It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
@3ll0 @cute_inuyasha @balaka @Tsunami @raden_sujay @harya_key @Different @muffle @AbdulFoo @kaka_el @Adamx @JNong @Unprince @kristal_air @d_cetya @lulu_75 @4ndh0 @Cyclone @Vanilla_IceCream
@Adityaa_okk @Tsu_no_YanYan @arGos @RenoF @arifinselalusial @Widy_WNata92 @Ndraa @Sicilienne @nakashima @Lonely_Guy @Adiie @BangBeki @Rifal_RMR @Adi_Suseno10
Yang gak mau ke seret bilang ya
Bagian 9
Sudah satu jam kami tiba di rumah sakit. Edo masih berada di ruangan UGD untuk segera di tangani. Di dalam ruangan itu teman kami sedang berjuang hidup. Orang tua Edo pun sudah datang setengah jam yang lalu. Kak Anjas yang membantu kami menjelaskan semuanya.
Baru ku rasakan sakit di sekujur tubuhku. Bibir dan pelipisku sedikit pecah. Wajahku pasti sudah bonyok! Mungkin di punggung, dada dan pinggangku juga penuh bengap, karena sakitnya benar-benar ku rasakan meremukan badanku. Ku lihat Gustaf terus menundukan kepalanya, Ari yang biasanya tidak mau diam, sekarang tidak bersuara sedikit pun. Keadaan mereka berdua pun tak jauh berbeda denganku.
Kulihat kak Irga dan kak Farid berjalan cepat ke arah kami. Aku melirik kak Anjas untuk mendapatkan jawaban mengapa mereka berdua bisa datang ke sini..?
Kak Anjas yang mengerti ekspresiku yang penuh tanya berkata pelan padaku. "Kakak tadi nelpon Irga."
Kak Farid bertanya keadaan kami dan bertanya kenapa bisa kejadian seperti ini. Ari menjelaskan dan bercerita secara singkat tentang kejadian tadi. Kak Anjas juga bercerita, tadi dia dalam perjalanan dari mengantar pulang kak Rosa. Kak Anjas tak sengaja lewat dan melihat kami yang sedang berkelahi. Kak Anjas juga sangat terkejut saat melihatku ingin di tusuk pisau, Kak Anjas langsung berlari untuk membantuku, tetapi dia sangat terkejut saat Edo menyelamatkan ku dengan menjadikan badannya sebagai tameng sehingga dia yang tertusuk pisau di perutnya.
Aku hanya diam saat mereka saling bercerita, aku diam karena aku merasa takut saat ini melihat kak Irga juga hanya diam dengan raut wajah marah! Sesekali dia memperhatikan wajahku, tapi dia tak berkomentar apapun.
Akhirnya selama dua jam dokter yang menangani Edo keluar dari ruang UGD. Syukurlah Edo selamat! Dokter bilang dia masih beruntung karena pisau tak mengenai ususnya dan untungnya Edo segera di bawa ke rumah sakit sehingga tak begitu kehilangan banyak darah.
Orang tua Edo menyuruh kami semua pulang. Sebenarnya aku masih ingin di rumah sakit sampai Edo sadar. Tetapi orang tua Edo melarang. Menurut orang tua Edo kami juga harus segera istirahat dan besok saja kalau mau menjenguk lagi. Akhirnya sekitar jam 1 malam kami semua meninggalkan rumah sakit.
"Kamu pulang ke rumah kakak!" Kata kak Irga datar.
"Tapi seragam sekolah aku ada di rumah Gustaf kak.." Kataku memberi tahu.
"Besok aja di ambilnya!"
Melihat kak Irga yang kelihatan marah, aku juga tak berani untuk berdebat dengannya.
**********
"Gimana rasanya jadi preman?" Kak Irga berkata dingin saat kami baru masuk ke dalam kamarnya.
"......" Aku hanya menunduk tak bisa menjawab.
"Gak malu ya berantem sampe ada yang mau mati cuma gara-gara cewek!"
"Bukan gitu kak.. Aku.."
Belum selesai aku ingin menjelaskan dan membela diri, kak Irga pergi keluar kamar dan membanting pintu dengan keras!
Apa kak Irga kecewa sama aku? Karena aku gak bisa menjadi adik yang baik buat dia!
Hatiku sedih kak Irga bersikap begitu. Hampir satu jam kak Irga belum masuk kembali ke dalam kamarnya. Aku juga gak berani untuk mencari tahu apa yang sedang kak Irga lakukan di luar kamar.
Badanku sudah remuk dan lelah, aku mencoba untuk memejamkan mata dan tertidur. Aku tertidur masih dengan pakaianku yang kotor..
**********
Ku rasakan sesuatu yang dingin menekan-nekan wajahku.. Perlahan ku buka mataku untuk melihat apa yang sedang menekan-nekan wajahku.
