It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
Makasi kaka2 uda baca, ntar di lanjut lagi
#plakditabokinpcrnya
Iya kak wkwkw boleh dong #ikutnabokin
#modus
Di sekolah kami MOS tidak terlalu lama karena dianggap hanya untuk perkenalan antar teman, biasanya hanya 3-4 hari, sedangkan sekolah lain biasanya 5 hari atau seminggu.
Dihari ketiga biasanya kami menginap disekolah, karena esoknya kami akan langsung pergi ke puncak untuk acara mendaki gunung yang katanya 6 kilometer.
Hari ini aku menyiapkan barang-barang keperluanku, seperti baju, celana training, alat mandi dan obat-obatan. Nyokap bahkan bela-belain pulang ke Jakarta untuk menengok keadaanku.
Yah jujur aja aku gak minat manjat gunung, apalagi sesuatu yang bikin keringetan itu udah membuatku malas, tapi mau gimana lagi? Aturan sekolah yg ketat membuatku terpaksa harus ikut.
"Adek ntar disana harus minum obat penambah darah biar ngga pingsan, terus minum vitamin juga dan... blablabla" ceramah nyokap panjang lebar, aku mencoba untuk mendengarkan saja dengan tabah.
Setelah selesai merapikan barang-barang, aku pamit pergi pada mama dan kak cherry, kak cokelat ikut membantuku membawakan barang. Oiya, karena acara MOS, anak kelas 11 jadi pulang lebih awal.
"Lu inget pesan nyokap, jangan nyusahin orang, jangan pingsan," katanya mengulang kembali ceramah nyokap seperti kaset kusut. Aku hanya mengangguk dengan malas.
Sesampainya di sekolah, aku melihat banyak anak-anak membawa koper besar, kayak mau kemana aja... aku sih cuma ransel biasa, walopun emang berat.
Sampai didepan gerbang kak cokelat menyerahkan barang bawaanku, ia menepuk kepalaku singkat dan berlari ke kelasnya. Aku bisa merasakan kehangatan dari tangan kak cokelat yang besar.
"Hai, vanilla!" Sapa reygan, uhh hari ini dia tetap terlihat keren, disampingnya ada timothy, lagi-lagi seperti waktu awal ketemu, dia menatapku dengan tajam dan sinis, tapi tak kuhiraukan, mungkin memang begitu kali muka paginya. Aku pun melambaikan tanganku pada mereka.
"Gila, bawaan lu kaya mau ke mana aja," aku melihat kopernya yang super jumbo dan terlihat berat.
"Kemaren gw udah bilang dia bawa kebanyakan tapi xianjing malah tetep dipaksain" kata timothy kesal. Ooh, jadi dia bad mood gara2 itu tah. Lah, bentar ada yang aneh!
"Lho kok lu bisa tau dia bawa barang banyak?" Tanyaku pada timothy. Sontak timothy menutup mulutnya dengan satu tangan terlihat panik. Aku pun mulai curiga.
"Lol! Kemaren dia kerumah gw, mau ngambil barang yg gw pinjem, eh kebetulan gw lagi beres2" jelas reygan, aku pun mengangguk saja walaupun melihat mereka saling bertatapan seperti "thanks gw tertolong".
Tepat pukul 7, kami disuruh berkumpul di aula, barang bawaan kami ditaruh dikelas, kami diberi pengarahan tentang bagaimana acara kami hari ini dan besok mendakinya bakal gimana. Aku cuma nangkep satu inti, kegiatan ini bakal melelahkan.
Setelah itu kami disuruh memasak! Anjir, untung mereka siapin kompor dan peralatannya jadi kami tinggal masak aja. Oiya, kita gabisa beli makanan lain, harus makan dari masakan itu, mau jadinya enak/nggak. Kita juga disuruh masak nasi sendiri.
Kami dibagi jadi beberapa kelompok, dan untungnya bisa milih sendiri, tapi gak boleh nyampur ama cewe2. Aku, reygan dan timothy sekelompok, dua lainnya itu kevin dan tony. Mereka juga sekelas sama kita.
Karena aku jarang berkutak-kutik di dapur, aku biasanya cuma tim makan/tim hore, tapi katanya kalo gak kerja bakal di kasih hukuman, yah jadi aku cuma motong-motong sayuran, itupum berantakan banget.
Aku terkagum melihat kevin yang sangat jago memasak, sumpah!! Dia malaikat penyelamat grup kami yang ngga bisa masak semua wkkwkwkw.
Acara makan kami ngga seburuk yang kukira, karena jadinya enak berkat kevin yang menyihirnya jadi sedap.
"Thanks bgt kevin, gw hutang nyawa ama lu" kataku, ia terlihat malu hanya mengangguk saja, sepertinya kevin anaknya pemalu, jadi enak untuk di isengi, eits. Gw candain dia sedikit, dan dia sedikit menunduk malu.
