It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
Kenapa banyak yang bilang cinta perdamaian tapi suka memakai kata-kata kasar dan merendahkan orang lain seperti bodoh, tolol, idiot, moron?
Kenapa tidak fokus saja terhadap pencegahan penyebaran HIV?, Apakah kita memang tak peduli dengan orang lain, terserah orang lain mau HIV kek, mau kena syphillis kek, yang penting gw ga kena penyakit-penyakit itu?
Memangnya kalau ngaku gay ke orang-orang maka karir akan makin baik, dapet bf idaman dan terhindar dari hiv?
Soal ada gay yang diusir dari rumah, saya fikir orang tua ga bakal langsung serta merta mengusir anaknya saat pertama kali ngaku gay, pasti nyuruh dulu tobat, nahh win-win solution aja lahh, tinggal pura-pura sembuh atau berusaha tidak bersikap terlalu gay, maka saya fikir akan aman tinggal di rumah. Lalu kalau udah punya cukup uang , punya gaji, mau diusir dari rumah juga oke oke aja kan?
Kalau soal bully, semua juga sepakat, baik yang gay maupun yang hetero, "membenci" bully dan mengutuk orang-orang yang suka mem-bully.
"Apakah kita memang tak peduli dengan orang lain, terserah orang
lain mau HIV kek, mau kena syphillis kek, yang penting gw ga kena
penyakit-penyakit itu? " kita peduli lah gan... kita juga peduli sama yg di diskriminasi makanya kita ngadain yg namanya hari anti homophobe dan ini yg kata agan harus di stop(mnurut statement agan di comment sbelumnya)... pertnyaannya adalah apakah agan tidak peduli dngn yg di diskriminasi??? sehingga menolak dan anti dengan adanya para aktivis ini yg nyata2 membela kaum yg di diskriminasi ini....
tinggal pura-pura sembuh... hmm... kepura-puraan... yakin ga akan ketahuan? agan tau ga? bnyaaaaakkkk bngt yg pura2 suka perempuan tapi di belakng masih suka beli "kucing" yg akhirnya ketahuan sama istrinya dan berakhir dengan percerai an, dan akhirnya sang istri dan mugkin anak membenci ayahnya yang LGBT, dan itu membuat lingkaran setan diskriminasi tetep berputar...
Kalau peduli sama pencegahan HIV, apa aja yang udah kamu lakuin?, Kamu tahu juga ga bahwa masih banyak banget gay yang merasa "aman-aman" saja saat dia gonta ganti pasangan ml?
Saya peduli sama orang-orang yang "teraniaya", kalau memang saya punya temen gay yang kena bully atau diusir dari rumahnya, saya akan berusaha untuk membantu dia, at least jadi temen curhatnya dia.
Kalau soal gay yang punya istri, terus masih suka "maen" sama cowo, itu mah kayanya bukan soal LGBT, tapi soal "Love betrayal" alias pengkhianatan cinta. Semua orang pasti akan benci dengan pengkhianatan. Cuma akhir-akhir ini orang - orang juga salah karena suka menggunjing aib orang lain.
Kenapa kalau emang mau bantu harus pilih2? Kenapa raising awareness for HIV boleh tapi raising awareness about LGBT discrimination gak boleh? Why the double standard? Do u think its okay for someone to be bullied or discriminated as long as they r not HIV positive?
Belakangan ini marak pemberitaan dan perdebatan
mengenai LGBT (Lesbian, Gay, Bisexual & Transgender).
Kenapa tiba2 soal LGBT ini jadi topik hangat? Gara2 emoji
di Line, Viber, dll? Bukan! LGBT ini jadi ramai gara2
dipromosikan oleh PBB supaya diterima oleh dunia. Jurus
ini disebut “social engineering”.
PBB terbitkan perangko LGBT
1. Melindungi atau Mempromosikan??
Ini fakta, bukan hoax. PBB (UN) bahkan membentuk badan
khusus bernama UNFE (United Nations Free & Equality)
untuk mempromosikan LGBT. Silakan klik webnya:
www.unfe.org. PBB juga menerbitkan perangko gay.
Kalau sudah jadi program resmi PBB, sudah pasti ada
bujetnya. Sudah pasti tak bakal surut dgn tentangan2 di
media2. LGBT bakal terus dipromosikan agar masyarakat
dunia lama-lama mendukung.
