It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
impian. Berapapun usianya dan di manapun tempat belajar, ketika seseorang yakin dan bersemangat untuk belajar, dipastikan ia akan mendapatkan apa yang diinginkan. Dilansir dari laman shanghaiist.com, seorang kakek 84 tahun di Wuhan telah menggegerkan media karena ia baru saja diwisuda dan mendapat gelar sarjana tenis di Institut Pendidikan Jasmani Wuhan, China.
Kakek ini diketahui bernama Zhang Renpeng.
Sebelum pensiun, ia adalah seorang chief engineer. Karena keinginannya untuk belajar tinggi dan ia pun sangat bersemangat, pada tahun 2006 ia memutuskan untuk masuk ke universitas dan
mendapatkan pelajaran yang ia suka. Sejak tahun 2006 inilah, ia belajar di universitas dan di ajar oleh seorang dosen yang bernama Wang Weimin. Kakek ini dikenal sebagai mahasiswa yang
rajin dan penuh semangat. Teman sekelasnya, Lie
Kaijie menyatakan bahwa "Meskipun kakek Zhang
tinggal jauh di Distrik Hanyang, ia adalah mahasiswa yang selalu datang paling dahulu dan
pulang paling akhir di kelas."
Teman-temannya mengaku sangat suka dengan
semangat kakek Zhang. Bahkan, seorang profesor
bernama Wang Kaijun mengaku menyukai dan
kagum dengan mahasiswa tua satu ini. Meski tak
muda lagi, kakek Zhang sangat antusias terhadap
studynya. Selain mengambil konsentrasi tenis, kakek Zhang juga mengambil mata kuliah foto jurnalistik, Perancis dan Jepang. Dikatakan, sejak tahun 2012 kakek ini didiagnosa kanker prostat. Walau begitu, penyakitnya ini bukan penghalang baginya untuk terus belajar. Ia tetap semangat mengikuti study hingga akhirnya bisa menjadi seorang sarjana tenis.
Sebelum memulai kelasnya, kakek Zhang selalu
melakukan pemanasan dengan mengayunkan
raketnya untuk beberapa menit. Baginya,
pemanasan adalah hal penting agar ia tetap fokus
selalu study. Di usianya yang sudah tidak muda
lagi, kakek Zhang selalu berusaha ekstra ketika belajar dan berusaha agar dirinya tidak cidera
selama dalam kelas.
hidup kita akan selalu kita ingat dan kenang. Inilah
yang dirasakan oleh Amanda Scarpinati. Wanita
yang kini berusia 38 tahun selama 20 tahun mencari seorang perawat. Apa yang sebenarnya ia alami dan apa yang terjadi ketika dirinya masih bayi? Amanda asal Athens, New York baru berusia 3 bulan ketika ia mengalami luka bakar karena hot- steam vaporizer. Dikutip dari people.com, kejadian tersebut terdokumentasi dalam foto hitam putih
dengan Amanda yang dipeluk oleh seorang perawat muda. Dan foto tersebut dipublikasikan di laporan tahunan 1977 Albany Medical Center. Hanya saja saat itu nama si perawat tak diketahui dengan jelas
20 tahun lalu Amanda sudah berusaha untuk
melacak keberadaan perawat penyelamat hidupnya tersebut, tapi gagal. Dan tahun ini, ia coba cara lain untuk mencari perawat tersebut, yaitu dengan menggunakan media sosial Facebook. Tak disangka, sebuah keajaiban pun terjadi. Dikutip dari laman dailymail.co.uk, dalam waktu 12 jam, foto Amanda yang masih bayi dan dipeluk perawat yang diunggah di Facebook langsung dilihat banyak orang. Hingga sampailah foto itu kepada Angela Leary, mantan perawat di Albany Medical Center. Ia mengirim pesan pada Amanda dan memberitahu kalau perawat dalam foto Amanda tersebut bernama Susan Berger yang telah pindah ke wilayah Syracuse bertahun-tahun lalu. Sungguh sebuah kabar yang menjadi titik terang bagi Amanda. Akhirnya setelah berkomunikasi via telepon, Amanda dan Susan bisa kembali bertemu. "Ya Tuhan, Anda ada di sini! Terima kasih," ujar Amanda. Sementara itu Susan juga sangat senang dan tak menyangka bayi yang ia peluk dulu kini tumbuh jadi wanita dewasa. "Saya tak bisa berkata apa-apa mengetahui ada seseorang yang masih mengingat kejadian itu bertahun-tahun dan menyimpan fotonya seperti yang saya lakukan," ungkap Susan. Susan saat itu baru berusia 21 tahun dan baru lulus kuliah dan bekerja di Albany Medical Center. "Saya mengingatnya. Amanda sangat tenang. Biasanya bayi yang baru selesai operasi akan tidur atau menangis. Tapi ia terlihat begitu tenang dan tidak rewel. Benar-benar luar biasa," cerita Susan.
