It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
Sudah dua bulan sejak kami memulai perkuliahan. Tugas semakin menumpuk, membuat kamui bertujuh tak sering lagi ngumpul.
Semuanya sibuk dengan urusan masing masing, seakan lupa kebiasaan kami dahulu.
kini aku sedang berkutat dengan tugasku pula. Mencari referensi dirak bukuku sebanyak mngkin. Banyak mengetik banyak pula membaca.
Siang semakin terik ketika aku keluar untuk ke bookstore. Aku butuh lebih banyak referensi dan hanya toko buku itu yg bisa mengatasinya.
Aku sudah akan masuk ketika, "Tamma" Suara berat itu terdengar olehku. Aku tau siapa dia tanpa menolehpun. Tapi tetap saja aku harus menoleh, untuk memastikan.
Dan benar saja dia ada disana. Lelaki yg dua bulan trakhir ini mengusik relungku, berdiri dibelakangku dengan senyuman khasnya.
"Richard?"
"he eh. Kebetulan skali ketemu disini."
"ya kebetulan. Mau beli buku?"
Dia menggeleng,"Aku hanya menemani Kevin. katanya dia butuh referensi tugas"
"Oh gitu. em kalo gitu aku masuk dulu ya"
"okeh"
Sebenarnya aku belum ingin mengakhiri pembicaraan ini. Aku bahkan masih ingin mendengar celoteh suaranya tapi aku tak tau mau bahas topik apa lagi. yah aku memang payah kalo uda urusan ngobrol.
"Eh Tam" panggilnya lagi.
"ya?"
"nanti malam free gak? jalan yuk"
Jalan? "berdua?"
"iya. soalnya yg lain pada sibuk. kalo aku sih tugasnya udah siap smua. mau gak?"
Aku berpikir sejenak.
Tentu saja aku sebenarnya mau tapikan tugasku belum siap. Lagipula selain tugas yg ini, masih ada tugas yg lain. Tolak aja deh.
Tapi jarang jarang aku bisa jalan berdua sama Richard. Langka! Siapa tau aja ini bakal jadi malam yg istimewa. Tapikan...
"Tam? mau gak?"
Kayanya Jawab,"boleh deh. Tugasku jg udapada slesai kok."
"oke kalo gitu jam 7 malam aku jemput yah"
Aku mengangguk senang.
"Loh ada Tamma?" Terdengar Kevin bicara. "mau beli buku jg Tam?"
"he-eh"
"Chad, pulang skarang yuk. tugasku masi banyak loh" ajak Kevin
"oke. kalo gitu kami pulang duluan ya Tam"
"bye Tam"
Dan kemudian mereka melaju pergi, Sedangkan aku mulai meloncat loncat kegirangan. Aku merasa begitu bahagia hari ini. Aku kembali mengejan bahagia lalu...
"Mas?"
Aku menoleh kearah wanita yg memanggil.
"ya?"
"Kalo mau boker, wc-nya ada didalam loh"
Sialan!
***
Tugasku tak kuhiraukan lagi. Kini aku malah mulai memilih milih pakaian yg kira kira pantas untuk kukenakan nanti malam.
Akhirnya kami bakalan jalan berdua!
Cuma berdua!
Aku semakin merasa gemas dan mulai nelompat lompat lagi. aku girang segirang girangnya tante girang.
"Den mario, kayanya den Tamma kena ayan"
Pembantu sialan!
***
Belum jam 7 dia datang. dengan mengendarai motornya dia menjemputku.
Aku segera menghampirinya dengan ekspresi semanis mungkin.
"Ayo naik"
Lalu kami melaju meninggalkan kompleks perumahan.
***
Dia membawaku makan disebuah restoran yg kuyakini adalah langganannya karna para pelayan resto itu sudah mengenalnya bahkanmenyapanya akrab.
Yah dan kami akhirnya makan malam. Dan benar benar hanya berdua, Aku dan Dia.
Kami tak banyak ngobrol, karna dia menjunjung tinggi kesopanan untuk tidak bicara selama makan.
Lalu dia membawaku menonton di bioskop. Kami menonton TMNT saat itu. Sepanjang pemutaran film, kami berdua terus tertawa melihat aksi kocak para kura kura ninja itu.
Hingga akhirnya kani tiba ditempat terakhir kami. Danau. Jauh dari kota dan masih asri oleh pepohonan.
Saat itu Danau sedang benar benar indah. Pantulan cahaya bulan purnama tampak jelas dipermukaannya. Berwarna kuning pucat dan berpadu dengan gelapnya danau.
Aku melangkah mendekat dengan takjub,"so beautiful Chad"
"ya. Sangat indah, kamu suka?"
