It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
Kawan baik semua di Boyzstories, kita bertemu ya. Ini hanya sepenggal kisahku untuk melanjutkan aliran kalimat yang kutulis sebelum ini. Aku jamin kawan semua ga akan bosan, karena aku juga ga mau berlama-lama menyita waktu kawan semua. Ya kita masih berada di Daya p.o.v dan pertemuan selanjutnya bang Toni akan bercerita lebih banyak dan lancar.
Jam Sembilan malam waktu Singapore, di Changi International Airport Terminal I (saat menunggu keberangkatan ke Frankfurt), aku terpaku di ruang tunggu nomor 17. Masih satu jam lagi, jam 22.05 penerbangan SQ-26 akan bertolak tanpa berhenti menuju Frankfurt yang terletak di tepi sungai = am, dan sungainya itu dinamai Main, jadi lebih dikenal dengan bandara Frankfurt am Main. Ya malam ini serasa hampa, janji tadi aku nelpon bi Astuti, jadi urung deh, sehingga salam dari Jala kusampaikan lewat SMS doang.
Pada rasa yang mengambang ini, karena aku tidak berani meminta nomor Jala, dan Jala pun tidak ada keinginan untuk meminta nomorku, makanya sekarang aku sekarang jadi bengong (apa lagi kalau tidak ingin mendapatkan SMS dan call dari Jala). Apa ini rasa yang berlebihan ? aku kira kali ini iya, karena sudah seharian aku bersama Jala, masih mau minta SMS ? Jala juga ada pekerjaan yang lain tentunya, ga hanya untuk SMS -an atau call-an.
Ya sudah, mungkin hanya dalam mimpi aku dapati SMS dari Jala, seperti hari-hari yang telah berlalu
Kriiiiiinggggg nada dering aneh yang kustel di HPku, memberitahuku bahwa ada SMS yang perlu dibaca.
Wah... benaran masuk SMS nih, aku tidak bermimpi, karena SMS yang masuk bukan dari Jala. Dari siapakah ?
"OTW ke Jogja, masih berharap ketemu sama anak jogja yang baik hati" kalimat dari bang Toni
ohhhhhh bang Toni, asik, kukira siapa pula ini !
"lanjutlah bang, duniamu bukan duniaku, moga anak itu cowok ?" kalimatku
"kok cowok ?" kalimat bang Toni
"sudah saatnya aku ubah bang Toni untuk menyukai cowok" kalimat lucu dariku
"Daya... kamu bisa aja" kalimat bang Toni
"sekali lagi makasih atas stragi dari abang" kalimatku
"sama-sama Daya. Eh, lancarkan pertemuan dengan Jala ? semoga amiiinn seperti do'aku" kalimat bang Toni
"iya dong bang, lancar, lebih dari yang kuharapkan, Jala masih sayang sama aku" kalimatku lagi
"amiiinn sekali lagi, belajarlah cara untuk dicintai dari jarak jauh, jangan dilepas lagi" saran bang Toni
"iya bang, dan ku serahkan pada Yang Kuasa" kalimatku
"Oh ya, tadi Jala SMS, katanya tolong bang titipkan nomorku untuk Daya. Ini nomornya ..........." kalimat bang Toni
"yang bener ? tadi Jala ngasih nomor kok" kalimatku bohong wahahahaha pasti deh bang Toni gelagapan
"yaahhh kata Jala gitu tadi, wakakaka" kalimat bang Toni
"kalo gitu ga apa juga sih bang, makasih ya nomor nya dah aku save" kalimatku
"jadi tadi kamu ngeles ? aduh padahal itu dengan niat yang tulus abang kirim nomornya" kalimat si bang Toni
"iya bang, dan ternyata bang Toni gampang untuk dibuat gelagapan" kalimatku
"jangan sering-sering Daya, hati ku ini bukan pualam" kalimat bang Toni
"wah abang ternyata benaran puitis kala malam sesunyi ini" kalimatku
"mana pulalah Changi sunyi, adanya hingar bingar" dia ga setuju
