It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
. . .
Aku baru saja pulang kuliah tubuhku terasa cukup lelah karena sepulang kuliah siang tadi aku langsung kekantor untuk mengambil berkas yang perlu ku pelajari untuk meeting besok, sekarang aku memilih mandi dan berendam di air hangat.
Selama berendam aku teringat apa yang dikatakan Xavier kemarin malam tentang Dyllou. Aku tidak yakin dan masih bertanya-tanya kenapa Xavier terlihat sangat yakin dengan perasaan Dyllou yang dia lihat.
"Hufh...tidak ada gunanya memikirkanya", aku menenggelamkan hampir seluruh tubuh dan wajahku ke dalam air hangat penuh busa ini. Setelah beberapa menit aku membilas tubuhku dan melilitkan handuk di pinggang lalu keluar dari kamar mandi.
"Lama sekali kau mandi Darren", aku terkejut melihat Dyllou ada dikamar ku, aku lupa mengunci kamar jadi dia bisa masuk kesini.
"Kau mengejutkan ku kak",
Dyllou hanya diam dia berdiri dan menatap lemari kaca transparan berisi buku-buku novel dan cerita lainya, koleksi ku karena aku suka membaca di waktu senggang.
"Apa yang kakak inginkan sampai kakak masuk ke kamar ku dan menunggu ku selesai mandi", dia berbalik melihatku.
"Bersiaplah kita akan pergi, dan jangan tanya kemana", aku mengerutkan dahi ku, tiba-tiba perkataan Xavier kembali terlintas difikiranku dan tanpa fikir panjang aku mendekati Dyllou lalu sedikit bejinjit karena dia lebih tinggi dari ku dan aku memeluk lehernya.
"Darren...", dia menunduk dan melihatku mata hitamnya yang tajam melihat kedalam mataku aku seperti terhisap kedalam iris mata hitam pekat itu.
"Darren...", sekali lagi dia memanggilku kali ini wajahnya terlihat bingung melihat aku yang terus memeluk lehernya tanpa bicara apapun.
"Kak apa kau mencintaiku?", aku beranikan diriku, dia sedikit menunduk membuat jarak wajah kami sangat dekat sehingga hembusan hangat dari nafasnya yang teratur dapat ku rasakan.
"Ya,aku mencintaimu darren, lalu kau mau apa?", ucapnya tenang, aku sedikit menegang tapi lalu aku kembali menormalkan diriku.
"Apa ma-maksudmu kak?", Dyllou menaikan sebelah alisnya masih menatap kedalam mataku.
"Harusnya aku yang tanyakan itu padamu", dia masih setenang tadi, aku tidak mengerti apa ini apa dia memahami pertanyaanku atau tidak.
"Darren...sampai kapan kau mau memeluk ku dengan hanya mengenakan handuk", aku merasa wajah ku sedikit memanas mendengar perkataanya dan langsung melepaskan pelukanku.
"Cepatlah bersiap kita harus segera pergi", lalu dia pergi keluar kamar meninggalkan aku yang masih terdiam.
Setelah selesai kami bersiap untuk pergi, malam ini aku pilih memakai baju santai kemeja biasa berlengan pendek warna putih dengan rompi merah hati dan jeans hitam, ku fikir dia akan membawaku ke papa anderson karena dia tidak ingin aku bertanya dia sangat tidak suka dengan papa anderson papa kandungnya sendiri.
"Ini...pakai ini agar kita tidak di tilang polisi", dia melemparkan helm pada ku.
"Kenapa kita naik motor", aku sedikit risih jika harus gunakan motor ini.
"aku tidak ingin terjebak macet Darren, itu akan membuat mood ku semakin buruk", ucapnya tenang.
"Tapi motor mu ini...", dia menatap ku lekat membuat ku menghentikan perotes ku.
"Cepat naik Darren", dan dengan berat hati aku naik ke motornya, baik jika kalian ingin tau kenapa aku kesal dia memilih naik motor itu karena motornya adalah motor sport dimana jok bagian belakangnya condong kebawah jadi saat aku naik otomatis duduk ku sangat menempel padanya.
"Aku sarankan padamu untuk pegangan", aku memilih memalingkan wajahku dari pada berpegangan.
Tanpa aba-aba dia langsung melajukan motornya dengan kecepatan standar tapi semakin lama aku merasa dia semakin cepat dan yang membuat jantung ku berdetak sangat cepat karena dia menyalip mobil dan motor yang ada, membuat aku mau tidak mau harus memeluk perutnya, aku dapat merasakan otot-otot perut yang padat disana.
Aku merasa cukup nyaman dengan posisi ini tapi lalu aku mengingat Xavier pelukan ku yang tadinya erat jadi sedikit ku longgarkan, tapi ternyata Dyllou malah semakin brutal mengendarai motornya sehingga agar aman aku kembali mengeratkan pelukan padanya.
"Kita sampai", ternyata benar kami kerumah papa anderson, rumah besar yang terletak di komplek pusat kota ini terlihat megah terlihat dari luar desain eksteriornya yang glamour.
"Kakak tidak bilang kita ke rumah papa", dia hanya menghembuskan nafasnya.
"Darren sudahlah...kau tau aku tidak suka padanya", aku memilih diam karena sepertinya Dyllou tidak ingin bicara banyak.
