It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
@Agova
Oke bro
@bagastarz
yuuuup
@boybrownis
@_abdulrojak
@Rifal_RMR
@JimaeVian_Fujo
@lulu_75
@Aurora_69
@harya_kei
@3ll0
@Otho_WNata92
@hyujin
@j4nji
@rizal_91leonardus
@Rikadza
@lucifer5245
@abyyriza
@terry22
@rama_andikaa
@Gabriel_Valiant
@ramadhani_rizky
@Akang_Cunihin
@Sho_Lee
@raw_stone
@Rars_Di
@haha5
@haikallekall
@ffirly69
@gilang22
@viji3_be5t
@LostFaro
@nakashima
@kie_kow
@littlemark04
@akina_kenji
@Daser
@sn_nickname
@Vanilla_IceCream
@Dhi96
@Greent
@Toraa
@jimmy_tosca
@cansetya_s
@tianswift26
@zenfonepro
@bapriliano
@cela
@dadannnnnnn
@bagastarz
@Agova
@syafiq
@sonyarenz
@delvaro80
@Badguydrunkby6
@boybrownis
@hearttt
@Phantex
@malmol
@roy_rahma
@RezzaSty
@aries18
@abong
AKU benci hidupku!!! Leon berteriak dalam hati sambil memandang langit-langit ruang olahraga. Dia tidak tahu sudah berapa lama berada di sana. Yang jelas, dia sudah membolos pelajaran sejak tadi pagi.
Tangan kanan nya memegang sebatang rokok. Dia merokok sambil duduk di tepi jendela, mencoba mengingat sudah berapa banyak rokok yang diisap nya.
Bibir nya menyunggingkan senyum sinis. Terus terang dia tidak ingat, sama seperti dia tidak ingat sudah berapa banyak sekolah yang dia masuki sejak tahun lalu. Semua nya tidak pernah bertahan lebih dari sepuluh hari.
Leon sudah tidak pernah mau memedulikan apa pun lagi semenjak Ibunya bercerai dengan Ayahnya setahun lalu. Padahal dia sangat dekat dengan Ibunya.
Dia sama sekali tidak tahu kalau hubungan orangtua nya bermasalah. Jadi tahun lalu tanpa ada tanda apa-apa sebelumnya, Ibu menjelaskan bahwa dia ingin bercerai dengan Ayah dan pergi ke luar negeri.
Leon pun menatap ruang olahraga sekolahnya yang sepi sambil menikmati rokoknya. Sudah pasti beberapa saat lagi para guru akan mulai mencarinya. Leon membuka kaca jendela ruang olahraga.
Ia berniat untuk kabur dari sekolah. Leon membuang sisa rokoknya ke luar jendela dan mengambil rokok baru dari sakunya.
Ketika menyalakan korek api ia membuangnya sembarangan. Tanpa sengaja api korek itu mengenai tirai jendela. Leon yang tidak menyadari hal itu, tidak melihat ketika api perlahan mulai menjalar. Api dengan cepat mulai membakar tirai-tirai tipis itu.
“Oh! Sial!” gerutu Leon.
Dia berlari menuju kamar mandi yang ada di sebelah ruang olahraga, dan mengambil ember. Tapi tak ada air di bak mandinya. Leon panik. Ia pindah ke WC di sebelahnya. Sama. Baknya kosong.
Akhirnya sambil mengumpat Leon membuka keran air, dan menatap pasrah ketika kucuran air kecil itu masuk ke ember.
Melihat asap yang mengepul dari ruang olahraga, para murid terkejut. Mereka langsung berlarian dan mencoba membantu memadamkan api.
Api di ruang olahraga telah padam. Sebagian dinding ruangan terlihat gosong. Pak Kepala Sekolah masuk ke ruang olahraga dan terkejut menatap ruangan itu. Lalu pandanganya jatuh pada Leon yang sedang berdiri tenang dan bermaksud menyalakan rokoknya lagi.
“LEEEEEOOOON!!!!!” teriaknya.
***
Pada saat yang bersamaan di tempat lain, Randy berjalan memasuki panggung dengan saksama. Ratusan penonton berada di dalam gedung. Randy membungkuk, memberi hormat pada para juri dan penonton.
Lalu dia bergerak ke depan piano yang ada di tengah panggung. Randy duduk dengan tenang dan mempersiapkan diri. Tangan nya berada di atas tuts. Dia menarik napas beberapa saat sambil menutup mata nya.
Saat mata nya terbuka kembali, jari nya sudah mulai menekan tuts di hadapan nya. Dentingan musik Canon In D – Pachebel terdengar ke seluruh gedung.
