It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
ini bentuk curhatan aku tentang hubungan aku yg gagal lagi untuk kesekian kali. cerita ini bahkan gak pernah kebayang bakal terjadi di kehidupan aku. I was depressed.
anyway, kamu semangat yahhhh... miss you
jangan jadikan itu beban tp jadikan itu sbg pelajaran aja biar gak jatoh di lubang yg sama dua kali (ngomong doang mah gampaaang. prakteknya susah. hwahahaha)
syukur masih ada tempat berbagi curhat. salam buat panji dan yg lain.
brarti ricky member sini? tau dong dia? sekarang ricky masih aktif atau nggak?
@lulu_75 iya, di part final ini semua nya akan di reveal..
@doodledeedum @lulu_75 @Asu12345 @balaka @DoniPerdana @pokemon @MarioBros @Leo Aprinata @AgataDimas *sorry kalo gak mau ikut ke mention*
Part Final ini aku bagi jadi 2 part, karena panjang banget.
"kenapa gak dijadiin dua part aja sih?"
well, basically karena ini merupakan cerita final dari hubungan kita.
***
PART FINAL A
Setelah dia bilang mau ke Duri, entah mungkin alam bawah sadarku yang mulai berharap sesuatu.
Aku mulai menemukan kehangatan kembali sama Riki.
Aku udah mulai luluh, mungkin dikarenakan kejadian dia ngambekan juga kali yah.
Aku udah mulai perhatian lagi ke dia. Minggu itu kita kembali intens bbm dan telfonan.
Dia ke Duri hari Rabu tanggal 25 Maret. (God, this is the beginning of the nightmare, hiks. Dan sekarang aku mulai berasa blown up lagi).
Sebelum ke Duri, kita ada pertengkaran hebat lagi. Tidak lain tidak bukan, hal itu dikarenakan dia minta pinjem duit lagi. Dia bilang dia belum packing dan besok harus ke Duri pagi-pagi. Dan you know, pada saat itu dia udah bikin akun bank baru, dan otomatis dia bisa dong berusaha sendiri.
‘aku tuh udah capek debat sama kamu, biar sekali ini pelajaran buat kamu, biar kamu mikir! Punya otak gak dipake, kasian tu otak!’
‘iya ndi, emang kelemahan aku di akademik aku akui’
‘yaudah kan kalo gitu, makanya otak kamu sering-sering dipake! Kamu udah download mobile banking kan, kamu juga ada tab bisa internetan kan! Pake google browsing sana. Punya otak gak mau dipake! Males banget tahu gak’
‘ndi…aku takut kalo kamu udah marah kayak gini. Yaudah gpp gak usah’
‘terserah yah! Kamu tu biar belajar tanggung jawab dan mikir. Kalo tahu mau cepet mau packing, ya kamu gesit dong. Jangan ngandelin orang terus! Kalo gak ada aku kamu mau gimana nanti? Gitu aja terus sampe aku gak mau lagi sama kamu!’
‘ya ampun ndi, iya aku minta maaf. Iya iya, dodolku yang cerewet nanti aku browsing deh di google gimana cara pake mobile banking nya’
Dan pada hari itu, meskipun aku diemin, dia keep insisting buat minta tolong transferin. Tentunya aku kekeuh gak mau, biar dia tahu rasa kali itu, mikir jangan bergantung sama orang lain terus.
Oh iya, masalah hutang dia, dia belum bayar. Kasusnya karena si Ila gak sempet, balik sore terus ngurusin skripsinya. Akhirnya dia yang mau bayar sendiri via bank, aku udah kirim no rek ku ke dia, dan dia salah tanggep, dia kira BCA, padahal mandiri. Akhirnya dia bikin akun BCA dan rencananya mau transfer dari ATM BCA, tapi karena belum bisa melakukan transaksi apa pun selama 24 jam ke depan, akhirnya masih harus nunggu.
