It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
"Ambunee...." ucap salah satu temanku yang duduk di bangku persis di belakangku.
Ya, saat di kelas delapan aku bisa duduk di urutan paling depan berdekatan dengan meja guru karena salah satu temanku saat sekolah dasar memintaku untuk duduk bersamanya.
"Uggh iya kenapa sih kelas kita kok jadi sering gini, tiba-tiba muncul bau basin" timpal salah satu teman cewekku.
"Iya lah orang kita sekelas sama Lapindo, pasti kita kena imbas baunya. Nih guys, gue bawa tissue. Baunya harum lumayan ngurangin bau lapindo."
Aku yang dari tadi menunduk dan mulai berkeringat dingin tiba-tiba saja merasakan timpukan-timpukan benda ringan pada punggungku. Refleks aku menolehkan kepalaku untuk melihat pelakunya. Di bangku paling belakang yang ditempati oleh anak laki-laki aku melihat gumpalan-gumpalan kertas yang dibuat menyerupai bola dengan bentuk yang tidak karuan. Di saat mereka mengetahui bahwa aku menatap kearah mereka, mereka dengan sinisnya menatapku kembali dan mulai menimpukiku lagi bahkan beberapa mengenai mukaku.
Semua itu belum berakhir di kala aku kembali merasakan hempasan-hempasan udara yang tiba-tiba saja aku rasakan dari arah belakang.
"Biar Lapindonya menyingkir. Gue gak rela kelas kita dikotori sama bau lapindo hahaha" ternyata salah satu temanku sedang mengibaskan kardus langsung kearahku.
Mereka menginginkanku keluar dari kelas ini, itulah pikiran pertama yang terlintas dalam otakku. Baru kali ini aku merasa dibuang dari sekelilingku, tapi kenapa mereka tanpa sungkan meminjam bukuku di saat ada tugas? Kenapa mereka tetap mengajakku di saat ada tugas kelompok sains dan matematika?. Apa mereka berpikir aku ini hanya seonggok daging tanpa perasaan?.
Aku tetap saja menundukkan kepala karena aku tidak memiliki nyali untuk melihat tatapan mereka yang barang pasti akan membuat dadaku jauh lebih nyeri dari ini. Hingga aku dapat merasakan orang-orang sekitarku bergerak, di saat itulah aku memberanikan diri untuk mengangkat kepalaku meskipun sedikit yang penting mataku masih bisa mengawasi apa yang mereka lakukan. Keputusan salah!! Dadaku berdenyut-denyut nyeri disaat melihat teman-temanku bergerombol pada satu sudut ruangan kelasku, tetap dengan tatapan yang mengatakan aku harus dibuang.
"Kenapa sih sekolah ini malah nempatin dia di kelas kita. Percuma saja meskipun ini kelas pilihan kalau kita tidak bisa fokus belajar kalau ada Lapindo di kelas."
"Ryan sini, kamu betah amat duduk di samping dia?."
Aku lirik ke samping kiriku dimana Ryan teman sebangkuku duduk. Dia masih disana, dia masih duduk disana. Sedikit rasa lega langsung merasuki dadaku.
"Gak papa, ntar baunya juga hilang-hilang sendiri kok" balas Ryan dengan senyuman tulus dan sedikit melirik ke arahku.
Klotak!!!
"auu...." Aku lihat botol air mineral berukuran sedang dengan isi hampir penuh menggelinding di samping kananku dan berhenti menyentuh kakiku.
Aku dengan emosiku yang tersulut tanpa berpikir panjang mengambil botol itu dan hampir memukulkannya kembali pada Rangga yang saat itu tersenyum sinis padaku hingga teman-temannya menghadangku tetap dengan tatapan jijik.
"Mau apa loe!! Loe emang pantes dapet lemparan strike kayak tadi, ngapain marah loe hahaha."
"Loe mau cari ribut ama kita-kita? Hahaha."
"Nihh gue tambahin...."
Aku melihat Rangga melepas sepatunya hingga
"Emffff... apaan sih loe!!" aku tepis sepatu milik Rangga yang dengan hinanya menempel pada hidungku.
"Hahaha bau sepatu gue aja lebih enak dari bau loe, iya gak guys? Hahaha."
"Hahaha begok lu Ngga, lu gak bisa ngalahin parfumnya dia tau gak. Orang dia beli parfumnya di Perancis, sampe parfumnya busuk duluan di jalan hahaha."
"Kata siapa, orang kemarin aku lihat dia ngambil air Lapindo kok make gallon air mineral. Jangan-jangan kamu gak bisa bayar air ya sampai mandi aja make air Lapindo?" Hahaha kali ini temanku cewek yang dengan pedasnya mengolok-olokku.
Bruk!! Brukk! Brukk!
Empat kali, empat kali aku merasakan ada satu benda keras yang dengan kerasnya menghantam tubuhku. Seketika itulah aku merasakan ngilu di bagian punggung, bagian atas siku juga pinggangku. Sepatu, mereka melempariku memakai sepatu.
kok aneh amat ya,, penyakit bau badan hmm,, wew ane blm pernah liat org ngalamin penyakit ini.. dlm artian baunya nyebar kmna"
hmm, coba tulis di komp, klo hp biasanya agak terbatas
yg penting kata2nya mudah dipahami.
dilanjut ya bro, #CEMUNGUD!
btw thx buat commentnya .