BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

Cinta Warna Jingga (Lanjut cerpen di page.36)

1101113151665

Comments

  • siip ditunggu
  • @Unprince aku beneran pnya tmn kyk dita loh. tp skrg orgnya baik banget sma aku.. hehe
  • Untung deh. Kan gak baek nambah musuh xD
  • Ayoo mbak @rika1006... Km bawa boneka anabel aku bwa boneka voodoo
  • Yaaaah Zizi kok dibuat mewek :-<
  • @arifinselalusial haha kita santet aja ya#jahat =))

    @3ll0 zizi juga manusia, punya rasa punya hati#apasih? :D
  • boleh diicipin dong. :D
  • @3ll0 mw rasa asin, manis apa pedas? :>
  • hmmm yoo update lagiii :>
  • Hayuk, saya ma okeh2 aja
  • Bisa gak klo tokoh utamanya jgn di bikin terlalu lembek. Yah biarpun gay, kan jiwa lakinya masih ada. Jgn dikit2 mewek, jd kesannya terlalu sisy. Yang real cewek aja mungkin gak akan seperti itu. Cuma saran ya Neng @Rika1006
  • @4ndh0 maksih sarannya mas.. :) tpi di tunggu aj chapter selanjutnya ya..hehe aku gak mau ngikutin arah org, takutnya malah gk jdi diri sendiri.. Sebenernya yg mw aku tampilin gak lembek ataupun sisy sih mas.. Cuma kalo auranya melow ya aku akuin mang gitu.. Mengalah bukan brrti dia lembek, ada satu keadaan yg emang kita blm bisa bertindak.
  • edited February 2015
    Maaf ya aku mention :)
    @3ll0 @cute_inuyasha @Unprince @muffle @balaka @4ndh0 @kristal_air @Widy_WNata92 @lulu_75 @Tsunami @Cyclone @arifinselalusial @Tsu_no_YanYan @RenoF @Adi_Suseno10


    Bagian 8

    Aku memilih ruang mading sebagai tempat menuangkan segala emosiku! Aku malas untuk mengikuti jam pelajaran pertama, lebih baik aku di sini, aku ingin menenangkan emosiku dulu! Aku merasa bodoh dan menyedihkan saat ini. Apa kata kak Irga nanti? Dia udah melihat aku menangis begitu! Aah, peduli setan deh sama dia!

    Ku senderkan kepalaku di meja yang berada di ruang mading dengan berbantalkan kedua tanganku. Aku semakin mengantuk. Aku ingin tidur saja rasanya untuk mendapatkan energiku kembali. Aku gak boleh lemah! Gak boleh cengeng!

    Sayup-sayup mataku perlahan-lahan terpejam. Aku tertidur...

    **********

    "Huaaaaahh" Aku terbangun merentangkan kedua tanganku, melemaskan otot-otot di tubuhku yang terasa kaku. Sepertinya lumayan lama aku tertidur.

    "Udah bangun tukang tidur?"

    Kak Farid? Aku baru sadar kak Farid ada di sini.. Aku melihat jam yang menempel di dinding ruangan. Ternyata baru jam setengah 9. Berarti aku tertidur sekitar satu jam setengah.

    "Kakak kok di sini masih jam segini?" Tanyaku menyadari seharusnya semua murid berada di kelasnya masing-masing saat ini! Lalu aku? Hehe

    "Kenapa gak boleh? Kamu juga ada di sini kan?" Kata kak Farid tersenyum simpul. Dia sedang memainkan pena yang ada di tangannya.

    "Hmmm, aku ngantuk kan semalam aku kurang tidur.." Jawabku polos.

    "Ini bukan ruangan tempat orang tidur ya!" Kak Farid memukul kepalaku pelan dengan pena di tangannya.

    "Terus kakak sendiri ngapain?" Tanyaku gak mau kalah!

    "Semua guru lagi rapat sekarang, dan di luar sekolah lagi pada heboh..! Eh, yang bersangkutan malah enak-enakan tidur di sini..! Ckckck!" Kak Farid menjelaskan.

    Ah? Maksudnya?!

    Kak Farid menarik nafasnya pelan. Dia melipat kedua tangannya di dadanya. Kak Farid menatapku dalam. "Kamu suka Irga?'

    Yap! Skak mat!

    "Jangan lebar-lebar mangapnya..Haha" Kak Farid mengejekku. Gak tahu apa dia jantungku hampir copot karena pernyataannya!

