It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
Sabtu tiba dan itu berarti aku bakalan ngedate bareng Richard nanti malam. Aku entah bagaimana, merasa begitu histeria dengam semua ini. Sebulan yg lalu hatiku masih kosong dan tiba tiba kini aku malah berbunga bunga. Sepertinya aku beneran jatuh cinta pada richard.
Nanti malam aku yakin akan menjadi malam terindah bagiku. Kami akan jalan ketempat tempat romantis lalu tepat tengah malam Richard akan...
Tok! Tok! Tok!
"Aku boleh masuk" Terdengar suara Mario dari luar.
"Masuk aja" jawabku malas. aku masih marah padanya gara gara insiden batal date itu. "kok tau aku udah bangun?"
"Taulah. orang daritadi kamu mengejan terus. kedengaran dari luar. kalo mau boker jangan dikasur ya" Dia malah tertawa.
"itu mengejan karna gembira. bukan karna mau boker. lagian emangnya aku gatau wc dimana?"
"yah siapa tau ajakan"
"udah gausah basa basi. ada apa?"
Dia kini mendekatiku dan duduk dipinggir ranjangku.
"aku mau minta maaf buat malam kmarin"
"punya nyali minta maaf jg ternyata." sindirku "ga aku maafin deh kalo gitu"
"yah maafin dong. lagian aku posesif gitu gara gara disuruh sama papa buat ngejagain kamu."
"aku ga butuh dijagain Yo!"
"kan papa yg bilang! katanya kamu itu polos banget trus blum tau gimana jaga diri. makanya pas tau kamu bakal jalan berduaan sama richard ya aku langsung bertindaklah. gimana kalo terjadi apa apa sama kamu? kan aku yg disalahin"
'aku ga polos lagi Yo. emang ada polos yg ga perjaka?' batinku.
"oke aku maafin. tapi jangan ulangi lg yah"
"siap bos"
"nah kebetulan aku nanti bakal hang out bareng Richard."
"Aku ikut!"
"MARIO!!!"
"Oke oke. aku ga bakal ikut."
****
Aku sudah berpenampilan rapi lg malam ini. Tentu saja ini smua buat My first date. ehem ulang yah MY FIRST DATE.
Skarang aku tinggal nunggu Richard.
"mau kmana bro? rapi amat?" skarang Teguh yg bertanya.
"Mau ngedate sama si richard" dan Mario yg menjawab.
"emang mereka uda jadian?"
"gatau jg sih. kayaknya sih belum. mungkin malam ini deh" ini mario lg yg jawab.
"tapi agak heran jg sih. kalo bertujuh kayanya si tamma ga gitu gitu jg dandanannya"
"biasa mau ngapel" ini mario lg.
Tapi biarlah. yang aku tau malam ini bakal jadi malam terindah dalam hidupku.
Tak lama stelah itu ada mobil markir dihalaman. sepertinya ini bakalan bener bener spesial deh. sampai sampai aku dijemput Richard pake mobil.
but wait kok pintu yg kebuka empat yah? loh kok yg datang ada empag yah?
"kayanya bakal ada yg batal ngedate lagi nih" sindir mario.
dan benar saja Richard malah datang bareng kevin luthfi chandra.
"halo Tamma. Rapi banget yah. mau ngedate sama siapa?" sapa kevin seraya masuk kedalam rumah. luthfi dan chandra jg ikutan masuk.
Richard menghampiri aku dengan segan, "sorry ya Tam. Mereka maksa ikut"
yah dan mana janjimu?
"gapapa kok" aku mencoba mengontrol emosiku "lagian aku jg mau nolak. soalnya aku sama mario lg pengen hang outbareng malam ini.iyakam Yo?" aku melirik mario dengan pandangan memohon.
Mario yg seakan mengerti akhirnya mengangguk,"iya Chad. dia maksa banget loh."
"oh gitu"
"iya. sory ya Chad. kamu keluar bareng mereka aja skalian ajak teguh." ucapku masih mengontrol emosi "ayo Yo. kita brangkat."
"oke"
Aku segera menuju pagar dengan mario yg mengikuti. Dia sgera mengambil motornya dan kamipun melaju tanpa aku sedikitpun menoleh kebelakang.
***
Pantai, Mario membawaku ke pantai.
Aku memang sedang kesal dan marah tapi itu bukan berarti aku menjadi brutal di pantai ug gelap ini. aku tetap berusaha tenang meski hatiku memanas.
Aku malah membuka sepatuku dan mendekati bibir laut. aku terus melangkah hingga akhirnya air sudah setinggi pinggangku.
"Jangan bunuh diri hanya gara gara batal ngedate." kudengar seruan mario dari sana.
Tapi aku tak peduli. aku hanya ingin sendiri. aku begitu kecewa hingga air mataku menetes. aku tidak cengeng hanya saja aku merasa sangat kecewa. dia melanggar janjinya dan itu melukaiku.
Aku kini menangis terisak. aku bahkan dapat mendengar isakanku.
hingga tiba tiba sepasang tangan meraihku dan memelukku.