"abang sih Jakarta-singapore aja, iya hingar bingar terlalu rame rute asia. Ini yang ke eropha dan US sunyi loh bang, bukan jumlah orang, tapi prilaku mereka yang tertib jadi terkesan sunyi" infoku
"sunyi ? puncak bukit kale sunyi ! mereka itu dah kelelahan berwisata di asia, jadi terkesan diam dan mencoba istirahat, gitu bukan sunyi" sergah dia
"itu abang yang nyimpulin loh, harusnya kita interview bule ini satu-satu, mengapa anda sunyi ?" kalimatku
"hahah bisa aja kamu, lalu mereka jawab karena sudah malam, emang kamu brisik siang malam ! Eh cowok di Changi cakep-cakep ga ? jangan jelalatan ! ingat yang di Surabaya" kalimat bang Toni makin asik untuk dibaca
"abang nih cowoookk aja yang ditanya, ga cakep amat mirip-mirip dengan minimalis wajah ku" infoku
"wahaha" kalimat si abang, oh... perhatian sekali abang ganteng yang satu ini, dah sebegitu panjang SMS nya, masih betah menemani hatiku yang tak menentu
"abang lagi naik kereta ya ?" tanyaku
"bukan ! aku naik travel solo-magelang via jogja, jadi bisa langsung turun di Kali Urang" kata dia
"oh, tuh biasanya banyak cowok ganteng" saranku
"iya ada sih yang disebelahku, tapi orangnya kalem " kata dia
"anak Jogja kan emang gitu bang, ajak ngobrol lah" saranku
"OK Daya, abang coba ya, ntar abang kabari ya hasilnya" aku rasa ini sinyal bahwa bang Toni dah pegel SMS dengan aku, wahahahaha, sempurna sekali aku ngerjain bang Toni
Tidak keingat lagi aku harus SMS Jala, ini dah keburu sesak pipis
Aku harus bersegera ke tolilet, sebelum siap-siap naik pesawat, biar ga pipis dalam pesawat, pipisnya di tolilet pesawat, kawan-kawan jangan mikir aneh dulu please.
Selanjutnya kami dipersilahkan naik pesawat
yaaa..... keburu disuruh mematikan HP
mati deh
Pas di Frankfurt nanti, akan ku kasih Jala surprise berupa SMS tak terduga
Setelah itu kami semua penumpang melihat rombongan pilot diiringi pramugari dan pramugara. Pilotnya sekarang yang masih muda cuaaakeeeppp begete. Kalah sekarang para pramugara. Ga hanya aku yang terpesona, bule Jerman yang mau balik, juga terpana oleh senyum mereka. Iya aku akui memang beda, yang melakukan ini adalah pilot Garuda yang ke Amsterdam biasanya, dan sekarang aku temui di maskapai SQ. Waktu naik emirates kemaren aku ga perhatian sama pilotnya apa senyum apa tidak, hahah. Malam ini terasa berbeda. Yah kawan jangan berprasangka, aku ga akan bercerita lebih banyak tentang pilot ini, kalo dibandingkan dengan Jala, pilot ini ga ada apanya, dia ini pasti ga jago nyanyi dan ga jago mengelola distribusi sayuran ke pedagang kecil.
Setelah itu ........ Lepas landas sudah .........
Aku memilih kali ini bangku yang di depan kelas ekonomi masih. Mahal kawan kalau kelas bisnis ke Frankfurt.
Ada yang langsung tertidur
Ada yang asik melihat-lihat hasil jepretan mereka selama berlibur
Aku ga tahu harus ngapain, makanan juga belum diberikan, aneh ......
Oh ternyata hari dah malam ya wahaha.... para bule dah pengen tidur, iya langsung tiba para pramugari mengasih handuk hangat untuk wajah agar bisa rilex dan berusaha mencoba untuk tidur lelap, dan mencoba tenang, semoga SQ ini ga mengambil rute Ukraina, yang saat itu sedang memanas dengan Rusia
Masuk laut andaman, pesawat goyang reage lagi, lebih dahsyat dibandingkan dua perjalanan sebelumnya. Aku cuex saja, dan mencoba tenang seperti bule-bule ini yang mulai tertidur pulas.