    Ada apa sih sebenarnya? Walaupun aku udah memberitahu kak Farid tadi pagi kalau kita tuh 'sama', tetapi kak Farid kenapa bisa tiba-tiba menanyakan hal yang sensitif begitu?! Aku tahu kak Farid bukan orang yang kepo-an dan dia juga gak suka ikut campur sama masalah orang lain! Tapi kok sekarang?

    "Hmmm.. Maksud kak Farid.. Hmmm.. Apa ya..?" Tanyaku bodoh! Aku sudah gugup bin gemetar saat ini!

    "Irga buat keributan tadi di kelas kamu..!"

    Ah..? Apalagi ini? Apa sih yang terjadi selama satu jam setengah aku tertidur?

    "Kamu kan yang nyuruh Irga dekat sama Dita?" Tanya kak Farid. Ya, mereka bersahabat, jadi gak heran kalau di antara mereka hampir gak memiliki rahasia apapun! Jangan-jangan kak Irga tahu kalau kak Farid beda-eh-special! Jangan-jangan kak Farid gak bisa jaga rahasia aku?

    Huft! Su'udzon dah aku!!!

    "Tenang rahasia antara kita berdua, cukup kita berdua aja yang tahu.. Kamu bisa percaya kakak, karena kakak juga percaya kamu.." Kata kak Farid menenangkanku. Sepertinya dia bisa membaca kekhawatiran di wajahku. Lagian aku bisa-bisanya su'udzon sama cowok sebaik kak Farid!!

    "Kak Irga tahu gak kalau..Hmmm..Kalau kakak sama kayak aku..?" Tanyaku gugup.

    Kak Farid tersenyum manis.. Ya ampun belajar dari mana sih nih orang ilmu menenangkan diri?

    "Gak ada yang tahu, kecuali kamu sama Tuhan.." Jawab kak Farid masih tersenyum.

    "Huuft..!" Aku menarik nafas, mengumpulkan seluruh tenagaku untuk mengatakan semuanya ke orang yang (semoga) bisa di percaya ini. "Aku suka kak Irga.. Aku nyesel udah nyomblangin Dita sama kak Irga.. Dita sama kak Irga sudah jadian dan aku gak rela..! Dita minta aku jauhin kak Irga.. Aku gak bisaa..!" Ku keluarkan semua yang ada di dadaku.. Mau nangis lagi rasanya, tapi gak ah! Tahan Zizi!

    "Irga belum jadian sama Dita.." Kata kak Farid datar.

    Ah? Belum jadian?

    "Irga mau nyoba serius sama Dita karena Irga gak mau ngecewain kamu. Tapi tadi Irga lihat kamu nangis dan seperti marah gitu sama dia, jadi dia ke kelas kamu buat nanya sama teman kamu. Teman kamu yang juga anak basket itu nyeritain semuanya.." Anak basket? Pasti Gustaf yang di maksud!

    Kak Farid menceritakan semuanya padaku. Dita bohong! Dita marah sama aku karena malam minggu itu kak Irga batalin janji mereka dan lebih memilih ke rumah aku! Dan kemarin seharian mungkin Dita tambah kesal karena waktu kak Irga jalan sama dia, kak Irga malah smsan sama aku.. Haha senangnya hatiku..! Harusnya tuh Dita baik-baikin aku kalau mau hubungannya lancar sama kak Irga!

    Aku gak menyangka seorang cewek seperti Dita yang di awal terlihat mempunyai sayap, ternyata dia cuma seorang cewek yang bertaring! Aku gak rela kak Irga punya pacar seperti Dita! Aku gak akan kasih kak Irga lagi sama orang lain! Kak Irga punya aku sekarang! Pe-De banget ya aku! Biarin!

    Kak Farid bilang kak Irga marah-marahin Dita di kelas aku sampai dia nangis dan jadi tontonan anak-anak! Wah heboh nih!

    "Dulu Irga punya tetangga seumuran kamu. Waktu itu kita masih SMP, anak itu masih kelas 6 SD. Hmm namanya Giska.. Anak itu suka main sama kita juga. Irga sayang banget sama Giska seperti adiknya sendiri.. Tapi saat Giska lulus SD, dia dipaksa ayahnya masuk pesantren dan keluarganya pindah rumah.. Saat lihat kamu, Irga ke inget Giska.. Irga udah kehilangan Giska, jadi Irga ngejaga banget biar gak kehilangan kamu.." Kak Farid meneruskan ceritanya. Satu lagi kejutan yang aku dapatkan hari ini tentang kak Irga!

    Siapa Giska? Jadi aku pelampiasan kak Irga saja terhadap sosok Giska? Ah, gak boleh su'udzon Zizi!!

