It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
jgn lupa ntr kita dikasih pesan moral nya y ts, kira2 ts dpat pelajaran apa dr kisah hdup yg agak menyedihkan utk anak seusia itu... hahaha, kalau ada ya
2015, Juli: Gua Resign dari kantor Gua untuk mengikuti seleksi beasiswa yang membutuhkan proses panjang, gua resmi Resign. ......................
Dihadapan penguji, waktu terasa lambat berlalu, peluh ini mengalir dalam kening Gua. Suasana ruangan ini membuat gua tegang, apalagi ada 3 profesor di depan gua.
"Selamat Sdr. M. Rezael Prasadhy, Kamu kami nyatakan Lolos, Silahkan bawa Surat ini ke Universitasmu s1 dulu, buat kelengkapan dokumen dan yang lainnya, untuk administrasi lainnya, silahkan hubungi bagian akademik.
Deg..!!! Gua ga percaya, Ada nama Gua di selembaran kertas itu, Gua diterima S2 di ITB. Lewat lembaga Beasiswa full.. Itu artinya Gua akan ke Bandung, minimal 2 tahun gua akan menempuh Magister di sana... Bandung.... Bandung.. Rizki, mungkinkah Gua bisa menemukan Lu di sana
Hidup dan nasib bisa nampak berantakan, misterius, fantasis, dan sporadis, namun setiap elemenya adalah subsistem keteraturan dari sebuah desain holistik yang sempurna. Menerima kehidupan berarti menerima kenyataan bahwa tak ada hal sekecil apapun terjadi karena kebetulan. Ini fakta penciptaan yang tak terbantahkan.
Diinterpretasikan dari pemikiran Agung Harun Yahya (EDENSOR)
Gua lelah, Gua masih duduk di pinggir jalan, di depan jalan raya, deket terminal, di sebuah bangku berwarna coklat, di bawah pohon trembesi, kondisi cuaca juga sudah mulai mendung, Gua putuskan untuk kembali, Gua mau naik bus Semarang, nanti turun di tengah jalan yang melewati kota Gua tinggal. Gua copot sepatu ini, gua liat tiap ujung jari kaki sudah terkelupas, mungkin karena gua lari-lari tadi. Perih baru terasa, kaki gua capek, sementara kaos gua seperti orang habis mandi, basah karena mandi keringat. Kerongkongan gua panas, haus yang sudah di luar biasa. Pening kepala ini, tapi itu tidak sebanding dengan rasa kecewa di hati ini teman, rasa sakit karena ditingal sahabat tanpa satu patah kata dan tanpa satupun pesan.
Gua liat layar HP, gua baca sms dari rizki yang dulu-dulu. Gua liat Gambar bergerak kiriman MMS dari Rizki dulu, beruang kecil yang sedang gelesotan, Ada kalanya gua tersenyum, sebentar-sebentar Gua mengerutkan kening, lalu gua tertawa lagi. Ya gua sudah gila, waktu itu karena keputus asaan Gua, gua jadi seperti ini. Di pinggir jalan gua tertawa sendiri, cemberut sendiri, Kalaupun ada petugas Dinas Sosial, mungkin Gua sudah diboyong, diangkut, atau diikat untuk dibawa ke pos penjaringan, setelah berikutnya dimasukan ke Rumah sakit Jiwa.
"Nih, minum, biar ga haus, sepertinya Lu kecapek an" seorang anak yang sepantaran dengan Gua menyodorkan sebotol air mineral, ikut duduk di samping Gua. Gua menoleh, Gua lihat seorang anak berkaos hitam dan menggendong Ransel besar hadir di sisih gua. Betapa gua mengagumi anak itu. Sinar matanya yang suyu tapi membuat kedamaian. Wajahnya yang sedikit pucat tapi mengandung Aura yang dahsyat, dan senyumnya yang biasa saja tapi membuat gua yang melihatnya nyaman untuk tetap di sisihnya. Di depan dia aku bersedia untuk tidak beranjak dari tempat ini,
Rasa capek dan letih tiba-tiba menghilang, Jiwa ini sepertinya menyatu kembali. Ya seorang anak yang sudah sangat Gua kenal ada di samping Gua. Gua terhenyak,
"Rizki......???"
