It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
Pertama terimakasih sudah mau menunggu. Tapi tunggulah sedikit lagi. 90% menuju ending "Don't You Dare Koi, I'll kill You!" dan habis itu akan adaperubahan rencana besar besaran. Up "As Real As You And Me" bakal ditunda. Tapi tenang aja, Marvin Gaye juga bakal diupdate so, bersabarlah. Ya?
@3ll0 insyaallah sebelum minggu udah rampung.
@balaka jitak kan tanda sayang?
@hyujin belum di up kok say. Sebelum minggu yah *ketjup
@Dhika_smg Sumpah mati aku jadi penasaraaan. Sampai mati akan aku perjuangkan. Memang kamu yang paling cantik. Serrr tarik mang! *digampar *malahnyanyidangdut
@bumbellbee bentar lagi kok
@hyujin belum di up kok say. Sebelum minggu yah *ketjup
@Dhika_smg Sumpah mati aku jadi penasaraaan. Sampai mati akan aku perjuangkan. Memang kamu yang paling cantik. Serrr tarik mang! *digampar *malahnyanyidangdut
@bumbellbee bentar lagi kok om )
@abyyriza nafas dong by. jangan ditahan nafasnya =D
@lulu_75 yap. betul sekali! XD
krn aku seorang Bunda..
ok aku tunggu yg sweet-sweetnya :x
Kangen pakai banget sama Adam Koi, please Mas TS klu dah update ikutan di mention ya , makasih
Episode: Don't You Dare Koi! I'll Kill You!
Bagian 2 (finalé)
Tanpa terasa matahari merangkak naik menggantikan bulan dilangit. Satu persatu gedung gedung tinggi di kota Harapan disinari oleh cahayanya. Suara orang yang mengaji di beberapa masjid masih menggema di beberapa tempat, menandakan bahwa hari telah pagi dan mengisyaratkan kepada semua orang untuk segera bangun. Termasuk Koi yang sedang tertidur tanpa atasan bersama orang asing yang sedang tidur diatas dadanya. Sekali kali jari jari orang itu bergerak memutari bagian perut Koi yang terbentuk, dan sekali kali orang itu tersenyum saat jemarinya menyentuh bagian dada Koi. Kamar Koi menjadi remang remang karena cahaya yang terhalangi oleh gorden. Waker nya sudah berbunyi berkali kali daritadi.
Sebuah taksi berwarna biru berhenti tepat di depan apartemen, dari dalamnya keluar Adam yang tergesa gesa masuk kedalam lift apartemen sambil membawa sebuah kotak yang berisi sebuah makanan dari restoran milik Lutfia , teman masa kecil Koi. Setelah menekan tombol paling atas, cowok itu kemudian mengatur nafasnya yang terengah engah dan berkaca di dalam lift tersebut. Ia merapikan rambut yang lupa ia tata, dan juga bajunya yang tampak begitu berantakan. Oh, Adam memakai baju kaus yang Koi belikan khusus buat Adam saat ia sedang syuting di Amerika, yang dibubuhkan tanda tangan Dan Reynolds diatasnya. Itu hadiah pertama dari kekasihnya yang ia berikan tepat setahun sebelumnya. 'Koi pasti belum bangun' pikir Adam sambil tersenyum senyum sendiri. Yah, senyuman mesum. Kau tahu maksudku kan?
Pintu lift terbuka dan Adam langsung menuju pintu apartemen Koi yang dilengkapi dengan security code jika ingin masuk. Adam menekan beberapa tombol dan lalu membuka pintu. Pintu itu akan berbunyi 'Trilililit' jika dibuka dan akan otomatis terkunci jika sudah ditutup dari dalam. Adam melepaskan sepatunya kemudian meletakkannya di rak rak sepatu yang berada tepat didepan toilet, disamping pintu. Setelah itu Adam berjalan menuju dapur dan mengeluarkan makanan yang ia bawa. Sebuah cake berwarna krem kecoklat-coklatan dengan gambar ikan dan alat pancing diatasnya dan dihiasi oleh lilin berbentuk angka satu. Adam tersenyum senyum sendiri melihat kue itu. Ia mengambil geretan dan menyulut api di lilin itu. 'Koi pasti bakalan kaget' batin Adam lagi.
Ia lalu berjalan menuju kamarnya (sudah dipatenkan oleh Koi dari dulu), membuka pintu dengan sangat pelan dan menutupnya juga pelaan sekali. Suasana didalam ruangan begitu remang remang sehingga membuat seisi kamar susah untuk dilihat. Tapi meski begitu, Adam sudah hafal kamarnya dan meletakkan cake itu di meja kecil didekat kasur. Pria itu berjalan menuju gorden dan membukanya membelakangi Koi. Cahaya matahari menyeruak masuk dan menerangi seisi kamar, kelopak mata Koi reflek bergerak gerak saat cahaya tersebut mencumbu tubuhnya. Koi spontan menangkap sosok kekasih yang berdiri di depan gorden, menatapnya. Koi tersenyum,"Oh.. hi babe.. baru pulang ya?" Ucapnya.