"Kak Irga.." Kataku pelan saat melihat kak Irga di depanku.
Kak Irga hanya diam, sambil terus menekan-nekan yang aku fikir itu batu es yang di lapisi handuk kecil. Tanpa menghiraukan aku yang mengamatinya. Kak Irga terus mengompres sekitar bibir, pipi, pelipis dan di bawah mataku.
Dan baru aku sadari juga. Sekarang aku sudah berganti baju! Celana jeans ku sudah di buka menyisakan boxer yang melekat menutupi bagian bawahku.
Apa kak Irga yang melakukannya? Aku fikir iya, karena di rumah ini tak ada orang lain selain kami berdua!
"Ma-af kak.." Kataku lirih.
Kak Irga menghentikan tangannya yang mengompres wajahku, dan kini dia menatapku tajam.
"Jangan di ulangin lagi..!" Kata kak Irga masih datar. Aku hanya mengangguk menjawab kak Irga.
"Teman kamu tuh hebat banget ya.. Kok berani banget ya dia ngelakuin itu buat nyelamatin kamu.." Kak Irga tersenyum simpul tanpa melihat mataku. Tangannya sekarang sibuk mengompres bibir bawahku yang pecah.
Aku jadi kepikiran Edo. Aku merasa kok memang sedikit aneh ya.. Kalau keadaan di balik saat itu, belum tentu aku seberani dia. Edo juga baik sekali kepadaku selama ini. Padahal dia berbeda kelas dengan aku, Gustaf dan Ari, tetapi dia malah memilih bermain dengan kami dari pada teman sekalasnya. Edo sangat perhatian kepadaku. Aku merasa perhatian dia sebagai teman sedikit berbeda dari Gustaf ataupun Ari. Apa jangan-jangan..? Aissh gak mungkin!!
"Sakit kak.." Rintihku saat ku rasakan kak Irga sedikit menekan kompresannya hingga bibirku terasa perih.
"Oh bisa ngerasain sakit juga?"
"......."
"Kirain udah kebal!"
"Ini jam berapa kak?" Tanyaku mengalihkan topik pembicaraan.
"Jam 4.." Kak Irga menghentikan tangannya yang mengompres wajahku. "Tidur lagi sana! Besok gak usah sekolah!"
"Kak Irga belum tidur dari tadi?" Tanyaku.
"Ini mau tidur." Jawab kak Irga sembari berbaring terlentang di sampingku.
"Kak jangan kasih tahu kejadian ini ke mamaku ya?"
"Hemm" Kak Irga hanya bergumam dan memejamkan matanya.
Aku tidur menghapap kak Irga. Memperhatikan wajahnya dari samping. Aku fikir tadi kak Irga marah dan kecewa padaku sehingga gak perduli lagi padaku! Aku sungguh gak menduganya.. Saat aku tertidur, kak Irga menggantikan bajuku dan mengobati lukaku. Dia bahkan belum tidur untuk mengompres wajahku. Kak Irga ternyata sangat perhatian sekali kepadaku. Sepertinya aku semakin sayang sama kakak-kakak'an aku ini..!
Aku tersenyum sendiri merasa ada sedikit keberuntungan di balik kejadian ini. Perlahan aku taruh tanganku di atas perut kak Irga.. Ku pandangi wajahnya yang tampan, perlahan ku pejamkan mataku, dan aku pun tertidur lagi..
**********
Saat aku terbangun hari sudah siang. Ku lihat jam sudah menunjukan pukul 9 pagi. Kak Irga sudah berangkat sekolah sepertinya.. Tenggorokan ku terasa kering, dan perutku sangat lapar karena dari semalam aku memang belum makan apa-apa.
Aku keluar kamar menuju dapur kak Irga mengambil minum dan mencari makanan yang bisa di makan. Arggh! badanku terasa sakit semua..!
Saat aku ingin membuka kulkas, ada memo yang ditulis kak Irga yang tertempel di pintu kulkas. "Kakak sekolah dulu, sudah kakak buatin nasi goreng buat sarapan, susu kotak di kulkas di minum aja. Jangan pergi kemana-mana sampai kakak pulang!"
Aku tersenyum membaca memo dari kak Irga.. Ku lihat di meja makan sudah tersedia nasi goreng+telur yang terlihat sangat menggiurkan. Aku pun langsung menghabisi nasi goreng yang di buat kak Irga dengan sepenuh cinta? Hahah! khayal banget ya aku!
Ku rasakan bibirku sedikit perih saat memasukan makanan ke dalam mulutku.. Ah, aku jadi memikirkan semalam kak Irga menyentuh bibirku ini, kak Irga juga yang menggantikan baju ku dan juga melepaskan celana ku.. Huh! Kenapa aku bisa melewatkan moment itu?!
