A Journey...

adilope · August 2014

blm bs ngasih kritik masih awal, yg penting itu konsisten nulis

caranya agar bisa konsisten nulis kamu harus punya simpanan 2part untuk keperluan jika sewaktu2 mood nulis menurun (recommended)

andyrysky · August 2014

Don't You Remember

"...kriiing...." Alarm dari Jam di meja tidurku berbunyi nyaring membuatku mau tak mau meniatkan diri untuk membuka mataku.
Hoaamm....kulirik jam yang menunjukan pukul 5 pagi,sesegera mungkin aku bangun dan mengambil sepatu running ku.
Setelah telah selesai bersiap-siap untuk lari pagi yang selalu rutin kulakukan,Aku berderap melangkah perlahan menuruni tangga rumahku dan kemudian secepat mungkin keluar rumah tanpa suara.
Itu memang kebiasaan ku setiap pagi, Karena menurut dokterku udara pagi yang sejuk sangat baik untuk paru-paru ku, Selain itu juga sangat disarankan sebagai terapi untuk Asma yang ku miliki.

Setelah kurasa cukup berlari pagi dengan sedikit gontai aku berjalan masuk kerumah.
"Mas, Susunya udah mba buatin ya di meja. ini diminum dulu air hangatnya".
"Oh iya mba makasih ya".
ucapku ke pembantu dirumah ku,Mba Ika namanya. Sebenarnya sih seorang pembantu tidak terlalu dibutuhkan dirumahku, Selain karena rumahku tidak terlalu besar yang hanya 2 lantai, Aku sendiri masih merasa sanggup membersihkannya saat pulang sekolah.

Namun, Mama selalu khawatir takut-takut nanti asma ku kambuh karna kelelahan atau menghirup debu.
Mba Ika datang setiap jam 5 pagi sampai jam 6 sore, Tak sampai Mama dan Papa pulang karena aku menolaknya.
Jelas saja, Karena aku merasa risih. Aku sudah 16 tahun dan ku rasa aku cukup bisa diandalkan untuk menjaga Johny, Adik ku satu-satunya.

Setelah meminum habis air hangat yang diberikan Mbak Ika, Aku naik ke kamarku dan segera mandi.
Aku tak mau telat dan harus berdiri setengah jongkok sambil hormat kepada bendera. Itu sangat konyol dan....menyusahkan.

Membereskan buku sudah, Berdiri didepan cermin sudah, Sepatu sudah, Handphone sudah, Yang terakhir menyesap susu dimeja makan.

"Armannn!!... Lama banget kamu nak". Teriakan dari Papa di depan rumah.
"Iya paaa...." jawabku sambil berlari keluar rumah setelah mendapatkan sedikit wejangan dari Mama karna sikapku yang lelet saat ingin kesekolah dan kemudian pamit.

"Nih.. udah sampe,sabar dong pah"
"Sabar jam segini? ntar kalo telat padahal yang jago protes itu kamu man"
"Iya deh iya" sahutku sekenanya dan langsung mencoba sibuk dengan Handphone ku.

Bukannya aku manja atau apa, Karena aku harus diantar sama Papa dengan mobilnya setiap pagi, Ya walaupun Papa kadang-kadang harus berangkat lebih pagi atau berada diluar kota yang membuat Aku dan Adik alay ku ini Johny Harus naik angkot.

Aku tak diizinkan untuk menaiki motor lagi ketika aku mengalami kecelakaan di Jalan Raya Bogor saat aku masih SMP. Sebenarnya itu sangat biasa saja jika aku tidak punya Asma dan jika Asma itu tidak kambuh saat aku sedikit kaget karena terpental dari motorku.

Sejak saat itu, Mama yang terlalu khawatir melarangku untuk naik motor lagi.
Naik angkot pun ide buruk untuknya, Sebenarnya aku disarankan naik taksi olehnya dan aku menolak cepat-cepat karena itu terlalu berlebihan.
Imbasnya, Mama selalu menyuruhku memakai masker. Ya tuhan,Terimakasih karena Mama membuat penampilan anaknya cukup Aneh kesekolah dengan menempelkan masker hijau itu, walaupun aku tau itu untuk kebaikanku juga.