    "Kamu gak usah mikir macam-macam ya.. Kakak cuma mau kamu menempatkan hati kamu secara realitis, biar gak ada yang terluka.." Wow tahu dari mana kak Farid kalau aku berfikir macam-macam! Berbakat nih kak Farid jadi paranormal!

    "Kayak kak Farid dan kak Anjas begitu?" Duh, nekat banget sih aku nanya begitu! Tapi gak apa-apa juga sih, aku juga kan udah cerita semua ke kak Farid. Biar adil dong!

    "Yah..Begitulah kira-kira." Jawab kak Farid tanpa senyumnya sekarang!

    "Kakak gak mau perjuangin?" Kok jadi kepo yah aku!Hehe Biarin ah!

    "Dengan resiko kehilangan dia selamanya? Kakak gak bisa mengambil resiko itu.. Bisa menjadi sahabat yang selalu bisa berada di sisinya aja, itu udah lebih dari cukup.." Kata kak Anjas tersenyum lagi, tetapi kali ini ada raut kesedihan di balik senyumannya.

    Kak Farid pasti menyimpan perasaannya dan kesedihannya sendiri. Bahkan di hadapanku yang sudah mengetahui semuanya, dia masih berusaha terlihat baik-baik saja. Apa aku bisa seperti kak Farid? Sulit deh sepertinya!

    **********

    Tadi sewaktu aku kembali ke kelas, aku bisa merasakan anak-anak di sekolah yang melihatku seperti berbisik-bisik membicarakan aku. Dasar tukang gosip!

    Sebenarnya gak salah juga sih kalau satu sekolah heboh! Tadi Ari dan Gustaf antusias menceritakan tentang kemarahan kak Irga di kelasku. Kak Irga datang kekelasku menggebrak papan tulis dengan kuat dan berteriak kencang..

    "SIAPA YANG NANGISIN ADEK GW!!" Begitu waktu Ari menirukan suara kak Irga.

    Maluuu nyaaa! Tapi senang juga sih!Hehe

    Di situ Gustaf langsung menceritakan kejadian Dita yang menghampiriku. Dita yang ada di kelas itu juga langsung di marah-marahin sama kak Irga, di bentak-bentak! Bahkan tangisan Dita gak membuat kemarahan kak Irga reda! Setelah kak Irga keluar dari kelasku, Dita langsung pulang!! Untung saat itu guru-guru pada rapat! Tapi sebenarnya walaupun guru-guru tahu gak akan menjadi masalah sih..! Yang jadi masalah adalah anak-anak di sekolah ku yang memiliki bahan gunjingan baru. Apa coba yang nanti mereka pikirkan tentang kak Irga dan aku?! Bodo ah! Yang penting mereka gak ada yang nyenggol aku! Terserah deh mau ngomong apa juga di belakang aku!

    Aku tadi di sekolah gak bertemu kak Irga lagi. Aku sendiri memilih berada di dalam kelas sampai pelajaran selesai! Dan sejak pulang sekolah tadi aku mengurung diri di dalam kamarku. Cacing di perutku sudah menjerit-jerit meminta makan. Aku lihat jam di kamarku, sudah hampir jam 7 malam. Seharian ini aku memang belum makan apa-apa. Laper sih, tapi malasnya itu loh! Kejadian hari ini benar-benar nguras otak dan perasaan!Huhh!

    "Tok..Tok..Tok..!" Suara ketukan pintu kamarku mengalihkan pandanganku.

    "Masuk..!" Teriakku tanpa bergerak sedikit pun dari posisiku yang sedang terlentang di ranjangku.

    "Klek.." Gustaf?

    "Ngapain lu malam-malam ke sini gak ngasih tahu dulu?" Tanyaku langsung melihat Gustaf yang terlihat cemas?

    "Bray bantuin gw..! Aris dari sore neror gw, nantangin ngajakin ketemuan sekarang juga.. Lu ikut gw bisa kan?" Gustaf menjelaskan.

    "Aris anak STM ***** yang lu ceritain itu?"

