It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
Kyknya mulai paham sm yg anti gerakan aktivis lgbt ini, krn bbrp dr mereka takut masyarakat makin aware sama eksistensi lgbt di lingkungan sosial kyk agan maldrino ini yg suka pijat plus2 secara diem2 wkwkw. Mgkn efeknya masyarakat malah jd makin awas sm kegiatan mesum yg terjadi dan ente makin susah plus2 diem2 deh wwkwk :peace:
ealah bro bro gw sih fine2 aja lo mau bj fj hj sm terapis pijat plus2 mah tp klo udh blg gerakan ini sbg gerakan ajang narsis atau cari eksis wah jgn gtu dong mereka kan melakukannya atas dasar kepedulian dan sukarela. Tega bgt ente blg gtu -,-
Tp kalo misalny itu brhasil, apakah efeknya akan mmbuat gaya hidup lgbt mnjadi mainstream? coba bayangkn efeknya? Menurut gw sih ngeri, krn sifat manusia yg mncari yg lebih dan selalu ada oknum yg mmanfaatkan kesempatan.
also feel responsible for everything. And you cannot turn away. Your
destiny is bound with the destinies of others. You must either learn to
carry the Universe or be crushed by it. You must grow strong enough
to love the world, yet empty enough to sit down at the same table with
its worst horrors.
be too late.” – Ralph Waldo Emerson
“Peace cannot be kept by force; it can only be achieved by
understanding.” – Albert Einstein
Naiknya berita negatif dan muncul penolakan, diskriminasi bahkan kriminalisasi setelah ada banyak gerakan ini hanya salah satu fase dalam proses gerakan LGBT kedepannya nanti. Hasilnya nggak mungkin langsung bagus.
Pada akhirnya kita lihat saja nanti bakal berakhir seperti apa hasilnya. Publik menerima atau malah jadi muncul hukum yang melarang keberadaan kaum ini.
mau nunggu 1 indonesia?
Karena angkanya begitu fantastis, 89,3% LGBT pernah mengalami kekerasan. Itu demografinya gimana, usia orang yang jadi responden berapa aja, apakah responden discreet atau tidak?
Kamu bilang, realita tidak se-ideal UU. Ini bukan soal kondisi ideal, ini tentang mengedukasi masyarakat bahwa diskriminasi, terlebih jika diejawantahkan dalam bentuk kekerasan bisa dijerat oleh UU. Main hakim sendiri seperti FPI bisa diajukan ke Pengadilan, karena ada unsur kekerasan di situ. Marilah kita buat masyarakat melek hukum. Di negara mana pun, manusia tidak dibebaskan untuk menyiksa orang lain sesuka hati mereka.
UU dibuat supaya masyarakat jadi aman dan tenteram, jika masyarakatnya sudah tidak takut lagi dengan hukum alias mau melawan hukum, saya yakin akan terjadi chaos.
gw bantu jawab ya ... itu data ada di arus pelangi (aktivis) di komnas ham jg ada klo ga salah. udah di buka kmaren pas di ILC(tv one), di kompas Tv jg
all the people in this world haven't had the advantages that you've
had.
F. Scott Fitzgerald
Tapi salab salah orang yang nyebarin porno di situa situs...
Dari pada berkoar menjugje orang mending memperbaiki diri sendiri
Meng edukasi masyarakat dengan otak dan kepala batu yang terus terus di implantin tentang agama itu harus ketat dan teratur..
Apakah agama itu buat aturan atau menerapkan arti kasih dan menerima kekurangan dan kelebihan orang lain tanpa menghakimi
Lagipula mengedukasi masyarakat supaya melek hukum bukan menyelesaikan secara parsial kok, itu termasuk kepada usaha pencegahan juga. Sekali lagi kalau masyarakat tahu konsekuensi dari berbuat semena-mena seperti diskriminasi, pengusiran, penelantaran dan penyiksaan , maka mereka tidak akan dengan mudahnya melakukan hal-hal tersebut.
