It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
Aku ambruk, kepala ku pusing dan perlahan pengelihatan ku rabun, aku masih melihat dananjaya bergumul dengan orang yang memakai topeng karet itu , seseorang telah memukul kepala ku dengan sangat keras , aku berusaha tetap berdiri tegak, tapi tak bisa, tangan ku memegang pembatas balkon untuk menyeimbangkan tubuh ku, aku melihat dananjaya tersungkur di seberang, dan lelaki yang memakai topeng itu pergi meninggalkan dananjaya yang terkapar, aku melihat percikan darah menetes di kepala ku dan “bam !” aku merasakan pukulan di kepala ku lagi , kali ini lebih keras , aku tak tahu siapa yang memukul ku tapi aku harus bertahan sekuat tenaga, aku harus bertahan, jangan….jangan tutup mata mu darvin, namun mataku tertutup dan yang aku rasakan adalah dingin , lalu suara samar samar kakak ku berteriak, jiwaku melayang, apakah aku mati ?, ya tuhan aku tak mau mati hari ini, tidak juga besok, aku harus mengetahui semua misteri yang menyangkut diri ku, aku melihat diriku dengan kepala mengeluarkan darah yang banyak, tida !, ohh itu aku!, kakak ku memeluk ku dengan tangis yang tak bisa di kendalikan, dua polisi berdatangan dan memeriksa tempat kejadian, aku melayang, aku meniggalkan tubuh ku
“aku harus kembali, aku harus kembali”
aku berteriak dan berusaha untuk turun tapi seorlah gravitasi menolak ku dan akhirnya ku menyerah.
“dokter !, mayat masih mengeluarkan darah dokter, proses autopsi tak bisa di laksanakan, jantungnya kembali berdetak”
sakit di tubuh ku semakin aku rasakan, aku mendengar suara bergemuruh dan terheran, entah dari siapa,dan aku membuka mata ku perlahan, aku melihat semua orang itu memakai masker dan dengan sigap menyenter mataku , dan memeriksa detak jantungku,
“ini keajaiban, kamu bisa selamat”
kata dokter tersebut, dan aku hanya bisa mengangguk, tak tahu apa yang terjadi , aku melihat tangan ku , dan melihat sekeliling ku , aku berada di kamar otopsi jenasah, bibir ku tercekat tak tahu apa apa, semua perawat terpaku takjub seperti melihat seseorang bangkit dari kematian, “kakak ku mana?” aku bertanya dan dokter bingung mau menjawab apa, mereka seperti kebingungan.
“darvin bertahan lah darvin”
diva mengantar adiknya yang sedang sekarat menuju ke rumah sakit , semua terasa sangat sibuk, tabung gas di pasangkan di mulut darvin dan dokter menuju ruang UGD , tangisan Diva menyeruak dan seseorang menepuk pundak diva dengan khawatir,
“diva , ada apa ini?”
seorang lelaki setengah baya datang sambil berlari
“ajik ( ayah dalam bahasa bali) , sepertinya ada yang neror adik dan puncaknya sampai hari ini, kepalanya di pukul sampai tak sadarkan diri”
kata diva terisak , dan ibu yang di samping ajik pingsan seketika , untung saja danu memapah nya , ajik berusaha menegarkan diri “kok gak ngasi tahu dari dulu kamu !” kata ajik setengah membentak diva dan diva hanya bisa menangis , dan ambulan satu lagi datang membawa seorang pasien, dan seseorang yang di kenal datang yaitu om dodi membawa anaknya yang juga pingsan
“om dodi ?”
diva terkesiap melihat om dodi dan om dodi menyapa seadanya saja, terlihat ketakutan di raut wajah om dodi , dan ajik mendekati om dodi, dan terlibat pembicaraan yang sangat serius , om dodi mau menangis di pelukan ajik dan danu mendekati diva “kenapa bisa begini kaka?”Tanya danu dan diva hanya menggelengkan kepala saja tak tahu harus bicara apa.
Aku di masukan di ruang rawat inap yang cukup bagus dan tak tahu apa yang telah terjadi selanjutnya,seorang suster datang membawakan makanan dengan memakai masker nya “selamat pagi, ini sarapan hari ini” kata suster tersebut aku mengangguk , dan suster itu menaruh nampan di hadapan ku , dan ketika suster itu mau menyuapi ku aku menghentikan nya “aku bisa sendiri sus” kata ku dan suster itu mengangguk,”kalau begitu saya tinggal ya” kata suster tersebut dan aku hanya tersenyum lemah , “ada apa pada diri ku?” Tanya ku dan mulai menyantap makanan tersebut , tapi indra penciuman ku malah semakin peka, aku mencium aroma yang tak semestinya ada di bubur tersebut
“arsenic ?”
