It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
dan.. nice ending.
Gua ga percaya Astra ngeluarin tuh barang.. barang itu, itu ....... Korek Api..
" Di kamu tau ga Fungsi benda ini untuk apa ?"
"Itu korek kan ??? ya buat nyiptain api". Jawab gua dengan posisi masih bingung,bingung dengan tingkah polah Astra, bingung ada apa hubungan lepas baju dengan korek api.. dalam hati timbul pertanyaan, sebenarnya Astra ini mau ngapain sih. Ddan di luar dugaan Astra tiba-tiba matiin lampu kamar. Pettt.. gelap, suasana jadi hening, sepi, hanya ada cahaya remang2 dikit dari balik fentilasi yang udah dititupi hard board. Dia memegang tangan gua Gua, koreknya dinyalakan, dia ajukan mukanya ke gua, sambil berkata
"Didot..." .... hening lama, Astra senyum nakal, korek dimatiin.. tiba2 di sebelah gua ada suara bisik-bisik, bukan, bukan bisik bisik, tapi berinsik, sepertinya ada 2 orang, bukan 3, eh bukan empat,,, arghhh,,, ini maksudnya apaan sih,
"Happy Birthday Didot...." serentak rame-rame suara menjadi gemuruh,, kaget, shok,Gua ga ingaet kalau sekarang bulan September, tanggal lahirku di hari sabtu ini, Di sekeliling Gua udah ada Iqbal, Benu, Dion, dan Egha .. Mereka sengaja sembunyi di balik lemari sebelum kedatangan Gua, Busyett,, udah terencana.. Bego banget gua kenapa ga tau. Astra nyalain lagi korek yang dipegang tadi dan disebelahnya ada Kue Tart putih bertulisan "selamat ulang Tahun" dengan lilin angka 13, lilin dinyalain dan Gua suruh niup
"Eits,, tunggu dulu, kita berdo'a dulu sebelum acara tiup lilin, Didot kamu ucapkan yang keras, apa keinginanmu kali ini" kata Iqbal yang dr dulu emang sok jayus dan Berlagak Profokator. Gua binguing, terharu campur sedih, campur bahagia,, ahhh,, nano-nano lah. Gua Usianya emang paling muda diantara kami be enam, mereka rata-rata sudah 14 atau 15, tapi Gua masih 13,
"Gua berdoa, semoga teman-teman gua disini segera punya Pacar, ga aneh-aneh, ga saling berpencar, dan selalu bersama-sama sampai tua" Gua bertedoa dengan keras seperti membaca UUD 1945,
"Amiiinnnn.."
mereka kompak ngejawab seperti paduan suara, Dalam batin Gua yang paling dalem, gua berdoa, Tahun ini Semoga Astra menjadi bagian hidup Gua. Lilin Gua tiup, Lampu kamar dinyalain,, tiba-tiba ribuan benda kecil ada di kepalaku, di campur bau Amis +terigu, entahlah benda-benda apalagi yang menyiram tubuh gua, semua teman-teman sepertinya bersorak-sorak melihat penderitaan gua ini, ada yang tertawa, ada yang tambah membuli, ah biarlah, asal mereka seneng, saya juga ikut seneng....
Kondisi kamar seperti kapal pecah, berantakan, kotor, jorok, Bau,..
"Tuh kan, gua bilang apa, Elu suruh lepas baju ga mau sih, " bilang Astra ke Gua sambil terkekeh liat kondisi gua yang amburadul.
"Yuk.. potong Kue, kita makan bareng-bareng" usul Egha, Maka kita makan bareng-bareng
"ini janji Gua, Tadi Lu belom makan siang kan?" ucap Astra
"hahaha.. Gua boong tadi, "
"Selamat ya Dot, Lu sekarang ga anak kecil Lagi, Lu udah 13 tahun, walaupun kita udah pada 14, 15 tahun, Lu sekarang dah menganjak ramaja, ga anak-anak lagi" ucap Dion memberi ucapan pada kami. Diantara kami ber enam, Dion emang yang paling dewasa, Dia dulu masuk SD nya telat 1 tahun, karena harus pindah-pindah rumah, Dion ikut Ibunya, sementara ayahnya sudah cerai dan menikah dengan wanita lain, Dion hidup dibawah rata-rata dibanding kami kami berenam. Ibunya seorang buruh Cuci di tetangga-tetangga. Kadang kami kalau ke rumah dion sering ga tega melihat kondisi rumahnya.
Gua Peluk Dion, ga terasa, mata ini berkaca-kaca
"makasih Sob, makasih banget, Gua bangga punya temen seperti Lu"
ucap Gua. Setelah itu diikuti temen-temen lainya menyalamiku satu-satu sambil ngucapin selamat. Gua peluk satu-satu dari mereka. Dalam hati Gua bersyukur banget bisa dipertemukan oleh mereka. Kami ini memang nakal, tapi kami dewasa secara mental, kami tidak pernah nyusahin orang tua kami.
