It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
@majesty : insyaallah .. tp ga janji bisa update kapan .. lagi blm sempat buka laptop
@balaka : hehehe .. maaf bang balaka .. kesibukan yg luar biasaaa ...
@alihadi_pramana1 : waittty bang ... hehehe .. pasti dilanjut kok .. cuma masih ijin sama orang2 yg terlibat di cerita ini
@RifRafReis, @readhy_PDA : makasih udah ngikutin cerita ini ..
d (4)
Ya... sedetik kemudian Gua sumringah.. gua berjalan mendekat ke anak itu. Anak itu ga asing buat Gua. Gua percepat langkah kaki ini. Semakin deket, gua semakin mantep kalau itu memang dia ...
"Dirga....." kata gua pelan. Anak itu menoleh ke gua, menantap wajah gua, memandang rada Aneh, sambil menaikan alisnya dan sedetik kemudian keluar kata-kata dimulutnya
"Emm.. maaf siapa ya ?" tanya anak itu heran, memandang gua, dengan tatapa seperempat serius
"Eh... maaf.. salah orang..." jawab gua. Sumpah.. gua malu banget, baru kali ini gua salah orang, bentuk tubuh mirip, tapi beda muka. Gua kira dia Dirga, anak yang dulu pernah satu kamar, 3 hari bersama, 3 hari tidur bersama, dalam satu kamar, ... eitzz... jangan ngeres dulu.. Dulu sebelum praolimpiade SMA, kami perwakilan dari kabupaten masing-masing harus mengikuti acara semacam pelatihan atau diklat, atau apalah itu namanya dari dinas Pendidikan, intinya mengumpulkan anak-anak yang mau ikut bertempur ikut olimpiade mapel. Gua waktu itu di Pusat pendidikan Pramuka (puskeppram jateng yang ada di Ungaran), nah kebetulan Dirga satu kamar sama Gua. Sekamar diisi 4 orang, salahsatunya Gua dan Dirga.
"Its ok" .. jawab anak itu ketus.. lalu kembali fokus ke papan pengumuman lagi. asemmm.. songong banget nih anak, basa basi kek, nanyain balik, ngajak ngobrol.. atau apa lah, dan ga lama kemudian muncul satu temannya lewat balik pintu. Gua tau, anak itu pasti temannya,
"Udah Xel.. langsung cabut atau gimana..?"
"Yoi.." mereka berdua langsung meninggalkan tempat ini, tanpa menghiraukan gua, ya gua yang berdiri di sini, gua yang sendiri, di acuhkan begitu saja. Dalam hati Gua berfikir, mahasiswa sini sombong-sombong.., tapi fikiran itu gua buang jauh-jauh, gua ga ingin kampus yang keren ini dimata gua jadi ga indah lagi, karena sikap beberapa penghuninya.
Gua diam, sendiri berfikir, ga lama kemudian ada seorang mahasiswa, berkacamata, rambut sedikit ikal, memakai kemeja abu-abu dengan pola garis dipundaknya, warna yang lebih tua. Ya, gua bisa menebaknya, mungkin udah tingkat atas, karena file skripsi mentah masih ada di tangannya. Lembaran-lembaran erat digenggamnya, dan nampak sedikit keraguan dia mau masuk ruangan atau tidak. Gua amati gerak-geriknya, sedikit sedikit meliahat HPnya, dan akhirnya masuk ke ruangan itu. Belum ada 1 menit keluar lagi dan kali ini duduk di sebelahku. Dia memandangku dan tersenyum. Gua balas senyuman, akhirnya anak itu membuka Obrolan
"Hari libur gini kok berangkat dek? apakah ada sesuatu?"
"Gak kak, pengen main saja, kebetulan udah lama pengen ke kampus ini "
"lama pengen ke kampus ini?? berarti adek bukan mahasiswa sini??" jawab anak itu dengan agak bingung. Gua balas anggukan sambil ngasih senyum sedikit, ga lama kemudian Gua mengulurkan tangan
"Kenalkan , saya Adi Kak, dari Semarang" gua perkenalkan nama gua, Gua udah biasa ketemu dengan orang-orang baru. Pengalaman sebagai Ketua Osis dan senat Fakultas membuat Gua mudah untuk berinteraksi dengan orang lain.