Aku mengangguk, "Tentu. makasih Chad karna sudah memvawaku kesini."
Dia berdiri bersisian denganku,"Semuanya untuk kamu Tam"
Aku tertegun, namun pula melambung.
***
"Kamu orang pertama yg aku ajak kesinni" ucapnya.
"benarkah?"
Dia mengangguk.
"mengapa aku?"
"karna kamubeda. kamu unik"
Aku mendiam, tak menyangka dia akan menilaiku seperti itu.
"Kau tau, Kamu orang kedua yg pernah kutemui yg hobinya adalah melamun. Senang akan kesendirian dan seringnya lupa akan sekeliling. Kamu yg slalu menyembunyikan prasaanmu, seakan tak mau orang tau."
Dia berhenti sejenak,"Kamu adalah sebagian kecil orang yg bisa membuatku ingin memperhatikan. Membuatku ingin terus memandang dan teduh tiap didekatmu. kamu tak tau ya?"
Aku menggeleng. terkejut dengan apa yg barusan ia katakan tp pulamembuatku merona malu.
"Yah entah mengapa aku sangat ingin akrab denganmu."
Aku menoleh kearahnya dan tiba tiba dia memelukku.
"Chad? apa yg kau..."
"biarkan aku memelukmu Tam. meski skali ini saja"
Akupun tetap diam, bingung harus apa. Dan seiring itu pula hatiku semakin menggila.
*tbc
Sudah dua bulan sejak kami memulai perkuliahan. Tugas semakin menumpuk, membuat kamui bertujuh tak sering lagi ngumpul.
Semuanya sibuk dengan urusan masing masing, seakan lupa kebiasaan kami dahulu.
kini aku sedang berkutat dengan tugasku pula. Mencari referensi dirak bukuku sebanyak mngkin. Banyak mengetik banyak pula membaca.
Siang semakin terik ketika aku keluar untuk ke bookstore. Aku butuh lebih banyak referensi dan hanya toko buku itu yg bisa mengatasinya.
Aku sudah akan masuk ketika, "Tamma" Suara berat itu terdengar olehku. Aku tau siapa dia tanpa menolehpun. Tapi tetap saja aku harus menoleh, untuk memastikan.
Dan benar saja dia ada disana. Lelaki yg dua bulan trakhir ini mengusik relungku, berdiri dibelakangku dengan senyuman khasnya.
"Richard?"
"he eh. Kebetulan skali ketemu disini."
"ya kebetulan. Mau beli buku?"
Dia menggeleng,"Aku hanya menemani Kevin. katanya dia butuh referensi tugas"
"Oh gitu. em kalo gitu aku masuk dulu ya"
"okeh"
Sebenarnya aku belum ingin mengakhiri pembicaraan ini. Aku bahkan masih ingin mendengar celoteh suaranya tapi aku tak tau mau bahas topik apa lagi. yah aku memang payah kalo uda urusan ngobrol.
"Eh Tam" panggilnya lagi.
"ya?"
"nanti malam free gak? jalan yuk"
Jalan? "berdua?"
"iya. soalnya yg lain pada sibuk. kalo aku sih tugasnya udah siap smua. mau gak?"
Aku berpikir sejenak.
Tentu saja aku sebenarnya mau tapikan tugasku belum siap. Lagipula selain tugas yg ini, masih ada tugas yg lain. Tolak aja deh.
Tapi jarang jarang aku bisa jalan berdua sama Richard. Langka! Siapa tau aja ini bakal jadi malam yg istimewa. Tapikan...
"Tam? mau gak?"
Kayanya Jawab,"boleh deh. Tugasku jg udapada slesai kok."
"oke kalo gitu jam 7 malam aku jemput yah"
Aku mengangguk senang.
"Loh ada Tamma?" Terdengar Kevin bicara. "mau beli buku jg Tam?"
"he-eh"
"Chad, pulang skarang yuk. tugasku masi banyak loh" ajak Kevin
"oke. kalo gitu kami pulang duluan ya Tam"
"bye Tam"
Dan kemudian mereka melaju pergi, Sedangkan aku mulai meloncat loncat kegirangan. Aku merasa begitu bahagia hari ini. Aku kembali mengejan bahagia lalu...
"Mas?"
Aku menoleh kearah wanita yg memanggil.
"ya?"
"Kalo mau boker, wc-nya ada didalam loh"
Sialan!
***
Tugasku tak kuhiraukan lagi. Kini aku malah mulai memilih milih pakaian yg kira kira pantas untuk kukenakan nanti malam.
Akhirnya kami bakalan jalan berdua!
Cuma berdua!
Aku semakin merasa gemas dan mulai nelompat lompat lagi. aku girang segirang girangnya tante girang.