Gua langsung berdiri, Gua peluk erat, entah kenapa, rasa capek, peluh, dan kesal gua hilang setelah gua memeluk Rizki. Segera kalimat keluar dari mulut Gua
"Tega Lu, pergi tanpa bilang, meninggalkan Gua tanpa pamitan, "
"Heheh.. maaf sob, Gua bukannya bermaksud gitu, Gua cuma kagak mau ngerepotin Lu, Gua jg ga mau liat Lu sedih karena kepergian Gua, eh,, malah jadinya begini.." jelas Rizki dengan nada mirip orang kagak punya dosa. Segera Gua jitak keras kepala Rizki
"Bodohhh... Gua udah kaya orang gila tau,,, lagian HP lu kenapa kagak lu aktifin" tanya Gua masih sedikit dongkol
"Heheh.. udah gua jual.." lagi-lagi Rizki ngejawab dengan entengnya, dengan wajah yang memang nyebelin.
(padahal gua kangen banget tau)
"Ngapain Lu jual" tanya Gua dengan sedikit geram,
"Gua ga punya uang sob, hehehe,, simpel kan, sementara Gua harus ke Bandung, ya satu-satunya jalan harus gua jual itu HP" jelas Rizki. Gua berfikir sejenak lalu segera Gua keluarkan HP di kantong celana
"Riz, bawa HP gua, Gua masih punya HP lain, "
dengan cepat Rizki menolaknya
"Maaf sob, bukannya gua nolak pemberian Lu, Itu HP lu, Gua pasti akan punya HP lagi, lagian Nomer temen-temen Gua udah Gua catata semua, termasuk no lu udah hafal di luar kepala, heheh"
"Bawa ini Riz, pliss,, anggap saja ini benda dari gua, anggap aja diri gua ada di samping Lu dengan adanya benda ini"
jawab gua masih ngotot ke Rizki. Tapi Rizki masih ngotot ga mau menerima HP gua.
"Oh ya, itu disana ada Ibu gua, kesana Yuk, ntar Gua naik Bus jam 3 kok, tadi mampir-mampir ke saudara dulu buat pamitan, sebelum gua ke terminal ini" kata rizki sambil menunjukan wanita setengah baya yang duduk di sebuah tempat peristirahatan deket mushola terminal. Gua liat HP, jam menunjukan angka 14:15 itu artinya masih ada 45 menit sebelum Rizki naik Bis.
Gua deketi wanita setengah baya itu, wanita cantik, agak sedikit kurus, dengan rambut sedikit ikal, di kuncir satu, memakai baju warna coklat muda, sebelahnya ada tas koper besar, dan kardus besar-besar dua buah. Gua salami wanita itu.
"asllmkm, Adi bu, temannya Rizki"
wanita itu tersenyum ramah sambil menjawab salam Gua, hangat senyumnya, sepertinya suasana damai sekali berada di dekat Ibu Rizki.
"Owh, ini yang namanya nak Adi, Arzy udah banyak cerita tentang Nak Adi, kenapa baru sekarang main ke Temanggung??
Gua senyum, gua balas obrolan-obrolan dengan Ibu Rizki nyaman sekali, owh, gua jadi inget Ibu Gua di kampung,
Bukkk anakmu ini kangen,,,, T-T
"Buk, saya ke sana sebentar ya" sambil nurunin tas Ranselnya, Rizki izin untuk meninggalkan ibunya. Rizki menggandeng tangan Gua. Dia mengajak di sisi utara terminal, ada sedikit lahan kecil, tempat ini agak sepi daripada tempat sekitarnya, berumput, di bawah pohon Abassia, samping kanannya ada penjual bakso, Rizki duduk di rumput, memandang jauh ke arah selatan, dimana gunung Sumbing berdekatan dengan gunung Sindoro.