"IKAAAAN!!!"
***
Koi mengelus elus pipinya yang terasa sangat sakit setelah dihajar oleh Adam. Pipinya memerah dan Koi tak henti henti meringis kesakitan. Sedang Adam, mengeluarkan tatapan iblis ( jika bisa, mungkin bola mata Adam sudah berapi api saat ini. )nya pada sosok sosok yang duduk disofa ruang tengah. Seseorang yang hanya memakai baju kaus yang kebesaran dengan bawahan celana dalam(dan otomatis mempertontonkan paha mulusnya) beserta Koi yang duduk disebelahnya.
"Babe.. kamu salah paham.."
Adam semakin membelalakkan matanya pada Koi dan langsung membuat nyali kekasihnya itu ciut. "SALAH PAHAM BAGAIMANA!!? SIAPA ORANG INI!!!" Pekiknya sambil menunjuk nunjuk orang yang duduk disebelah Koi. Sungguh, Adam meledak ledak saat ini.
Koi menoleh pada orang yang duduk disampingnya, samar ia teringat bahwa orang ini yang ia tolong malam tadi didepan lift karena mabuk. Sedang orang yang ditatap malah mengedarkan pandangannya pada seisi ruangan sambil menggigit gigit kuku jari telunjuknya. "Ehmm.. Koi kemarin nolong dia kok.. dia mabuk dan Koi bawa dia kerumah.."
"DAN TIDUR DI KASUR KITAA!!???" Lagi lagi Adam mencubiti kedua pipi Koi hingga bertambah lagi warna merah di sana.
"Wah.. apartemen yang bagus" Kata orang itu. "Kayaknya aku harus rekomendasiin pihak manajemen buat bikin film disini" Tambahnya lagi yang spontan membuat Adam yang sedang mencubit cubiti pipi Koi terbengong bengong.
"Film apaan? Lo siape?"
Orang itu tersenyum. "Film porno. Kenalin, aku Kohanamaru dari WannaBe Entertaiment" ia mengeluarkan sebuah kartu nama dari dalam celana dalamnya dan meletakkanya diatas meja. Koi dan Adam saling menatap sekejap lalu Adam meraih kartu nama tersebut.
"Pornstar?"
"Yap. Aku pornstar angkatan tahun 2011, tuh disana juga ada situs punyaku sendiri. Panggil aku Maru" Maru mengulurkan tangannya, Adam masih terbengong bengong ditempatnya. Koi kemudian menerima menjabat tangan Maru dan memberikan senyum simpul. "Koi. Salam kenal!" . Masih tidak percaya dengan sosok yang berada didepannya adalah pornstar, Adam kemudian mengeluarkan smartphonenya dan memasukkan alamat website yang tertulis dikartu itu kedalam address bar di browser. Selang beberapa menit, homepagenya langsung muncul dan menampilkan foto Maru dengan celana dalam yang serba sobek menghiasi hampir setengah dari halaman homepage nya.
Maru merebahkan kepalanya ke atas dada Koi (karena langsung diseret ke ruang tengah, Koi ngga sempat pakai baju)."Waaah badan Koi kekar bangeeett!" Katanya kegirangan dan menyembunyikan wajahnya didada Koi.
Adam dengan cepat menarik Maru menjauh dari Koi, "Jangan peluk peluk pacar GUE!"
Maru berdecak, "Yah.. pelukan aja masa ngga boleh sih?" rungutnya sambil memanyun-manyunkan bibir bawah. Koi masih terbengong bengong sendiri di tempatnya. Adam lanjut menelusuri website itu.
Ada banyak judul film yang ada disana dan 53 diantaranya dibintangi oleh Maru. 'Twink gangbanged by cops' , dengan cover Maru yang sedang tiduran sambil makan stroberi didepan beberapa polisi dengan tatapan manja. 'Harry Pornter got scammed by bodybuilder' , Maru dalam pakaaian menyerupai Harry Potter dengan bagian bawah Jubah yang diangkat oleh seseorang hingga menampakkan gunung everestnya. Lalu 'Step-dads, are you guys satisfied yet?' dimana Maru berada diatas kasur dikelilingi oleh puluhan selangkangan yang ditutupi celana dalam dengan tenda diatasnya. Mata Adam silih berganti mempelototi layar smartphonenya dan juga Maru yang sedang manyun manyun di sofa. Layar. Maru. Layar. Maru. Begitu terus.
Maru lalu menggeser bokongnya mendekati Koi dan kembali meletakkan kepalanya di dada kekasih Adam tersebut, "Udah lama ga main. Badan berasa kosong. Koi, kita main rodeo yuk didalam" katanya manja.
"TIDAAAAAAAKKKK!!!!!"