dan aku terkejut aku mengetahui nya , aku melihat tubuh ku, dan aku merasa semakin aneh, ini bukan tubuh ku, ini tubuh orang lain,ada seseorang yang ingin aku mati , aku bergidig ngeri mengetahui jika kenyataan nya aku menyambangi tubuh seseorang ,aku beranjak dari kamar ku dan mencoba mencabut infuse tersebut , dan apa yang terjadi ?, darah sangat banyak muncrat dan aku berusaha menutupi nya , lalu bergegas ke kamar mandi, aku mengambil perban di kamar mandi dan berusaha mengingat cara membalut luka yang untungnya masih aku ingat , sesudah melakukan itu , aku melihat di cermin seseorang yang sangat asing , dan yang pasti itu bukan diri ku , dan aku melihat nametag yang di pasang adalah
“Aryaman Hari?”
aku melihat sekali lagi, dan yang aku lihat sosok tinggi dan memilki kulit putih dan mata yang teduh, rahangnya sangat mulus namun terlihat tegas dan rambut di ikat keatas bagaikan seorang hipster , siapakah aryaman hari ?, aku terus bertanya tapi tak menemukan jawaban nya.
Aku menuju ke lobi rumah sakit dan mengambil sebuah jacket yang ada di dekat ruang jenguk, aku tak tahu jacket siapa yang aku ambil , yang aku inginkan sekarang adalah pergi dari sini, aku masih merasa aneh dengan tubuh ini, aku hendak berteriak tapi tak ingin memancing perhatian orang, ahhhg apa yang terjadi, di tengah keramaian lelaki berpakaian kantor berlari menuju diriku, aku sontak memutar arah dan berlari sekuat ku, mereka menembekan pistol ke atas dan aku tak tahu harus berbuat apa , sekarang hidup ku benar benar dalam bahaya , siapakah Aryaman Hari ?, siapakah yang ingin meracuni ku ?, siapakah yang ingin mengejar ku ?, siapa mereka semua ?, aku berlari sekuat tenaga , aku merasakan pengelihatan ku sangat bagus, warna warna lingkungan di sekeliling ku sangat memilki warna kontras, penciuman ku menajam , aku bisa merasakan aroma tanah, akar yang di cabut dan serbuk dari sayap kupu kupu , adrenalin ku memacu sangat cepat , seakan jantungku akan pecah , aku meloncati tembok yang 2 meter tingginya tanpa kendala apa pun, mungkinkah aryaman hari adalah atlit parkour?, setelah aku merasa mereka telah jauh , aku melihat ke belakang , mereka sudah tidak ada, ini sudah di luar area rumah sakit, aku sedang berdiri di puncak area perumahan elit dan aku merasa senang , berarti 4 blok lagi rumah kakak ku, aku harus menemui kakak ku, tapi pukulan sangat keras meluncur ke pipi ku dan aku jatuh tersungkur , 2 orang itu lagi?, mereka telah menyususul ku , aku mengambil kuda kuda seadanya mencoba untuk bertahan , mereka meluncurkan pukulan lagi namun dengan reflek yang sangat cepat aku bisa menangkisnya , dan aku menendang wajah orang yang hendak memukul ku dan merampas pistol yang mereka arahkan ke aku
“siapa kalian ?, apa mau kalian?”
kataku,aku berusaha dengan keras menghilangkan getaran di suara ku , dan seorang dari dua orang tersebut melangkah perlahan tapi aku menarik pelatuk dan menembakan pistol tersebut hingga mengenai tangan orang itu , hingga orang tersebut mengerang kesakitan, aku yang sudah hilang kendali mulai kehilangan rasa takut ku dan menembakan pistol itu ke kepala orang yang tersebut sehingga terjatuh ke tanah dengan lubang di kepalanya ,orang yang masih tersisa berlutut dengan tangan diatas
“aku Tanya sekali lagi, apa mau mu ?”
Tanya ku sekali lagi dan orang tersebut hanya tersenyum sinis dan tiba tiba mengeluarkan pisau lalu menusuk tenggorokan nya dan turun hingga merobek sampai ke bawah ,aku bergidik ngeri, siapakah aryaman , dan apa yang ia perbuat hingga di kejar kejar seperti ini, aku melanjutkan perjalanan ku dan beberapa menit kemudian rumah kakak terlihat banyak kendaraan polisi, dan aku berusaha menghindar sebisa ku , aku menyelupkan tangan ku di saku dan terdapat sebuah alamat dan uang 50 ribuan,
“terimakasih tuhan”
kata ku bersyukur di beri kemudahan di tengah kesulitan ini, setidaknya aku akan ke alamat ini dengan ojek aku rasa lebih dari cukup , dan aku keluar komplek mencari ojek yang akan membawa ku ke alamat yang di tuju.
“aryaman hari, siapa diri mu?, apakah ini berhubungan dengan penyerangan ku?”