"Adi, terimakasih ya, terimakasih untuk semua ini, terimakasih untuk 3 tahun ini, Lu udah jadi sahabat terbaik Gua, Lu sudah nemenin hari-hari gua, Lu sudah seperti saudara gua. Gua sadar, selama 3 tahun hidup dengan Lu, Gua banyak melakukan kesalahan, Gua selalu ngerepotin Lu" jelas Rizki kepada Gua
"Gua sebenarnya yang minta maaf Riz, gua yang banyak salah ke elu, jawab gua, sedikit lama kondisi jadi hening.
"Gua mau tinggal di Bandung , mungkin disana gua bisa kerja sambil kuliah,"
Gua mengangguk, gua paham, tanpa terasa air mata Rizki keluar. Gua peluk Rizki, Rizki juga membalas pelukan Gua.
"Jangan pernah lupain Gua Riz, lu harus janji kalau Lu udah jadi orang sukses, lu harus temui Gua, ini alamat rumah
Gua, gua serahkan selembar kertas berisi alamat rumah Gua lengkap dengan RT RW dan nama Bapak Gua.
"Oh ya, ini Buku Lu ketinggalan di meja kamar Kost" gua keluarkan buku di tas Gua, lalu gua sodorkan ke Rizki
"Bawa aja , itu sengaja gua tinggal buat Lu, oh ya di dalamnya banyak kisah menarik, dibaca saat lu kangen gua yah" Rizki senyum.
Gua ga bisa berkata apa-apa. Gua sedih teman, dulu saat pisahan dengan Astra waktu SMP, hati gua hancur banget, kenapa hari ini terulang kembali, terulang di orang yang berbeda tapi perasaan yang sama. Gua buka Diary Rizki, Tulisannya indah banget, belum pernah gua liat tulisan sebagus ini, belum pernah Gua liat serapi ini. Ya tulisan Rizki adalah tulisan tangan terindah yang pernah gua liat. di halaman pertama tertulis "Gua pasti akan kembali, setelah gua bisa meraih apa yang gua cita-citakan, untuk sahabatku tercinta yang selalu singgah dan menguasai hati Gua, ADI"
Gua tutup lagi, gua pandangi Rizki, mungkin pandangan dan tatapan yang terakhir buat siang ini.
"Riz, " jantung gua berdebar, berdebar sangat kencang, Rizki menatap Gua
"Riz, Gua sayang Lu, Gua cinta Lu,selama ini gua berbohong perasaan ini ke Lu, Gua sama kaya lu Riz, Maukah Lu menjadi seorang yang sepesial di hati Gua". Tiba-tiba gerimis tiba. Rizki memeluk gua dengan erat, rizki menangis, terisak, Dia menyayangi gua.
"Gua juga cinta Lu sob, dari dulu gua tunggu kata-kata itu keluar dari mulut lu" gua senyum. Lega rasanya hati ini telah mengungkapkannya ke Rizki (teman, taukah kau, tidak ada perasaan yang lebih melegakan, selain perasaan mengungkapkan cinta, beban sepertinya telah menghilang, jika kau mencintai seseorang, ungkapaknlah ... SAYA telah MEMBUKTIKAN ITU). Tiga tahun Rizki menunggu kalimat ini dari Gua, dan tiga tahun pula gua baru berani mengungkapkan perasaan ini pada Rizki, sahabat Gua.
Jam menunjukan pukul 3 sore, Bus Jurusan Purwokerto juga sudah banyak penumpangnya, Gua jabat tangan Rizki, Gua seperti ga rela Rizki pergi, begitu pula Rizki menatap Gua, Gerimis sore ini, saksi bisu mengantar kepergian Rizki, lagi dan lagi air mata Rizki mengalir, lagi dan lagi juga Air mata Gua ikut mengalir. Gua tatap Rizki, pergi naik Bus, dia melambaikan tangan lewat jendela kaca, Dia meninggalkan Gua di terminal Ini, semakin lama, semakin jauh bus yang ditumpangi Rizki meninggalkan Gua. "Rizkiiiiiii.... Gua teriak memanggil namanya, namun suara itu kalah dengan bunyi kendaraan yang lalu lalang di terminal ini. Gua menangis, tapi hati ini lega sekali, lega karena Rizki dan Gua, sudah berada dalam satu hati yang sama.