***
"FUCK YOU! SUCKEEEERRR!!!" Urat urat di leher Adam menegang saat menyanyikan salah satu lirik dari lagu milik Charli XCX itu. Seisi studio menjadi tercengang dan takut dengan sosok Adam yang beberapa puluh menit yang lalu membanting pintu studio, masuk, melempar tas entah kemana, mengambil gitar, masuk kedalam ruang rekaman, dan berteriak teriak kesetanan. Yoga dan Caca yang ada didalam studio terheran heran karena tingkah sahabatnya itu. Sementara Caca yang notabenenya penggila aliran Rock malah jingkrak jingkrak dan mengacungkan tangannya membentuk simbol Rock n' Roll. Adam was on fire.
Puas dengan melampiaskan kekesalannya didalam ruang rekaman, ia lalu keluar dan langsung dikerubuni oleh teman temannya. "Lo kenapa sih dam?" Kata Caca. "Sini deh bareng gue" ini Yoga yang bersuara sambil mengambil kesempatan dengan cara merangkul pinggang Adam namun dengan cepat dijauhkan oleh Sasha. "Heh yang jones ga usah ganggu pacar orang deh ah!" Yoga mendesis seperti ular. Ngga mirip sih.
Adam menekan nekan pelipisnya. Bukan karena kepalanya sakit. Sungguh. "Lo kenapa Dam?" Tanya Yoga.
"Ah, engga apa apa" Adam berkilah.
Caca berjalan mendekati Adam. "Lo bisa cerita apapun kok" tapi Adam memilih menolak dan mengambil musicsheet nya. Mereka tau kalau Adam sudah mulai menulis lagu, ia tak kan bisa diganggu. Kecuali dengan..
"Ayo kita minum susu Coklat!"
-
-
-
Sementara itu di lokasi shooting film layar lebar Koi, Maru tampak asyik mengobrol ngobrol dengan beberapa orang kru yang dirasanya sangat keren dan totally top untuknya (karena memang dia totally bot). Tapi kemanapun Koi harus melakukan take scene, akan selalu ada Maru yang mengikutinya. 'Koi harus tanggung jawab, Koi udah bawa dia kerumah, jadi mau ga mau Koi harus nunggu sampai pihak agensi menjemputnya' Pikir Koi saat ia hanya bisa pasrah dengan wajah datarnya ketika Maru memeluk meluknya,mencubit cubiti pipinya, bahkan hal hal aneh, manJ dan mesum lain. Priscil yang menjadi lawan akting dalam naskah menjadi cemburu karena sebagai seorang wanita, pastinya dia juga mau memeluk meluk sosok seperti Koi diluar adegan. Jujur, penulis juga iri ama Maru. Menang banyak dia.
"Aaaaaaak" Maru mengarahkan sendok yang berisi nasi kotak kemulut Koi seperti seorang ibu yang menyuapi anaknya. Saat ini adalah saat break dan Koi lebih suka untuk istirahat didalam mobil. Namun lagi lagi Maru ikut dan mengambil nasi kotak kemudian menyuapi Koi. Maru kegirangan saat Koi menerima suapannya dan mencubit cubiti pipi pacar Adam tersebut. "Wuaaah kamu makin cakep kalo disuapiiin!" Koi tak bereaksi dan memperlihatkan hanya ekspresi datarnya pada Maru. "Nah.. satu lagi. Aaaaakkk. Waa cakep bangett!" Dan merahlah pipi Koi dicubiti daritadi.
Koi kemudian mengeluarkan ponsel dari saku (Koi sengaja mem-vibrate ponselnya jika sedang beraktifitas) dan tersenyum saat Adam menelfon. "Lo tunggu disini" katanya sambil membuka pintu mobil. "Dan jangan ganggu kru dan aktor yang lain" lalu Koi membanting pintu mobil. "Hi babe"
"Beb beb ndas lu!" Yoga sedikit berteriak diseberang telfon dan membuat Koi kaget. "Lo ngapain ama Adam? Huh?" Tukas Yoga lagi.
"Loh? Kok hp nya Adam ada sama ello sih? Mana Adam? Koi mau ngomong"
Yoga melirik Adam yang sedang fokus dengan cangkir coklat ke-9 nya dibar dan ditemani oleh Caca dan Sasha."Gue curi. Sekarang cerita!"
Koi menghela nafas panjang. "Adam mabuk susu coklat lagi?" Tanyanya yang langsung dijawab tegas oleh Yoga. Koi melirik Maru yang mengacak acak iPad kepunyaannya di dalam mobil lalu kembali menghela nafas panjang. "Adam salah mengira Koi selingkuh dengan bintang porno"
"OH YA??!!" Pekik Yoga spontan. "Bintang Porno!?"
"Ya"
"Kenapa bisa ?"