Dalihnya adalah melindungi hak asasi manusia. Pada
kenyataannya bukan melindungi, tapi justru
mempromosikan gaya hidup LGBT.
UNDP bahkan menggelontorkan uang sebesar USD 8 juta
(sekitar Rp 107 M) untuk mempromosikan LGBT di
Indonesia, China, Thailand dan Filipina.
UNDP kucurkan Rp 107 M untuk promosikan LGBT di 4
negara termasuk Indonesia
Pertanyaannya, kenapa keempat negara ini — Indonesia,
China, Thailand & Filipina — jadi sasaran promosi LGBT??
Karena negara2 tersebut adalah “negara berkembang” yg
penduduknya banyak. Ini ada kaitannya dengan politik
depopulasi dunia, yang sudah dijalankan sejak lama, tanpa
disadari oleh masyarakat dunia.
2. Program Pemusnahan Umat
Ini bukan hoax. Program “penyedikitan umat
dunia” (=depopulasi) sudah dicanangkan dari thn 1920an.
Nama programnya Eugenics, upaya untuk mengontrol
populasi dan ras. Sponsor utamanya adalah Rockefeller.
Program depopulasi Eugenics didanai Rockefeller sejak
tahun 1920an
Rockefeller, sebagaimana diketahui, adalah salah satu
pimpinan the “Global Elites”, para pengusaha terkaya dunia
yg memiliki ideologi “globalist” yang bercita-cita
membentuk “New World Order”.
Penduduk dunia 7 miliar orang, menurut Global Elites
kebanyakan. Apalagi sebagian besar penduduk dunia
adalah orang miskin. Mereka tak ingin penduduk dunia
banyak dan miskin. Mereka maunya penduduk yg sedikit,
produktif dan bisa menghasilkan uang buat mereka.
Idealnya penduduk dunia cuma 500 juta orang saja.
Ini bukan rahasia. Mereka bahkan menuliskan tekad
depopulasi itu dalam sebuah prasasti raksasa di Georgia,
AS.
Prasasti raksasa di Georgia, AS, berisi tekad untuk
menjadikan penduduk dunia hanya 500 juta orang saja.
Bagaimana caranya mengurangi jumlah penduduk?? Ini
sudah lama dilakukan, tanpa disadari banyak orang.
Ciptakan perang dan pembunuhan massal. Pembunuhan
etnis tertentu (genocide). Pembunuhan bayi (infanticide).
Vaksin pemandulan (sterilisasi) massal di Afrika. Sebarkan
wabah dan virus termasuk AIDS dll.
Perang dan pembunuhan massal di negara2 berkembang
justru lebih sering setelah ada PBB
Coba kita perhatikan. Setelah ada PBB, justru makin banyak
perang. 1950an: perang Korea. 60an: Vietnam. 70an:
Uganda, Ethiopia. 80an: Afghanistan. 90an: Perang Teluk.
2000an: Perang Teluk jilid II. Selalu sasarannya adalah
negara2 berkembang.
Sekarang programnya bertambah satu: penyedikitan umat
manusia dgn mempromosikan gaya hidup LGBT.
Perkawinan gay, bagian dari program depopulasi dunia
Tujuan lain dari LGBT adalah melemahkan angkatan
perang. Bisa dilihat di gambar pertama di atas, anjuran
resmi dari UNFE dengan makna terselubung “daripada
tentara pegang senjata, lebih baik pegang tangan sesama
lelaki”.
3. Agenda 2030
Seberapa serius Global Elites dan PBB mempromosikan
LGBT? Sangat serius! LGBT adalah bagian dari Agenda
2030 yang dicanangkan PBB untuk “transformasi dunia”.
Agenda 2030 mencakup tiap aspek dalam kehidupan kita.
IT’S A BIG DEAL!! Tapi tak pernah dibahas oleh media-
media.
Agenda 2030 menggunakan bahasa keren “Sustainable
Development”. Tidak disebut LGBT, disebutnya “free &
equality”. Sama seperti tipuan “globalisasi”, “pasar bebas”
dll. Keliatannya ideal. Padahal itu semua adalah blue print
untuk memuluskan penjajahan negara2 oleh korporasi
Global Elites: “New World Order”. Inilah yang dimaksud
Bung Karno dengan istilah nekolim (neo kolonialisme dan
imperialisme).