Alunan lagu yang dimainkan Randy membuat semua penonton terpana. Mama dan papa nya yang berada di antara penonton menatap anak mereka dengan bangga. Di atas panggung Randy memainkan pianonya dengan serius.
Para juri terlihat mengangguk tanda setuju dan berbisik perlahan satu sama lain. Randy menyelesaikan permainan nya dengan sempurna. Dia bangkit dan memberi hormat kembali kepada para juri dan penonton
Tepuk tangan penonton terdengar sangat keras saat ia berdiri di depan panggung, Randy pun menerima piala sebagai pemenang pertama Lomba Piano Nasional. Mama menangis bangga, sementara Papa tersenyum padanya.
Randy menyalami para juri sambil tersenyum dan mengucapkan terima kasih. Dia merasa senang telah menjurai lomba yang diikutinya.
***
Dari dulu Leon tidak pernah dekat dengan Ayahnya. Ayah sering tidak di rumah, sibuk dengan pekerjaan kantor nya. Teman tempat berbagi cerita adalah Ibu. Jadi ketika Ibu pergi meninggalkan nya, dunia Leon benar-benar hancur.
Orang yang paling dia andalkan selama ini telah pergi dari kehidupannya. Leon menutup diri rapat-rapat selama dua minggu. Keluar kamar hanya kalau mau minum. Makan ia beli dari luar. Tidak bicara. Tidak sekolah.
Setelah dua minggu, Leon mulai keluar dari kamar. Tapi pribadi nya berubah total. Dia berangkat sekolah, tapi mulai membolos sekolah, belajar merokok, dan pergi ke ke klub sampai dini hari.
Ayahnya tentu saja marah besar. Tetapi apa pun yang dikatakan Ayahnya, Leon tidak pernah mengindahkan.
Dia tidak mau peduli lagi. Padahal dulunya Leon adalah anak yang berprestasi dan peduli pada orang lain.Sahabat nya mulai menjauhi nya, dan Leon pun harus meninggalkan sekolah lama nya karena sudah membolos selama lebih dari satu bulan.
Sejak saat itu Ayahnya mencoba memindahkan putranya ke sekolah lain.
Tapi tidak ada satu pun sekolah yang pernah ditinggali nya lebih dari sepuluh hari. Para guru kewalahan menghadapi nya. Diberi hukuman separah apa pun Leon tetap tidak peduli, malah hal itu membuat nya lebih nakal lagi.
Pernah sekali Ayahnya mencoba membawa putranya ke psikiater, tetapi psikiater tersebut juga angkat tangan. Leon tidak mau berbicara sama sekali. Sedikit pun tidak. Dia hanya menatap sang psikiater dengan pandangan kosong. Sama sekali tidak ada reaksi.
***
Leon berjalan memasuki sekolah baru nya. Hari masih pagi. Dia tidak melihat seorang murid pun disekitar nya. Mentari pagi menyinari rambut nya yang dicat cokelat sedikit kemerahan.
Leon memandang sekolah baru nya sepintas lalu. Beberapa kali pun ia pindah sekolah, hasil nya hanya membuat nya semakin kesal. Toh dia sudah tidak berminat sekolah.
Sebenarnya Leon merasa bosan karena harus mengulang pelajaran yang sama di tahun ini, karena tahun kemarin dia tidak lulus ujian SMA. Ayah Leon benar-benar kecewa terhadap nya.
Setelah berpikir matang-matang dan karena hotel nya membuka cabang baru, beliau pun memutuskan untuk pindah ke luar kota dan menyekolahkan Leon di kota baru tersebut.Leon tahu Ayahnya berharap awal yang baru dan lingkungan yang baru dapat membuatnya berubah.
Leon berhenti di lorong kelas barunya.“Jadi ini sekolah baruku!” katanya dalam hati.
Leon tahu saat itu juga bahwa dia tidak akan bertahan lama. Paling satu atau dua minggu. Tiba-tiba kuping nya menangkap suara merdu yang mengalun dari ruangan lorong itu. Suara piano itu sangat jernih dan indah, membuat Leon bergerak mendekati.
Di dalam ruangan itu ia melihat seorang murid cowok yang berperawakan mungil sedang memainkan piano.
BERSAMBUNG
BERIKAN LIKE DAN KOMENTAR YA
SELAMAT MEMBACA
@3ll0
waaah mas hebat mainkan gitar...aku selalu kesusahan
@cansetya_s
besok ya hehehe
@syafiq
@delvaro80
sama aku jg suka badboy
@tianswift26
masih misteri endingnya....lihat aja ya ceritanya....lihat aja ya ceritanya ttg mereka hehe
@akina_kenji