Dan hari itu, Rabu pagi dia ngasih tau kalo dia udah mau ke Duri, hari itu juga aku presentasiin project ku. Oh iya, program ku juga hasilnya udah aku presentasiin pas tanggal 19 di depan seluruh orang di meeting besar, duh kebayang gak sih, aku meskipun udah sering nge-MC, lomba pidato, dan debat, tapi tetep aja kalo occasion nya kayak gitu, gak mungkin aku gak nervous, beberapa kali lidah ku slip, dan suara ku terlalu kecil kata temen-temenku, and you know, aku satu satunya presenter hasil program yang bukan Superintendent, dari kedua team yang lain, yang mempresentasikan nya adalah Superintendent nya langsung. Ngertikan pasti gimana rasanya, antara nervous dan takut salah ngomong.
Presentasi project ku juga lumayan lancer, aku yang presentasi paling awal pada jam 7.30 pagi, dan kebetulan presentasi itu hanya via conference meeting, lewat WebEx (program internet yang bisa mengkoneksikan sambungan satu pc dengan banyak pc untuk media meeting dan konferens), jadi aku tidak harus menatap langsung sang auditor, melainkan hanya lewat suara. Tapi tetep karena aku belum pemanasan, dan presenter pertama ada lah selip selip lidah dikit. Previous month sih, aku selau milih jadi presenter kedua atau nggak yang pertama lah. Total sudah 3 project yang sudah aku presentasikan 3 bulan ini buat di audit.
You know, sedikit melenceng dari cerita, dunia kerja memang asik, tapi asik bila kalian menemukan soul kalian disana. Guys, kalo kalian merasa pekerjaan kalian sekarang sama sekali tidak menyenangkan, dan kalian tidak menemukan part of yourself in it, I think holding on yourself only will torture yourself. Some of us think holding on makes us strong, but sometimes it is letting go. Sebelum aku diterima di perusahaan ku sekarang, aku pernah di tolak saat wawancara akhir di salah satu perusahaan BUMN yang bergerak di bidang oil and gas. Aku juga pernah bekerja sebagai asisten Manager SDM di perusahaan pialang saham. Bekerja sebagai asisten Manager itu tipis bedanya sama pembokat, beda nya kita pake dasi dan pakaian rapih, tapi beneran, suer, berasa jadi pembokat. Minta ambilin dasi di mobil, minta bikini kopi, suruh ngecek in mobil, minta semirin sepatu, tapi gladly I am not alone. Bekerja di sebuah perusahaan dengan target tinggi tapi tidak didukung oleh SDM yang baik adalah melelahkan, apa yang aku kerjakan saat itu sama sekali bukan aku, dan hal ini juga yang diutarakan oleh keluarga dan teman-temanku. Intinya adalah know yourself, know your potential, dan know what you deserve, don’t stop believing and trying harder.
Sampai suatu berkah datang, saat aku mendapat panggilan tes tertulis di perusahaan ku yang sekarang. Padahal aku memasukkan lamaran pada tahun lalu bulan 9, dan baru mendapat panggilan pada bulan 2 tahun berikutnya. Sungguh, aku benar benar tidak ada harapan lebih saat memasukkan lamaran tersebut. Tapi begitulah, nasib membawaku sampai hari ini. Seminggu dari mendapat panggilan tes itu, aku beranikan diri untuk quit (quit yah bukan resign), kebetulan sehari sebelum quit itu, bos ku marah-marah gak jelas, dan itu di depan Branch Manager, so pas lah. Aku besok nya langsung kasih tau ke temenku dan personally bbm ke bos dan Branch Manager aku mau quit. Meskipun baru sebulan dan gaji belum full, aku gak mau pikir panjang untuk quit. Syukurnya keputusan itu didukung oleh teman-teman dan keluarga ku, dan mereka benar-benar berdoa kalau aku lulus dan bekerja di perusahaan ku yang sekarang. I am glad, I made my own choice, dan didukung sama orang-orang di sekitar ku.
