadi tertidur.
"kamu ! sialan ! jam berapa kelar sekolahmu ?" tanyaku
"Jam empat sore, tapi aku menjemput hasil jualan dulu, baru menuju kesini" kata jala sambil senyum memandang wajahku
"Daya ayo mandi ! nak Jala mau mandi disini juga?" kata papa
"oh makasih pa, aku ga bawa baju ganti, di rumah saja pa" kata Jala
"ya kalo gitu kita siap-siap ya ke rumah kamu" kata papa
"siap pa, laksanakan " guyon dari jala
aku hanya senyum-senang, melihat orang yang ku cinta masih bisa merasa bahagia.
Setidaknya papa sudah dua kali bertemu mama Jala, jadi mereka tidak canggung
Sementara sama om santoso, pastinya mama merasa biasa karena sama-sama orang surabaya dan dia adalah orang tua asuh Jala sekarang. Kemajuan pendidikan Jala ada dalam pengawasan si om ini.
Namun baru hari ini papa melihat Jala yang ahli membantu mamanya membuat kue. Sesuai denga kesepakatan mereka, mama melebihkan membuat kue utuk menu di Resto dan caffe milik om Santoso.
Papa juga berkenalan dengan ratna, adik semata wayang Jala
Ratna yang super cantik dan pemalu selalu melihatkan senyum ramahnya dan kemudian ia tersipu malu, hahah menarik sekali
"ma mumpung ada aku, si adek kita fisioterapi ya" ajakku
"hahah nak Daya, berapa hari nak Daya dan pak Imam di surabaya ini ?" tanya mama
"hingga hari minggu ma" balasku
papa masih asik dan menjadi agak dekat dengan Ratna, biasalah ungkap penyesalan dari papa yang tentunya ingin sepasang anak satu si Daya dan satunya lagi cewek, namunnya hanya si Daya seorang yang dihadirkan tuhan untuk papa hahah. Papa hanya bermimpi memiliki anak cewek
Dengan modus makan malam, kami membawa serta Ratna untuk pertama-tama di fisioterapi dulu selanjutnya baru makan-makan.
mama lebih memelih membuat adonan kue itu dirumah, jadi hanya kami yang pergi dikemudikan oleh om santoso.
"nah besok kita sudah bisa melihat respon pengunjung terhadap menu yang om santoso jual" kataku menghibur Jala sambil menunggu adiknya difisioterapi.
"makasih banyak Daya, doa in aja lancar ya" kata Jala
"OK Jala"kataku
"masih boleh ga aku bulan depan mengunjungi kamu lagi ?" pintaku
"kamu harus belajar juga kan ? do'a kamu dah lebih dari cukup Daya, atas semua pertolongan papa juga" ungkapan terima kasih dari Jala sekaligus terkesan penolakan halus yang super halus dari Jala
Besok kami akan melihat prospek penjualan kue mama Jala, dan besok juga Dika akan hadir di antara kami ! Aku tidak gentar pada Dika, dan cintaku untuk Jala adalah jauh lebih besar dari cinta Dika. Bisa kita buktikan
Bersambung
Lanjutan Terbaru,
@dafaZartin, @tarry , @cansetya_s , @arieat , @onewinged_bird , @Gabriel_Valiant , @alvaredza , @greenbubbles , @fends , @zeva_21, @boybrownis , @kimo_chie, @bumbellbee , @haha5 , @3ll0 , @nakashima , @pradithya69 , @mumura , @astlyo , @Kiyomori
Jangan biarkan damai ini
Jangan biarkan semuanya berlalu
Hanya padamu Tuhan tempatku berteduh
Dari semua kepalsuan dunia
Jangan biarkan damai ini
Jangan biarkan semuanya berlalu
Hanya padamu Tuhan tempatku berteduh
Dari semua kepalsuan dunia
Lanjut...