Aku mencari-cari HP ku untuk menghubungi Gustaf dan Ari.. Aku ingin menjenguk Edo nanti sore setelah kak Irga pulang.. Astaga! Aku lupa membawa HP ku tadi malam karena buru-buru di jemput Gustaf!
Kira-kira aku taruh dimana ya HP ku di rumah? Aku takut HP ku di lihat mama atau Okha! HP adalah hal paling privasi buat aku, karena di wallpaper Hp ku, aku memakai photo aku yang sedang mencium kak Irga sewaktu kak Irga tidur di rumahku! Tapi biasanya Okha dan mama jarang memasuki kamarku, apalagi kalau tidak ada aku. Mau seperti kapal pecah juga, mama gak akan susah-susah berusaha merapihkannya. Jadi aku fikir aku bisa sedikit merasa tenang.
**********
Di rumah kak Irga sendirian begini benar-benar membosankan! Dari pagi aku hanya tidur-tiduran dan bermain game di laptop kak Irga. Sekitar jam satu siang aku memutuskan untuk mandi karena badanku sudah terasa lengket semua.
Selesai mandi aku mendengar suara motor di luar rumah kak Irga. Aku pun segera berpakaian dan munuju ke pintu untuk menyambut kak Irga pulang.Hehe
Saat aku membuka pintu rumah kak Irga ternyata yang aku temui seorang cewek yang paling aku benci di sekolah!
"Zizi?" Dita terlihat kaget melihat aku membuka pintu.
"Mau ngapain lu kesini?" Tanyaku jutek.
"Nah lu sendiri kok ada disini?"
"Bukan urusan lu kan?" Jawabku ketus.
"Bukan urusan lu juga kan gw nunggu kak Irga disini? Ini bukan rumah lu kan?"
"Terserah lu!" Aku pun langsung menutup pintu rumah kak Irga.
Sudah jam 3 kak Irga belum pulang. Dita juga betah banget masih nunggu kak Irga di teras depan rumah. Aku pun memutuskan untuk ke rumah sakit menjenguk Edo. Ku tulis memo untuk kak Irga dan aku tempel di kulkas. "Zizi kerumah sakit dulu bentar ya kak, mau nengok Edo takut jam besuknya habis.."
Aku tahu di kunci motor kak Irga juga tergantung kunci rumahnya. Jadi aku memutuskan membawa kunci rumah kak Irga bersamaku.
"Eh, kenapa muka lu bonyok gitu? Terus kok Ari sama Gustaf juga gak masuk sekolah? Lu kok bisa keluar masuk rumah kak Irga se'enaknya?" Tanya Dita beruntun saat aku menguci rumah kak Irga dari luar.
"Kepo lu!" jawabku kesal! Aku pun langsung meninggalkan Dita dengan segera! Terserah dah dia mau mikir apa! Lagian masih punya muka juga ya dateng ke sini!Ckckck..
*********
Jam setengah empat aku sudah sampai di rumah sakit. Edo sudah di pindah dari ruang UGD. Edo gak sendirian yang di rawat di ruangan ini, ada satu anak kecil sekitar usia 10 tahun yang juga di rawat satu ruangan bersama Edo.
Di sana sudah ada Gustaf dan Ari. Ada mamanya Edo juga yang sedang menemani Edo. Mamanya bilang, Edo sudah sadar dari tadi jam 11 siang dan baru saja tertidur lagi waktu aku datang. Dia terlihat lemah dan pucat. Aku jadi merasa bersalah sekaligus merasa sangat berterima kasih kepadanya.
"Dateng juga lu, dari tadi gw telpon gak di angkat, sms gak di bales!" kata Ari.
"Hp gw semalam ketinggalan di rumah nyet.." Jawabku dengan suara sepelan mungkin. Ini rumah sakit!
"Pantes aja.. Lu gak sekolah tadi?" Tanya Gustaf.
"Gak.." Jawabku singkat. "Tante Edo gimana keadaanya?" Tanyaku ke mamanya Edo.
"Edo kondisinya sudah stabil, tapi gak boleh banyak gerak karena luka di perutnya.." mama Edo menjelaskan.
"Ma-af tante.." Kataku lirih.
"Tante harap kejadian ini bisa jadi pelajaran yang berharga buat kalian semua!"
Kami bertiga hanya mengangguk menundukan kepala.
"Tadi polisi sudah memeriksa, biar jera anak yang nusuk itu! Anak SMA kok kelakuannya begitu!" Mama Edo berdecak kesal, terlihat marah.
"Iya tante.." Jawab kami serempak.
**********
Sekitar jam setengah 5 kami bertiga pulang dari rumah sakit karena jam besuk sudah habis. Edo masih tertidur saat kami pulang, aku pun hanya menitip salam kepada mamanya Edo.