"Semarang, ,,??? oh ya.. Saya Bagas, saya juga dari Semarang"
Mendengar jawaban Kak Bagas ini membuatku senang ga terkira, apa ya istilahnya, oh iya kalau di sosiologi disebut dengan istilah "Gemeinschaft" yang berarti hubungan yang terjadi antara seseorang maupun kelompok, karena memiliki ikatan yang kuat , disebabkan karena berasal dari daerah yang sama. Gua bahas tentang Semarang, kuliah gua, dan ngobrol-ngobrol ngalor ngidul . Gua ngobrol sama kak Bagas, ternyata benar, dia mahasiswa semester 9 yang sedang bimbingan Skripsi. Gua cerita kalau Ke Bandung mau mengunjungi teman lama, dan di ITB ini hanya mampir. Gua ga jelaskan kalau Gua ga punya arah tujuan. Lama Gua ngobrol dengan Kak Bagas ,bahkan Kak Bagas menawari untuk singgah di Kostnya, tapi Gua menolak karena gua beralasan mau menginap di rumah temen Gua. Dosen yang di tunggu Kak Bagas pun akhirnya datang, segera kak Bagas masuk dan pamitan sama Gua.
Matahari semakin lama semakin naik, Gua betah di kampus ini, ga tau kenapa, dalam fikiran Gua, Gua harus.. harus bisa kuliah di tempat ini. Gua sempet berfikir, apakah Rizki kuliah di sini? kalau memang bener dia Kuliah di sini, mengapa dia kagak pernah ngabari Gua, atau, setidaknya dia punya friendster, atau emang dia udah melupakan Gua.. , ah.. segera gua tepis fikiran negatif ini. Gua ambil kertas pengumuman yang udah lama beritanya, gua balik terus gua tempelkan lagi. Gua tulis pake spidol
"YANG NAMANYA ARZY RIZKI ALFARIZI HARAP SEGERA MENGHUBUNGI 085640XXXXX, ADA BERITA PETING ” BUAT ANDA"
Gua baca tulisan itu lagi, Norak!!Lebay!! mungkin sebagian penghuni kampus ini akan berfikiran seperti itu, itu trik murahan, dengan dalih mencari seseorang, tapi sebenarnya mau mencari teman lewat nomer HP. Tapi ga apalah, toh kalau memang benar Rizki kuliah di sini, dia akan menghubungi nomor itu. Setelah jam 12 siang, gua putuskan untuk meninggalkan tempat ini, ya,, gua tinggalkan Ganesha.. satu alasannya, Gua laper!!, mau cari makan, akhirnya gua putuskan untuk makan di daerah Sabuga. Gua lanjutkan perjalanan yang ga ada tujuan dan ga tau arah ini.
Bandung..., ya, kota yang mirip akan uranium, setiap sisi dan sudutnya selalu menyembunyikan sesuatu yang tidak pernah gua duga sebelumnya. Kota yang kagak mudah di taklukan, kota yang tidak seperti Semarang, ini jauh lebih Rumit.. Ternyata Gua terlalu naif untuk memutuskan pergike kota ini. Terlalu sombong untuk bisa menginjakan kaki di kota ini sendirian. Gua Hilang.. ya Gua Hilang arah dan tujuan di kota ini. Gua ga tau harus ke mana mencari Rizki.
Rencana-rencana idealis yang telah gua susun ketika masih di Semarang, tiba-tiba amblas... Agenda yang telah gua rinci sebelumya , menguap di pinggiran trotoar, di pinggir jalan yang panas, sesak dan berdebu ini.
Seandainya di ibaratkan ikan, Gua seperti ikan gasper, atau ikan cupang, atau mas koki.. bukan ,, ikan-ikan itu terlalu indah,, gua seperti kecebong yang hanya ada di suatu kolam ukuran 20 x 20 meter, tapi nekat keluar ke sungai dan akhirnya tiba dilaut. Gua berharap bisa jadi lumba-lumba, ah,, tapi itu ga mungkin teman, Ini Bandung, mau cari Rizki?? mungkin gua sedang mimpi di tengah siang bolong, harus butuh berapa tahun lamanya untuk mendatangi rumah ke rumah, survei ??? Gua Bodoh!!!