Kami lalu memasuki rumah megah itu dan kami di sambut pembantu rumah tangga yang membawa kami menemui papa anderson dan isteri mudanya.
"Darren kemari sayang hug me, papa merindukan mu", aku menurut dan datang pada papa anderson dan dia memeluk ku, sekilas aku melihat Dyllou memalingkan wajahnya.
"Ada apa papa anderson memanggil ku kesini", tanpa basa basi aku langsung bertanya apa tujuannya memanggil ku kesini.
"Papa ingin makan malam bersama dua putra papa, yah andai Keanu tidak sibuk dan tinggal di kota yang sama papa juga ingin mengajaknya", lalu kami dibawa keruang makan, disana di meja makan penuh dengan berbagai macam makanan, aku kembali melihat Dyllou, tidak ada ekspresi di wajahnya.
"Papa setelah makan kami akan langsung pulang", Dyllou bicara tanpa peduli dengan tatapan kesal dari isteri muda atau mama tirinya.
"Aku masih papa mu Dyllou, tidak bisakah....", belum selesai papa anderson bicara Dyllou sudah menjawab.
"Kau tau alasanya pa, aku tidak ingin bertambah emosi jadi biarkan aku dan Darren pulang setelah makan", Dyllou kembali makan dengan tenang papa anderson memilih diam. Dyllou adalah penerus tunggal perusahaan jadi papa anderson tidak mau jika Dyllou berulah, aku sendiri berniat mengundurkan diri jika kuliah ku selesai dan memilih bekerja sendiri nanti.
"Aku selesai", setelah melalui makan malam yang hening aku dan Dyllou pulang ke rumah. Moodnya sangat buruk bahkan sampai di rumah pun Dyllou masih enggan bicara dia juga langsung masuk ke kamarnya tanpa mengatakan apa pun, aku khawatir melihatnya begitu tapi aku memilih diam, dia pasti ingin sendiri.
Sudah hampir tengah malam aku belum bisa tidur, Winona, Mama dan Dyllou pasti sudah tudur. Ku paksakan menutup mata dan tidur tapi tak bisa sampai aku mendengar ketukan di pintu kamar ku dari arah luar.
"Darren...ini aku", aku mengenali suara berat itu, jelas sekali itu Dyllou, apa yang dia mau malam begini.
"Darren bukalah pintunya...aku tau kau belum tidur", aku terkejut, bagaimana dia tahu aku belum tidur. Perlahan aku bangkit dari tempat tidur menuju pintu, aku membukanya perlahan dan setelah pintu terbuka Dyllou masuk tanpa ku persilahkan dan aku kembali menutup dan menguncinya.
"Kak ada apa tengah malam kau dat.....", belum selesai aku bicara tiba-tiba Dyllou memeluk ku, tubuh tegapnya terasa nyaman.
"Biarkan aku tidur denganmu malam ini", dia perlahan melepaskan pelukanya pada ku, aku yang baru mendengar perkataanya langsung menatapnya horor, dia ada apa dengan dia apa dia baru memakan racun?.
"Aku tidak keberatan hanya saja ada apa denganmu kak?", bukannya menjawab dia malah melenggang ke tempat tidur ku.
"Darren kemari, ayo tidur", dia berkata dengan mudahnya sambil menepuk-nepuk sampingnya yang kosong, dan dengan berat hati aku juga ikut berbaring. Kulihat Dyllou sudah mulai terlelap namun tiba-tiba dia membuat pergerakan yang mengejutkan dia memeluk ku aku sedikit gugup jadi aku ingin menurunkan tanganya.
"Biarkan aku memelukmu Darren", aku menatapnya dan ternyata matanya tertutup, padahal baru menggeser sedikit dia sudah mengejutkanku dengan suara beratnya.
Aku pasrah dengan apa yang dilakukan Dyllou sekarang dan aku hanya menatap wajahnya, sedekat ini Dyllou ternyata memiliki garis wajah yang indah hidungnya mancung dan bibirnya sedikit pink alis mata yang tegas dagunya yang panjang benar-benar enak dilihat.
. . .
@fuumareicchi , @dhika_smg ,
@Zhar12 , @duna , @caetsith
@Mangki36 , @TigerGirlz ,
@Wooyoung , @doodledeedum ,
@balaka , @WYATB , @rayarere ,
@Soni_Saja , , @zeva_21 ,
@JulianWisnu2 , @leviostorm ,
@mikaelkananta_cakep ,
@admmx01 ,
@4ndh0 , @nakashima , @ukhty ,
@dole_dole , @yo_sap89 , @rizal_
acank , @3ll0 , @ikmal_lapasila ,
@d_cetya , @adamy , @arieat ,
@arhies ,
ramadhani_
rizky , @abidoank , @sandalrusak ,
@tristandust , @tialawliet ,
@boezel , @lulu_75 , @cibro ,
@mustaja84465148 ,
@aldino_13 , @dafiaditya ,
@danze , @cute_inuyasha ,
@yudha19 , @steve_hendra ,
@edelwis , @wita , @egosantoso
Dan bang bro tees sebut namaku yee kalau lanjut terima kasih
so sweet? semoga keadaannya semakin membaik?