"Den mario, kayanya den Tamma kena ayan"
Pembantu sialan!
***
Belum jam 7 dia datang. dengan mengendarai motornya dia menjemputku.
Aku segera menghampirinya dengan ekspresi semanis mungkin.
"Ayo naik"
Lalu kami melaju meninggalkan kompleks perumahan.
***
Dia membawaku makan disebuah restoran yg kuyakini adalah langganannya karna para pelayan resto itu sudah mengenalnya bahkanmenyapanya akrab.
Yah dan kami akhirnya makan malam. Dan benar benar hanya berdua, Aku dan Dia.
Kami tak banyak ngobrol, karna dia menjunjung tinggi kesopanan untuk tidak bicara selama makan.
Lalu dia membawaku menonton di bioskop. Kami menonton TMNT saat itu. Sepanjang pemutaran film, kami berdua terus tertawa melihat aksi kocak para kura kura ninja itu.
Hingga akhirnya kani tiba ditempat terakhir kami. Danau. Jauh dari kota dan masih asri oleh pepohonan.
Saat itu Danau sedang benar benar indah. Pantulan cahaya bulan purnama tampak jelas dipermukaannya. Berwarna kuning pucat dan berpadu dengan gelapnya danau.
Aku melangkah mendekat dengan takjub,"so beautiful Chad"
"ya. Sangat indah, kamu suka?"
Aku mengangguk, "Tentu. makasih Chad karna sudah memvawaku kesini."
Dia berdiri bersisian denganku,"Semuanya untuk kamu Tam"
Aku tertegun, namun pula melambung.
***
"Kamu orang pertama yg aku ajak kesinni" ucapnya.
"benarkah?"
Dia mengangguk.
"mengapa aku?"
"karna kamubeda. kamu unik"
Aku mendiam, tak menyangka dia akan menilaiku seperti itu.
"Kau tau, Kamu orang kedua yg pernah kutemui yg hobinya adalah melamun. Senang akan kesendirian dan seringnya lupa akan sekeliling. Kamu yg slalu menyembunyikan prasaanmu, seakan tak mau orang tau."
Dia berhenti sejenak,"Kamu adalah sebagian kecil orang yg bisa membuatku ingin memperhatikan. Membuatku ingin terus memandang dan teduh tiap didekatmu. kamu tak tau ya?"
Aku menggeleng. terkejut dengan apa yg barusan ia katakan tp pulamembuatku merona malu.
"Yah entah mengapa aku sangat ingin akrab denganmu."
Aku menoleh kearahnya dan tiba tiba dia memelukku.
"Chad? apa yg kau..."
"biarkan aku memelukmu Tam. meski skali ini saja"
Akupun tetap diam, bingung harus apa. Dan seiring itu pula hatiku semakin menggila.
*tbc
1 lagi cerita yang ada Rakhanya
@Akucerita132 mention aku ya klo update lagi.Thank's
L-)
@3ll0 sipp kak (y)
Aku masih bingung dengan perkataan Richard semalam. Ya aku tentu saja senang tapi apa maksudnya berungkap seperti itu padaku? Apakah dia menyukaiku? Apakah dia akan membalas rasaku?
Tapi segalanya terasa sulit untuk kuterima. Bukan karna tak mau, hanya saja ada sesuatu yg ganjil dengan perubahan sikap Richard terhadapku.
Padahal diawal pertemuan kami dia tidak seperti ini. dulu tak ada keinginannya untuk dekat denganku. lalu kenapa tiba tiba dia berubah?
Dia jg mengatakan bahwa dia memperhatikanku? bukankah slama ini malah aku yg memperhatikannya? bukankah slama ini tak pernah aku mendapatinya menatapku?
Dulu padahal aku ingin skali dia mendekatiku, lalu kini ketika dia mendekat mengapa aku malah curiga?
Ahh semuanya membuatku pusing!
***
Hujan tak kian berhenti sore ini. Tak ada tanda tanda berhenti ataupun berkurang. Dia tetap menghujam bumi secara stagnan, tanpa perubahan.
Aku memandang keluar, memperhatikan butir butir air yg ditumpahkan oleh langit. Jatuh keatas tanah lalu merembes kedalamnya.
Membasahi celah diantara partikel hingga mengering bahkan sebelum mencapai semeter.
Sebelumya hatiku serupa dengan tanah yg enggan membiarkan hujan merembes jauh kedasarnya. Hanya sekedar kagum tanpa cinta.
Tapi kini dia berbeda. Melihat lelaki itu dia menjadi berbeda.
Berdegup dua kali lebih cepat. Bergetat tiap kali dia mendekat. Menggila saat kulit kami bersentuhan.