Gua istirahat di bawah pohon, ga tau pohan apa namanya, yang pasti gede pohonnya, rindang, ada pembatas beton di situ, di depan sebuah gedung pemerintah, menghadap ke selatan, dan sepertinya aman..adem.. Gua buka tas ini , Gua keluarkan buku, buku merah hati tua, Buku Notes tebel kayak punyanya orang kantoran, ya buku harian Rizki..
Gua lelah,, gua buka buku itu, Gua bolak-balik, udah hampir puluhan kali Gua baca berulang buku ini, semenjak Rizki mengasihkan itu ke gua.... Lama gua baca kata-perkata.... Deg!!! Gua baru nyadar, ada sesuatu yang kode yang di tinggalkan Rizki di buku ini, ada klu dan kunci agar aku bisa menemukan Rizki di Bandung ini, ternyata Rizki tidak meninggalkan Gua begitu saja, ya Dia ingin Gua bisa menemukan, bukan.. dia ingin Gua memberitahukan alamat yang tersimpan di tiap lembar buku ini. Gua kira itu hanya kalimat-kalimat hiasan yang menempel, tapi bukan, itu adalah sebuah petunjuk... Gua semakin yakin, tulisan itu di tulis setelah dia merampungkan Diarinya, karena tulisan yang di selipkan tintanya berbeda, Artinya Rizki menulis kode itu ketika dia akan meninggalkan Gua di kost waktu itu.
d(4)i(9)a(1)r(18)y(25) 4911825 (akhirnya updatean sampe di part diary) coba teman2 perhatikan di awal judul setiap part ini....
Page 1 Catatan Rizki:
---Jika kau bisa menggabungkan Lokomotif Kereta, segera sayap yang hilang, kembali pada Burungnya..---
Hai...Namaku Arzy, tapi dari kecil aku di panggil Kiki, ga tau, sebuatan dari mana, yang pasti kakek ku lah yang memanggil ku seperti itu, dan satu lagi Kedua orangtuaku manggil aku dengan panggilan Arzy, termasuk tetangga dan teman mainku. Oh ya, aku kelas 3 SMP, di salah satu SMP Negeri di Temanggung, 1 bulan lagi aku ujian artinya ga lama lagi aku akan SMA. aku anaknya Putih, rambut jabrik, minus 0,5 sehingga aku pakai kacamata. Ayahku Asli jawa tulen, berasal dari Magelang, sementara ibuku Sunda, berasal dari Bandung. (Rantai 12/5-134"14"4219)
Walaupun ayah dari Magelang, dan Ibu dari Bandung, tapi keluargaku malah tinggal di Temanggung, aneh kan.. Itu ga lain karena Ayahku punya usaha di Temanggung. Ayah merintis usaha penanaman Tembakau, ga tanggung-tanggung, hampir 100 hektar usahanya, dan itu tersebar di beberapa daerah di Temanggung.Mitra dan karyawannya ayah banyak sekali, hampir 200 orang.
Ngomongin masalah namaku, mungkin agak aneh, ya aku mempunyai nama terpanjang di kelasku, biasanya teman-temanku, namanya terdiri dari dua atau tiga suku kata, misalnya teman sebangkuku, namanya Erick Cahyadi, atau teman yang duduk di belakangku, namanya Putri Handayani, atau justru nama Guru ekonomiku yang baru ceramah, menjelaskan full costing dan variable costing sambil melotot dan mondar mandir di depan kelas, bernama Bu Sumiati .. kental sekali dengan nama-nama jawa. Tapi nama lengkapku amat sangat banyak suku kata, nama yang gak lazim buat anak desa, nama yang mungkin agak konyol, ketika aku butuh 10 menit sendiri, buat ngasih bulatan-bulatan di lembar jawaban komputer ujian SD ku dulu.
