It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
agan paham ga siapa yg kita protes? yg kita protes tuh yg melakukan diskriminasi , dan kita mau membela yg sudah terkena diskriminasi dan MENCEGAH adanya diskriminisi . kita ga ada tuh nyuruh/memaksa orang2 untuk come out gw aja blm blom come out... dan juga lgbt bukan cuman GAY ! lgbt itu termasuk juga Tranagender, dan pling bnyak terkena diskriminasi adalah mereka (setau gw aja) . dan kalo agan suruh mereka pura2? helowww
Mulia sekali, semua org jga ingin diskriminasi hlg dari muka bumi. menurut pandangan saya diskriminasi akan hilang ketika rasa toleransi hadir, bukan dgn cara memaksakan pendapat pribadi atau memenangkan argumentasi di depan publik. Itu sih tak lebih upaya politik utk mencari suara.
hoo blm knal fahira y.... dia menyuarakan bahwa LGBT dosa lah ga normal lah dan masih bnyak lagi, dia memaksakan pendapat pribadinya di depan publik (tv one ilc) ,di undang di kompas tv ga brani nongol. dan bner dia salah 1 kader politik LoL , pdhl anggota partai dia aja bnyak yg korupsi malah sok2an ngurus lgbt(maap oot).
ok saya tanya dong siapakah dari pihak aktivis yg memaksakan pemikirannya ke agan/pemirsa di tv? atau acara apa yg memaksa pemirsanya tentang pemikirannya/argumennya tentang lgbt,? sehigga agan menolak adanya edukasi tentang lgbt di area pblik?
Kedua, pindah sekolah tuh ga usah pake biaya, kalaupun ada ga mungkin sampe jutaan, bisa dilaporkan tuh ke dinas pendidikan kalau ada sekolah negeri yang minta uang secara tidak wajar kalau ada siswa yang mau pindah ke sekolahnya terlebih pindah sekolah karena alasan darurat. Wong sekarang lagi rame "sekolah gratis" kok dan pemerintah itu secara rutin mengucurkan dana BOS untuk kegiatan sekolah, lalu guru, kepala sekolah dan staf sekolah digaji oleh pemerintah, jadi ga ada alasan sekolah negeri untuk minta-minta uang secara tidak masuk akal ke siswa.
Pendidikan LGBT tuh apa?, membuat masyarakat merasa normal dengan LGBT?, sebelum ada isu LGBT , masyarakat biasa-biasa aja kok, banyak acara-acara TV yang pengisi acaranya berpenampilan seperti LGBT, tapi sekarang KPI melarang acara TV yang pengisi acaranya berpenampilan kewanita-wanitaan baik dalam gaya bicara, gestur tubuh dan fashion. Terus tiba-tiba ada menteri yang caper, yang langsung bilang LGBT tidak boleh masuk kampus, lho kok malah makin jelas homophobic nya?
Lalu terserah gw lah mau ngebahas HIV ,judulnya juga "stop gerakan lgbt di public area", ya stop lah koar-koar lgbt , mending koar-koar awareness terhadap HIV dan diskriminasi secara umum, saya tekankan sekai lagi, diskriminasi secara umum.
Makin banyak yg koar-koar LGBT, maka orang-orang makin sering ngomongin LGBT dan menyatakan perang terhadap LGBT karena LGBT tidak sesuai dengan norma agama.
Nah, kalau yang discreet, saat di kantornya pada ngomongin gay begini begitu onoh inihh , cuma bisa mingkem, soalnya kalau salah ngomong, takut teman2 curiga apalagi (misal) punya perilaku rada kemayu. Apalagi ada orang yang suka nanya aneh-aneh pas lagi diskusi tentang LGBT, misalkan, "kamu gay bukan?", lah mau jawab "bukan" kan pendusta banget, kalau jawab "iya" juga brabe.
gan... lu kira k sekola ga pkek ongkos? ga pkek spatu? ga pkek baju? apa gunanya pindah2 sekolah kalo masih ada yg diskriminasi ?
lu bilang tv baru2 aja bikin itu peraturan ? lu salah gan, pas jaman alm.olga udah ada peraturan peraturan d tv cwo ga boleh pkek baju cwe. cuman gara2 si sj sama ib jadi makin hits lgbt. hari anti homophobe itu jg udah bbrp tahun yg lalu....cuman media aja baru aja koar2.
ia kita jg koar2 masalah diskriminasi lainnya kok .tapi kok agan ga setuju kalo kita meng edukasi masyarakat kalo diskriminasi tentang lgbt itu salah?
gw pkek slah 1post a deh y yg mungkin menggambarkan agan
dari agan ff_lover
Wow ignorance really is a bliss, all these people complaining have
been living inside their own 'happy' bubble never knowing the
discrimination their fellow LGBT have to endure. Now that those
bubbles have burst they complained cos they can no longer be
ignorant.
tuh artis ya, kalau lapor ke polisi
langsung wartawan menghampiri dan
beritanya menyebar ke mane-mane?,
hello emang km pas di kantor polisi cuma ketemu satu orang terus selesai pulang. Gak ada orang yang tahu? Yang jelas, pasti buat laporan, ketemu (beberapa) polisi belum jika pas pemeriksaan, bolak balik ke kantor polisi, terus jika emang berhasil naik ke pengadilan. Emang loe gak akan di tanya saudara saudara? Temen? Tetangga? Ekspos itu gak melulu di media keles. Yang ada kalau gue mah malu duluan ketemu banyak orang selama proses panjangnya. padahal jika tidak ada diskriminasi gak perlu proses kayak gini.