Amanda kecil dengan bekas luka bakar dulu sering
di-bully. Untuk membuat dirinya kembali kuat dan
bertahan dengan semua aksi pem-bully-an tersebut, ia selalu melihat foto dirinya yang masih bayi dipeluk perawat itu. "Saya melihat foto itu dan
mengajaknya bicara, meski saya tak tahu siapa namanya. Saya merasa nyaman melihat wanita ini
yang terlihat sangat tulus merawat saya," kenang
Amanda. "Saya tak tahu pasti apakah ada perawat yang bisa seberuntung ini bisa punya seseorang yang selalu mengingatnya setiap saat. Saya merasa terhormat jadi salah satu perawat yang mewakili perawat lainnya yang pernah merawatnya," kata Susan.
yang tertangkap pun bisa mendapat ganjaran
hukumnya sendiri. Namun, yang terjadi pada wanita yang ketahuan mengutil ini sungguh di luar dugaan. Sarah Robinson, suatu hari ia kehabisan popok untuk dua anak kembarnya yang berusia dua tahun. Dilansir dari abcnews.go.com, karena tak punya uang, ia pun nekat pergi ke supermarket Walmart di Roeland Park, Kansas, tanggal 6 Juli lalu. "Saya telah kehilangan rumah dan semua harta benda, dan saya tak punya pekerjaan," papar ibu enam anak ini. Sejak sang suami meninggal tahun 2012 lalu, Sarah harus berjuang hidup sendiri bersama anak- anaknya, Emily (15 tahun), Sophia (13 tahun), Angelina (12 tahun), Miley (4 tahun), dan si kembar Becky dan Bella (2 tahun).
Sehari-hari mereka menghabiskan sebagian besar
waktunya di mobil. Ketiadaan uang pun
membuatnya jadi pengutil. "Jadi saat itu saya pergi ke Walmart, mengambil baju, sepatu, popok, dan
tisu kemudian langsung keluar tapi saya
tertangkap," kata Sarah. Ketika seorang petugas
polisi bernama Mark Engravalle tiba, ia melihat
kalau sebagian anak Sarah tak beralas kaki dan
kakinya kotor. Mark melihat kalau yang dicuri Sarah adalah barang-barang kebutuhan dasar. Ia pun bertanya bagaimana kondisi Sarah dan Sarah
langsung menangis.
Setelah melepas Sarah dengan catatan melanggar
hukum atas tindakan pencurian, Mark kembali
masuk ke supermarket dengan anak-anak sarah. Ia membelikan popok, tisu bayi, dan baju untuk
mereka. Bahkan polisi baik hati ini pun menyuruh
anak-anak perempuan memilih sendiri sepatunya. Wah, baik hati sekali ya polisi ini.
"Dia sudah sangat baik hati sekali kepada putri-putri saya," ungkap Sarah. Ia tak menyangka Mark bisa membantunya sedemikian rupa. Keesokan harinya, Sarah dan anak-anaknya mendapat banyak bantuan dan donasi. "Mark memiliki dua anak dan dia teringat kedua anaknya saat melakukan itu. Ia merasa bahwa hal itu sudah seharusnya ia lakukan," jelas John Demoss, petugas informasi publik Roeland Park. John berkata kalau masyarakat ada yang berkeinginan membantu Mark. Namun, Mark berkata kalau lebih baik donasinya disalurkan pada Sarah atau yang sedang membutuhkan saja.
keberadaan dokter bedah baik hati yang menghibur anak saat anak ketakutan menjelang operasi, kali ini ada lagi dokter baik hati yang juga menghebohkan dan mendapatkan banyak pujian dari netizen. Dilansir dari laman shanghaiist.com, dokter yang menghebohkan dan menjadi pahlawan selanjutnya ini adalah dokter gigi asal Xi'an, Shaanxi, China yang bernama Qu Tiejun.