Daedly Flaorio Arzy Dhiarmast Rizki Alfarizi, itu nama lengkapku. Aku dulu sempat protes sama ayah, kenapa memberi nama yang panjangnya ga ketulungan. Kenapa gak Arzy Alfarizi, gitu aja, udah bisa menunjukan identitasku kalau aku ini Arzy, atau Floario Arzy, itu juga udah bisa menandakan bahwa namaku Arzy, toh nama yang panjang itu paling manggilnya cuma satu Kata, Arzy... !!!. tenyata usut punya usut, dulu ketika 2 hari setelah aku di lahirkan aku akan diberi nama oleh ayahku Deadly Flaorio Dhiarmast, Deadly Flaorio itu atlit Baseball dari Mexico, dulu waktu muda ayah mengidolakan nama itu. Berharap aku akan jadi atlit terkenal seperti orang itu, dan Dhiarmast itu ...emmm... itu nama jawa, ga tau apa artinya, yang pasti ayahku ga ingin melepaskan identitasku sebagai orang Jawa.
Ketika ibuku tau, kalau ayah akan memberikan nama itu padaku, beliau menolak dengan keras, katanya nama itu ga sesuai dengan orang ketimuran. Ibuku ingin memberi nama Arzy Rizki Alfarizi, yang lebih Indonesia dan berbau islami, juga artinya yang pasti baik. Akhirnya di dapat kesepakatan untuk menggabung nama usulan ayah dan nama pemberian Ibu, Daedly Flaorio Arzy Dhiarmast Rizki Alfarizi.. haduhhh... sejarah pemberian namaku yang aneh, semoga ga seaneh orangnya.
Emmm... ngomongin aku, aku paling suka dengan yang namanya Sepeda, skate board, basket, futsal, Sastra dan Moto GP. Satu-satunya anak desa yang punya skateboard waktu itu ya Aku.. Ayahku begitu memanjakanku, bisa di bilang, ekonomi keluargaku paling menonjol di desa. Jadi, apapun kemauanku, pasti ayah akan menuruti, apalagi aku anak satu-satunya, anak Tunggal, tanpa kakak dan belum punya Adek. Tapi itu 3 tahun yang lalu, berbeda keadanya sekarang, sekarang aku sudah ga simpatik lagi dengan Ayahku, bahkan aku membencinya, perselingkuhan dengan Gadis di bawah umur.. huh.. jika mengingatnya, aku pengen marah,, ya,, gadis yang seharusnya seusia anaknya, kini jadi istrinya,
3 tahun yang lalu, tepatnya ketika aku kelas 6 SD, ayah sering ga pulang, dan tiap pulang, pasti cekcok dengan Ibu, keadaan itu berlangsung hampir 2 bulan, dengan masa puncaknya ketika seorang Bapak-bapak dan Ibu-ibu mendatangi rumah kami, mereka minta pertanggungjawaban kalau anaknya telah dihamili Ayahku, dan parahnya Ayahku malah senang diminta pertanggungjawabannya.. Bangsat banget bukan!! Akhirnya Ibuku cerai dengan Ayah,
Hak Asuhku dimenangkan oleh ayah, ga tau gimana ceritanya, kenapa ayah bisa memiliki hak penuh atas hak asuhku (mungkin ayah berduit, jadi bisa menyuap orang-orang pengadilan agar Hak asuhku jatuh ke tangannya) (duku, 12/5-134"14"4219)
Ibuku kembali ke Bandung, dan ayahku membangun sebuah rumah lagi di dekat istri mudanya, sementara rumahku di biarkan kosong, dan dengan terpaksa aku tinggal serumah dengan istri muda Ayahku, udah ah, ga usah bahas masalah keluargaku, terlalu ribet dan sakit untuk di kenang... yang pasti aku akan segera lulus SMP dan aku harus segera meninggalkan rumah ini, ya aku akan segera SMA dan itu aku akan memilih SMA di luar Temanggung.
Teeeeeeeeetttt...tetttttt... bel berbunyi, artinya pelajaran siang ini berakhir, pelajaran ekonomi yang bikin ngantuk dan ga ada menariknya sama sekali, apalagi gurunya flat.. walaupun ga killer, tapi tipe guru "datar" ini ga sesuai dengan tipeku. membosankan!!! (sarang,12/5-134"14"4219)
Gua lirik pojok kiri, bangku nomor 3, gadis cantik dengan rambut sebahu,di kucir jatuh, Okta namanya. Ya dia pacarku, hihihi... pacar yang sudah 2 bulan ini jadian, ketika aku ungkapkan rasa cinta di atas Watu tatah, Gunung Sumbing. Pacar yang sekelas denganku, kelas 3F.