Sebelumnya ada ga yang tiba-tiba , ga ada angin ga ada hujan, ujug-ujug bilang gay harus dibunuh?
Lo boleh koar-koar ke sana ke mari, saat Pemerintah ujug-ujug ngeluarin aturan bahwa setiap laki-laki yang berperilaku kewanita-wanitaan akan langsung dipenjara.
lgbt di public area", ya stop lah koar-koar lgbt , mending koar-koar
awareness terhadap HIV dan diskriminasi secara umum, saya
tekankan sekai lagi, diskriminasi secara umum.
kata agan mendingan koar2 awarness terhadap HIV (pemerintah sudah sebagian orng jg ikutan) , dan diskriminasi umum.(mungkin etnis agama dll , ini kayaknya pemerintah jg udah,contoh gusdur). kalau lgbt??? siapa yg meng edukasi, jngn mendiskriminasi lgbt? memang ada selain kaum lgbt tu sendiri tapi masih sedikit(contoh kjadian di jogja kmaren itu juga d halang2in) nah kalo bukan kita yg jelas2 kaum LGBT itu sendiri siapa lagi??? nunggu di bunuhin dlu baru mau pda begerak? mau pura2 sampe tua? kalo ia sih terserah elu tapi tolong jngn menghakimi mereka yg berjuang demi mereka yg jelas2 sudah terdiskriminasi.
Ada jaminan bahwa kantor ga akan memecat lo kalau lo koar2 lgbt ke sana kemari?,
Tanpa payung hukum , semua yang lo omongin akan melayang jauh.
lihat UU di bawah ini :
Dalam hal PHK, menurut Pasal 153 ayat (1) UU Ketenagakerjaan, pengusaha tidak boleh mem-PHK pekerja karena alasan antara lain:
i. karena perbedaan paham, agama, aliran politik, suku, warna kulit, golongan, jenis kelamin, kondisi fisik, atau status perkawinan;
Kemudian dalam Pasal 161 ayat (1) UU Ketenagakerjaan diatur juga syarat untuk melakukan PHK yaitu, “bahwa pengusaha dapat melakukan pemutusan hubungan kerja, setelah kepada pekerja/buruh yang bersangkutan diberikan surat peringatan pertama, kedua, dan ketiga secara berturut-turut.”
Jika pengusaha mem-PHK pekerja karena alasan-alasan yang tidak dibenarkan undang-undang, maka PHK tersebut batal demi hukum dan pengusaha wajib mempekerjakan kembali pekerja yang bersangkutan (Pasal 153 ayat [2] UU Ketenagakerjaan).
Lihat juga pasal Pasal 151
1. Pengusaha, pekerja/buruh, serikat pekerja/serikat buruh, dan pemerintah, dengan segala upaya harus mengusahakan agar jangan terjadi pemutusan hubungan kerja
2. Dalam hal segala upaya telah dilakukan, tetapi pemutusan hubungan kerja tidak dapat dihindari, maka maksud pemutusan hubungan kerja wajib dirundingkan oleh pengusaha dan serikat pekerja/serikat buruh atau dengan pekerja/buruh apabila pekerja/buruh yang bersangkutan tidak menjadi anggota serikat pekerja/serikat buruh.
3. Dalam hal perundingan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) benar-benar tidak menghasilkan persetujuan, pengusaha hanya dapat memutuskan hubungan kerja dengan pekerja/buruh setelah memperoleh penetapan dari lembaga penyelesaian perselisihan hubungan industrial.
So, perusahaan juga akan pikir panjang kalau mau mem PHK seseorang. Dan kalau masalahnya adalah temen-temen lo jadi rempong sama lo, tapi ternyata lo kerjanya makin cekatan bahkan bisa bikin pendapatan perusahaan meningkat, temen2 lo juga bakal diem.
Shouldn't u ask that question to yourself? Cos it seems to me u start doing all those things u mentioned above, or maybe its just me interpreting your earlier comments as angry and defensive.
Tolong tunjukkan mana kalimat dari opini saya yang menunjukkan saya berkata kasar atau merasa paling pintar?
ga ada jaminan memang. tapi melihat bnyaknya teman yg sudah terlanjur di diskriminasi, dan para aktivis ingin memutus rantai diskriminasi tersebut, supaya tidak terus berlanjut, kenapa harus di tentang sesuatu yg bertujuan baik? sedangkan yg mendiskriminasi mereka belum tentu paham apa itu lgbt... gimana mau paham kalo ga ada yg menerangkan??