    Seingatku, beberapa hari lalu Gustaf bercerita tentang Ana, cewek SMA ** yang lagi di PDKT-in sama Gustaf ternyata sudah punya pacar. Pacarnya Aris anak STM ***** mengira Gustaf gangguin pacarnya. Padahal mah ceweknya yang keganjenan, ngakunya sama Gustaf kalau dia jomblo! ckckck cewek jaman sekarang tuh ya..! Mendingan pacaran sama cowok aja deh! Upss!Hehe

    "Iya Aris itu..! Gila tuh orang! Gw gak bisa tinggal diam lagi dah.. Harga diri gw udah di injek-injek sama dia! Dia bilang kalau gw gak muncul malam ini, berarti gw cuma banci, homo yang gak punya kelamin! A*J**G ARISSS!!!" Teriak Gustaf, sepertinya kemarahannya udah meledak-ledak nih. Sebagai sahabat yang baik, wajib hukumnya menemani teman yang lagi butuh bantuan kita! Jangan jadi teman kalau ada sewaktu senangnya doang! Tapi kata 'homo' nya itu loh! Jleb banget!

    "Woy pelan woy! Rumah gw ini, entar mama gw dengar di usir lu!" Aku memperingatinya.

    "Sorry Zi.. Gw udah gak tahan pengen ngebabat tuh anak! Udah gw sabarin, gw diamin makin jadi dia.."

    "Terus rencananya apa? Kalau dia keroyokan gimana?"

    "Lu takut Zi?" Tanya Gustaf.

    Takut iya juga sih! Jujur aja nih aku tuh paling males baku hantam begitu, untungnya apa coba? Tapi kalau udah menyangkut seorang teman, di bela-belain deh!

    "Bukan gitu bray.. Paling gak kita harus punya persiapan, gw gak mau mati konyol!" Jelasku.

    "Gw bawa silet nih, apa perlu kita bawa linggis?" Tanya Gustaf serius.

    Iih.. Ngeri banget yah! Linggis?! Huuft maaf mama, papa, Okha, kalau Zizi banyak salah selama ini..! Jaga-jaga kalau pulang tinggal nama . Eitts dah! Amit-amit ya Tuhan.. Lindungi hambamu ini..

    "Gak usah bawa yang begituan lah, serem gw! ngehantamin tuh linggis ke anak orang juga gw gak akan tega dah! Tangan kosong aja kita!" Usulku.

    "Yudah buru lu siapin seragam sekolah dan buku pelajaran lu. Nginap di rumah gw aja. Besok kalau kita masih di kasih hidup, kita brangkat sekolah dari rumah gw.." Kata Gustaf.

    "Njjir! Serem lu! Harus hidup gw.. Dosa gw masih banyak!"

    "Hahaha!" Sial masih bisa ketawa dia!

    Aku pun langsung berpamitan dengan mama beralasan ada tugas sekolah yang mengharuskan aku menginap di rumah Gustaf. Doa-in Zizi Ma..Pa.. Eh, Okha mana yah gak kelihatan?

    **********

    Ternyata Edo dan Ari juga ikut. Mereka sudah menunggu di depan gang rumahku. Sebelum pergi ke tempat yang di sepakati, kami ke rumah Gustaf untuk menaruh seragam sekolah dan buku pelajaran yang akan di bawa besok. Gustaf juga hanya tinggal berdua di rumah ini dengan kakaknya. Orang tua Gustaf tinggal di Metro.

    "Zi lu bisa berantem kan?" Tanya Edo. Ngeremehin banget nih anak!

    "Lu kira gw anak SD apa?" Sungutku kesal.

    "Entar lu lihat dari kejauhan aja, buat jaga-jaga.. Kalau ada apa-apa lu telpon polisi atau panggil penduduk terdekat.." Kata Edo lagi. Wah ngeremehin banget nih anak! Masa iya teman-teman kita baku hantam kitanya cuma nonton doang? Apa kata dunia nanti? 'Si Zizi udah homo gak punya nyali lagi!' Nah tuh kan!

    "Kita bonyok bareng, selamet bareng, kalau mati pun bareng..!" Kataku kesal!

    "Wiih serem lu njiir!" Kata Ari. "Gw aja yang jaga-jaga" Lanjutnya.

    "Lu ikut setan!" Sela Gustaf. Hahaha!

    **********

    Kami berempat pun langsung menuju ke tempat yang sudah di janjikan. Tepatnya di belakang gedung sekolah SD. Tempatnya memang serem dan sepi, lumayan jauh dari rumah penduduk.

    Di sana aku hitung sudah ada 7 orang menunggu kami. 7 lawan 4, okelah kita lihat entar apa mau mereka.

    Mereka menyambut kami dengan tatapan tajam. Kami saling meneliti, sepertinya seusia kami atau satu tahun di atas kami. Mereka juga datang dengan tangan kosong. Syukurlah..!

    "Gustaf yang mana?!" Tanya salah satu anak bertubuh sedikit lebih tinggi dariku dan berambut ikal. Sepertinya dia yang bernama Aris.