Koi celingak celinguk ke sekelilingnya sebentar kemudian kembali berbicara, "Jadi Koi menolong pornstar yang sedang mabuk dan menidurkannya di ruang tengah. Tapi entah kenapa dia paginya bisa tertidur satu ranjang ama Koi dan Adam memergokinya"
Dari dalam Caffée milik kumae tersebut, Yoga yang berdiri didepan pintu masuk mangut mangut sambil sesekali melihat Caca dan Sasha yang juga ikut ikutan mencoba mabuk Susu ala Adam. Sedang Adam didalamnya sudah mabuk duluan. "Pantes daritadi Adam selalu nyanyiin lagu lagu explicit"
Koi menekan nekan pelipisnya yang tidak sakit sambil sesekali bergumam kecil. "Entahlah, Adam udah nyuruh Koi buat ngusir Maru, tapi nggak bisa. Dia tanggung jawab Koi sampai seseorang dari pihak agensinya datang menjemput.."
"Saran gue, mending lo buruan nyelesein ini deh sebelum makin rumit. Adam lagi dalam project nya Kevin. Lu tau kan mood Adam mempengaruhi kreativitasnya?"
Koi mendengarkan seksama perkataan Yoga yang benar benar ada benarnya. Maksudnya, benar. Ya, sebagai seorang song-writer, imajinasi dan feeling akan nada itu diperlukan. Selain itu perasaan juga dibutuhkan untuk menciptakan masterpiece yang mampu menguasai pikiran pendengarnya. Saat sutradara mulai berteriak untuk kembali ke stage masing masing dan kembali shooting, seseorang menepuk bahu Koi.
"Maaf. Apa anda mengenal Maru?"
**
Adam sedang memainkan jemarinya diatas piano yang ada didalam studionya. Malam sudah semakin larut dan hanya Adam seorang yang berada didalam ruangan tersebut. Sesekali ia akan menuliskan not diatas musicsheetnya jika menemukan nada yang cocok dan kembali memainkan jemarinya lagi untuk mencari nada yang lain. Meski ruangan ini dipenuhi oleh udara dari AC, tetap saja dinginnya malam tak bisa dipungkiri menusuk nusuk dinding dinding ruangan.
"Jrengg!!" Tangan Adam berhenti bermain diatas sebuah akor. Matanya memicing erat dan kemudian melemparkan pandangannya ke luar. Melihat bulan yang malu malu mengintip dari belakang awan. Pikirannya mengelana ke hari Anniversary nya yang ke satu tahun. Yang diwarnai dengan sosok asing diatas kasurnya bersama Koi. 'Apa benar Koi selingkuh?' Batinnya berkali kali dan kembali mencoba memfokuskan perhatiannya ke musicsheet. Ia mencoba memainkan nada yang sudah ia susun sedemikian rupa dari awal dan menambahkan beberapa tanda kres pada beberapa birama.
Tangan Adam kembali terhenti. Satu diatas piano dan satunya sedang mengenggam pensil. 'Gimana kalo misalnya Koi beneran ngga selingkuh? Ahh! Be Professional, Adam!'
Adam kemudian dengan cepat meraih ponselnya dari dalam tas. Ia langsung disambut dengan puluhan panggilan tak terjawab dan beberapa notification dari sosmed nya. 'Gimana kalau ternyata Koi memang selingkuh? Apa kita bakal berakhir?' Adam membatin berkali kali dan membiarkan jemarinya menggantung diatas layar ponselnya.
Ponselnya tiba tiba kembali bergetar dan membuat Adam hampir saja menjatuhkan benda itu. "Drrrrttt!!!" Sebuah panggilan masuk ternyata. Dari Yoga. Dengan cepat Adam mengangkat panggilannya. "Halo, Ga. Ngapain?"
"......."
"Iya gue lagi di studio. Emang kenapa?"
"....."
"Ngapain gue harus ke toilet?"
"....."
Ia hanya menghela nafas panjang setelah mendengar penuturan panjang dari sahabtnya tersebut dan lalu memutuskan percakapan kemudian berjalan menuju WC. Tanpa sepengetahuannya, tepat saat Adam baru saja memasuki lift menuju lantai 4. Seseorang mengendap endap masuk kedalam studio miliknya.
***
Mari kita mundurkan waktunya ke beberapa jam yang lalu. Koi berbalik dan melihat wajah asing yang sedang menepuk bahunya. Berkepala plontos dan menggunakan kemeja berwarna biru muda yang sengaja ia buka dua kancing diatasnya. Dan juga ia memakai celana jeans. Berhidung mancung tanpa ada flek hitam sedikitpun.
"Maaf. Anda siapa?" Koi berbalik sambil tetap menggantungkan panggilannya dengan Yoga. Pria itu berdehem. Ia menjabat tangan Koi.
"Saya, Christian Baldweirgh. Panggil Christ saja" Ucapnya tegas. Koi kemudian menyelidiki penampilan pria ini lagi.
"Koi"
"Anda jebolan S-Men itu kan?"