Sesampai nya di tempat yang di tuju , aku merasakan tempat ini sangat familiar dengan diri ku , indra penciuman dan perasa ku semakin sensitif , aku mengebel beberapa kali di rumah yang terlihat seperti rumah kebanyakan , hanya halaman saja yang sangat sangat luas, rumah itu bertingkat dua dengan gaya minimalis kaum urban , seseorang membuka kan pintu, seorang wanita dengan tinggi sedang sekitar 170 cm, dengan rambut sebahu menatap ku dengan terharu lalu memeluk ku
“kamu selamat aryaman!”
kata wanita tersebut dan aku hanya bisa mengangguk masuk , aku tak tahu siapa nama wanita tersebut, dia terlihat sangat ramah dan menuntun ku ke sebuah ruang ,
“ruang siar mu yang baru , penjahat semakin banyak dan sepupu dan adik kandung mu sekarang jadi korban, ini tak bisa di biarkan” kata wanita tersebut lalu bengong,
“kenapa dari tadi kamu tak bicara aryaman, ayo bicara !” kata wanita tersebut
“maaf bisa tinggalkan aku sendiri di sini?”
Tanya ku dan wanita tersebut menangguk perlahan dengan tatapan aneh “arya, kamu harus hati hati, ingat dosa mu semakin banyak , tapi itu sebanding dengan keamanan adik mu , darvin” kata wanita tersebut memperingatkan dan aku terkejut ketika wanita itu mengatakan nama darvin.
“aryaman , apakah kamu adalah sang penyiar ?”
dan aku melihat sekeliling ruang siaran tersebut , mata ku sontak terkejut melihat photo ajik menggendong seorang bayi, yang aku ketahui bukan aku , dan juga bukan kakak ku, di meja siaran tercecer banyak file , dan ada photo ku dari berbagai sudut , photo itu diambil secara diam diam , di saat aku keluar rumah, dan di saat aku melakukan berbagai aktivitas, dan aku berusaha menggabungkan puzzle yang berceceran tersebut , dan yang aku tahu sekarang aryaman telah meninggal , dan aku menempati posisi nya sekarang, aku harus melindungi darvin yaitu diri ku dan tubuh ini agar tak terbunuh , aku harus menguak misteri ini, aku mengambil amplop berisi tulisan secret dan membukanya dengan perlahan , lalu aku menyalakan frekuensi radio pemancar, dan menghela nafas mengetahui radio sudah aktif dan mendekatkan bibir ku ke microphone , “aku sang penyiar , akan membuka rahasiamu” , kata ku dengan tenang.
@lulu_75 @arieat @d_cetya @danze @arifinselalusial
@Zazu_faghag , @Wita , @Tsu_no_YanYan , @balaka
@D_Phoenix , @3ll0 , @hehe_adadeh @gatot_kece @Laruku
@totoS37
@doel7 @WYATB @cute_inuyasha @andre_patiatama
@ricko_syilendra
@blackorchid @Monster_Swifties @Tristandust @reza_agusta89
@agran @muffle @faisalrayhan
@MarchJulio @Tsunami
@aries18 , @Selena , @Duna , @sasadara , @4ndh0 , @agungrahmat @003xing @zakrie @jjk_mod_on @congcong @ckidung @klintu_darnyep @hendra_bastian , @chioazura , @denis_saputra @farizpratama7 @Guardia26 @jacksmile , @bagastarz , @doniperdana93 , @Sho_Lee , @lucifer5245 , @doniperdana93 , @bagastarz , @pokemon , @putrafebri25 , @Guardia26 @Gaebara THX for reading gaysss
para peneror itu tau dari mana kalau sang penyiar ada hubungan darah dg darvin n dananjaya? kenapa bukan Diva yang di teror? secara kalau Diva kan seorang perempuan.
agak sempet bingung juga siih. nunggu lanjutannya biar makin terkuak
@guardia26 mungkin darvin koma jadi tubuh dan jiwanya terpisah
perasaan plot terakhir a/ darvin ke t4 dananjaya pgn ty soal lukisan kok ini tau2 mati???!! Lompat plot ea..
binggung ihh..
@balaka : thx ya udah mau nunggu..hhwhwhw
@WYATB : misterinya bottom bgt...
@Guardia26 : bener kata balaka, darvin koma jadinya sekarang
@bagastarz : akhirnya ada yang ngeh juga... thx bgt dah baca..keep reading guysss
@hendra_bastian : masih 10 episode lagi , masih jauh..semua misteri akan terungkap...
@balaka : thx ya udah mau nunggu..hhwhwhw
@WYATB : misterinya bottom bgt...
@Guardia26 : bener kata balaka, darvin koma jadinya sekarang
@bagastarz : akhirnya ada yang ngeh juga... thx bgt dah baca..keep reading guysss
@hendra_bastian : masih 10 episode lagi , masih jauh..semua misteri akan terungkap...