Hatiku benar benar telah luluh pada dirinya. Dan aku mau tak mau ikutan luluh skaligus mendamba.
Kini petir mulai ikut menyambar. Memamerkan cahayanya lalu meneriakkan suaranya. Arogan. ya petir memang arogan. Hanya berani pamer akan keindahannya pula Kehebatannya. Tanpa menyadari bahwa stelah dia menghilanng, masih ada pelangi yg bahkan jauh lebih indah darinya.
Tiba tiba ponselku berdering ditengah lamunanku, ada pesan masuk.
'Titip kehangatan untukmu. Richard'
Entah kenapa kini dia jg semakin rajin mengirimiku pesan. kadang pula menelpon dan tak jarang mengajakku keluar.
Aku sih senang dengan ini namun...
"Titip kehangatan untukmu? sok romantis" Sindir Mario.
"Senang banget ya baca sms orang?"
"kebetulan liat Tamma. Lagian kamunya malah melamun, ga balas balas. kirain pesan wow hingga membuatmu tertegun begitu"
"Terserahku Mario. Mau balas stelah melamun kek, mau jungkir balik sebelum ngebalas kek, ya terserahku. yg punya pesan aku jg, malah kamu yg sewot"
"yah gimana ya? aku jengah aja liat pesan kaya gitu. sok sok romantis, padahal sama sama punya bur*ng. kirim yg kaya gitu sama yg punya sangkarlah"
Aku tak lg membalasnya. Malas meladeninya. padahal dulu dia ga serese ini. tapi kok malah brubah?
"wajar ajalah Tam" ucap Teguh tiba tiba "soalnya dia cemburu"
"apaan sih guh? yg cemburu siapa? ha?" kilah mario.
Yah lebih baik aku menutup telinga saja. kalo Teguh sama Mario uda berdebat ya jangan harap bakal ada yg ngalah.
Tapi sebelum itu, aku harus membalas peaan Richard.
'Thanks Chad. kebetulan banget, aku lagi butuh kehangatan'
Kirim!
***
Kamis pagi, aku segera brangkat ke kampus. Pagi ini smua tugas yg dibebankan harus sudah diserahkan sbelum jam 8. Stelah tiba Aku sgera masuk klas, nyerahin tugas dan selesai.
Aku sgera ke kantin tak lama stelah kelas selesai. Disana ada Luthfi sama Chandra. Tanpa babibu lagi aku menghampiri mereka.
"hai"
Mereka menoleh lalu menjawab bersamaan, "hai jg"
"Boleh gabungkan?"
"tentu"
Aky segera duduk lalu meeriakkan pesannaku.
"em btw kok Kevin ga masuk tadi?" Tanyaku heran, soalnya Kevin itu tercatat sebagai mahasiswa antialpa.
"Dia lg ziarah bareng Richard"
"Ziarah? emang yg meninggal siapa?"
"Nah jadi si kevin ini punya kembaran namanya kalvin. Kalvin inianaknya emang sakit sakitan dari lahir. Penyakitnya menggila pas dia sma hingga akhirnya Meninggal"
"oh aku baru tau. trus ngapain si Richard ikut?"
"SiRichard inikan sohibnya kevin sama kalvin dari kecil"
"oh kok klian ga ikut?"
"ya galah. kita aja blum pernah ketemu. kita kan baru akrab sama richard kevin pas si kalvin uda ninggal."
"oh thanks infonya"
Lalu pesanankupun datng.
***
Sore ketika aku tiba dirumah. Mario belum pulang sedangkan Teguh sedang asik menonton. Aku segera mengambil tempat disampingnya.
"uda pulang?" dia melirikku sebentar lalu kembali menonton.
"udah"
".."
".."
"loh masih disini?"
"ga. uda diawang awang. emang ga liat aku blum branjak?"
"Kirain.."" eh btw kok akhir akhir ini kamu jd deket gitu sama si Richard? "
"yah kami pengen akrab aja"
"oh ya? trus kok si mario cemas gitu pas kamu deketan sama si richard?"
"Cemas?"
"iya. dia cemas banget"
"dia berlebihan kali. ngapain jg harus cemas? emang si richard monster?"
"katanya emang moster"
"ha? mario kurangajar banget sih. kok dia nyamain richard sama monster ?"
"Kata mario sih emang gitu adanya. Emang kamu blum tau ya?? Aku aja uda tau."
Tiba tiba aku merasa tidak nyaman dengan smua ini. Aku sebenarnya ingin berhenti bertanya namun aku terlalu penasaran.
"tau apa?"
"Ituloh yg tentang richard..."
"Aku pulang"
Mario tiba tiba datang dan merusak suasananya.
*tbc
Yah gak dapet jatah mention