4. Bagaimana Bersikap??
Kembali ke soal LGBT di Indonesia. Dibekingi “Agenda 2030
PBB”, dan dana melimpah ruah, negara Indonesia bakal
terus menerus jadi sasaran kampanye LGBT, sampai tahun
2030.
Faktanya, LGBT ini bukan melindungi hak mereka, tapi
mempromosikan gaya hidup mereka.
Belakangan ini marak pemberitaan dan perdebatan
mengenai LGBT (Lesbian, Gay, Bisexual & Transgender).
Kenapa tiba2 soal LGBT ini jadi topik hangat? Gara2 emoji
di Line, Viber, dll? Bukan! LGBT ini jadi ramai gara2
dipromosikan oleh PBB supaya diterima oleh dunia. Jurus
ini disebut “social engineering”.
PBB terbitkan perangko LGBT
1. Melindungi atau Mempromosikan??
Ini fakta, bukan hoax. PBB (UN) bahkan membentuk badan
khusus bernama UNFE (United Nations Free & Equality)
untuk mempromosikan LGBT. Silakan klik webnya:
www.unfe.org. PBB juga menerbitkan perangko gay.
Kalau sudah jadi program resmi PBB, sudah pasti ada
bujetnya. Sudah pasti tak bakal surut dgn tentangan2 di
media2. LGBT bakal terus dipromosikan agar masyarakat
dunia lama-lama mendukung.
Dalihnya adalah melindungi hak asasi manusia. Pada
kenyataannya bukan melindungi, tapi justru
mempromosikan gaya hidup LGBT.
UNDP bahkan menggelontorkan uang sebesar USD 8 juta
(sekitar Rp 107 M) untuk mempromosikan LGBT di
Indonesia, China, Thailand dan Filipina.
UNDP kucurkan Rp 107 M untuk promosikan LGBT di 4
negara termasuk Indonesia
Pertanyaannya, kenapa keempat negara ini — Indonesia,
China, Thailand & Filipina — jadi sasaran promosi LGBT??
Karena negara2 tersebut adalah “negara berkembang” yg
penduduknya banyak. Ini ada kaitannya dengan politik
depopulasi dunia, yang sudah dijalankan sejak lama, tanpa
disadari oleh masyarakat dunia.
2. Program Pemusnahan Umat
Ini bukan hoax. Program “penyedikitan umat
dunia” (=depopulasi) sudah dicanangkan dari thn 1920an.
Nama programnya Eugenics, upaya untuk mengontrol
populasi dan ras. Sponsor utamanya adalah Rockefeller.
Program depopulasi Eugenics didanai Rockefeller sejak
tahun 1920an
Rockefeller, sebagaimana diketahui, adalah salah satu
pimpinan the “Global Elites”, para pengusaha terkaya dunia
yg memiliki ideologi “globalist” yang bercita-cita
membentuk “New World Order”.
Penduduk dunia 7 miliar orang, menurut Global Elites
kebanyakan. Apalagi sebagian besar penduduk dunia
adalah orang miskin. Mereka tak ingin penduduk dunia
banyak dan miskin. Mereka maunya penduduk yg sedikit,
produktif dan bisa menghasilkan uang buat mereka.
Idealnya penduduk dunia cuma 500 juta orang saja.
Ini bukan rahasia. Mereka bahkan menuliskan tekad
depopulasi itu dalam sebuah prasasti raksasa di Georgia,
AS.
Prasasti raksasa di Georgia, AS, berisi tekad untuk
menjadikan penduduk dunia hanya 500 juta orang saja.
Bagaimana caranya mengurangi jumlah penduduk?? Ini
sudah lama dilakukan, tanpa disadari banyak orang.
Ciptakan perang dan pembunuhan massal. Pembunuhan
etnis tertentu (genocide). Pembunuhan bayi (infanticide).
Vaksin pemandulan (sterilisasi) massal di Afrika. Sebarkan
wabah dan virus termasuk AIDS dll.
Perang dan pembunuhan massal di negara2 berkembang
justru lebih sering setelah ada PBB
Coba kita perhatikan. Setelah ada PBB, justru makin banyak
perang. 1950an: perang Korea. 60an: Vietnam. 70an:
Uganda, Ethiopia. 80an: Afghanistan. 90an: Perang Teluk.