Kelas bubar, Gua deketin Okta, dia masik asik dengan kalkulatornya.
"Hai.. nona cantik, ga mau kah pangeran ini menuntunmu pulang dengan Naik kuda kecana" kalimatku waktu itu
(sumpah,,, asli super lebay saat itu, namanya juga masih SMP)
Okta cuma senyum, menatapku, dan langsung berucap.. "Ayuuuhhh"
Segera gua gandeng tangan Okta, gua keluar kelas dengan gandeng tangan, biar anak-anak lain pada melihatnya, biar mereka iri, yang penting saat ini dunia milik aku dan Okta.. Ya ,, Arzy love Okta,,. Oktaviana Desi Wulandari.
Gua keluar kelas, Aku gandengan tangan, sepanjang perjalanan pulang,aku cerita banyak ke Okta, begitu juga dia , Dia cerita yang aneh-aneh denganku, bahkan Okta berjanji denganku
"Zi.. kalau sampai kita putus, matahari yang di atas sana bakal meledak, keping kepinganya akan menyebar ke penjuru bumi, terus mengeras, membentuk labirin, dan itu akan menyatukan putusnya kita, dan disaat itu juga dunia akan berakhir, " (lebay juga okta berucap,, maklum, anak SMP pemikirannya masih labil, alay super duper lebay) apalagi Okta ini adalah cinta pertamaku, dan juga pacar pertamaku. (rima, 12/5-134"14"4219)
Aku cuma meringis, sambil ber ehem..ehem aja.. Aku semakin tersipu malu, ketika dia mencoba mencium pipiku. Benar..ini ciuman pertamaku. Ciuman dari seorang cinta pertamaku. Dan saat ini pula, aku berjanji kelak akan jadi suaminya Okta. titik, ga bisa di ganggu gugat.
Hubunganku sama Okta aman-aman saja , 2 bulan berjalan lancar jaya, selancar bis jurusan semarang Jogja, yang ngebut ga tau kondisi,, asal ngebutttt yang penting sampai. Hingga pada suatu hari, satu hari setelah ujian SMP selesai, aku melihat Okta berboncengan dengan Cowo SMA, aku tau, dia anak kelas 2 SMA, namanya Aslan. Aku ga anggep pusing, paling Okta masih saudaraan atau dia ada keperluan lain, aku ga boleh terlalu curiga.
Tapi,,, dunia pada suatu hari hancur, dua hari Okta sudah malas-malasan denganku, sikap dan sifatnya semakin ga jelas, dan ketika aku mau berangkat Futsal, Aku liat Okta habis sama Aslan, mereka bercuman, cipokan, di pojokan lapangan futsal, bahkan aku melihat dengan kedua mataku sendiri. Hatiku hancur saat itu juga, apalagi okta bilang padaku "putus" tanpa alasan yang jelas, dan aku tau alasannya, dia memilih Aslan daripada aku.
Hatiku getir, sakit, pengen marah, tapi itu bukan hakku, toh aku bukan orang tuanya Okta. Pengen mukul Aslan, tapi apa itu pantas, kecuali kalau memang dia memaksa merebut okta dariku, tapi nyatanya tidak, Okta lah yang dengan ikhlas meminta menjadi pacarnya. Ternyata ciuman yang diberikan waktu itu padaku palsu, sepertionya Okta dengan murah dan mengobral ciumannya ke semua laki-laki yang "saat itu" dicintainya. cihh,, dalam senyum pahitku, senyum kekalahanku, senyum pecundang yang ada di dalam diriku. Aku lemas, seperti dunia berakhir, hati ini telah diremukkan, ya diremukan oleh gadis cantik, yang bernama Okta. Aku sekarang Pecundang yang kalah dan Menyedihkan.
Detik itu juga, aku ga percaya dengan yang namanya Wanita, Wanita itu palsu, ingkar janji, dan hanya melambungkan kemudian dijatuhkan, di banting di lantai dengan kerasnya. Hatiku kalut, aku percaya cinta itu terbentuk dari rasa yang tulus, tapi apakah balasan dari kata tulus ini tidak berlaku buat hidupku.