Dokter ini telah mendapat pujian dari banyak netizen di China setelah potretnya saat melakukan operasi gigi kepada anak 9 tahun tersebar di media sosial dan dunia maya alias internet. Yang menarik dan membuat hati banyak netizen terenyuh dari potret ini adalah posisinya saat melakukan operasi. Dalam potret tersebut, dokter Qu terlihat berlutut saat melakukan operasi. Dan benar saja, saat dikonfirmasi oleh wartawan surat kabar setempat, ia mengaku bahwa ia melakukan operasi dengan posisi berlutut dengan total waktu 40 menit. Dokter Qu mengatakan bahwa gigi pasiennya tersebut sedang sakit. Saat diperiksa, ada beberapa bagian gigi yang terinfeksi. Untuk itulah, dokter Qu memutuskan untuk memberikan pengobatan yang terbaik. Agar pasiennya merasa nyaman saat diperiksa dan diobati, ia pun memilih untuk berlutut. Posisi yang tidak biasa ini juga dilakukan karena ada bagian gigi yang sulit untuk dijangkau peralatan medisnya jika ia memeriksa dengan posisi normal.
Menurut Tencent News, foto dokter Qu ini sendiri diambil oleh seorang perawat yang ada di rumah
sakit tersebut. Perawat itu juga yang telah
memposting fotonya di media sosial. Sejak di
posting beberapa hari yang lalu, ribuan netizen
memberikan apresiasi yang baik kepada dokter.
Netizen merasa senang dengan apa yang dilakukan dokter Qu.
Salah seorang netizen mengatakan "Posisi berlutut ini memang tak biasa. Namun ini adalah posisi yang sangat indah. Dengan begini, si pasien pasti merasa nyaman dan tak takut lagi saat diperiksa. Ia adalah dokter gigi terbaik yang pernah saya lihat." Sementara netizen lain mengatakan "Dia adalah dokter gigi terbaik. Tuhan selalu memberkatimu. Semoga kau akan tetap menjadi yang terbaik."
eksperimen sosial dengan pura-pura menjadi orang buta yang memenangkan undian. Dalam video yang diberinya judul 'Rich VS Poor Blind Man Honesty Social Experiment', Johal ingin
membuktikan siapa yang memiliki kejujuran tinggi,
apakah orang kaya atau miskin? Dia membawa tiket undian dengan hadiah US$ 500 atau sekitar Rp 6,8 juta dan bertanya kepada beberapa orang apakah dia telah memenangkan undian tersebut.
Orang pertama yang Johal tanya adalah seorang
pria kaya yang mengenakan kemeja warna merah di pinggir jalan. Pria tersebut menyadari bahwa Johal memang telah memenangkan undian. Dia kemudian menengok kanan dan kiri sebelum akhirnya pergi membawa tiket tersebut. Orang kaya berikutnya yang diuji Johal juga melakukan hal yang sama dengan mencoba menyimpan tiket undian tersebut untuk dirinya. Setelah mengecek tiket yang diberikan Johal, pria paruh baya itu berbohong dengan berkata tiket itu tidak menang. Saat diminta kembali, pria itu mengatakan bahwa
dia akan menyimpan tiket tersebut untuknya. Tetapi ketika Johal mengaku bahwa dirinya tidak buta, pria tersebut langsung melempar tiket tersebut dan pergi. Namun Johal menemui hal berbeda ketika dia bertanya kepada beberapa gelandangan. Mereka dengan jujur mengatakan bahwa Johal memang memenangkan uang sebesar Rp 6,8 juta. Sejak diunggah di YouTube pada Agustus lalu, video Johal sudah disaksikan lebih dari 2,4 juta orang.