"Udah sampe tuh Mas Arman.. Bengong aja sih lo. Mikirin pacarnya tuh pasti, Alay dasar". Cemoohan dari Johny menyadarkan ku yang sedari tadi hanya memegang Handphone dan melihat ke arah jendela yang baru ku sadari itu sangat terkesan galau. hiks

"Eh iya.. bawel lo. iya nih gue turun". kataku tak mau kalah.
"Pah,pamit ya" setelah mencium tangannya aku membuka pintu.
"Tunggu man...itu Lunch Box kamu ketinggalan"
Oh tuhan...kenapa harus diingatkan,huft..
"Oh iya" kataku sambil nyengir aneh
"inget belajar yang bener, jangan jajan sembarangan" wejangan lagi..huft.
"Iya pah...udh ya,tuh liat mobil dibelakang jadi macet" Jawabku secepat mungkin dan secepatnya juga kututup pintu mobil dan berlari ke pintu masuk sekolah.
"Pagi,babeh" sapa ku ceria kepada satpam sekolahku yang paling gawl itu hahaha.

Tunggu....Tidak bisakah aku langsung masuk ke kelas? Oh maksudku, Setiap pagi setiap siswa yang masuk harus diperiksa kelengkapan dan ketertiban seragamnya, mengantri cukup panjang dan sangat 'moodbreaker' dipagi hari.

"Woy.. Gesper lu mana?" kata Sinta.
"Oiya ada ditas ntar gue pake"
"Gimana sih lu? anak OSIS juga"
"yaelah bawel lu,ntar gue pake. Anak OSIS juga manusia, ABG labil juga" kata ku sambil ngeloyor pergi dari Sinta si cewek sok perfeksionis. Aku sangat tidak bersahabat dengannya walaupun dia anak OSIS dan seangkatan dengan ku, Tapi sifatnya itu yang membuatku sangat 'ilfeel' padanya, ditambah wajahnya yang kalau kata sahabat-sahabat ku seperti babu, Membuatku ngeri kalau ingat Sinta marah dengan wajah babunya.

XI IPA 2, Kelas ku yang penuh orang-orang bermuka dua. Ya setelah tragedi 'menyebarnya screenshot dari twitter gay ku melalui bbm' seketika itu pula mereka yang tadinya akrab dengan ku langsung menjauh. Memangnya aku ini kenapa? Rabies? Apakah seorang 'Gay' semenyeramkan itu?

Walaupun ada sih yang masih dekat denganku, Tetapi sejurus kemudian bergosip tentang diriku saat aku tak ada.

Munafik. Ya itulah mereka. Rata-rata satu angkatan disekolahku mengetahui hal mengenai Aku seorang 'Gay'

Untunglah aku hanya butuh 10 hari untuk bangkit dari ketakutan ku untuk ke sekolah lagi.

Eh,tanggal berapa ya ini?
Setelah berfikir,Aku mencoba memastikan di Handphone ku.
Benar...tanggal 23.

Tapi....Tak ada kabar sama sekali dari Rico.
saat ini pukul 12.16 , Waktunya istirahat disekolah ataupun dikantornya, tapi kenapa belum ada kabar sama sekali darinya.

Aku bangkit dari duduk dan langsung mencari tempat yang memungkinkan untuk aku menghubungi Rico.
"...tutttt....tuttt....nomor yang ada tuju saat ini tidak dapat menerima panggilan...bla bla bla" suara perempuan yang sama.

Dimana sih dia.. Apakah segitunya melupakan tanggal? melupakan janji? Oh kurasa dia sudah pikun.
Lain waktu aku akan memberikan ikan bandeng untuk dimakannya, Yang kubaca dari internet Ikan Bandeng baik untuk mencegah pikun.

Pukul 20.00
"Tadi siang kamu Call aku? maaf ya lagi sibuk banget. nanti setelah keluar kantor aku Call back kamu. Wait ya.."

Wait? Wait katanya? dia pikir selama ini aku tidak 'Wait' gitu?

Sungguh, Aku benar-benar badmood hari ini. dengan secepat kilat aku mematikan lampu, Masuk kedalam selimut, menyalakan Ipod.

Talk to my hand Ric, I'm so tired. andai aku bisa mengatakan itu padanya..

Now playing : Adele - Don't you remember