Oh iya, kalo kita pernah merasa beruntung, percayalah bahwa doa kedua orang tua kita telah dikabulkan. (I am smiling now). Mungkin pada saat itu, orang tua ku melihat aku yang bekerja tidak sesuai dengan what I deserve, dan perjuangan ku yang memang melelahkan, mereka berdoa untuk kebaikan ku suatu hari. I may not be loyal and not always shows my gratitude for them, but they are the always in my heart, really.
Back to real life… So the nightmare has begun from here.
Akhirnya Riki udah sampe di Duri. Dia ngasih kabar kurang lebih pas makan siang.
‘dodol… aku udah sampe Duri nih’
‘oh baguslah, terus kegiatan hari ini apa?’
Well, Riki mungkin sudah recover sedikit dari patah tulang nya, dia beberap minggu kemarin sempat cerita dia latihan jalan, seluruh badan dia pegel-pegel pas selesai latian. Sepertinya si dia belum terlalu recover, mungkin sudah lumayan baikan, tapi belum total recover.
‘aku hari ini nginep di rumah temen, di poko jengkol. Itu deket sama tempat kamu gak?’
‘iya lumayan deket kok’
‘aku nginep di rumah mamak nya temenku’
‘oh jadi temen kamu itu asli Duri ya?’
‘nggak dodol, mamak itu Bahasa Minang, artinya paman’
‘ohhhh..iya iya. Dia cowo apa cewe?’
Anyway, aku lupa cerita kalo si Riki ini punya mantan cewe kok, sebelum putus dan ketemu aku. Dia si bilang nya putusnya baik-baik, tapi aku bilang ke dia ‘ngomong aja kalo emang kamu gak ada rasa sama mantan kamu cewe itu, hahaha’ tapi dia sih pembelaannya karena emang udah gak cocok lagi, dan mereka masih temenan.Dia sih sama mantannya yang cewek belom pernah diapa-apain, tapi sama cowok nafsunya gede. Udahlah, fix mah itu gay haha.
‘cowok kok, tenang aja. Dia masih normal, hahaha’
‘terus hari ini ngapain aja?’
‘hari ini udah ke outlet ndi. Besok kita ketemu yah’
‘iya besok aja. Mau ketemu dimana?’
‘hmmm terserah kamu deh’
‘okay, di Solaria, Mall Mandau City aja yah kalo gitu’ FYI, Mall ini kecil kok, jangan di bandingin sama Mall yang ada di kota-kota besar, or even Jakarta, isinya Cuma beberapa outlet foodcourt, matahari, hypermart, outlet pakaian dan sports, toko buku kecil, dan tempat bermain anak-anak. Sebenarnya Mall ini 3 lantai, tapi yang baru terisi full hanya dua lantai. Itu pun lantai 2 nya masih ada lapak yang kosong, kayak Johny Andrean yang sudah ada lapakny tapi belum buka-buka juga, entah deh mungkin belum ada pegawainya kali yah, padahal kalo udah buka aku bakal jadi pelanggan tetap deh. Lol.
Keesokan harinya ternyata dia membatalkan rencana meet up kita, karena di harus lembur.
Ternyata saking dia kerja lemburnya, dia cerita kalau maag nya kemarin kambuh. Entah kenapa aku yang saat itu yang biasanya di ceramahi karena suka gak makan malem, jadi cemas dan perhatian, ada perasaan hangat yang menjalar. Akhirnya kita putuskan untuk ketemu keesokan harinya.
Hari itu dia gak bekerja lagi, karena kerjaan sudah selesai, jadi dia istirahat karena kecapekan lembur sampe larut malam.
Hari itu hari Jumat, seperti biasa dia tidak lupa ngasih reminder buat solat jumat.