Koi terkekeh. "Ya begitulah"
Christ melepaskan jabatan tangannya. "Well, saya juga pernah mengikuti kontes itu. Namun sayang sekali nasib nggak mengizinkan saya" Ucapnya santai.
"Sayang sekali" Tukas Koi. "Jadi.. anda ada dan Maru adalah..?"
"Oh" Christ kemudian mengeluarkan sebuah kartu dari saku bajunya dan memberikan itu pada Koi. "Itu kartu nama saya. Saya adalah perwakilan dari WannaBe Entertaiment. Saya managernya Kohanamaru"
Koi meng-oh panjang sambil memperhatikan lekat lekat kartu nama itu. "Tunggu sebentar yah, Koi panggil dulu" Katanya sambil mulai melangkah, namun Christ dengan cepat menahan lengan Koi. "Apa?"
Ada rasa gelisah yang Koi tangkap dari tampangnya saat ini. "Kalau boleh, bisa.. saya saja yang menjemputnya?". Christ tampak malu malu dan gelisah saat mengatakan itu yang langsung membuat Koi bergidik keheranan. 'Ada apa yah?' Batinnya. "Bolehkah?" Sambung Christ lagi.
"Koi kurang yakin. Maaf tapi Koi masih mencurigai anda" . Koi menghela nafas panjang. "Tapi jika anda bersikeras, silahkan ikut Koi. Koi akan beri kalian privasi" tambahnya lagi yang langsung diikuti oleh sebuah ucapan terimakasih dari Christ. Koi lalu berjalan menuju mobilnya diikuti oleh Christ dibelakangnya. "Maru sedang didalam sana. Koi akan memperhatikan kalian dari sini"
Christ menyipit. "Kenapa?"
"Kenapa apanya?"
Wajah Christ memerah. "Kenapa anda tak memberikan kami privasi untuk berbicara?"
"Karena Koi orang yang menolong Maru kemari malam. Jadi Maru adalah tanggung jawab Koi sampai dia benar benar sudah dijemput oleh orang yang tepat"
"Apa anda tidak mempercaya saya?"
Koi menggeleng. "Koi hanya tidak yakin"
- -
- Baiklah, mari kita kembalikan waktu ke beberapa jam lebih awal. Lebih tepatnya saat Adam memergoki Koi dan Maru yang tertangkah basah tidur berduaan dengan badan polos diatas kasur. Tepat setelah Adam berteriak 'TIDAAAAK!!!!' saat Maru menawarkan his heavenly smoothies hole, Adam langsung menarik Koi kedalam kamar dan membanting pintu kamar dengan sekuat tenaga.
Nafasnya terengah engah, wajahnya merah padam. Adam mendesak Koi hingga punggung Ikan miliknya menabrak dinding. Hingga tak ada lagi jarak diantara mereka"Babe, tenanglah..." Lirih Koi lemah. Koi tau pasti kalau kekasihnya saat ini sedang marah besar. Jelas sekali.
Ia tau titik titik tertentu di badan Adam yang akan menenangkannya jika sudah dalam kondisi seperti ini. Jadi Koi meletakkan kedua tangannya dipinggang Adam dan menyembunyikan wajahnya di leher kekasih tersayangnya itu. "Koi sayang Adam dan Koi udah berjanji ngga akan pernah sayang sama yang lain kan?" Bisik Koi yang membuat Adam merinding.
Adam tau pasti bahwa kini ia kembali terhipnotis oleh tingkah laku Koi. Tapi ia kini benar benar marah. Like seriously. "Koi.. bukan itu masalahnya"
"Lalu apa?" Koi mencium tengkuk Adam lembut dan entah kapan sekarang jadinya Koi yang mendesak Adam di dinding. Koi berhasil meluluhkan amarah adam meski masih sepersekian persen darinya yang bisa padam.
"Masalahnya.." Lirih Adam. "Apa yang akan dikatakan oleh orang orang nanti jika kamu ketahuan menyembunyikan seorang pornstar dirumah?" Adam menatap lekat lekat mata Koi. "Kamu itu seorang bintang. Kamu sadar ngga sih bahwa sedikit saja kejanggalan bisa menghancurkan karirmu?" Ucapan Adam sukses membuat Koi tertegun.
"Tapi, Koi ngga menyembunyikannya. Koi cuman membantunya. Babe, trust me"
Adam menelan ludah. "Gue tahu pasti itu. Tapi.. tetap aja tanggapan orang nantinya akan berbeda. Dulu aja kamu kewalahan kan menghindari infotaiment gara gara sepihak membatalkan kontrak film Dibalik 69? Apalagi sekarang" Koi cuman bisa menelan ludah.
"Jadi.. apa yang harus Koi lakukan"
Mereka berdua sama sama menghela nafas panjang mencoba mengeluarkan semua kegundahannya.