Aku lebih tertarik untuk mendengarkan musik dan lagu yang ditawarkan oleh pesawat SQ yang superkeren ini. Semua pilihan ini terpampang dimonitor depan kita touch screen lagi. Ku pasang head-set ada juga sih banyak filem aku ga tertarik, aku hanya mau dengar lagu, terlihat huruf A terlebih dahulu, ada Adele hahahahha, aku langsung lihat lagu yang sesuai dengan nuansa hati kecilku nan melankolis hahaha, mengalunlah lagu Adele itu ku ungkapkan rasa ini dari atas langit pada Jala seorang !
When will I see you again?
You left with no goodbye,
Not a single word was said,
No final kiss to seal any sins,
I had no idea of the state we were in,
I know I have a fickle heart and a bitterness,
And a wandering eye, and heaviness in my head,
But don't you remember?
Don't you remember?
The reason you loved me before,
Baby, please remember me once more,
When was the last time you thought of me?
Or have you completely erased me from your memory?
I often think about where I went wrong,
The more I do, the less I know,
But I know I have a fickle heart and a bitterness,
And a wandering eye, and a heaviness in my head,
But don't you remember?
Don't you remember?
The reason you loved me before,
Baby, please remember me once more,
Gave you the space so you could breathe,
I kept my distance so you would be free,
And hoped that you'd find the missing piece,
To bring you back to me,
Why don't you remember?
Don't you remember?
The reason you loved me before,
Baby, please remember me once more
Yah Jala ingatlah aku saat ini, tetapi mungkin ingatnya ga seperti expectation yang secara berlebihan seperti yang aku titipkan pada lagu ini. Oh yang lebay ternyata disini siapa ya ?
Ku ulang-ulang lagu ini, aku hentikan juga, dengan melepas yang ada di telinga dan ku ganti dengan yang kubawa. Aku kefikiran untuk memutar lagu dalam -pad ku ada lagu Jala Damai Bersamamu waktu perpisahan anak kelas XII dulu, waahhh lagu klasik dari Jala ..... siapa lagi orang yang mampu menyanyikan sebaik ini selain almarhum om Chrisye. Rasa kangenku menjadi rasa optimis untuk membuat Jala merasa damai mendampingiku. Mari kawan semua kita nyanyikan ini di malam minggu yang Jomblo
Aku Termenung Di Bawah Mentari
Di Antara Megahnya Alam Ini
Menikmati Indahnya Kasih-Mu
Kurasakan Damainya Hatiku
Sabda-Mu Bagai Air Yang Mengalir
Basahi Panas Terik Di Hatiku
Menerangi Semua Jalanku
Kurasakan Tenteramnya Hatiku
Reff;
Jangan Biarkan Damai Ini Pergi
Jangan Biarkan Semuanya Berlalu
Hanya Pada-Mu Tuhan
Tempatku Berteduh
Dari Semua Kepalsuan Dunia
Bila Ku Jauh Dari Diri-Mu
Akan Kutempuh Semua Perjalanan
Agar Selalu Ada Dekat-Mu
Biar Kurasakan Lembutnya Kasih-Mu
Jangan Biarkan Damai Ini Pergi
Jangan Biarkan Semuanya Berlalu
Hanya Pada-Mu Tuhan
Tempatku Berteduh
Dari Semua Kepalsuan Dunia
Bila Ku Jauh Dari Diri-Mu
Akan Kutempuh Semua Perjalanan
Hanya Pada-Mu Tuhan
Tempatku Berteduh
Dari Semua Kepalsuan Dunia
Aku tertidur sepanjang lagu ini berulang-ilang di telingaku, hingga aku tersentak, ketika si bule samping jendela mau ke-luar sepertinya mau pipis atau mau apa dalam toilet di malam yang makin buta, sudah lama perjalanan kok makin malam ? hehehe ya iyalah kan di Indo larut malam yang sebelah barat baru jelang malam.