Aku segera ingin melanjutkan sekolah ke luar kabupaten, selain karena aku ingin melupakan kisah cintaku, aku juga udah ga nyaman di rumah, aku juga ingin melupakan semuanya yang ada.
Balik lagi ke Gua: (Adi)
Jika kau bisa menggabungkan Lokomotif Kereta, segera sayap yang hilang, kembali pada Burungnya
(Rantai 12/5-134"14"421(17)9)
(duku, 12/5-134"14"4219)
(sarang,12/5-134"14"4219)
(rima, 12/5-134"14"4219)
kode-kode itu gua susun, gua buka halaman berikutnya sampai akhir, ga ada petunjuknya, ga ada kode aneh lainnya selain di halaman itu. Ah.. sial, kode macam apa lagi ini, gua mulai jengah, mumet. Mungkin seandainya ada Iqbal di sini, mereka akan dengan cepat sok tau untuk memecahkan kode ini, mengira-ira dengan jawaban yang konyol, mendeklarasikan buah pikiran yang wagu.
Gua gak seperti Sinichi kudo ataupun Sherlock Holmes yang freak sama kode-kode beginian, Gua sempat ragu, jangan-jangan ini bukan kode buat gua, ini hanya tulisan iseng Rizki, ah mbuh.. Rantai, duku, sarung, rima, Gua ulang-ulang, sampe berbusa mulut ini. Ga ada bayangan yang terlintas sedikitpun .. 12/5-134"14"4219, deretan angka yang aneh, apakah itu nomer HP, nomer Rumah, nomer togel ??? shittt ... , Gua agak sedikit paham di deretan akhir angka. 13 = B, 4 itu A, 14 dalam kutip = huruf ke 14 = N, 4 angka ke dua = huruf ke 4 = D, 21= huruf ke 21 = U, angka 17 dalam kurung = N dan angka 9 = G. Ah, bodo.. ga mungkin Rizki membuat tulisan "bandung" dari kode yang mudah ditebak, bahkan anak SD juga tau kalu itu Bandung, tapi ini bukan Bandung.
Ahhh.. apa Gua sekarang harus memakai obat-obatan jenis kokain, seperti yang dilakukan Holmes ketika ga bisa memecahkan suatu kode yang rumit, ya itu ga mungkin, Gua bukan Holmes. Atau gua hanya duduk manis, memandangi orang-orang yang berseliweran, sambil merasakan emosional orang-orang sekitar, lalu masalah itu terpecahkan, seperti yang di lakukan Hercule Patriot, detectiv ciptaannya Agatha Christie. Bodoh.. ini dunia nyata, ini bukan fiksi.
Gua pandangi kode demi kode, gua amati.. lamaaa.... dan akhirnyaaaa... Gua senyum sendiri, owhhhh.... hebat Lu Riz,,, segera gua tertawa bahagia... Jadi Lokomotif kereta yang Lu maksud, sarang, duku, ahh... aku tau,,,..dan kode angka-angka ini tergambar jelas alamat rumah. Ga rugi waktu itu Iqbal ngasih Kado Komik Detectiv Conan, dan Rizki juga sempat ikut membacanya waktu di kost.. ternyata Rizki meniru di kasus itu.... kenapa gua baru nyadar selama 2 tahun ini...arrrghhhh
Segera Gua berlari di warung seberang jalan, Gua akan tanyakan daerah itu ke pemilik warung itu, Riz... sebentar lagi aku akan menemukanmu.. tunggu aku....
@melkikusuma1, @p4t, @hendra_bastian,
@black_skies
@crueldecision
@steveAnggara
@Kim_Hae_Woo679
@half_blood
@harya_keifends
@Mustajab3
@khonk
@onewinged_bird
@boyzski
@fends
@alhadi_pramana1
@regieallvano
@rioz
@otsutsuki97s
@lulu_75
@Dasta97
@adi_suseno10
@arieat
@Madz_inhouse
@dhani_123
@kiyomori
@alfa_centaury
@yansah678
@idans-true
@balaka
@monster_swifties
@tioherm
@viji3_be5t
@line
@amir_tagung
@RifRafReis
@abyyriza
Yang ga mau di mensyen bilang nggih .. suwun