"Tetaplah bersamanya" Adam bersuara yang sontak membuat Koi terkaget kaget.
"Loh? Kenapa!? Ngga mau!"
Adam tau pasti akan reaksi Koi yang seperti ini. Lantas Adam meletakkan kedua tangan Koi ke pinggangnya dan tersenyum kecil. "Tetaplah bersamanya hingga seseorang datang menjemput Maru. Dia masalahmu dan kamu harus bertanggung jawab"
"Ngga mau!" Koi replies stubbornly. Ini memang keputusan yang sulit. Tapi mereka memang harus mengambil keputusan ini demi kebaikan mereka berdua. Maka dari itu, Adam menjinjit sedikit lalu mengecup pelan bibir Koi. Menyalurkan semua keyakinan yang ia punya bahwa cinta yang ia miliki seutuhnya milik Koi. Tak ada yang lain.
Adam mendesah saat Koi melepaskan ciuman singkat itu. "Berjanjilah.. kamu akan menjaganya dan juga menjaga jarak antara kamu dan Maru hingga orang itu datang" Tatapan mereka bertemu. Ada amarah, dan juga keikhlasan yang Koi tangkap dari mata Adam.
"Baiklah" Akhirnya Koi mengalah dan melepaskan tangannya dari pinggang Adam. Jelas sekali Koi kalut saat ini. "Berjanjilah kamu akan menghubungi pihak agensinya untuk menjemput. Koi ngga tahan untuk jauh jauh dari kamu, Dear"
Adam tersenyum dan lalu keluar dari kamar sambil membawa kartu nama Maru di genggaman tangannya. Ia tak menghiraukan Maru yang sekarang sedang nonton TV diruang tengah dengan santainya dan melenggang keluar. 'Sabar dam.. sabar.. ini cuman bentar doang kok' Ucap adam menghibur sendiri didalam hati.
-
- -
Entah kenapa, meski Koi masih tidak yakin dengan kehadiran Christian Baldweirgh, setidaknya ia merasakan angin segar tentang hubungannya dengan kekasihnya. Dari jauh, Koi memperhatikan Christ yang mendekat ke mobil miliknya.
"Maru!"
Maru tampak terkejut akan kehadiran Christ yang tiba tiba saja sudah muncul disampingnya. "Christ! Kamu ngapain disini!?"
Christ tampak murung dan menyesal akan sesuatu. Ia jatuh berlutut didepan Maru. "Kembalilah. Aku menyesal..."
Maru yang melihat itu malah cuek dan memalingkan pandangan ke arah lain. Ada suatu kekesalan yang ia simpan. Kentara sekali masalah yang diantara mereka. Meski Christ sudah meraih lengan kiri Maru, masih saja ia cuek dan tak menggubris Christ.
"Aku janji tak akan bercinta lagi dengan orang lain selain dirimu" Christ memohon mohon. Jika kita telaah dari kalimatnya, dapat kita simpulkan bahwa seorang Christian Baldweirgh juga seorang pornstar. Tunggu, apa mereka berdua berpacaran? Hubungan macam apa itu?
"Dan jangan pernah melarangku untuk bercinta dengan orang lain!" Yang ini Maru yang protes. Sungguh aneh, Maru melarang Christ untuk bercinta dengan orang lain tapi dia sendiri meminta Christ untuk tidak melakukan hal yang demikian?
"Itu egois sekali, Maru. Tak bisakah kau hanya bercinta denganku seorang?" Maru menyentakkan tangannya dan berjalan cepat menjauh dari mobil. Dapat dipastikan bahwa ia menolak untuk di jemput Christ.
Melihat drama kecil ditengah lokasi shooting film itu, Koi kemudian terpaksa ikut campur dan menghampiri sepasang sejoli yang sedang dilema itu.
"Lepaskan aku, Christ! Aku tak mau kau jemput jika kau masih keras kepala!"
"Maru.. kumohon"
Bahkan mereka berdua spontan menjadi pusat perhatian setiap orang di tempat ini.
"Hei hei.. " Koi datang mendekati mereka. "Ada apa ini?" Melihat Koi, Maru dengan cepat memeluk tubuh Koi yang langsung disambut oleh kecemburuan Christ. 'Tenanglah, aku akan membujuknya' begitu kira kira bunyi gerakan mulut Koi diatas kepala Maru kepada Christ.
Melihat itu, Christ mengalah dan membiarkan Koi memeluk dan membelai rambut kekasihnya. "Maru.. kamu nggak boleh egois kayak gitu.." Maru mengangkat kepalanya. "Biar bagaimanapun juga Christ adalah kekasihmu dan dia satu satunya orang yang berhak atas tubuhmu..." Koi berucap dengan sangat lembut dan memanjakan Maru. Priscil yang sedang berada di trailernya bahkan hanya bisa gigit kuku melihat adegan itu.
"Tapi aku ngga mau balik!" Maru malah semakin erat memeluk tubuh Koi. Christ semakin terbakar cemburu.