Dia memandangi uang itu berulang-ulang, seolah- olah ia tidak percaya dengan penglihatannya. Setelah ia memutar pandangannya ke segala penjuru ia tidak melihat seorangpun. Selanjutnnya ia memasukkan uang itu ke dalam sakunya lalu ia berlutut sambil melihat ke langit dan menangis. Dia berteriak dengan suara tinggi, seolah-olah ia bicara kepada Allah ar rozzaq, "Aku bersyukur kepada-Mu wahai Robbku. Wahai Yang Maha Tahu bahwa istriku lagi sakit dan anak-anaku lagi kelaparan, mereka belum mendapatkan makanan hari ini. Engkau telah menyelamatkanku, anak- anak dan istriku dari celaka."
Dia terus menangis dalam waktu yang cukup lama sambil memandangi langit sebagai ungkapan rasa syukurnya atas karunia dari Allah Yang Maha Pemurah. Sang murid sangat terharu dengan pemandangan yang ia lihat di balik persembunyiannya. Air matanya meleleh tanpa dapat ia bendung. Ketika syekh yang bijak tersebut memasukkan pelajaran kepada muridnya, "Bukankah sekarang kamu merasakan kebahagiaan yang lebih dari pada kamu
melakukan usulan pertama dengan menyembunyikan sepatu tukang kebun miskin itu?" Sang murid menjawab, "Aku sudah mendapatkan pelajaran yang tidak akan mungkin aku lupakan seumur hidupku. Sekarang aku baru paham makna kalimat yang dulu belum aku pahami sepanjang hidupku, 'ketika kamu memberi kamu akan mendapatkan kebahagiaan yang lebih banyak dari pada kamu mengambil'." Sang guru melanjutkan pelajarannya
yang rapi, tegas, disiplin dimana ia bertugas
mentransfer pengetahuan pada anak didiknya. Tak
jarang, guru terkadang menjadi sosok yang
menakutkan untuk beberapa orang anak karena sifat disiplin yang ia miliki. Meski begitu, tidak semua guru adalah sosok yang menakutkan. Beberapa guru bahkan dikenal sebagai sosok yang
menyenangkan dan membuat anak-anak nyaman
ketika mereka belajar
Dikutip dari laman metro.co.uk, kali ini kita akan berkenalan dengan sosok guru biologi yang kreatif
dan punya cara mengajar unik. Saat belajar
bersamanya, anak-anak pun bisa sangat senang
serta nyaman. Ia adalah sosok guru yang sabar dan punya cara unik untuk menjelaskan bahan pelajaran yang akan ia berikan pada siswanya. Guru ini bernama Debby Heerkens asal Belanda yang mengajar di Groene Hart Rijnwoude School.
Menurut beberapa laporan yang ada, Debby
mungkin adalah satu-satunya guru yang berani
membuka seluruh bajunya di depan anak-anak
untuk menjelaskan pelajaran anatomi pada anak- anak. Walau membuka seluruh baju, Debby tetap
memakai baju. Sebelum memakai bajunya untuk mengajar, ia telah memakai baju berbahan spandek yang bergambar anatomi tubuh manusia.
Jika biasanya saat menjelaskan anatomi tubuh
seorang guru memakai bahan peraga berupa patung, gambar atau benda lainnya, kali ini Debby
menggunakan tubuhnya sendiri. Hal ini dilakukannya agar anak-anak bisa dengan mudah mengetahui letak organ tubuh manusia yang sebenarnya. Selain lebih mudah dipahami, cara ini rupanya juga bisa membuat anak-anak lebih nyaman dan tidak bosan dengan pelajaran biologi.
saudara tentu rasanya akan sangat sedih. Tapi, jika ia telah dipertemukan kembali, ia pasti akan bahagia seperti kakak adik perempuan yang satu ini. Dikutip dari laman dailymail.co.uk, dua kakak adik yatim piatu yang telah terpisah sedikitnya selama 40 tahun akhirnya dipertemukan kembali di sebuah rumah sakit di mana keduanya sedang bekerja di sana sebagai perawat. Kisah mengharukan sekaligus bahagia ini sendiri terjadi di Florida, Amerika Serikat.
Kakak adik yang telah terpisah beberapa dekade
dan dipertemukan saat keduanya sama-sama
dewasa ini adalah Eun-sook alias Meagan Hughes
dan Pok Nam-shin alias Holly Hoyle O'Brien.