Acara selesai, kondisi kamar berantakan, Anak-anak masih pada ngumpul
"Dah, ntar gua aja yang bersihin, sama yang sedang Ulang Tahun,kalian kalaumai pulang boleh pulang" . Deg, Kalimat Astra barusan memukulku, ga tau apa yang akan dilakukan Astra kalau kami berdua
"Bener nih, Gua tinggal ya," Ucap Iqbal dengan nada yang wagu..
"Gak boleh gitu lah, kita semua kan sama, harus bersihin sama-sama" kata Benu,. tiba-tiba benu dibisikin sama Astra dan dia manggut-manggut kecil sambil tersenyum licik ke arah gua. gA enak ni pasti kalau udah begini.
"Yuk Pren, kita pulang, " ucap benu sambil ngasih kode ke Egha, Dion, dan Iqbal..
"Ok, Di, sekarang Lo ambil Kain pel, gua akan ambil Air., Segala sesuatu yang dilakuin berdua akan lebih ringan jika sendirian" ujar Astra dengan suara yang Sok berwibawa,
"Siapp.. Bozz" jawabku sambil meluncur Ke TKP ambil kain Pel
Ga lama kemudian Astra muncul, kali ini Dia udah ga pake kaos dalam lagi, Kaosnya di lepas, dan hanya memakai kolor berwarna hitam. Dia bawa ember berisi air penuh. Otot lenganya semakin keliatan gurat-gutratnya ketika Dia membawa beban, bodinya tegap, dan dadanya bidang, satu kata dalam hati Gua "Sempurna"
Gua n Astra ngepel bareng, 15 menit telah berlalu dan pekerjaan selesai. Sepanjang ngepel Gua sering mencuri-curi pandang ke Astra, dan sesekali ketika dia tau segera kutepiskan pandangan Gua ke lantai.
"Di, mandi yuh,"ajak Astra dengan nada licik +otak mesum
"duluan sob, Lu mandi dulu, ntar Gua setelah Lu" jawab Gua
"Kita mandi bareng sayag" kata astra, deerrr,,, jantungku seperti tersambar petir..Sial, sepertinya dia memanfaatkan Gua, Dalam hati gua sempat berfikir, Dia belok sepeerti Gua apa Gak, Apa dia hanya memanfaatkan gua, apa dia hanya ingin membuktikan ke Gua kalau dia ngasih Signal, Arrrgghhh mbuh,, fikiranku kacau saat ini,. Tapi dengan sikap Astra yang seperti ini, membuat diriku makin Tersiksa, Aku akan mengugkapkannya.. atau aku akan pendam sama sekali seumur hidupku.
"Ogah, sana elu mandi cepetan Gih, Ntar Elu masuk angin"
Astra malah tersenyum, dia mendekat ke Gua, lalu memeluk gua dari belakang. Kondisi seperti inilah yang kagak Gua inginkan, Ingin rasanya aku meronta, berteriak, tapi apa daya, pelukan Astra membuat Gua nyaman, nyaman banget,
"Apaan sih As", sambil Gua tepis pelukan Astra yang sempat 4 detik ada di tubuh Gua"
"hahaha, marah nih ye,,, dah ayo mandi, sama-sama cowo kok, lagian biar cepet, ntar gua segera ada acara,. sial,,, gua nganut. Di dalam kamar mandi Astra menghadap ke belakang, cuma pakai celan dalam. Gua ogah liat dia, Gua mandi saling membelakangi, tapi ga tau kenapa sepertinya mata ini sangat sulit untuk dikendalikan, Gua menoleh liat punggungnya Astra, sesekali gua pura-pura menjatuhan sabun yang gua pegang, Ketika gua memnadang Punggung Astra, ia tau, dia senyum, seperempat deti segera kubuang pandanganku ke lantai , Astra mendekat,
"Di, coba Lu menghadap kemari,". gua menoleh, Muka Astra mendekat, tangannya menyentuh Pipiku,
Bersambung...................Next: Putih Abu2, Welcome Tyo
@half_blood
@harya_kei
@fends
@sinjai
@alhadi_pramana1
@RegieAllvano
@rioz
@otsutsuki97S
@lulu_75
@Adi_Suseno10
@arieat
@Kiyomori
@harya_kei : emmm.. kayae bukan deh .. part 2 dah dijelasin kok bang
@balaka : jorok ah bang .. hahah
@half_blood : ngakak ??? Hehehe
Kirain kondom -_-
Kirain kondom -_-