"Maru.. cinta tak akan berhasil bagi orang orang yang egois"
"Kalau begitu ayo kita bercinta sekali saja!" Permintaan spontan Maru sontak membuat Koi dan Christ terperangah. Sebegitu hipersex nya kah Maru? Christ terlihat sudah terbakar oleh emosi. Bibirnya gemetar dan jemarinya sidah mengepal.
Koi kemudian tersenyum. "Koi tak kan bercinta dengan siapapun lagi kecuali dengan Adam. Koi mencintainya dan ia mencintai Koi" Maru berkaca kaca mendengar balasan Koi. Begitu juga Christ yang sepertinya juga tersentuh mendengar itu. Koi menambahkan. "Percayalah. Itu akan terasa lebih nikmat jika kau melakukannya dengan kasih sayang"
Beberapa menit berlalu dan akhirnya Christ berhasil membujuk Maru untuk kembali pulang. Sementara Maru menunggu Christ didalam mobilnya, Christ berniat untuk mengucapkan terimakasih pada Koi yang sedang menuju ruang make up.
"Hei" sapanya.
Koi tersenyum simpul. "Halo Christ. Ada apa?"
"Thanks udah ngebujuk Maru" Dengan cepat Christ menjabat tangan Koi. "Meski dia benar benar keras kepala, tapi dia tetap menggemaskan". Koi hanya tertawa kecil meng-iyakan karena memang Maru adalah orang yang menggemaskan. "Jadi.. apa rencanamu setelah ini?"
Koi berpikir sejenak. 'Rencana Koi setelah ini?' Dia berpikir keras sebelum akhirnya otaknya mengingat sosok belahan jiwa. Adam. Entah kenapa tiba tiba rasa bersalah menyelimuti hatinya.
"Christ, Koi pergi dulu. Koi harus dapetin hati Adam lagi. Bye!" Ucap Koi dengan cepat dan berlari menuju mobilnya sambil mengeluarkan ponsel dan menelfon seseorang. "Halo? Yoga, Koi butuh bantuan lo!"
****
'HP Gue ketinggalan diatas westafel toilet lantai 4. Tolong ambilin dong! Gue lagi OTW kesana abis dari rumah nih!' Begitu kira kira kata Yoga saat beberapa saat yang lalu Adam menerima panggilan darinya. Dan disinilah Adam sekarang, berada di toilet dan memeriksa apakah memang benar adanya ponsel milik Yoga diatas westafelnya. 'Nih anak ngapain sih sampai hp nya ketinggalan gini!' Gerutu Adam saat tak kunjung menemukan benda kesayangan sahabatnya itu.
'Eh. Tunggu dulu' Batin Adam saat dia menyadari sesuatu. 'HP nya Yoga kan cuman 1.. dan tadi dia nelfon gue pake HP nya. Dan.. ' Adam menyerapah saat sadar dia baru saja dikelabui oleh Yoga. Baru saja dia mau melangkah keluar menuju studionya, listrik tiba tiba padam dan seisi toilet otomatis menjadi gelap gulita.
Adam yang takut setan kemudian mulai menakut nakuti dirinya sendiri dan kemudian berteriak "AAAAAARRRRRGGGHHHHHHH!!!!!!". Dia berhamburan lalu duduk bersembunyi di salah satu WC sambil memeluk lututnya sendiri. "TOLOOOONGGGG!!!!!!" Dia memekik lagi.
"Hiiiiii hii hi hi"
"KYAAAAAAAAAAAAA!!!!!!!!!!!!" Adan semakin histeris saat mendengar suara cekikikan seseorang itu.
"Adaaaam... adaaaamm..."
"SIAPA LO!!!??? SANA JANGAN GANGGU GUEEE!!! DAGING GUE GA ENAKKK!!! KYAAAAAAA!!!!!!"
"Brakkk!!!" Seseorang mendobrak pintu toilet. "Adam!? Adam dimana!??" Pekik orang itu.
'Koi?' Batin Adam. Setelah yakin orang itu adalah Koi , Adam kemudian kembali histeris. "WHOAAAAA IKAAAANNNN!!! GUE DISINIII!!!!"
"Abang..Bilang aku cinta Koi, donk.. hiiii hi hi hi hi" suara halus itu kembali terdengar dan lagi lagi membuat Adam histeris.
"TIDAAAAAAKKKKK!!!!!! JANGAN GANGGU GUEEE!!! TIDAAAAKKK!!!!" Kali ini teriakan Adam diikuti dengan tendangan tendangan kecil pada pintu WC tempat ia bersembunyi.
"Adam! Turuti saja apa maunya! Koi denger hantu di toilet lantai ini suka makan orang kalau keinginannya ga dikabulkan!!"
Adam terdiam sebentar. Kemudia kembali histeris. "HUAAAAA!!!! DAGING GUE GA ENAAAAK!!!!!"