"jangan menangis didalam air setinggi satu meter. apalagi saat malam. kamu bisa kedinginan." dan dia semakin mendekapku agar merasa hangat.
Aku dan dia berpelukan didalam air setinggi satu meter padamalam hari. nembuatku ingat akan seseorang, "Rakka"
***
Sekarang kami sudah brerada diwarung pinggir pantai dengan tubuh setengaj basah.
"efek batal ngedate ini" sindir Mario
"rese"
"lagian kamunya cengeng banget. ngapain jg nangus ditengah laut gitu. kesannya kaya kamu baru ditinggal pergi aja"
'emang ditinggal pergi Yo tapi sudah 3taun' batinku.
"btw kok kamubisa nangis gara gara batal ngedate? cinta banget yah sama Richard?"
"apaan sih? bukan gara gara itu"
"trus knapa?"
"yah karna..." ayo pikir alasan yg tepat. masa gara gara Richard? nanti dia mikir macam macam.
"karna Rakka?" tanyanya
Aku ingat nyebut nama lelaki itu tadi. yah Rakka jg pernah memelukku sperti itu dulu.
"woi karna Rakka ya? ditanya malah melamun"
"ye kepo! bukan urusan kamu"
"yee pelit! itu aja ga bisa diberitau. nanti ga aku peluk lagi loh"
"biarin"
Tapi setidaknya date malam itu telah diubah oleh Mario menjadi malam lain yg takkan bisa kulupakan.
*tbc
Dengan tidak sabaran aku menunggu waktu terus bergulir. Aku menatap jam dinding, detik per detik. Merasa lega tiapa kali jarum panjang berpindah dari satu angka ke angka lain.
Sekarang masih jam 9 malam dan itu berarti masih ada 3 jam lg hingga hari berganti. Yah aku memang harus super sabar menunggu momen ini.
Dalam hitungan menit kedepan aku akan memasuki dunia baru. ya tak lama lagi umurku akan genap 14 tahun, yg bagi keluarga kami adalah pintu masuk menuju dunia yg sebenarnya.
Ayahku yg menyadari ketidaksabaranku akhirnya membuka suara, "Yah anak ayah bakal besar ntar lg. berarti uda bisa mandirilah ya"
"Iya dong yah. entar lg Tamma bakal bener bener jd anak Remaja. Ga dianggap kecil lagi" balasku senang.
Ayahku tertawa lalu mengacak acak rambutku, "Tamma mau hadiah apa dr ayah?"
Aku meliriknya dan dngan tulus berkata, " Aku hanya berharap ayah cepat sembuh"
Dia tertegun dan diam. Aku tau harapanku terlalu mustahil, tapi bukankah semuanya bisa saja terjadi? bukankah Tuhan akan mengabulkan doa anak yg meminta?
Ayahku lalu berusaha tersenyum, "Ayah pasti sembuh kok"
Aku mengangguk setuju. Percaya bahwa ayahku benar adanya.
***
Tok! Tok! Tok!
Dengan perlahan aku membuka mataku. Ternyata aku sudah tertidur. Aku melihat kearah jendela lalu mendekat.
"Siapa?" tanyaku was was.
"Ini aku" Jawab suara itu. ya itu Rakka.
Aku segera membuka pengunci jendela lalu melihat keluar. Aku tertegun, terkejut.
"Slamat ulang taun! Slamat ulang taun!Slamat ulang taun Tamma! Slamat ulang taun! Slamat ulang taun My Tamma" Senandungnya.
Ditangannya kini ada sepiring kecil brownies yg ditancapkan lilin diatasnya. dan ada tas kecil pula yg menggantung dilengannya.
"Make a wish dan tiup lilinnya"
Aku yg masih shock dan terharu segera memejamkan mata dan berdoa.
'Tuhan, untuk umurku yg ke 14 ini. aku berharap ayah dap...' aku berpikir sejenak 'aku berharap Cintaku berbalas'
Lalu aku membuka mata dan meniup lilin kecil itu.
Rakka segera masuk stelah itu dan meletakkan kue serta taskecil itu diatas meja.
"Slamat ya Tam. skarang kamu sudah sah jd anak besar" ucapnya sambil mengacak rambutku. Lalu entah dia gila, tiba tiba saja dia mengecup pipiku dan tersenyum.
"itu hadiah yg pertama. yg kedua.." dia mengambil tas kecil tadi lalu mengeluarkan isinya "tadaa"
Ternyata dia menghadiahiku sebuah novel terjemahan milik Khaled Hoseinni "Kite Runner"
Novel yg slama ini inginskali aku beli namun tak bisa karna uang sakuku kurang.
Aku tak dapat berkata apa apa lagi. Aku hanya memeluknya dengan air mata yg mulai mengalir.
"Thanks Ka" gumamku.
Dia membalas pelukanku dan mengecup rambutku.
"Semuanya demi kamu Tam. Semuanya demi kamu"
**Special part 1 end***
@Tsunami
@aldino_13
@Tsunami
@aldino_13
Tamma : " siapa ya? kok kepo banget?"
Noh Tammanya ga mau ngasi tau