Aku sudahi lagu Jala
Aku bergeser, hingga bule itu bisa ke luar dari barisan bangku dan dia segera menuju Toilet
Lamaaaaaa aku pandangi monitor yang berisi MAP, dah dimana sekarang ? masih di ketinggian wilayah gunung himalaya, sebentar lagi masuk eropha timur.
Aku minta air minum kemasan sama pramugari, yah dapatnya pramugari, yang pramugaranya bagian barisan bangku belakang
Setelah si bule masuk lagi, dan tidur lagi, aku juga berusaha untuk tidur
Aku terbangun yang pesawat masih berderak-derik mengatasi turbulensi, bergoyang-goyang, ditambah dengar erangan si bule, bukan erangan erotis, wahaha, tapi erangan bangaun tidur.
Wajah si bule ini aku anggap datar, ciei khas wajah penduduk Jerman bagian selatan berbatasan dengan Austria gitu. Aku lebih mengidolakan wajah anak jerman bagian tengah, seperti Goetingen dan Hanover, cerminan jerman sejati. Karena yang ke timur mirip Poland, yang ke barat mirip Perancis yang keselatan mirip Austria dan Italia.
Menurut mataku, menurut kawan yang lain aku juga tidak tahu.
Dah kebanyang, tiba di Frankfurt aku disambut oleh musim panas yang mengarah ke musim gugur, jadi ga terlalu panas sekali.
Aku lihat MAP, yah sudah masuk Eropha timur
Kami dapat lagi handuk hangat pencerah wajah ! bukan ! tapi pencuci wajah
Lalu segera kami dapat hidangan makan dini hari serasa makan sahur, hemmmmm
para bule hanya milih kopi, mereka tidak terbiasa makan besar pagi hari
aku ?
dah keburu lapar ! aku santap saja ! aku minta lasagne keju, poooool plus minuman susu coklat hangat
Selanjutnya aku gosok gigi dan cuci wajah benaran pake foam pencerah yang ada di tas pinggangku. Tentunya aku juga mengeluarkan air pipis di toilet ini yang kutahan sejak dari Changi semalam.
Aku kembai terduduk, dan kembali memutar lagu Jala yang michael learnt to rock itu, don't break my heart itu, tuk tuk tuk perkusinya mbuat ku angguk angguk, si bule senyum
aku malah pejamin mata, kalo saja si bule berani mencium ya itu baru berani namanya, tapi dia manalah mau kriminal begitu, cium mencium di Jerman, adalah hak yang paling sakral, masuk penjara yang berani mencium tanpa perjanjian, wahahaha, namanya dilecehkan ! aku tertidur sesaat
Jalang jam 6.30 pagi waktu jam tangan yang ku stel waktu Jerman, datang lagi makanan,
Iya jam sekarang baru rasa makan pagi bagi penumpang semua.
Masih dalam derak-derik pesawat, kami menuju eropha barat, masuk melalui Austri, terlihat kota Insburk di bawah. Tak lama lagi kami masuk udara Jerman, oh..................
akhirnya............................
Masuklah di bagian selatan (Bayern) teruuussss ke atas, masuk Stutgard dan Heidelberg, dan tampak awan kota Frankfurt dari kejauhan yang masuk dalam wilayah Hessen, lalu samar-samar pedesaan di Hessen, semua para Bule baru berucap, cas cis cus.... hehehe dari tadi diam saja,
Suasana jadi riuh
mereka bersiap-siap ........
Semua tas dan barang di kursi kami tata di kabin
Kursi jadi terasa lapang
dan kami kenakan sabuk pengaman, siap-siap untuk mendarat seperti pengumuman dari awak kabin.
Mendarat juga !