"Ayolah abang.. abang seksi deh.."
"IYAA IYAAA!!! AKU CINTA KAMU KOIII!!! KYAAAAAA!!!!!"
Koi yang menahan tawanya lalu kembali berpura pura memasang wajah khawatir dan menarik Adam keluar dari bilik WC tersebut. Adam langsung memeluk Koi dan dibalas juga dengan pelukan oleh Koi. "Dam.. hantunya ada didekat sini. Kalau kita ngga cepat pergi ntar ki..". "BAWA GUE PERGI DARI SINII!!! CEPETT!!!!"
Koi kemudian tanpa ba bi bu langsung menggendong Adam di dadanya layaknya seorang ksatria yang menyelamatkan putri dari menara mengerikan. Sadar adegan ini so girly, Adam mencubit dada Koi. "Gue bukan cewek!"
"Tapi tadi hantunya yang pengen gitu.." balas Koi.
"Modus lo!!!!"
"Aquhh.. maunya abang Adam digendong gitchu.. hiii hi hi hi hi" suara ghaib itu kembali melengking dan langsung membuat Adam kembali histeris.
"AAAAAAAHHHHH!!!! BAWA GUE KABUR DARI SINI!! CEPET!!!!!"
Koi dengan sigap berhamburan keluar dari WC. Namun ia malah mengambil rute menaiki tangga menuju studio, bukannya naik lift. Sadar bahwa ia sedang dibawa ke studio, Adam bertanya apa Koi ngga sibuk. Tapi Koi ngga menggubrisnya dan dengan cool nya bilang, "pegangan. Koi bakal lari disini"
Adam menggamit erat leher Koi dan menerima saja perlakuannya. Adam bahkan saking takutnya dengan kegelapan ia memicingkan erat kelopak matanya karena takut akan melihat hantu (boongan).
"Koi.. lo ga cape apa tangannya?" Tanya Adam saat tinggal beberapa lagi menuju pintu masuk lantai 5.
"Ngga. Koi bakal melakukan semuanya buat pacar Koi. Semuanya"
Adam tersanjung. Ingin rasanya dia mencium Koi saat ini. Tapi tentu itu akan kembali membebani tangan Koi 'kan?
Seisi lantai lima remang remang. Bukan karena ada lampu disko, tapi karena lampu penerangan darurat dan juga cahaya bulan yang membuat seisi tempat ini menjadi remang remang.
"Kita akan aman didalam studio" ucap Koi sambil menurunkan Adam di depan pintu studio. Adam lalu berdiri di belakang Koi saat ia mulai membuka pintu. Koi menyuruh Adam untuk masuk duluan dan iikuti oleh Koi. Adam tiba tiba merasa aneh, 'Perasaan gue ninggalin studio ngga gelap gelapan gini deh' batinnya saat ia melenggang masuk kedalam.
"Klik"
"HAPPY ANIVERSARY 1 TAHUN!!!!"
Adam terkaget kaget saat kedua orang tua beserta adiknya, Nial dan Glenn, Yoga, Sasha dan Caca ada disana sambil mengangkat sebuah kue yang tadi pagi tak jadi ia berikan untuk merayakan hari jadi hubungannya yang pertama bersama Koi. Speechless. Semua orang tampak begitu antusias merayakan ini semua. Kemudian Koi memeluk Adam dari belakang dan berbisik lembut di telinganya, "Happy Anniversary, Sayang..."
"Adam. Gue ngga nyangka lo cemen banget ama setan!" Caca terbahak bahak.
"Luckily, aku bisa niruin suara setan yang di TV-TV" Kali ini Sasha yang tertawa
"Apa gue perlu nyebarin video di CCTV tadi ke Path ya?" Ini Yoga yang bersuara.
"Wuaaaa!!! Lee Min Ho sama kakak gue udah satu tahunan aja!!" Pekik Khaeela dengan girang.
Sedang Mama dan Nial juga ikut terbahak dengan yang lainnya. Papa dan Glenn saling bercengkrama bersama sambil bersulang.
"Koi minta maaf yah kalau udah bikin Adam tadi kesel. Koi janji ga bakal nidurin sembarang orang lagi ke rumah. Karena Koi janji, mulai sekarang dan selamanya, Koi hanya akan tidur bersama kamu. Adam"
Senyum Adam tak henti hentinya mengembang. Ia memperhatikan setiap orang yang diruangan ini satu persatu. Tak bisa ia pudarkan senyum bahagianya saat ini.
"Koi. Mungkin gue ga sering mengatakannya, tapi. AKU MENCINTAIMU IKAN!"
Dan begitulah akhirnya. Nggak akan ada hubungan yang akan berhasil jika masing masingnya saling egois. Ingatlah, jika kau melakukan satu kebaikan. Maka kau akan mendapatkan lebih dari itu.
Sampai jumpa di bagian berikutnya! -Koi