Jika suatu saat seseorang ketahuan gay dan kemudian didiskriminasi seperti dipecat dari kantor, disiksa oleh masyarakat, maka dia bisa meminta lapor ke polisi atau komnas HAM.
Lagipula kurang efektif kalau aktivis LGBT dari kalangan LGBT itu sendiri, mendingan aktivis LGBT itu dari kalangan heteroseksual, soalnya yang mengerti benar tentang perasaan hetero terhadap gay ya orang heteroseksual. Lalu, yang disuarakan adalah tentang "anti-diskriminasinya", bukan propaganda "gay adalah normal" yang ujung-ujungnya debat agama dan adu argumen ilmiah.
Gay memang ga normal tapi bukan berarti gay hak-haknya dikurangi, seperti ga boleh kuliah dan ga boleh kerja. Kalau ada perusahaan yang memecat pekerjanya karena ga sengaja ketahuan orientasi seksualnya, maka perusahaan tersebut bisa dibawa ke pengadilan karena melanggar UU.
Jadi edukasi tentang hak LGBT dan masyarakat secara umum dalam UU lebih penting dilakukan.
Saya kontra karena aktivis LGBT membuat suasana jadi gaduh. Lalu metode "militan" yang digunakan oleh aktivis terebut membuat apa yang diperjuangkan menjadi kontra-produktif.
Kata-kata seperti "stigma terjadi karena adanya doktrin ajaran-ajaran tertentu" adalah sangat tendensius dan mengarah ke SARA.
Penyebab terbentuknya stigma di masyarakat adalah beragam dan bisa dibilang complicated. Seperti halnya kenapa orang jadi homophobia juga tidak ada yang bisa menjelaskan dengan pasti, pun bagaimana membuat orang yang homophobia jadi ga phobia lagi terhadap gay.
Hakikatnya orang bisa melakukan apa saja, mau nyiksa orang kek, mau diskriminasi kek, mau mabuk2 an kek, mau nyabu kek, mau korupsi kek, mau maen hakim sendiri kek, mau ngesex sama bocah kek, tapi semua ada aturannya alias UU nya. Kamu bisa berbuat apapun yang kamu mau tapi ada konsekuensinya. Itu yang harus diedukasikan ke masyarakat.
Lalu kamu bilang kehidupan berpura-pura aka discreet saya terganggu, apakah pilihan menjadi discreet itu salah?, saya nyuruh pura-pura untuk kasus anak yang diusir dari rumahnya. Saya bilang untuk sementara waktu, sebelum bisa nyari uang sendiri, pura-pura lah dulu jadi str8 agar tidak diusir. Nah , kalau udah tamat kuliah, dapet kerjaan, punya gaji, mau diusir dari rumah juga aman-aman aja. Walau sebenernya mengusir anak dari rumah bisa dijerat UU Kekerasan dalam rumah tangga.
Lalu, mungkin anda menjawab, ohh nanti kalau aktivis LGBT berhasil mengubah stigma masyarakat, maka ga usah discreet lagi. Belum tentu juga lah, kalau di tempat kantor ada yang homophobic gimana?, nanti bisa-bisa cek-cok terus. Menyuruh atau menyarankan orang untuk mengubah stigma aja susah apalagi menyuruh orang untuk tidak homophobic. Karena seperti yang saya bilang sebelumnya, tiap orang "bisa" melakukan apapun yang mereka mau. Terus dalam agama , perbuatan gay itu dilarang. Jadi kalau punya keluarga yang taat agama, kalau kita come out, ya udah pasti disuruh tobat , dan itu tidak ada hubungannya dengan stigma. Mungkin juga anda akan jawab, Ohh tinggal bilang aja bahwa saya gay tapi ga akan pernah ML dengan cowok, hmmm pura-pura kalii ahhh hehehe.