Keduanya adalah seseorang yang berasal dari
Korea Selatan. Keduanya terpisah pada tahun 1970. Mereka terlahir dari keluarga broken home, ayah dan ibunya bercerai saat mereka masih kecil. Meagan diasuh oleh ibu sedangkan Holly diasuh oleh ayah. Pada tahun 1975, ayah Holly meninggal dan ia pun dititipkan di sebuah panti asuhan di Korea hingga ia diadopsi oleh sebuah keluarga dari Amerika dan menetap di Virginia. Sementara Meagan, ia tak ingat bagaimana masa
kecilnya. Yang ia ingat, ia juga sempat dititipkan ke
sebuah panti asuhan hingga akhirnya ada keluarga
dari Amerika yang mengadopsinya pada tahun 1976. Setelah diadobsi ini, Meagan pun tinggal dan
menetap di Negara Bagian New York bersama orang tua angkatnya, sekitar 480 km dari Virginia.
Hingga keajaiban datang pada keduanya setelah
puluhan tahun terpisah. Awal tahun ini, Holly bekerja di sebuah rumah sakit di Saratosa, Florida sebagai asisten perawat. Tiga bulan kemudian, Meagan juga bekerja di tempat yang sama serta lantai yang sama pula dengan Holly. Keduanya pun akrab dan saling membantu satu sama lain. Hingga pada suatu hari, cerita keduanya ada kemiripan. Tanpa disadari, ternyata keduanya adalah dua kakak adik yang terpisah 40 tahun lalu.
Persaudaraan ini diperkuat dengan tes DNA yang
mereka lakukan. Pada The Guardian, Holly mengatakan "Awalnya saya tak percaya jika kami bersaudara. Tapi kami, adalah dua orang yang punya cerita sama, sama-sama dari Korea, ditinggalkan orang tua dan diadopsi oleh keluarga di Amerika. Kami memutuskan untuk melakukan tes DNA dan hasilnya positif. Kami adalah kakak adik yang terpisah sejak 40 yang lalu. Ini adalah keajaiban. Tanpa saya sadari, saya bertemu lagi dengan saudara saya. Melihat hasil tes tersebut, saya benar-benar terkejut. Saya mati rasa. Oh Tuhan, saya benar-benar punya saudara perempuan sekarang. Saya sangat bahagia."
Dengan menatap tajam, kakek itu menghampiri,
memungut sampah tisu dan membuangnya ke tempat sampah. Beberapa waktu kemudian, kembali wanita itu membuang bekas makanan dengan sembarangan. Lagi-lagi kakek itu dengan sabar memungut dan membuangnya ke tempat sampah. Sambil menunjuk ke arah sang kakek, si wanita itu lantang berkata ke anaknya, "Nak, kamu lihat di belakangmu, jika tidak sekolah dengan benar, nanti masa depan kamu cuma seperti kakek itu. Kerjanya mungutin dan buang sampah! Jelas, ya?"
Si kakek meletakkan gunting dan menyapa wanita
itu, "Permisi, ini adalah taman pribadi, bagaimana
Anda bisa masuk ke sini?" Wanita itu dengan sombong menjawab, "Saya? Oh, saya adalah calon manager logistik yang dipanggil oleh perusahaan ini." Di waktu yang bersamaan, seorang pria dengan sikap sopan dan hormat menghampiri kakek tua tersebut sambil berkata, "Pak Presiden Direktur, mau mengingatkan saja, rapat sebentar lagi akan segera dimulai." Sang kakek mengangguk. Lalu sambil mengarahkan
matanya ke wanita di situ, dia berkata tegas,
"Manager, tolong untuk wanita ini, dia tidak cocok
untuk mengisi posisi apa pun diperusahaan ini." Sambil melirik ke arah si wanita, si manager
menjawab cepat, "Siap Pak Presdir, sesuai perintah Bapak."
Setelah itu, sambil berjongkok, sang kakek
mengulurkan tangan sambil membelai kepala si
anak yang sejak tadi memperhatikannya, lalu
berkata: "Nak, di dunia ini, yang penting adalah
belajar untuk menghormati setiap orang, siapa pun
dia, entah direktur atau tukang sampah sekalipun!"
memang untuk tetap optimis saat kita diberi ujian
atau cobaan. Tapi hidup hanya sekali, kalau kita
menyerah begitu saja menjalani hidup, maka
segalanya akan terasa sia-sia. Gong Xunhui, wanita berusia 62 tahun asal Chengdu, Cina ini dulunya adalah seorang dokter. Dilansir dari laman dailymail.co.uk, kini tubuhnya lumpuh karena penyakit neuron motor progresif yang dideritanya. Ia pun tak bisa lagi bicara atau menggerakkan badan. Tapi ia tak begitu saja pasrah dengan keadaan.