(God, honestly, I want to skip this part, hiks)
Jadi pada malam itu, kita janjian untuk bertemu pada pukul 7 di tempat kemarin.
Dia bilang dia akan kesana minta dianter sama temennya.
Sedangkan aku membawa motorku sendiri, yang aku kirim langsung dari Palembang (gladly biaya pengiriman di tanggung sama perusahaan).
Aku yang selesai mandi dan solat magrib langsung menuju kesana.
Di tempat ini biasanya aku menghabiskan waktu kalau aku lagi bosen. Aku pilih tempat di dekat sudut yang agak tertutup, aku biasanya memakai headphone dan membawa novel yang baru setengah aku baca, Allegiant, well kalo kamu udah nonton Insurgent, Allegiant ini adalah kelanjutan dari Insurgent, yang merupakan series ke-3 dari Allegiant.
Aku langsung memberi kabar via bbm kepada Riki kalau aku sudah on the way sekitar pukul 6.45.
Sesampainya disana aku sebenarnya belum lapar, jadi aku menunggu Riki datang, baru memesan.
Aku duduk di tempat biasa aku membaca, di sudut yang sedikit tertutup. Aku ingin sedikit privacy disana. Tapi ternyata tiba-tiba ada yang duduk di meja sebelahku, duh fikirku kurang private dong nanti kalo mau ngobrol sama Riki, dan ketika aku lihat ternyata teman kerja, hanya saja beda team, dan dia membawa anak dan istri, sontak aku senyum dan salaman.
‘Sendirian aja nih?’
‘iya Bang, tapi aku lagi nunggu temen’
‘disini menu yang enak apa ya?’
‘aku si suka sapo tahu nya Bang, yang daging sama yang ayam enak semua’
‘Oh, sip deh. Lanjut yah’
‘Mari Bang…’
Duh, mau pindah gak yah, gak enak nih, kalo aku pindah nanti dikira mereka annoying lagi. Tapi untungnya ada rekan kerja nya si abang itu yg juga makan disitu, jadi aku mengambil kesempatan untuk pindah.
Tapi hal itu terjadi setelah aku menunggu kurang lebih 30 menit. Aku udah rada bete pas itu.
Aku kirim bbm ke Riki, nanyain dia udah dimana, tapi gak dibales. Sms juga sama. Nelfon semua nomornya gak aktif.
Oh iya, karena Riki pake provider yang memang kalo di daerah sinyalnya suka gak kuat, alhasil bbm dan message dia suka gak masuk.
Kalian tahu kan rasanya nunggu gimana? kesel banget! Akhirnya karena aku kelaperan banget, udah lemes, aku putuskan untuk memesan makanan. Aku yang dari awal masuk gak berenti noleh-noleh ke arah setiap orang yang datang akhirnya udah kecapekan. Tahu kan keselnya gimana? Udah nunggu sejam gak ada kabar, gak ada tanda-tanda mau dateng.
Setelah makanan ku datang, karena kelaparan aku jadi hanya konsentrasi pada makanan saja. Gak kerasa udah jam 8.25 malam, yang berarti sudah hampir satu setengah jam aku menunggu.
Aku masih ragu apakah aku harus terus menunggu atau aku tinggalkan saja. Aku merenung dan jujur aku sudah beberapa kali ngomong kotor, aku benar-benar meledak emosi, dan aku putuskan untuk pulang. Sepanjang jalan aku teriak-teriak pas jalanan udah sepi.
Kenapa sih!!! Harus gini lagi!!
#sejakkapanguejadiberbie.
#sejakkapanguejadiberbie.
@ularuskasurius wkwkwk pusing pala bibah liat komennya barbie *lol
@steveanggara nanti besok pagi atau ntar malem deh, sebelum aku off ke jekardah.
@SteveAnggara klo menurut ane sih malah critanya sad ending apalagi ni dari kisah nyata, tp ga tw jg deh haha
happy long weekend in jakarta ger