"Nil, lu jangan bully temen gue ntar lu abis sama gw," suara berat mengagetkanku, rupanya si tony sudah ada di belakangku, aku tersenyum.
"woi gw cuma becanda kali wkwk" kataku tertawa. Tapi si tony keliatannya ngga puas, ia menarik tanganku kasar dan menabrakku ke tembok sampai sakit punggungku. Aku mengaduh dan terjatuh kebawah.
"Udah, ton, kamu jangan gitu, kasian vanilla..." akhirnya kevin angkat bicara sambil menahan tangan tony yang hendak membogem muka gw yang tampan ini. Aku menghela napas, thanks kevin.
Tapi apes, tanganku mulai terasa nyeri karena tadi sempat terpelintir. Aku berusaha untuk tidak mengaduh kesakitan, dan berusaha berdiri.
"Sorry, kevin tony," ucapku.
.
Gw lihat kegaduhan dari kejauhan, gw terkejut saat melihat vanilla terjatuh dibawah kesakitan, gw langaung menghampiri mereka. Gw lihat vanilla mulai berdiri.
"Sorry, kevin tony," katanya. Gw gak ngerti apa-apa langsung saja menyerobot mereka dan mengecek keadaan vanilla.
"Lu gapapa?" Tanya gw.
Dia menatap gw kebingungan, "kak cokelat ngapain disini..."
"Gw abis dari toilet eh liat lu udh jatoh kayak gini." Gw menepuk bagian celananya yang kotor karena terjatuh ditanah. Lalu melirik sekilas dua orang di sekitar.
'Anjing, pengen gw gergaji ni dua orang' Tapi gw urungkan niat, gw hanya pengen vanilla selamat dulu.
"Ma-maaf kaa, aku yang salah tadi..." kata orang-yang-entah-siapa. Gw lihat vanilla bilang "gapapa kok". Sedangkan gw masih gaterima, njeng, yang bisa nyentuh vanilla cuma GUE.
"Eh ada ka cokelat, lho napa nih kok pada ngumpul gini?" Tanya reygan yang tiba2 muncul.
Bunuh tony :v
Kasih ke gua aja rin!!! Kasih gua
Ciye jomblo toni udh ada yg punya :v
Yang kamu lakuin ke aku jahat Rin-Chan!! Jahat!!! :v
:v
Iya nih
"Nih tuh baru dibilangin, lu udah ngerepotin orang" cokelat mengurut tangan vanilla yang agak bengkak. Vanilla hanya diam sambil kadang-kadang terlihat kesakitan ketika cokelat mengurut tangannya.
"Mana gw tau, tony ternyata ga nyantai orangnya" kata vanilla. Ia masih kesal tentang bagaimana tony melakukan itu pada "teman"nya sendiri.
Mereka berdua sedang di UKS sementara anak kelas 10 sedang melakukan kegiatan games dan lainnya, vanilla dikasih keringanan karena cedera.
"Udah nih, lu makanya jangan aneh-aneh lagi" cokelat emenpuk kepala vanilla sekali lagi dan keluar dari UKS, vanilla sebenarnya bingung, kenapa cokelat mau aja bela-belain ngurusin vanilla sementara cokelat ketinggalan pelajaran?
Cokelat memang keliatannya acak-acakan tapi nyatanya dia masuk sekolah melalui beasiswa, cokelat unggul di pelajaran matematika dan yang berhubungan dengan angka. Selain itu, dia nggak dari sananya pintar, dia harus belajar secara keras untuk sampe sekarang.
Mungkin vanilla salah kira, cokelat ngga jahat padanya, ia cuma tidak bisa mengekspresikan niatnya dengan baik, jadinya terkesan menyebalkan.
"Mungkin gw mesti bersikap lebih baik ke kak cokelat," kata vanilla ntah pada siapa karena saat itu UKS lagi sepi.
.
"Hah? Keseleo?" Tanyaku pada tony. Ia mengangguk, wajahnya kelihatan bersalah.
"Iya, katanya sih ga parah tapi gw mau minta maaf sama dia, padahal dia ga salah apa-apa cuma gue aja tadi khilaf" tony melirik kevin yang daritadi juga terlihat sedih dan merasa bersalah.
"Yah gapapa ton, mungkin lu ada masalah sendiri, tapi gue yakin vanilla udah maafin kok," kataku mantap, soalnya sejak dulu vanilla orangnya emang sok jahat tapi sebenarnya dia terlalu baik buat hal itu.
Aku masih inget, gimana dulu dia mengataiku, "jelek, pendek, gendut" tapi setelahnya ia akan terlihat sangat bersalah atau sampai menangis secara diam-diam. Aku tau, dia anak yang baik makanya aku ngga mau terlalu mengingat masa-masa itu. Lagian aku juga ngga masalah.
Aku tau dia gasuka dianggap lemah karena sering sakit makanya dia suka kayak gitu biar dianggep kuat atau keren, wkwkw dasar. Tapi... itulah yang membuatku menyayangi dia. Walaupun hanya sebagai seorang adik.