Di tengah ujian penyakit tersebut, ia tetap berkarya. Karena kemampuan yang tersisa pada dirinya adalah mengedipkan mata, maka ia membuat karya dengan kemampuannya tersebut. Dia mengoperasikan komputer dengan kedipan mata hingga berhasil mengetik dan membuat buku biografi. Wah, luar biasa sekali ya, mengetik dengan kedipan mata pastilah bukan hal yang mudah. Buku biografi yang ditulisnya ini nantinya akan dijual dan hasil penjualan akan didonasikan. Dalam buku biografi tersebut, Gong menceritakan pengalaman hidupnya termasuk penyakit yang dideritanya saat ini. Gong bertemu pertama kali dengan suaminya Zhang Cunrui tahun 1976 setelah dikenalkan oleh kakeknya. Keduanya langsung jatuh cinta dan menikah lima bulan kemudian. Selama bertahun- tahun, mereka menjalani hidup yang bahagia dan dikaruniai seorang anak laki-laki. Namun, musim gugur tahun 2002 tragedi itu terjadi. "Saat itu saya mengalami pusing-pusing. Kaki kanan saya terasa layu dan saya tak punya tenaga untuk menggerakkannya," ungkap Gong. Selama setahun setelah gejala tersebut, penyakitnya belum terdeteksi. Sampai pada akhirnya, dokter menyatakan Gong menderita
penyakit neuron motor, penyakit sama yang diderita Stephen Hawking. Ia divonis hanya punya harapan hidup lima tahun.
Mengetahui kenyataan tersebut, tangis Gong pecah. Di kamar rumah sakit, ia terus menangis dan tak bisa tidur. Penyakit Gong makin parah, tubuhnya lumpuh. Kini, ia juga sudah tak bisa lagi berbicara. Hanya kepada suaminya ia bergantung untuk disuapi. Menghadapi kondisinya yang makin parah, Gong tak putus asa. Kepada suaminya ia berkata, "Aku tak mau menyerah pada takdir. Aku masih hidup. Aku ingin melanjutkan hidup, bukan menunggu datangnya kematian." Sejak Gong mengucapkan hal tersebut pada suaminya, ia mulai menggarap proyek buku biografinya. Dengan bantuan teknologi canggih, Gong menulis dengan kedipan mata. Kamera video yang diletakkan di depannya akan menangkap gerakan matanya, kemudian sebuah program di komputer akan memprosesnya untuk mengetikkan kata dan kalimat. Proses penulisan buku biografi itu jelas sangat lambat dan makan banyak waktu. Gong mengetik mulai pukul 8 pagi hingga 10 malam hari, di sela-sela waktu mengetiknya, ia menyempatkan diri mengobrol dengan teman-temannya via QQ, situs jejaring sosial Cina.
Sang suami, Zhang mengatakan kalau istrinya itu
sangat bertekad menyelesaikan tulisannya. Setiap
hari, istrinya duduk di depan komputer lebih dari 10
jam dan menggunakan kedipan mata untuk mengetik. "Melalui kedipan mata ribuan kali, ia bisa
mengetik maksimum 3.000 kata per hari. Dia
bekerja tiada henti selama lebih dari setahun dan
berhasil menyelesaikan buku biografinya," ujar
Zhang. Buku biografi yang tersusun atas 150 ribu kata itu kini sudah rampung. "Biografi ini bukan tentang kisah hidupnya yang menderita. Buku ini tentang cara menyemangati orang-orang yang menderita penyakit yang sama dan mereka yang sedang berjuang menghadapi cobaan dalam hidup. Ujian dan cobaan bisa membuat hidup lebih kuat," kata Zhang. Gong sendiri berharap nantinya hasil penjualan bisa digunakan untuk membelikan respirator untuk para penderita penyakit motor neuron. Di saat sulitnya, Gong malah memiliki kekuatan lebih dan besar untuk melakukan sesuatu yang bermakna dalam hidupnya.