Aku mampir ke rumah Gustaf terlebih dahulu untuk mengambil baju seragam dan tas sekolah ku. Kepada orang tuanya Ari dan Gustaf beralasan jatuh dari motor saat orang tua mereka menanyakan wajah mereka yang babak belur! Aku fikir aku pun akan memakai alasan yang sama nanti untuk orang tua ku..Heheh!
"Thanks bray..!" Kataku saat Gustaf mengantarku sampai depan rumah kak Irga.
"Besok sekolah gak lu?" Tanya Gustaf.
"Belum tahu nih!" Jawabku.
Gustaf pun langsung pamit pulang kerumahnya lagi.
Ku lihat ada motor kak Irga, sementara motor yang di gunakan Dita tadi sudah gak ada! Berarti Dita sudah pulang ke rumahnya. Good!
"Kak Irga..!" Panggilku setelah masuk ke dalam rumah kak Irga yang gak di kunci..
Aku langsung menuju kamar kak Irga. dan mengetuk-ngetuk kamar kak Irga sembari memanggilnya.
Kak Irga membuka pintu kamarnya. Rambutnya terlihat basah, sepertinya kak Irga baru selesai mandi! Tetapi ada apa ya sama kak Irga? Pandangan kak Irga terlihat dingin kepadaku!
"Kakak udah pulang?"
"Hemm!" Jawab kak Irga dengan gumaman dan langsung keluar dari kamarnya.
"Maaf kak tadi aku gak nunggu kak Irga pulang karena takut jam besuknya habis.." Kataku menjelaskan.
"Hemm!" Jawab kak Irga lagi masih dengan bergumam. Kak Irga beneran lagi marah nih!
Kak Irga duduk di ruang TV dan langsung menghidupkan TV. Kak Irga terlihat fokus menonton TV seolah aku tak berada di sampingnya. Aku di cuekin!
"Tadi ada Dita dateng ke sini, kakak ketemu dia?" Tanyaku lagi berusaha mendapatkan perhatian kak Irga!
"Hemm"
Ya Tuhan, kenapa sih nih orang?!
Aku langsung mematikan TV dengan gemas. "Kakak marah sama aku? Atau aku buat salah sama kakak? Ngomong dong kak!" Kataku kesal.
Kak Irga menarik nafasnya dalam. Dia menyenderkan badannya kebelakang sofa. Kak Irga menatapku tajam beberapa detik. Kemudian dia mengusap-ngusap wajahnya kesal dengan kedua tangannya.
"Ka-kak..Kenapa sih?" Tanyaku sedikit takut. Aku masih berdiri, belum berani mendekatinya lagi.
Kak Irga mengeluarkan sesuatu dari kantong celana pendeknya.. Kak Irga melempar sesuatu di sofa di sampingnya..
Deg..
"Hp..A..ku.." Kataku shock! HP aku ada di kak Irga!
"Tadi saya kerumah kamu untuk meminta ijin sehari lagi tidur di rumah saya kepada mama kamu.. Saya ke kamar kamu ngambil baju ganti untuk kamu.. Lalu saya melihat HP kamu tergeletak di tempat tidur kamu!"
"......"
"Jelaskan sama saya yang saya lihat di wallpaper HP kamu!"
Deg..
Aku gak bisa menjawab pertanyaan kak Irga! Lidahku kelu.. Tenggorokan ku tercekat! Kakiku lemas.. Dadaku sesak! Bahkan kak Irga sudah mengganti panggilan kakak menjadi 'saya'!
"Kamu gay!!"
Deg....
Aku masih diam, kedua tanganku mengenggam kuat samping celanaku manahan gemetar..
Karena tak mendapatkan jawaban apapun dari mulutku, kak Irga langsung beranjak dari duduknya.. Dia berjalan masuk ke dalam kamarnya. Pintu kamarnya di tutup, di banting dengan kuat!
Ya Tuhan...!!!!
Yakkk Irganya marah!!!><
Lagih! Lagih! Lagih! Penasaran!><
Udah, nikah aja gapapa. Kita selow kok. /digetok/
@Unprince Hahha memangnya rein sma vinvin? #dijitak )
@Adi_Suseno10 iya mksih juga lnjutnya di tunggu aj ya
duhhhh gimana nih?? mba Rikaa up lagiiiiii >.<
kasian ya terjebak di zona adek-kakak. Mana ketahuan pula. ckckck makin seru nih.
Edo suka nih ama Zizi. Kalau zizi nya gak mau, kasih Edo ke saya aja dong. haha
@muffle duuh gimna yaa..#ikutan shock sambil gosok gigi
@JNong mksih ya udh mmpir..hehe iya zona kakak-adek dan zona shabat tuh pplig bahaya... kmu mau Edo? #sumputin edo
siap2 mau ngebut baca dari awal