    "Gw Gustaf! Sekarang gw udah dateng.. Lu mau ngapain?" Tantang Gustaf.

    "Lu tahu kan kalau lu udah gangguin cewek gw?" Tanya orang tadi yang sudah di pastikan 100% dia lah Aris! Pantas ceweknya ke ganjenan sama Gustaf. Gantengan Gustaf kemana-mana! Ya Tuhan Zizi sadar, sempat-sempatnya banding-bandingin wajah mereka!

    Ada sih yang cakep berambut cepak di sebelah Aris.. Aiss udah cukup jelalatannya!

    "Cewek lu aja yang kegatelan kalii!" Kata Ari jutek! Dan...

    "Buukk!!Buukk!!" Sebuah hantaman ke Ari memulai semuanya.

    Aku menendang..Meninju..Menerjang siapa saja lawan kami.

    Ku rasakan sebuah tinjuan di wajahku! Anak yang aku bilang cakep tadi yang meninjuku! Aku pun langsung membalas menyerangnya! Aku terjang, aku tendang sampai dia terjatuh! Aku menghajar wajahnya yang cakep itu!

    "Bruukk!" Sebuah tendangan di pinggangku merobohkan ku.. Ku rasakan sakit tak terkira saat injakan-injakan kaki seseorang di tubuhku yang tersungkur.

    "A*J**G LU! B*N***T!!" Itu suara Edo, aku bisa melihatnya menyerang anak yang menginjak-injak ku. Edo seperti orang kesetanan!

    Aku sudah tidak perduli dengan rasa sakit di sekujur tubuhku! Yang aku tahu, sebisa mungkin aku terus menghajar anak-anak STM itu! Ku lihat Gustaf di keroyok orang tiga.. Aku segera menendang mereka, meninju dan menyerang! Kami semua sudah seperti kesurupan setan! Sudah gak perduli lagi mau hidup atau mati!

    Sekilas ku lihat seorang anak menujuku, dia memegang pisau! Aku ingin menghindar tapi gerakan anak itu lebih cepat dari ku!

    "ZIZI AWASSS!"

    "Bruukk!" Aku terjungkal! Edo mendorongku kuat, dan... Ya Tuhan...

    Edo terkena tusukan anak itu! Perut Edo berdarah cukup banyak!

    "Woooyy!!" Aku menoleh ke sumber suara..

    Kak Anjas!!

    "Buukkk!" Kak Anjas langsung menerjang orang yang menusuk Edo. Kak Anjas yang memang jago karate langsung menghajar mereka!

    "Edo lu gak pa-pa?" Aku mendekati Edo. Edo hanya menggeleng, dia meringis memegangi perutnya yang terus mengeluarkan darah.


    "Bentar lagi polisi dateng! Jangan lari lu lu pada!" Teriak kak Anjas ke anak-anak STM yang sudah sebagian kabur saat melihat perut Edo berdarah. Darahnya terus membasahi kaos yang di kenakan Edo! Aku takut banget dan gemetar melihatnya!

    "Edo..Do..!" Teriak Ari dan Gustaf menghampiri.

    Kami semua masih bleng dengan situasi ini! Kak Anjas dengan cekatan memapah Edo..

    "Kita ke rumah sakit cepat! Zizi dan Edo ikut sama motor kakak! Yang lain ikutin dari belakang!" Kami segera menuruti perintah kak Anjas.

    Aku duduk di boncengan belakang motor kak Anjas. Edo duduk di tengah. Badan Edo terasa panas. Edo terlihat lemas. Aku terus menangis memeluknya dari belakang.

    Hiks Edo! Harusnya aku yang terkena tusukan pisau itu! Harusnya aku yang terluka dan merasakan sakitnya! Otak nih anak di taruh dimana sih! Bisa-bisanya jadiin badan dia tameng! Itu pisau!!! Hiks..

    "Lu jangan nangis.. Gw gak pa-pa.." Ujar Edo lemah.. Aku semakin menangis melihat Edo semakin lemah. Ya Tuhan.. Selamatkan Edo..
  • Rikaaaaa selametin Edo :-SS
  • Kenapa jd adu jotos gini ??? Neng @Rika1006, ceritamu adalah milikmu, jd km bebas ngembangin jln ceritanya kek gimana. Cuma menurut saya karakter tiap tokoh utamanya di bedakan lah. Jangan semuanya dibikin berhati melow, yang dengan mudahnya menjatuhkan air mata. Heheee. So far so good lah.
Sign In or Register to comment.