Dan pada akhirnya, sahabat satu persatu akan pergi, entah untuk cita-citanya, cerita cinta, ataupun kemajuan diri. Tapi satu hal yang pasti, sejauh apapun kalian pergi, kalian tetap harta terbaik, yang selalu di hati, dan tetap kunantikan. Hingga pulang kembali.
Gua pulang ke kost naik Bus malam, Rasa Lega dan sedih telah bercampur di hati gua. Gerimis ini mengiringi kepulangan Gua, Lampu-lampu kota menghiasi kelamnya hati Gua, Dari sini Gua mulai belajar, bahwa tidak ada kejadian yang terjadi secara kebetulan. Hati gua telah membuka jalan lebar untuk mendefinisikan yang sesungguhnya, siapa sebenarnya Gua. Hati gua yang penuh dengan lapisan-lapisan ambigu, Hati gua yang telah bermetamorfosa menjadi hati yang lebih mampu. Hati gua yang seperti labirin, menghubungkan kisah lalu, tersesat di masa sekarang, dan ketemu di masa yang akan datang. Orang akan datang dan berganti di hati ini, tapi yakinlah, bahwa Tuhan akan menghadirkan dan mempertemukan dengan orang-orang, tanpa maksud yang berarti. Ini adalah pengakuan terbesar Gua, pengakuan yang tidak menampik bahwa gua cinta kepada sahabat gua, berani keluar dari zona Gua, untuk menemukan sebuah jawaban yang gua cari sebelumnya.
( Gua persembahkan tulisan ini buat Kedua sahabat Gua yang masih ada ruang tersendiri di hati Gua, Alm.Yunastra Aji Fiandinata dan Buat Daedly Flaorio Arzy Dhiarmast Rizki Alfarizi ) . TAMAT
Ucapan terimakasih sebesar-besarnya buat
@black_skies
@crueldecision
@steveAnggara
@Kim_Hae_Woo679
@half_blood
@harya_keifends
@Mustajab3
@khonk
@onewinged_bird
@boyzski
@fends
@sinjai
@alhadi_pramana1
@regieallvano
@rioz
@otsutsuki97s
@lulu_75
@Dasta97
@adi_suseno10
@arieat
@Madz_inhouse
@dhani_123
@kiyomori
@alfa_centaury
@yansah678
@idans-true
@balaka
@monster_swifties
@tioherm
@viji3_be5t
@line
Yang telah setia mau mengikuti dan membaca kisahku, tanpa adanya kalian trit ini kagag ada artinya apa-apa. Tanpa kalian mungkin aq sudah malas untuk melanjutkan menulisnya. Minta maaf yang sebesar-besarnya atas kesalahan selama ini.. buat yang kelewat kagak dimention bukan berarti kesengajaan.. karena aq hanyalah manusia yg tak luput dari salah.. buat yang kagak kebales komentnya maaf juga .. mungkin saya khilaf atau terlewat...heheh .. untuk kelanjutan alur loncat insyaallah masih akan saya buat dan saya sertakan di trit yang lain ..
Terimakasih banyak .. salam
M.Rezael Prashady sdT..
didot..
@black_skies : saya sudah janji buat menamatkan sebelum oktober mas .. krn oktber saya udah aktiv ngampus lagi .. makasih banyak sudah ngikuti cerita ini .. nantikan kisah q lainnya ya ..
Suwun
Wah udah tamat ajah ni cerita, btw ceritanya keren banget bang @didot.adidot
Kalo ada cerita lagi jangan lupa seret namaku ya bang
Wah udah tamat ajah ni cerita, btw ceritanya keren banget bang @didot.adidot
Kalo ada cerita lagi jangan lupa seret namaku ya bang
Wah udah tamat ajah ni cerita, btw ceritanya keren banget bang @didot.adidot
Kalo ada cerita lagi jangan lupa seret namaku ya bang
Wah udah tamat ajah ni cerita, btw ceritanya keren banget bang @didot.adidot
Kalo ada cerita lagi jangan lupa seret namaku ya bang
sampai jumpa lagi Bang Didot