Setelah pemeriksaan imigrasi, aku diikuti beberapa polisi
adeeehhh, padahal tadi dah panjang wawancaranya, masih diikuti lagi
mana bahasaku setengah-setengah lagi, akhirnya aku gunakan saja English
dia sekarang yang kegelagapan, lalu protes dalam bahasa German , Kans du Deutsch sprachen bitte !
itu dah nyuruh kasar malah ! hehehe, aku jelasin aku masih dalam masa intensive mau Fachkurs. Lama dia lihat wajahku, yang kala ini artis korea yang aku ga suka dan ga mau tau malah lagi menggegerkan eropha, Prancis nih pangkal balak nya para generasinya mudanya suka dan masuk ke jerman.
"aus Korea ?" kira-kira artinya dari Korea
"Ne..... aus Jakarta" kataku
mereka lebih tau Jakarta dari Ind..... aduuuhhhh orang sini, itupun jujur mereka kenal Jakarta karena banyak pengeboman waktu musim bom dulu
Ya sudah, teruusss aku diikuti ..... bukan teroris ini
malah terkesan diantar sampe ICE (Inter city express = kereta petir ala Jerman menuju Freiburg)
bye
pak polisi kataku dalam hati
Dalam perjalanan, aku SMS Jala, lamaaaaaaaaaa ga dibalas, dan terdiam ....... betulan ga ada balasan.
Sampe di apatemen, baru ada balasan
"Alhamdulillah , Kamu dah sampe di Jerman lagi. Hati-hati selalu ya !" kalimat Jala
Dengan kalimat ini saja dah mampu membuat lelap tidur sore ku, hahah ga sih, lelap karena badan ga tau lagi rasanya apa ! melayang-layang ! rasa gergoyang dalam derak-derik pesawat
lalu...... ZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZ
Bangun tidur larut malam waktu Jerman, ada OPTIMIS sejuta harapan, aku ngiangkan dalam otakku ! utuk berjuang dan berusaha untuk bisa menjaga diri. Jala ternyata ada di Surabaya sana.
Minggu pertama Agustus 2014, aku masuk kursus intensiv tahap persiapan Kalkulus, Fisika, dan Kimia, dah seperti belajar benaran sih, dalam bahasa Jerman lagi. Karena seperti yang ku ceritakan di Itu Bagianku, S1 disini hanya 3 tahun, ga apa jugalah persiapan 1 tahun, total sekitar 5 tahun dengan masa leha-leha, miripkan dengan masa tunggu di Indo.
Minggu itu juga kasus papaku mulai mencuat ! agak bergidik juga mendengar permintaan bang Toni untuk informasinya pada polisi yang semestinya bekerja, janji bang Toni ga akan menyulitkan siapapun. Ini semata untuk keadilan. Seminggu ini kata Bang Toni banyak informasi dari koko dari Batam. Ternyata koko tidaklah jualan ke Batam !
Aku minta bi Atuti jujur saja jika ada permintaan informasi, apakah bi Astuti kenal rekanan bisnis papa di Batam sana
Sesudah itu ada info dari Jala, mengenai polisi Surabaya berhasil berkoordinasi dengan polisi Batam berdasaran pertolongan penduduk. Hmmm penduduk ??????
Bersambung ....
Kawan semua, selamat Weekend ya, ini ada oleh-oleh dari Jerman
@ReyhanZa , @dafaZartin, @tarry , @cansetya_s , @arieat , @onewinged_bird , @Gabriel_Valiant , @alvaredza , @greenbubbles , @fends , @zeva_21, @boybrownis , @AlexanderAiman , @kimo_chie, @bumbellbee , @haha5 , @3ll0 , @nakashima , @pradithya69 , @mumura , @astlyo , @Kiyomori, @Mr_Makasar, @d_cetya , @kuroy , @congcong , @Tsunami , @Akbar Syailendra , @rone , @uci , @diditwahyudicom1 @bianagustine , @Wooyoung , @marioALDI , @Fistjump , @lulu_75 , @rasdidin , @salahkah_aku , @dirpr , @Aghi