2000an: Perang Teluk jilid II. Selalu sasarannya adalah
negara2 berkembang.
Sekarang programnya bertambah satu: penyedikitan umat
manusia dgn mempromosikan gaya hidup LGBT.
Perkawinan gay, bagian dari program depopulasi dunia
Tujuan lain dari LGBT adalah melemahkan angkatan
perang. Bisa dilihat di gambar pertama di atas, anjuran
resmi dari UNFE dengan makna terselubung “daripada
tentara pegang senjata, lebih baik pegang tangan sesama
lelaki”.
3. Agenda 2030
Seberapa serius Global Elites dan PBB mempromosikan
LGBT? Sangat serius! LGBT adalah bagian dari Agenda
2030 yang dicanangkan PBB untuk “transformasi dunia”.
Agenda 2030 mencakup tiap aspek dalam kehidupan kita.
IT’S A BIG DEAL!! Tapi tak pernah dibahas oleh media-
media.
Agenda 2030 menggunakan bahasa keren “Sustainable
Development”. Tidak disebut LGBT, disebutnya “free &
equality”. Sama seperti tipuan “globalisasi”, “pasar bebas”
dll. Keliatannya ideal. Padahal itu semua adalah blue print
untuk memuluskan penjajahan negara2 oleh korporasi
Global Elites: “New World Order”. Inilah yang dimaksud
Bung Karno dengan istilah nekolim (neo kolonialisme dan
imperialisme).
4. Bagaimana Bersikap??
Kembali ke soal LGBT di Indonesia. Dibekingi “Agenda 2030
PBB”, dan dana melimpah ruah, negara Indonesia bakal
terus menerus jadi sasaran kampanye LGBT, sampai tahun
2030.
Faktanya, LGBT ini bukan melindungi hak mereka, tapi
mempromosikan gaya hidup mereka.
Kalau masih ada yang heran buat apa diperjuangkan banyak-banyak baca di sini, itu fakta yang diback up penelitian bukan cuma opini.
Buat yang suka berpura-pura ya silahkan, tapi banyak yang tidak suka berpura-pura dan merasa tertekan karena harus berpura-pura. Selama tidak ada paksaan untuk berpura-pura ya gpp, tapi kalau sudah ada paksaan harus berpura-pura itu namanya diskriminasi.
Buat yang menuduh para aktivis ini egois, coba lihat bahwa mereka ini sedang memperjuangkan sesuatu yang belum tentu berhasil di masa hidup mereka. Tapi mereka tetap mau berkorban dengan harapan di masa depan generasi lgbt ini tidak lagi didiskriminasi. Jadi siapa yang egois, orang yang berjuang untuk generasi selanjutnya atau orang yang tidak mau mengubah status quo karena kehidupannya tidak mau terganggu? They talk about other people, you talk about yourselves.
BRAVO!
Ouch
wowww sungguh terncana yah....nanya dong... program KB dari pemerintah masuk yg di atas juga ga???? dana program kb dari mreka juga ya berarti....
hmm... berarti kk boy masih setuju dngan " STOP gerakan LGBT di public area"?
say.... namanya aja udah "PURA-PURA " [KAMUS BESAR BAHASA INDONESIA]
pu·ra-pu·ra adv tidak sesungguhnya: jangan -- tidak tahu;
ber·pu·ra-pu·ra v tampak berbuat (bekerja, melakukan, dsb), tetapi
sebenarnya tidak berbuat atau tidak berniat berbuat; berbuat seolah-
olah; berlagak: untuk mengelabuhi musuhnya, dia ~ mati;
ke·pu·ra-pu·ra·an n perbuatan dsb yg pura-pura; kemunafikan: aku
ingin mengungkapkan segala ~ yg dilakukannya
top
berpura-pura [THESAURUS]
pura-pura a 1) akal-akalan ( cak ), artifisial, bohong-bohongan, ecek-
ecek, kuasi, semu;
2) hipokrit, munafik, nifak;
berpura-pura v berbohong, berlagak, berpretensi, bersandiwara;
kepura-puraan n hipokrisi, kebohongan, kemunafikan, pretensi